cover
Contact Name
-
Contact Email
tips@uinsu.ac.id
Phone
+6285275356446
Journal Mail Official
tips@uinsu.ac.id
Editorial Address
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/jurnaltips/about/editorialTeam
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Tips : Jurnal Riset, Pendidikan dan Ilmu Sosial
ISSN : -     EISSN : 30467381     DOI : -
Jurnal Tips : Jurnal Riset, Pendidikan dan Ilmu Sosial aims to publish and disseminate original works and current issuess on the subject of research and studies in the field of education and social science including Studies in science, teaching and learning, educational philosophy, educational quality, educational religion, etc.
Articles 12 Documents
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI METODE PROYEK DAN TUGAS Faisal Napitupulu
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Tukka Tahun Pelajaran 2021/2022 semester genap. Tujuan penelitian Tindakan Sekolah ini adalah untuk mengetahui pengaruh supervisi edukatif terhadap kompetensi 29 orang guru mata pelajaran di SMA Negeri 2 Tukka dalam menggunakan model pembelajaan berbasis proyek dan tugas agar minat belajar siswa meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi edukatif kepala sekolah kepada 29 guru mampu meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dan tugas untuk menumbuhkan Minat Belajar. Temuan-temuan penulis dan pembahasannya selama melakukan penelitian: 1) Melalui kegiatan supervisi edukatif terhadap 29 orang guru mata pelajaran di SMA Negeri 2 Tukka memberikan hasil yang menggembirakan untuk peningkatan kompetensi guru menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan tugas mencapai: 96.21 yang sebelumnya kompetensi guru dalam menerapkan metode proyek dan tugas: 72.07%. 2) Aktivitas pembelajaran menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dan tugas, guru melibatkan peserta didik secara aktif, kerja sama dan saling berbagi pengetahuan yang akhirnya tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga minat belajar peserta didik meningkat secara signifikan dibanding sebelumnya yaitu 76.72%. Dengan meningkatnya minat belajar peserta didik, hal ini menyebabkan hasil belajar ikut meningkat. 3) Temuan-temuan pada penelitian baik pada siklus pertama maupun siklus kedua menjawab hipotesis yang dirumuskan pada Bab II bahwa melalui supervisi edukatif mampu meningkatkan kompetensi guru menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan tugas untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran di SMA Negeri 2 Tukka T.P. 2021/2022 semester genap.Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa supervisi edukatif kepala sekolah dapat digunakan salah satu alternif sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan tugas untuk meningkatkan minat belajar siswa di SMA Negeri 2 Tukka.Kata Kunci: Kompetensi Guru, Minat Belajar, Pembelajaran Berbasis Proyek dan Tugas
STUDI MASYARAKAT SOSIAL DALAM PERSFEKTIF KELOMPOK SOSIAL DAN STRATIFIKASI SOSIAL Basiah Basiah; Dea Anisa Br. Tarigan; Monalia Dayanti
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok atau group adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk meningkatkan hubungan antar individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah kelompok suatu waktu dibedakan secara kolektif, sekumpulan orang yang memiliki kebersamaan dalam aktifitas umum namun dengan arah interaksi terkecil. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.  Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan hal yang sudah lazim dikenal di masyarakat baik zaman dahulu maupun sekarang. Akibatnya hal seperti ini menimbulkan konflik di masyarakat disebabkan perpedaan dalam memaknai kelompok sosial itu sendiri, padahal dalam ajaran Islam adanya perbedaan jenis kelamin, perbedaan warna kulit, ras, suku, bangsa dan adat istiadat merupakan sebuah keunikan tersendiri sehingga di mata Tuhan manusia yang mulia adalah manusia yang memiliki kepribadian takwa yang saleh dan salehah serta bermuamalah yang baik dengan sesama.Secara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
RUANG LINGKUP DAN KONSEP DASAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Alya Sabrina Ramdhani Hasibuan; Nurhayati Nurhayati; Salsabila Humaira; Eka Damayanti Hasibuan
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan di era globalisasi sangat diperlukan mengingat posisinya yang sangat strategis, terutama untuk pembentukan bangsa dan pembangunan karakter. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membuktikan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia tidak terlepas dari nilai-nilai Pancasila. Metode literatur digunakan untuk mendapatkan kesimpulan dalam membuktikan bahwa Pancasila merupakan ideologi dan ciri khas pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Hasilnya membuktikan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam semua aspek pembelajaran kewarganegaraan. Oleh karena itu Pancasila merupakan ciri khas Negara Indonesia sebagai sistem filosofis yang menjiwai seluruh konsep ajaran Kewarganegaraan dan harus diterapkan dalam  kehidupan berbangsa dan bernegara.Kata Kunci: Ruang Lingkup dan Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan
