cover
Contact Name
Ahmad Tohir
Contact Email
Symfonia.iaiqi@gmail.com
Phone
+6281373132273
Journal Mail Official
symfonia@iaiqi.ac.id
Editorial Address
Jln. Lintas Timur Km. 36, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Kode Pos 30862 Telp: 0711 580 793 Email: symfonia@iaiqi.ac.id
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
ISSN : 28302761     EISSN : 28300424     DOI : https://doi.org/10.53649/symfonia.v3i2.56
Symfonia Jurnal Pendidikan Agama Islam merupakan jurnal ilmiah yang dikelola dan diterbitkan oleh Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Al-Qur`an Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya, Sumatera Selatan. Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan menyalurkan minat berbagi dan diseminasi ilmu pengetahuan bagi para cendikiawan, mahasiswa, praktisi, dan pemerhati Pendidikan Islam baik tingkat regional, nasional maupun internasional. Fokus dari jurnal ini adalah pada bidang pembelajaran pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, kebijakan pendidikan Islam, sejarah dan pemikiran pendidikan Islam, hingga model dan manajemen pendidikan Islam. Jurnal ini terbit setiap 6 bulan sekali, bulan Juni dan Desember, dan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2022): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam" : 6 Documents clear
NILAI-NILAI WANITA SHALIHAH MELALUI FIGUR SAYYIDAH FATIMAH AZ- ZAHRA BINTI RASULULLAH SAW DAN PERAN EDUKATIFNYA DALAM KELUARGA Muyasaroh; Ayu Febriyanti
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 2 (2022): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/symfonia.v2i2.20

Abstract

Wanita begitu mulia dalam Islam. Islam sangat menjaga wanitanya, bersih, suci, dan berharga untuk meretas jalan ke puncak kenikmatan nan abadi, yakni Surga. Islam sangat menjaga kehormatan pemeluknya. Martabat seorang muslim maupun muslimah sangat tinggi dan mulia dengan syari’atnya. Wanita yang benar-benar pantas menjadi teladan dalam kehidupan yang sesuai dengan syari’at, adalah mereka wanita yang amalannya jauh melebihi usianya. Diantaranya adalah Sayyidah Fatimah Az-Zahra. Oleh karena itu, dipilihlah pokok permasalahan tentang nilai-nilai wanita shalihah melalui figur Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah SAW dan peran edukatifnya dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa nilai-nilai wanita shalihah melalui figur Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah SAW dan peran edukatifnya dalam keluarga, dan juga ingin mengetahui apakah realita perempuan masa kini relevan dan sesuai dengan nilai-nilai tersebut atau jauh dari kategori relevan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode library research atau riset kepustakaan dan menggunakan data primer serta data sekunder. Data yang terkumpul kemudian peneliti analisis menggunakan metode content analysis. Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, peneliti menelaah buku-buku kepustakaan yang relevan dengan judul peneilitian ini. Berdasarkan penelitian ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa nilai-nilai wanita shalihah melalui figur Sayyidah Fatimah Az-Zahra adalah taat kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, taat kepada suami, gemar beribadah, dan selalu memiliki akhlak yang mulia yang diridhoi Allah SWT, juga menjadi pendidik terbaik bagi anak-anaknya. Kemudian, peran edukatif Sayyidah Fatimah Az-Zahra dalam keluarga, yaitu perannya sebagai seorang putri, perannya sebagai seorang istri, dan perannya sebagai seorang ibu.
KONSTRUKSI DAN INTEGRITAS MUTU KAMPUS MERDEKA BERBASIS PENDIDIKAN ALQURAN Herlina
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 2 (2022): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/symfonia.v2i2.21

