cover
Contact Name
Bachtiar Effendi
Contact Email
bachtiareaje@gmail.com
Phone
+6222-6030483
Journal Mail Official
jurnaltekmira@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.tekmira.esdm.go.id/index.php/minerba/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
ISSN : 25278789     EISSN : 19796560     DOI : 10.30556/jtmb
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Puslitbang tekMIRA). Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara terbit pada bulan Januari, Mei, September, memuat karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan litbang mineral dan batubara mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, ekstraksi, pemanfaatan, lingkungan, kebijakan dan keekonomian termasuk ulasan ilmiah terkait.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013" : 5 Documents clear
APLIKASI PENDETEKSI GAS METANA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SINAR INFRA MERAH PADA TAMBANG BATUBARA BAWAH TANAH HASNIATI ASTIKA; ZULFAHMI ZULFAHMI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No1.2013.774

Abstract

Alat pendeteksi gas inframerah (IM) memiliki beberapa kelebihan dibanding teknologi pendeteksi gas lain yang biasa digunakan dalam mendektesi gas metana pada tambang batubara bawah tanah. Kelebihan utama dari teknologi IM ini adalah pendeteksi tidak secara langsung berinteraksi dengan gas, memiliki masa pakai yang lebih lama, tidak korosif dan tidak reaktif terhadap gas-gas lain yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran sehingga lebih akurat serta lebih mudah dalam perawatannya dan lebih stabil. Alat pendeteksi gas metana yang dirancang dalam penelitian ini terdiri atas beberapa komponen yaitu sensor inframerah sebagai komponen utama, microcontroller sebagai alat penangkap, perekam dan pengolah sinyal yang dikirim dari sensor serta alat penyimpan data. Sensor ini dapat menangkap akumulasi gas metana yang ada di sekitarnya dan mengirimkan sinyal ke microcontroller. Hasil pengukuran gas tersebut kemudian ditangkap, direkam dan diolah di microcontroller. Data hasil pengolahan dikirimkan ke Multi Media/Secure Digital Card (MMC/SD card) yang dapat tersimpan secara otomatis. Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran gas oleh pendeteksi gas metana inframerah dan alat pendeteksi multigas. Pengukuran di laboratorium terhadap gas standar menunjukkan perbedaan nilai pengukuran sebesar 0,02% - 0,03%, pada pengukuran yang dilakukan secara langsung di tambang batubara bawah tanah nilai pengukuran menunjukkan perbedaan sebesar 0,04% - 0,09% (lokasi Sawahluwung), 0% - 1.09% (lokasi Loa Ulung) dan 0.03% (lokasi tambang yang disegel). Secara umum alat pendeteksi gas metana yang dirancang pada penelitian ini dapat digunakan pada tambang batubara bawah tanah.
ESTIMASI BIOMASSA VEGETASI HUTAN SEKUNDER DAN AREAL REKLAMASI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INDERAJA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) HARRY T. ANTONO; M. LUTFI; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No1.2013.775

Abstract

Biomassa memiliki peranan penting dalam pengelolaan ekosistem hutan dan menjadi salah satu parameter untuk mengetahui perubahan struktur hutan, karena jumlah stok biomassa bergantung pada ada atau tidaknya pemudaan alam, terganggu atau tidaknya hutan, dan peruntukan hutan. Penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan sebaran biomassa di hutan sekitar penambangan batubara menggunakan pendekatan tidak langsung dengan model alometrik dan menghitung penyerapan karbon. Dengan melakukan analisis citra menggunakan ALOS PALSAR resolusi spasial 12,5 m serta pembuatan peta sebaran menggunakan model terpilih didapatkan dugaan sebaran biomassa di lokasi reklamasi PT Adaro Indonesia adalah 35,328 ton/ha dan nilai biomassa maksimum sebesar 143,863 ton/ha dengan persamaan alometrik Y = 1,375*exp (-134,541/BS_HV). Pada pendugaan biomassa hutan sekunder digunakan persamaan 0.116e- 0.21x; dimana x merupakan backscatter HV. Pada pendugaan biomassa di hutan sekunder terjadi kenaikan potensi pada kelas biomassa 2 dan 3 sebesar 8.62% dalam rentang waktu 2007 sampai 2010.
ANALISIS KEBIJAKAN PENGENDALIAN PRODUKSI BATUBARA NASIONAL DALAM RANGKA MENJAMIN KEBUTUHAN ENERGI NASIONAL TRISWAN SUSENO; HARTA HARYADI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No1.2013.776