MEMPERTAHANKAN JATI DIRI IDENTITAS NASIONAL DI ERA GLOBALISASI DAN DIGITALILASI Susmayati Susmayati; Astrya Veranty; Lestari Urba Cahyani; Silpia Mahdalena Rambe; Sal Sabilah Jahra; Raydatul Safitri
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Studi literatur dilakukan untuk memperkuat permasalahan yang dikaji dan menjadi dasar dalam memberikan pemahaman  mengenai identitas nasional sebagai salah satu determinan pembangunan dan karakter bangsa. Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Era digital juga telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak  negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini. Dengan begitu, upaya ini pastinya dapat mempertahankan identitas dan integritas nasional. Dengan mengembangkan semangat nasionalisme dan patriotisme, tentunya akan tumbuh rasa cinta terhadap tanah air yang mana hal tersebut merupakan bentuk upaya mempertahankan identitas serta integritas nasional. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa harus di lakukan cara-cara untuk mempertahankan kembali identitas nasional bangsa.Kata Kunci: Jati Diri, Identitas Nasional, Era Globalisasi dan Digitalilasi
EKSISTENSI WHITE COLLAR CRIME DI INDONESIA: KAJIAN KONSEP DAN KASUS Adinda Kartika Sari; Nabilah Ritonga
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas mengenai White Collar Crime yakni jenis kejahatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bekerja dalam kapasitas profesional, eksekutif, atau manajemen, dan melibatkan aktivitas ilegal yang terkait dengan bisnis, keuangan, atau urusan pemerintah. Karakteristik White Collar Crime meliputi: Kompleksitas, Non-kekerasan, motivasi finansial, penggunaan posisi dan kepercayaan, penipuan dan manipulasi, kerugian keuangan besar. Kasus-kasus terkenal White Collar Crime di Indonesia: Kasus Bank Century, Kasus BLBI, Kasus e-ktp, kasus Century Textiles, kasus Jiwasraya, kasus Meikarta, Kasus Pemalsuan Obat, kasus BLT. Factor-faktor yang mendorong White Collar Crime di Indonesia: kerawanan kondisi social ekonomi, penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan serba tertutup, masih lemahnya perundang-undangan yang ada, tindakan hukum yang belum tegas, manajemen yang kurang baik dan control yang kurang efektif dan efisien. Upaya penanggulangan dan pemberantasan White Collar Crime adalah peningkatan profesionalisme dan kerjasama antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat termasuk profesionl akan banyak membantu, menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan manusia, selanjutnya dengan penegakan hukum yang jelas.
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Rizka Khairi; Sulaikha Sulaikha Marito; Nurul Fadhila Ibrahim
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangsa Indonesia yang kita ketahui pancasila dapat dinyatakan sebagai kausa materialis karena nilai-nilai essensial yang terkandung di dalam Pancasila ada lima yaitu: Ketuhananan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan keadilan sosial secara objektif pula itu sudah dimiliki oleh Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum mendirikan negara. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat negara Indonesia. karena pancasila merupakan suatu hal yang sangat penting, maka pemahaman Pancasila harus dilakukan secara utuh dan ada kaitannya dengan jati diri Bangsa Indonesia. Di sisi lain, menurut sejarah bangsa Indonesia pada saat itu sudah medirikan dua kerajaan yaitu kerajaan sriwijaya di sumatera selatan dan kerajaan majapahit di jawa timur. Dua kerajaan ini di bangun dalam dua zaman yang di mana Era tersebut memiliki arti penting dalam sejarah bangsa Indonesia karena memenuhi syarat berdirinya suatu bangsa yang bernegara. Dan sudah mengalami kehidupan masyarakat yang sejahtera serta memiliki wilayah yang meliputi seluruh nusantara.Kata Kunci: Pancasila, causa materialis, dasar filsafat Negara Indonesia, nilai-nilai pancasila pada masa jayanya
PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PEDULI SOSIAL SISWA PAUD Aulia Ananda Putri Suhada Saragih
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan pada tahap awal, di PAUD anak belajar mulai dari yang tidak bisa hingga bisa. Tentunya untuk mengajarkan anak perlu guru-guru yang mampu mendidik anak dengan baik. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan memegang peranan yang penting dalam membangun karakter budaya bangsa peserta didik, karena dengan pembelajaran PKn siswa akan ditransformasikan, ditanamkan dan diajarkan nilainilai luhur bangsa sebagai jatidiri dan karakter Bangsa Indonesia . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memberikan informasi bahwa peranan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan dalam peningkatan kognitif dan peduli sosial . bangsa pada siswa Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan keterciptaan berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan social. Sebagai makhluk sosial  (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu, dan haruslah saling menghormati, mengasihi, serta peduli terhadap berbagai macam keadaan disekitarnya.
