cover
Contact Name
Ninik Yunitri
Contact Email
yunitri@umj.ac.id
Phone
+6281389723445
Journal Mail Official
ijnsp@umj.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 1 Jakarta Pusat 10510
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Jurnal of Nursing Sciences and Practice
ISSN : -     EISSN : 26220997     DOI : https://doi.org/10.24853/ijnsp.v2i2.
Jurnal Obsesi : Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice (IJNSP)is an open-access peer-reviewed journal focus on the latest issues of nursing education and clinical practices
Articles 63 Documents
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA SISWA DI SMK ISLAMIYAH CIPUTAT Tifany Amalia Amran; S Slametiningsih
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v4i1.31-40

Abstract

Bullying adalah suatu kondisi dimana terjadi penyalahgunaan kemampuan yang dilakukan oleh individu / kelompok. Perilaku bullying dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, harga diri, norma kelompok, teman sebaya, sekolah, serta media dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap perilaku bullying pada siswa di sekolah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif korelatif dengan metode pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 98 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner Adolescent Peer Relationship Instrument (APRI), dan kuesioner Parental Authority Quistionare (PAQ) yang selanjutnya dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan responden dengan pola asuh otoriter cenderung menjadi pelaku bullying sebesar 57,1%. Hasil uji statistik yaitu terdapat hubungan pola asuh orang tua terhadap perilaku bullying pada siswa di sekolah. (p = 0,000). Berdasarkan penelitian ini sekolah bersama orang tua siswa diharapkan dapat menunjukkan kerjasama yang lebih baik dalam pengawasan kepada siswa / siswinya.
SELF-MONITORING OF BLOOD GLUCOSE DALAM MENCEGAH NEUROPATI PADA EKSTREMITAS BAWAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Kiki Rizki Amelia; Yani Sofiani
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i1.%p

Abstract

ABSTRAKDiabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin; Indonesia menempati peringkat ke tujuh dunia untuk prevalensi penyandang diabetes tertinggi (10 juta). Ekstremitas bawah paling sering dipengaruhi oleh neuropati sehingga memerlukan perawatan khusus. Kehilangan sensasi pada ekstremitas bawah berarti bahwa adanya lesi atau injuri, kemungkinan tidak disadari dan beresiko terjadinya ulkus atau infeksi (Kern et al, 2009). Self-Monitoring of Blood Glucose (SMBG) merupakan komponen yang penting dalam pengobatan diabetes mellitus modern. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh SMBG dalam mencegah keluhan neuropati pada ekstremitas bawah pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian “Non-equivalent groups pretest-posttest design”. Adapun jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 52 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata – rata usia responden pada kelompok intervensi adalah 56 tahun dan pada kelompok kontrol adalah 57 tahun, rata – rata kadar gula darah posttest pada kelompok intervensi 174.01 mg/dL dan kelompok kontrol adalah 174.00 mg/dL, adanya perbedaan sensitifitas sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dengan p value 0,000. Disarankan untuk nurse educator agar memotivasi diabetisi dalam melaksanakan SMBG.Kata kunci: SMBG, neuropati ekstremitas bawah, monofilamen 10 gr, kadar glukosa darah, DM Tipe 2ABSTRACTDiabetes mellitus (DM) defined as a disease or chronic metabolic disorders with multi etiology characterized by the high blood sugar with impaired metabolism of carbohydrates, lipid and protein as a result of insulin function insufficiency; Indonesia are placed as seven in the world with highest prevalence of people in diabetes (10 million) (WHO, 2016). The lower extremity most often influenced by neuropathy so it requires a special treatment. Loss of sensation on the lower extremity means that the existence of the lesions or injury, the possibility of not aware of it and risking ulcer or infection (Kern et al, 2009). Self-monitoring of blood glucose (SMBG) is an important component in the modern treatment of DM. Aims of this study to identify the influence of SMBG in preventing neuropathy complaints of the lower extremity in patient’s type 2 DM. Methods used in this study is a quasy experiment with “non-equivalent group pretest-posttest design”. The number of samples are 52 respondents which is divided into two groups (intervention and control). The results of the study was obtained of a respondents age’s average at group intervention is 56 years and on the control group was 57 years, an average of blood sugar posttest in the intervention 174.01 mg / dl and the control group was 174.00 mg / dl, different sensitivity before and after treatment for the intervention group with p value 0,000. It was recommended that nurse educator to motivate diabetes patients in carrying out SMBG.Keywords: SMBG, neuropathy in lower extremity, monofilament 10g, blood glucose level, DM Type 2
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN OLAHRAGA TERHADAP KEJADIAN RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA Zahra Ashovie; Erni Rita
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v2i2.97-106

