cover
Contact Name
Alfiah
Contact Email
alfiah@upgris.ac.id
Phone
+6281325581104
Journal Mail Official
alfiah@upgris.ac.id
Editorial Address
Universitas PGRI Semarang Kampus 4 UPGRIS, Jalan Gajah Raya No. 40 Sambirejo, Gayamsari, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Kaloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah
ISSN : -     EISSN : 28291123     DOI : https://doi.org/10.26877/kaloka
Core Subject : Education, Social,
Kaloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah adalah jurnal nasional yang memfasilitasi guru, mahasiswa, dosen, dan praktisi pendidikan dalam penerbitan karya ilmiah atau artikel hasil penelitian maupun studi pustaka di bidang bahasa dan sastra daerah serta pengajarannya. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang. Kaloka Terbit 2 kali setahun pada bulan Maret dan September.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2022)" : 6 Documents clear
Analisis Geguritan “Wutah Getihku” Karya Mahardono Wuryantoro dengan kajian Stilistika Rizky Iswahyudi; Bambang Sulanjari
Kaloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/kaloka.v1i1.10846

Abstract

Penggunaan bahasa yang variatif didalam mengemas kebahasaan bisa menjadikan tolak ukur intelektualitas seorang penulis untuk menciptakan sebuah karya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis geguritan dengan judul “Wutah Getihku” Karya Mahardono Wuryantoro dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa frasa, gaya bahasa, dan diksi. Geguritan “Wutah Getihku” Karya Mahardono Wuryantoro menceritakan tentang aktifitas masyarakat pedesaan pada pagi hari yaitu pada kata “Gumelar jembar bumi asri Sumunar sumngringah sunare bagaskara Padhang sumilak anelahi jagad nuswantara”  dan menceritakan tentang tumpah darah pembelaan demi membela bumi pertiwi. Geguritan merupakan bentuk puisi jawa yang berkembang di kalangan penutur berbahasa jawa dan bali yang tidak terikat oleh sajak ataupun guru wilangan dan guru lagu. Pengumpulan data dengan cara membaca mengamati dan menerjemahkan apa yang ditulis oleh penulis. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Diksi merupakan pilihan kata dalam geguritan ini menggunakan   diksi leksikal. (2) Gaya bahasa dalam geguritan “wutah getihku” menjadi dua yaitu majas simile dan simbolik.Kata kunci : Gaya Bahasa, Stilistika, Diksi, Geguritan. 
Analisis Unsur Sosial dan Konflik Sosial dalam Cerkak “Anak Lanang” Karya Dyand D. (Kajian Sosiologi Sastra) Rizka Auliya Rahmawati; Bambang Sulanjari
Kaloka Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/kaloka.v1i1.10808

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur sosial serta konflik sosial cerkak “Anak Lanang” karya Dyand D. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa cerkak dari Majalah Jayabaya, minggu IV September 2020. Data dalam penelitian ini berupa sinopsis serta kutipan kalimat pada cerkak yang mengandung permasalahan sosial yang terdapat dalam cerkak “Anak Lanang” karya Dyand D. Adapun teknik pengumpulan data meliputi membaca cerkak “Anak Lanang” secara intensif, lalu menganalisis unsur sosial dan konflik sosial dalam cerkak dan mendeskripsikannya. Metode ini merupakan suatu proses pengumpulan data untuk mendeskripsikan mengenai unsur-unsur sosial serta konflik sosial dalam cerkak “Anak Lanang” karya Dyand D menggunakan pendekatan teori sosiologi sastra. Unsur sosial yang terdapat dalam cerkak meliputi unsur sosial kebudayaan, pendidikan, religi dan moral. Konflik sosial dalam cerkak ini ditunjukkan ketika tokoh Nanang bertanya kepada Ami mengenai ia anak kandung Ami atau bukan, dan ditunjukan bahwa Nanang bukanlah anak kandung dari Ami. Setelah melalui proses penelitian analisis sosiologi sastra berupa unsur sosial serta konflik sosial yang terdapat pada cerkak, terlihat upaya pengarang yang memadukan unsur serta konflik sosial dengan baik, sehingga makna serta pesan yang terkandung dalam cerkak bisa sampai pada pembaca.Kata kunci: Analisis Sosiologi sastra, Cerkak, Karya Sastra, Konflik Sosial, Anak Lanang.
Diksi dan Pengimajinasian dalam Geguritan Sepuh Karya Dedek Witranto Mega Sukma Dewi; Bambang Sulanjari
Kaloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/kaloka.v1i1.10810

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai diksi dan pengimajinasian dalam geguritan “Sepuh” karya Dedek Witranto. Untuk mengungkapkan diksi dan pengimajinasian pada geguritan tersebut teori yang digunakan adalah stilistika yang menitikberatkan pada diksi dan pengimajinasian. Kajian bahasa di dalam karya sastra berkaitan erat dengan kajian stilistika. Pendekatan stilistika dilakukan dengan cara menganalisis sistem kebahasaan sebuah karya sastra yang selanjutnya disesuaikan dengan tujuan makna secara keseluruhan. Pada geguritan “Sepuh” karya Dedek Wiranto, pengarang memilih gaya bahasa sebagai fokus kajian yang menarik untuk dikaji, pengarang mengeksploitasi potensi bahasa untuk menyampaikan gagasannya. Tujuan  utama dari penelitian ini adalah penggunaan diksi, pengimajinasian, dan fungsinya dalam geguritan Sepuh karya Dedek Wiranto. Data dalam penelitian ini yaitu data deskriptif berupa frasa, kata, dan kalimat. Geguritan Sepuh karya Dedek Witranto hadir dalam berbagai variasi kebahasaan yang menjadikan isi dari geguritan lebih menarik bagi pembaca. Hasil yang ditemukan adalah terdapat pemilihan diksi yang beragam serta pengimajinasian yang akan membawa pembaca lebih menaknai setiap kata yang ada. Dimana pada pemilihan diksi yang digunakan penulis semakin memperkuat makna pada tiap kalimatnya selanjutnya geguritan ini juga memiliki citraan atau pengimajinasian yaitu pada, yang diperkuat dengan kata yang menghasilkan imajinasi bagi penikmat karya sastra.Kata kunci : Geguritan, diksi, pengimajinasian
Stilistika dalam Geguritan “Mung iki Kang Dak Duweni” Karya Eka Nuranisih Pulung Sari; Bambang Sulanjari
Kaloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/kaloka.v1i1.10809