PERKEMBANGAN SOSIAL MASYARAKAT PADA MASA PENJAJAHAN Musliati Musliati; Cyndy Aulia; Erwinsyah Erwinsyah
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan sosial masyarakat pada masa penjajahan di berbagai negara dapat berbeda-beda tergantung pada konteks historis, politik, dan sosial masing-masing negara. Namun secara umum, penjajahan dapat berdampak negatif pada perkembangan sosial masyarakat di bawahnya. Di Indonesia, misalnya, penjajahan Belanda selama hampir tiga abad telah mengakibatkan berbagai perubahan sosial dalam masyarakat Indonesia. Selama masa penjajahan, Belanda telah memperkenalkan sistem kasta yang memisahkan masyarakat Indonesia ke dalam beberapa kelompok berdasarkan ras, agama, dan status sosial. Sistem kasta ini telah menciptakan kesenjangan sosial yang besar antara orang Indonesia pribumi dan orang Belanda atau keturunan Belanda. Sebelum Belanda menguasai Indonesia, telah terjadi penjelajahan samudera dalam konteks imperialisme dan kolonialisme kuno ke nusantara.Portugis dan Spanyol adalah dua negara yang menjadi pelopor dan sangat antusias dalam penjelahan samudera. Sehingga untuk mencegah agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat antara kedua negara, atas prakarsa Paus Alexander VI, penguasa Agama Katolik di Vatikan, merasa perlu mengatur penjelajahan samudera pada dua negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik.
Konsep Dasar Negara dalam Sistem Kenegaraan Rafiqah Hayati; Annisa Zakia Nasution
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia, wacana tentang geopolitik muncul sebelum terjadinya Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Wacana itu adalah kejadian saat ir.soekarno memberikan pidato di hapadan semua orang tepat pada tanggal 01 Juni 1945, pembahasan itu mengenai Pancasila yang sebagai dasar negara Indonesia. Hingga sekarang, Pancasila masih menjadi dasar negara yang harus dipegang teguh oleh bangsa Indonesia. Pancasila mempunyai konsep dan prinsip dasar sebagai dasar negara yang dikaji dalam kajian sejarah, dari kelima aspek yang sudah tertera itu, tidak ada salahnya kita sebagai bangsa Indonesia mengamalkan nilai-nilai yang diberikan oleh leluhur kita. Dan dari kelima aspek tersebut, banyaknya isi yang terkandung dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar apa yang sudah tercantum, bukan hanya sekadar tulisan biasa, namun memiliki makna yang terdalam bagi siapa saja yang melakukannya dengan niat yang besar. Ketika bangsa mengamalkan setiap nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka akan tercipta hubungan masyarakat yang sesuai dengan cita-cita para leluhur. Dalam konsep negara juga termasuk apa saja asas kewarganegaraan yang harus ditertibkan. Sebagai bangsa Indonesia, hak dan kewajiban harus terpenuhi, sebagaimana yang sudah tercantum dalam UUD 1945.
PERAN NEGOSIASI TERHADAP KONFLIK Nabila Zulfa; Dita Oktaviani
JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : UIN SU Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konflik merupakan gejala sosial yang pastinya selalu hadir dalam kehidupan sosial, Dalam menangani permasalahan konflik, negoisasi sangat berperan penting disini, dikarenakan dengan bernegosiasi konflik yang terjadi bias terselesaikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan atau studi literature. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Proses negosiasi dianggap selesai apabila diperoleh kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2023 2023