Abstract

ABSTRAKRheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena adanya peradangan atau inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan nyeri. Studi pendahuluan didapatkan 7 dari 10 lansia mengatakan masih mengkonsumsi makanan yang mempercepat terjadinya rheumatoid arthriti dengan jumlah yang tidak terkontrol dan makan yang tidak teratur. Beberapa lansia juga mengatakan masih mengangkat beban yang berat, malas untuk berolahraga karena sering mengalami nyeri sendi serta pegal linu, dan sebagian masih beranggapan bahwa olahraga tidak terlalu penting untuk kesehatan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan olahraga terhadap kejadian rheumatoid arthritis pada lansia di Posbindu Rw 05 Sunter Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah lansia berusia 60 tahun atau lebih, tidak memiliki penyakit komplikasi, lansia yang kooperatif dan lansia yang sedang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Posbindu Rw 05 Sunter Jaya dengan jumlah 48 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2019. Hasil analisis pada pola makan didapatkan P Value = 0,006 (P Value < α = 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan terhadap kejadian rheumatoid arthritis pada lansia. Sedangkan, hasil analisis pada olahraga didapatkan P Value = 0,001 (P Value > α = 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara olahraga terhadap kejadian rheumatoid arthritis pada lansia. Saran dari peneliti yaitu agar penelitian dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan pada institusi pendidikan, pengembangan ilmu keperawatan komunitas, serta mengembangkan metode penelitian selanjutnya dengan metode yang berbeda. Kata kunci: pola makan, olahraga, rheumatoid arthritis ABSTRACTRheumatoid Arthritis is an autoimmune disease which is caused by an inflammation that can cause pain and damage to the joints. A primary research showed 7 out of 10 elderlies still consume foods that accelerate the occurrence of rheumatoid arthritis with an uncontrolled amount and irregular eating. Few of them also still lifting heavy loads and lazy to exercise, they often experience joint pain and aching rheumatic pain, and some of them assumed that physical exercise is not that important for their health. The aim of this research is to determine the relation of dietary habit and physical exercise with rheumatoid arthritis incidence on elderly in Posbindu RW 05 Sunter Jaya. This research is using observational analytic method with cross sectional approach. The population are the elderly with the age of 60 years old or more, do not have a complication, cooperative, and the elderly that utilize health services in Posbindu RW 05 Sunter Jaya with the amount respondent are 48 that taken by purposive sampling techniques. The research was held on July, 172019. The result of the dietary habit analysis with P Value = 0,006 ( P Value <α = 0,05). That means that there is a significant relation between dietary habit and rheumatoid arthritis incidence on elderly. And the result of the physical exercise analysis with P Value = 0,001 ( P Value <α = 0,05). That means that there is a significant  relation between physical exercise and rheumatoid arthritis incident on elderly. The suggestion from the researcher is this study can be used as an improvement of science in institution, an improvement of community nursing science, and an improvement of the next study with different methods. Keywords: Dietary Habit, Physical Exercise, Rheumatoid Arthritis
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB Bela Monita; Harif Fadhillah
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v4i2.69-78

Abstract

Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia, dalam 20 tahun WHO dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya mengupayakan untuk menangani TB Paru. Apabila pasien dengan TB Paru tidak segera diobati atau pengobatannya tidak tuntas maka kemungkinan dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian. Aspek kepatuhan pengobatan pada pasien TB sangat penting untuk diperhatikan karena penyakit ini bersifat kronis dan progresif sehingga berdampak luas pada masalah fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru di Puskesmas Kecamatan Cakung. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Pengambilan sempel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yang didapatkan 96 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil peneltian untuk variabel pengetahuan menunjukan nilai P (p-value) sebesar 0,009, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan siginifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB, dan pada variabel dukungan keluarga menunjukan P (p-value) sebesar 0,010, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB. Berdasarkan hasil penelitian diatas disarankan kepada perawat agar lebih meningkatkan pelayanannya sebagai pemberi informasi yang benar dan akurat mengenai dampak dari tidak patuh dalam meminum obat atau terputusnya pengobatan pada pasien TB.
HUBUNGAN FUNGSI CONTROLLING KEPALA RUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN SOP PENCEGAHAN RESIKO JATUH DI RUANG RAWAT INAP Dicky Adrianto Farizqil; Efroliza Efroliza; Anita Apriany
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v3i1.42-47