Abstract

Kebijakan kampus merdeka yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim adalah kelanjutan dari konsep merdeka belajar. Delapan kegiatan piihan mahasiswa merupakan penunjang penerapan terobosan baru dalam dunia pendidikan. Kegiatan tersebut menawarkan keleluasan kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan di luar kelas selama 2 (dua) semester. Tujuan penelitian ini untuk mengokohkan konstruksi dasar dan meningkatkan integritas mutu kampus merdeka agar dapat bersinergi dengan dasar pendidikan Alquran. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan kombinasi kajian pustaka, mengikuti seminar, diskusi dan wawancara di kampus Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya dan observasi langsung di Institut Agama Islam Alquran Al Ittifaqiah Indralaya SumSel. Tipe dan strategi penelitian cenderung ke fenomenologi dengan pemaparan secara deskriptif. Hasil temuan penelitian bahwa penerapan kegiatan pilihan mahasiswa di Kampus Merdeka akan memiliki konstruksi dasar kuat dan sinergi integritas mutu yang lebih baik dengan cara melakukan kolaborasi praktik dan teori berlandaskan nilai-nilai Alquran. Implementasi dasar teori (soft skills) dan praktik (hard skills) berbasis Alquran akan lebih menyentuh penyampaian ke masyarakat di segala lini karena konteks Alquran mengandung banyak nilai kebaikan dan kebenaran. Penggabungan nilai kritis antara teori dan praktik kegiatan tersebut dapat dan mampu terwujud dengan pembentukan tim khusus dari setiap Perguruan Tinggi. Kesimpulan penelitian adalah pemberlakuan konsep dasar atau basic Alquran dalam berbagai kegiatan pilihan Kampus Merdeka sebaiknya diaplikasikan as soon as possible di setiap institusi untuk memperkuat konstruksi dan integritas mutu kampus, terutama di Perguruan Tinggi Agama Islam . Namun tidak menutup kemungkinan bahwa konsep dan konteks Alquran dapat juga melebur di Perguruan Tinggi Umum dengan sentuhan nuansa Islami.
HAKIKAT DAN MAJAZ DALAM AL-QURAN Andre Bahrudin; Nyimas Anisah; Dwi Noviani; Sukriadi
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 2 (2022): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/symfonia.v2i2.23

Abstract

Alquran diturunkan kepada umat Islam sebagai pedoman hidup dengan menggunakan bahasa Arab. Untuk memahami isinya, seseorang harus menguasai bahasa Arab dengan baik karena di dalam Alquran terdapat beberapa gaya bahasa dalam menyampaikan isinya, di antaranya adalah hakikat dan majaz. Hakikat adalah pokok. Sedangkan majaz adalah cabang. Hakikat adalah lafaz yang digunakan sesuai dengan makna aslinya. Sedangkan majaz adalah lafaz yang digunakan bukan pada makna aslinnya karena ada hubungan (alaqah) tertentu serta adanya indikator (qariinah) yang mengalihkan dari makna aslinya. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Sumber data tulisan ini diambil dari kitab, buku, jurnal dan sumber lainnya yang berkaitan dengan pembahasan. Tulisan ini akan memaparkan apa yang dimaksud dengan hakikat dan majaz dalam Alquran, cara menentukan lafaz hakikat atau majaz, ketentuan yang berkaitan dengan hakikat dan majaz, penyebab tidak berlakunya hakikat dan majaz serta pendapat ulama terkait keberadaan keduanya. Tidak lain supaya kita tidak salah dalam memahami isi Alquran.
PENGUATAN LITERASI DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI POPULER Mustafiyanti; Zainuddin
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 2 (2022): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/symfonia.v2i2.24

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan peluang serta tantangan dalam penguatan literasi digital di Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah dengan menggunakan aplikasi populer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mencakup unsur-unsur komunikasi dan kolaborasi dalam bentuk partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penelitian. Selain itu dosen dituntut memiliki kompetensi individu dalam bentuk keterampilan penggunaan, pemahaman kritis, kemampuan komunikatif, mudah, cepat dan efisien dalam penguasaan literasi digital.
PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN YANG MULIA Dodi Irawan; Anisa Dafa Mutmainah
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 2 (2022): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/symfonia.v2i2.25