Abstract

Sumber daya batubara Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 161 miliar ton dengan cadangan diperkirakan sebesar 28,02 miliar ton yang terdiri atas cadangan terkira (probable) sebesar 17,76 miliar ton dan cadangan siap tambang (proven) 10,26 miliar ton. Produksi batubara pada tahun 2011 tercatat sebanyak 353,23 juta ton, penjualan dalam negeri tercatat sebesar 80,56 juta ton dan ekspor 272,67 juta ton. Berdasarkan model peramalan menggunakan model regresi, maka pada tahun 2025, proyeksi pemakaian batubara dalam negeri diperkirakan mencapai 135,73 juta ton dan jumlah ekspor diperkirakan mencapai 359,91 juta ton, sehingga jumlah kebutuhan batubara pada tahun tersebut diperkirakan mencapai 495,64 juta ton. Berpedoman pada model peramalan tersebut, maka cadangan batubara siap tambang hanya mampu bertahan selama kurang lebih 30 tahun saja. Apabila cadangan batubara Indonesia yang jumlahnya cukup banyak itu tidak dikelola dengan baik maka dikhawatirkan akan habis dalam kurun waktu yang lebih cepat.
BEBERAPA INDIKATOR NILAI TAMBAH EKONOMI INDONESIA: SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL UKAR W. SOELISTIJO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No1.2013.777

Abstract

Makna nilai tambah dalam pengembangan sumber daya mineral meliputi nilai tambah sektoral dan nilai tambah kewila- yahan. Nilai tambah sektoral merupakan nilai tambah yang diperoleh dari proses pengayaan vertikal yang memberikan kontribusi kepada pendapatan nasional atau Produk Domestik Bruto. Nilai tambah makroekonomi ini menciptakan efek ganda yang dapat diukur dengan multiplier dan keterkaitan ekonomi. Nilai tambah yang lain adalah nilai tambah kewilayahan, merupakan manfaat bagi masyarakat daerah atau lokal yang diperoleh melalui antara lain corporate social responsibility (CSR). Perusahaan pertambangan yang juga sebagai pelayan masyarakat perlu melaksanakan pengembang- an masyarakat sebagai wujud CSR mereka dalam pembangunan kemanusiaan. Kedua macam nilai tambah merupakan manfaat kegiatan pertambangan di bidang ekonomi pada tingkat nasional dan wilayah. 
STUDI PENGOLAHAN BIJIH MANGAN MENJADI FERROMANGAN MENGGUNAKAN TANUR BUSUR LISTRIK SATU FASEEBERAPA INDIKATOR NILAI TAMBAH EKONOMI INDONESIA: SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL YAYAT I. SUPRIYATNA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No1.2013.778

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan ferromangan dari bijih besi, bijih mangan, scrap, kokas dan kapur mengguna- kan tanur busur listrik satu fase. Percobaan dilakukan melalui proses preparasi bahan dengan ukuran -80+100 mesh, kemudian direduksi dan dilebur dalam tanur busur listrik. Variabel yang digunakan adalah komposisi charge material. Dilakukan analisis kimia terhadap bahan dan produk yang dihasilkan untuk mengetahui keberhasilan proses dan kualitas produk. Hasil terbaik yang didapat adalah kadar Mn = 76,12% (pada komposisi bahan baku 6.000 gr bijih mangan dan 560 gr bijih besi) yang termasuk klasifikasi Ferromangan Standard Grade C (Mn : 74 – 76%). Persentase perolehan Mn berkisar antara 38,99 – 67,85% dan % perolehan Fe berkisar antara 69,32 – 96,49%. Basisitas terak yang diperoleh masih rendah, yaitu antara 0,10 - 0,38 yang mengakibatkan perolehan Mn rendah dan terak yang diperoleh titik leb- urnya tinggi sekitar 1600°C, sehingga mengakibatkan kesulitan pengeluaran logam cair maupun teraknya, karena terak cepat membeku. Untuk menghindari kesulitan pada saat pengeluaran produk peleburan, maka komposisi terak harus mengalami perubahan, yaitu dengan menambahkan kapur lebih banyak dan Al2O3 sedemikian rupa sehingga didapat terak dengan titik lebur dan viskositas yang rendah.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2024 Vol 19 No 3 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023 Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2023 Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023 Vol 18 No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022 Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022 Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022 Vol 17 No 3 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021 Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021 Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021 Vol 16 No 3 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020 Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020 Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2020 Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019 Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019 Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019 Vol 14 No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018 Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018 Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018 Vol 13 No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017 Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017 Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017 Vol 12 No 3 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2016 Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016 Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2016 Vol 11 No 3 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2015 Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2015 Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015 Vol 10 No 3 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2014 Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2014 Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014 Vol 9 No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013 Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2013 Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013 Vol 8 No 3 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2012 Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012 Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012 Vol 7 No 4 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2011 Vol 7 No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011 Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2011 Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2011 Vol 6 No 4 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2010 Vol 6 No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010 Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010 Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010 Vol 5 No 4 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2009 Vol 5 No 3 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2009 Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009 Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009 More Issue