Abstract

ABSTRAK Perawat menjadi bagian yang terpenting dalam memberikan pelayanan terhadap pasien, khususnya keselamatan pasien dari resiko terjatuh.Untuk mencapai pelayanan yang optimal rumah sakit salah satunya melalui fungsi controlling kepala ruangan. Peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit klinis meningkat khususnya keselamatan pasien. Tujuan Penelitian  ini untuk mengetahui hubungan fungsi controlling kepala ruangan terhadap pelaksanaan SOP pencegahan resiko jatuh di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan menggunakan metode deskriptif korelasi. Berdasarkan  masalah dan tujuan yang  hendak dicapai, peneliti menggunakan desain cross sectional. Sampelnya adalah Kepala Ruangan dan Perawat sebanyak 55 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Teknik analisis data dengan cara univariat dan bivariat dengan menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini adalah Fungsi controlling kepala ruangan dalam kategori baik sebanyak 36 responden (65.5%) dan hasil dari pelaksanaan SOP resiko jatuh dalam kategori baik sebanyak 32 responden (58.2%) dengan nilai p value = 0.011 (p value < 0.05). Fungsi controlling kepala ruangan mempunyai hubungan terhadap pelaksanaan SOP pencegahan resiko Jatuh. Penelitian ini dapat menjadi informasi bagi perawat untuk meningkatkan komitmen dalam menerapkan pelaksanaan SOP pencegahan resiko jatuh serta menjadi dasar untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan perawat dalam pelaksanaan SOP resiko jatuh. Kata kunci: Fungsi controlling, Resiko jatuh, Keselamatan Pasien, Perawat. ABSTRACT Nurses become the most important part in providing services to patients, especially patient safety from the risk of falling. To achieve optimal hospital services, one of them is through controlling the head of the room. Improving the quality of clinical hospital services is especially patient safety. Research objectives to determine the correlation of Head Room Controlling Function on the implementation of SOP for Falling Risk Prevention in the Inpatient Room of Bhayangkara Hospital Palembang in 2019. This research was a non-experimental study using descriptive correlation method. Based on the problem and objectives to be achieved, researchers used a cross sectional design. The sample was 55 heads of rooms and nurses. The sample in this study was total sampling. The analysis used univariate and bivariate analysis by using Chi-square. The results of this study were head room controlling function in the good category of 36 respondents (65.5%) and theresults of the implementation of SOP for Falling Risk Prevention in the good category of 32 respondents (58.2%) with a p value = 0.011 (p value (0.05) This research could be information for nurses to increase commitment in implementing the implementation of SOP for Falling Risk Prevention and as a basis for increasing the awareness and knowledge of nurses in the implementation of SOP for Falling Risk Prevention. Keywords: Controlling Function, Falling Risk, Patient Safety, Nurses
EDUKASI KESEHATAN MELALUI PENERAPAN DISCHARGE PLANNING DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT (SKA) Eem Sumarni; Misparsih Misparsih
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v3i2.67-71

Abstract

Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan suatu masalah kardiovaskuler yang utama karena menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi, dan tahun 2019 penyakit ini masih menjadi penyebab pertama kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung        iskemia. SKA merupakan sesuatu yang menakutkan bagi pasien, sehingga timbul kekhawatiran akan kehidupan selanjutnya dan menurunkan kualitas hidup. Discharge Planning adalah suatu proses yang sistematis dalam pelayanan kesehatan untuk membantu pasein dan keluarga dalam menetapkan kebutuhan, mengimplementasikan serta mengkoordinasikan rencana perawatan yang akan dilakukan setelah pasien pulang dari Rumah Sakit sehingga dapat meningkatkan atau mempertahankan derajat kesehatannya. Tujuan penelitian ini untuk menghubungkan edukasi kesehatan melalui penerapan discharge planning terhadap kualitas hidup pasien SKA, Desain penelitian ini menggunakan jenis data kategorik dengan metode deskriptifpendekatan cross sectional kepada 69 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai p = 0,000 (< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan edukasi kesehatan melalui penerapan discharge planning terhadap kualitas hidup pada pasien SKA. Dari analisis diperoleh nilai OR 38, artinya pasien setelah diberikan edukasi kesehatan memiliki peluang sebanyak 38 kali untuk mempunyai kualitas hidup yang baik.Kata kunci: Sindrom Koroner Akut, edukasi kesehatan, discharge planning, kualitas hidup
KUALITAS TIDUR PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT Siti Mia Nurmala; Abdu Rahim Kamil
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v2i1.13-20