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apa peran pendidikan agama Islam dalam membentuk kepribadian yang berakhlak mulia. Metode penelitian yang saya gunakan adalah metode kualitatif dan menggunakan jenis pendekatan penelitian kepustakaan, yang memuat teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan telaah buku, literatur, catatan dan laporan yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan. Dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan metode penulisan literatur yang dilakukan melalui pengumpulan data yang diperoleh dari teori dengan mengkaji buku-buku, artikel jurnal yang berkaitan dengan peran pendidikan dalam membentuk kepribadian. Sedangkan alat pengumpul data dalam penulisan karya ilmiah ini adalah studi observasional, ditambah dengan alat pengumpul data dalam penelitian kepustakaan pada umumnya. Alat pengumpulan data ini berupa pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang terdiri dari sumber data sekunder dan sumber primer. Pendidikan agama Islam memiliki peran penting untuk mengarahkan dan membentuk kepribadian yang berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Oleh karena itu seseorang dituntut untuk selalu mempelajari, memahami dan mengamalkan setiap perintah atau aturan tata kehidupan yang berdasarkan ajaran agama, karena keimanan dan ketakwaan seseorang dapat berkembang dengan sendirinya setelah ia mendapatkan bekal ilmu agama dan bekal tersebut membimbingnya ke arah yang lebih baik. arah yang lebih baik sehingga dapat menemukan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kedua kebahagiaan ini nantinya dapat membentuk karakter kepribadian yang mulia sehingga ketika hidup di dunia ini dapat bermanfaat seperti menjaga bumi dari perusak dan ketika hidup di akhirat mereka bahagia karena keimanan dan ketakwaannya telah terpelihara dengan baik selama menjalani kehidupan. di dunia ini.
PENGUATAN PENDIDIKAN GENDER (TELA’AH KRITIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM) Ahmad Riad; Faizaluddin; Romaida
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 2 (2022): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/symfonia.v2i2.26

Abstract

Dalam berbagai diskursus gender dan dikuatkan melalui pranata sosial, dimana laki-laki dan perempuan dibedakan sesuai dengan perannya masing-masing, yang di konstruksikan oleh kultur setempat, yang berkaitan dengan peran, sifat, kedudukan dan posisi dalam masyarakat tersebut. Pembedaan peran ini dalam pranata sosial digambarkan bahwa perempuan hanya boleh memerankan pekerjaan domestik (kasur, sumur dan dapur), sementara laki-laki layak memerankan pekerjaan publik. Dalam konsep gender, sesungguhnya perbedaan gender tidak akan menjadi masalah selama tidak melahirkan ketidakadilan gender, namun yang menjadi persoalan ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan. Studi-studi tentang gender saat ini melihat bahwa ketimpangan gender terjadi akibat rendahnya kualitas sumberdaya kaum perempuan sendiri, dan hal tersebut mengakibatkan ketidakmampuan mereka bersaing dengan kaum lelaki. Ironisnya, agama dibawa-bawa sebagai patron utama dalam kemunculan berbagai permasalahan ketidakadilan gender Oleh karena itu upaya-upaya yang dilakukan adalah mendidik kaum perempun dan mengajak mereka berperan dalam pembangunan. Dalam realitas yang kita jumpai pada masyarakat tertentu terdapat adat kebiasaan yang tidak mendukung dan bahkan melarang keikutsertaan perempuan dalam pendidikan formal. Bahkan ada paradigma yang mengemuka bahwa “perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena akhirnya ke dapur juga.” Dalam konteks di atas, penguatan pendidikan gender masih perlu dijawab dan dikaji salah satunya melalui perspektif pendidikan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis konsep gender dalam perspektif pendidikan serta berusaha mendeskripsikan penguatan pendidikan berbasis keadilan gender. Jenis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi pustaka. Data yang telah diperoleh dikompulasikan, dianalisis, dan disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai masalah yang dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep gender berbasis pendidikan merupakan hal yang penting untuk dipraktikkan di kehidupan sehari-hari dalam kehidupan berkeluarga, maupun bermasyarakat. Karena pendidikan berbasis konsep gender ini telah banyak dibicarakan dalam Al-Qur’an dan Hadist sehingga tidak memiliki keraguan sedikit pun tentang keadilan gender dalam Islam.

Page 1 of 1 | Total Record : 6