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan bentuk makna kajian stilistika dalam geguritan “Mung Iki Kang Dak Duweni” karya Eka Nuranisih.Metode yang digunakan untuk mengungkapkan diksi dan gaya bahasa dalam geguritan ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kata, frasa,ataupun kalimat yang diduga mengandung diksi. Stilistika (stylistic) adalah ilmu yang meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa di dalam karya sastra. Adapun dalam karya sastra sendiri tentunya mempunyai sebuah makna yang tersembunyi dan disampaikan langsung oleh pengarangny. Pada pembahasan ini akan fokus menganalisis Diksi dan Gaya Bahasa dalam geguritan. Geguritan sendiri merupakan puisi dalam bentuk bahasa jawa. Dalam gegeguritan“Mung iki Kang Dak Duweni” karya Eka Nuranisihini menceritakan tentang kehidupan sosial, dimana orang tersebut berusaha untuk senantiasa meminta kesabaran, kekuatan serta keberkahan dalam menghadapi berbagai ujian dari-Nya terutama dalam menghadap konflik sosial dalam kalangan masyarakat. Hasil yangditemukan adalah terdapat diksi,dan gaya bahasa pada geguritan “Mung iki Kang Dak Duweni” karya Eka Nuranisih, yaitu pemilihan diksi pada, Kudu daktutup kupingku amarga swaramu  (ingin kututup telingaku karena suaramu) Wis pirang papan olehmu adol warta  (diberapa tempat kau menjual omongamu). selain itu gaya bahasa yang digunaan juga sangat bervariasi ditunjukan pada kutipan “Senajan nalaku njerit” dimana pada kutipan tersebut termasuk gaya bahasa perbandingan, karena dalam kata tersebut terdapat bahasa kiasan, yang dimana pada kata nalaku njerit. Senajan nalaku njerit sendiri memiliki arti meskipun hatiku sedang menjerit.Kata kunci: Stilistika, makna, geguritan, diksi, gaya bahasa
Diksi Dan Gaya Bahasa Pada Cerkak Sindhen Karya Andjar Any Kajian Stilistika Imadul Bilad Hasan; Bambang Sulanjari
Kaloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/kaloka.v1i1.10816

Abstract

The purpose of this paper is to find out the style of language and diction in the Sindhen story by Andjar Any. Cerkak is one of the literary works that is included in the type of prose literary work. The absolute characteristic in literary works is the beauty, authenticity and artistic value in its content and expression. A work cannot be said to be a literary work if one of these elements is not fulfilled. Cerkak is similar to short stories or short stories, because cerkak is an abbreviation of "stories of short stories". In other terms, it is often referred to as a short story. One of the stories that will be studied is the Sindhen script by Andjar Any. This study uses a qualitative descriptive method with stylistic studies to analyze the linguistic system in the form of diction and language style in the geguritan. The data used in this study are words, sentences, and quotes on Cerkak Sindhen. In writing the Sindhen story, he uses a variety of languages so that the contents of the story are more interesting to read. The results of this research found Diction and Language Style contained in the Javanese Short Story entitled Sindhen by Andjar Any. The diction found in the cerkak are (1) denotative meaning (2) connotative meaning, (3) synonym, (4) antonym. Meanwhile, the language styles found are (1) comparative language style, (2) affirmation language style, (3) language style and (4) satire language style.
Analisis Film Pendek “Lemantun” Karya Wregas Bhanuteja dengan Teori Sosiologi Sastra Arum Wulandari; Bambang Sulanjari
Kaloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/kaloka.v1i1.10820

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis teori sosiologi sastra dalam film pendek “Lemantun” karya dari Bagas Bhanuteja. Teori yang digunakan dalam adalah teori struktural dan pendekatan sosiologi sastra. Teori struktural dan pendekatan tersebut digunakan dengan cara mengkombinasikan dari beberapa pendapat para ahli sastra mengenai sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penyediaan data, yaitu metode  dengan cara observasi dan menyimak, metode yang digunakan dalam tahap analisis data adalah metode kualitatif, sedangkan didalam tahap penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Untuk menunjang metode-metode tersebut perlu digunakan beberapa teknik, yaitu: teknik pencatatan data, teknik transliterasi data, teknik terjemahan data, teknik deskriptif analitik data, dan deduktif induktif data. Hasil penelitian ini menyimpulkan terdapat 4 aspek kajian sosiologi sastra, diantaranya konteks sosial pengarang. Sastra digunakan sebagai cermin masyarakat, salah satunya genre sastra dan sastra mampu menampilkan keadaan masyarakat dari masa ke masa.

Page 1 of 1 | Total Record : 6