Abstract

Penyakit Infark Miokard Akut (IMA) dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur pasien. Kadang untuk kualitas tidur kurang di perhatikan, padahal untuk orang dengan penyakit IMA jika penderita kekurangan waktu tidur nya maka jantung akan bekerja lebih keras, sehingga mengakibatkan terganggunya kualitas tidur pasien secara umum. Hal tersebut dapat mengakibatkan merusak fungsi fisiologis yang penting untuk pemulihan, termasuk memperbaiki jaringan, fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan, fungsi endokrin dan fungsi metabolisme, dan keseimbangan energi. Efek dari kekurangan tidur adalah kelelahan, temperamental dan kehilangan kosentrasi.Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya gambaran kualitas tidur pada pasien Infark Miokard Akut Di RS Islam Cempaka Putih Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif.Perhitungan sampel menggunakan populasi terjangkau dengan teknik purposive sampling. Perhitungan sampel berdasarkan rumus Lemeshow yang bertujuan untuk mengestimasi tingkat kualitas tidur pada pasien Infark Miokard Akut. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Penelitian ini menggunakan uji statistik univariat.Hasil penelitian pada responden menunjukkan sebanyak 100,0% responden mengalami kualitas tidur buruk, yaitu kualitas tidur subjektif yaitu 2.02 responden (0,69%), kedua tertinggi yaitu disfungsi aktifitas yaitu 1,98 responden (0,62).
HUBUNGAN MOTIVASI PILIHAN PERSALINAN DENGAN TINDAKAN SEKSIO SESARIA DI TINJAU DARI ASPEK KARAKTERISTIK PASIEN DAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL SERTA FINANSIAL Lisnadiyanti Lisnadiyanti
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i2.8-14

Abstract

ABSTRAKSetiap wanita normal memungkinkan menjadi hamil sebagai hasil pembuahan dan tidak ada peristiwa biologis yang mempunyai arti lebih penting bagi seorang wanita dibandingkan reproduksi dan hasilnya, kehamilan perlu dipertimbangkan pada konteks sosial tempat kehamilan terjadi yaitu keluarga dan masyarakat yang lebih besar. Kehamilan dan persalinan biasanya mempunyai arti berbeda pada berbagai masyarakat dan bahkan dalam masyarakat tertentu, bergantung pada kedudukan seseorang dalam masyarakat dan status sosial ekonomi (Koniak-Griffin, 2014). Dalam proses kehamilan sampai dengan saat persalinan maupun salama masa nifas, maka setiap wanita (ibu hamil) janin ataupun bayi yang dilahirkannya memiliki risiko. Pada kasus persalinan yang disertai adanya penyulit, seksio sesaria merupakan salah satu jenis persalinan yang diperlukan untuk menyelamatkan ibu dan janin yang dikandungnya. Tindakan seksio sesaria diambil jika ada kelainan pada 3 fakrtor penentu persalinan yaitu Power (tenaga mengejan atau kontraksi otot dinding rahim), Passage (keadaan jalan lahir), dan Passanger (janin yang hendak dikeluarkan). Kelainan power yang memungkinkan dilakukan seksio sesaria misalnya daya mengejan lemah, ibu menderita penyakit jantung atau penyakit menahun lain yang mempengaruhi tenaga. Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun juga dapat menjadi alasan tindakan ini.Kata kunci: hamil, motivasi, seksio sesariaABSTRACTEvery normal woman allows to become pregnant as a result of conception and no biological event that has more significance to a woman than reproduction and results, pregnancy needs to be considered in the social context in which pregnancy occurs, namely the family and the larger community. Pregnancy and childbirth usually have different meanings in various societies and even in certain societies, depending on one's position in society and socio-economic status (Koniak-Griffin, 2014). In the process of pregnancy until the time of delivery and during the postpartum period, then every woman (pregnant woman) fetus or baby born has a risk. In cases of labor accompanied by complications, cesarean section is one type of labor needed to save the mother and the fetus she is carrying. Cesarean section action is taken if there are abnormalities in the 3 factors determining labor, namely Power (force straining or contraction of the uterine wall muscles), Passage (state of the birth canal), and Passanger (fetus to be removed). Power abnormalities that allow cesarean section to be carried out, for example, weak straining power, the mother suffers from heart disease or other chronic diseases that affect energy. Age of pregnant women more than 35 years can also be the reason for this action.Keywords: pregnant, motivation, cesarean
PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI POSYANDU LANSIA MUFAKAT Muhammat Ramadhan Syaputra; A Aisyah
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v4i1.1-6

Abstract

Lansia adalah individu yang berusia di atas 60 tahun, pada umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, social, dan ekonomi dimana salah satunya adalah kualitas tidur. Kualitas tidur sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia, karena kebugaran disaat bangun tidur ditentukan oleh kualitas tidur sepanjang malam. Kekurangan tidur dapat mengakibatkan ngantuk disiang hari, gangguan memori, depresi, gangguan kognitif, stres, sering terjatuh dan penurunan kualitas hidup. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kualitas tidur salah satunya dengan latihan senam yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia dengan mengindentifikasi gambaran karakteristik responden, mengindentifikasi karakteristik kualitas tidur sebelum dan sesudah intervensi senam yoga pada lansia di Posyandu Lansia Mufakat Pekon Kandang Besi Kecamatan Kotaagung Barat Tanggamus Lampung Tahun 2020. Penelitian Ini menggunakan penelitian Kuantitatif dengan Quasi Exsprimental Pre and Post Test Design dengan uji Dependent T-test. Jumlah sample sebanyak 28 responden, menggunakan Simple Random Sampling. Pemberian intervensi dilakukan tiga kali dalam seminggu. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh senam yoga terhadap peningkatan kualitas tidur lansia dengan p value (0,000) (p<0,005). Saran dari penelitian senam yoga dapat meningkatkan kualitas tidur lansia.
SURVEI TINGKAT ANSIETAS ORANG TUA YANG MERAWAT ANAK PENGIDAP KANKER DI INDONESIA Yulanticha Diaz Ahwalia Aziza
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i1.%p

Abstract

Memiliki anak yang terdiagnosa kanker merupakan kondisi yang menimbulkan ketegangan psikologis dan fisik bagi orang tua. Pengobatan dalam jangka waktu lama dan ketidakpastian kondisi anak membuat orang tua sering merasa dalam kondisi cemas dan tertekan. Masalah ini seringkali terabaikan oleh tenaga kesehatan, karena lebih berfokus pada penyembuhan pasien. Padahal orang tua memegang peranan penting dalam perawatan anak dengan kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi tingkat ansietas pada orang tua yang merawat anak dengan kanker di Indonesia Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional pada 100 orang tua yang memiliki anak dengan diagnose kanker yang dirawat di dua rumah sakit rujukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) versi Indonesia dan kuesioner data demografi orang tua serta catatan medis pasien. Hasil penelitian dari 100 orang responden yang disurvei terdapat 49% yang mengalami gejala ansietas, 17% masih pada tahap borderline, dan 34% tidak terdapat gejala ansietas. Ansietas berhubungan dengan munculnya gejala depresi (p<.001, r=.655). Orang tua yang berpenghasilan tidak stabil lebih berpeluang mengalami ansietas dibandingkan dengan yang berpenghasilan tetap. Ansietas merupakan salah satu masalah psikologis yang sering dialami oleh orang tua yang memiliki anak dengan diagnose kanker. Ansietas harus segera ditangani oleh tenaga kesehatan untuk mencegah masalah psikologis lebih lanjut. Konseling dan pemberian edukasi merupakan salah satu upaya untuk menurunkan tingkat ansietas pada orang tua.Kata kunci: anak, ansietas, kanker, orang tua        ABSTRACT Parents of children with cancer often endured psychological and physical problems. Long term treatment and unstable condition of their child creates anxiety and distress for parents. This problem usually neglected by health care providers, due to their concern is on the condition of the child. Otherwise, parent’s role is very important in children cancer care. The aim of this study was to explore the presence of anxiety among parents of children with cancer. This research was a cross sectional study, involving 100 parents of children with cancer in two public hospital in East Java and Central Java. To collect the data, we used Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) Questionnaire, demographic questionnaire, and children clinical status. Among 100 participants, 49% experienced signs of anxiety, 17% was borderline, and the rest 34% have no signs of anxiety. Anxiety was highly correlation with depression (p<.001, r=.655). Parents with unstable economic condition has higher level of anxiety. Anxiety is a psychological problem among parents of children with cancer. Health care providers should give an attention to parents with anxiety to prevent further psychological problems. Counselling and parental education should be implemented to reduce the level of anxiety.Keyword: anxiety, cancer, children, parent