cover
Contact Name
Achsan
Contact Email
kjif@unjani.ac.id
Phone
+6222-6629821
Journal Mail Official
kjif@unjani.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS FARMASI UNIVERSETAS JENDERAL ACHMAD YANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148, Cimahi, Jawa Barat, 40531, Indonesia
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 23546565     EISSN : 25023438     DOI : https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.135
Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (KJIF) merupakan media publikasi ilmiah dalam bidang kefarmasian yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI Jawa Barat). Ruang lingkup artikel yang diterbitkan adalah: Farmasetika, Kimia Farmasi, Kimia Analisa, Farmasi Fisika, Farmakognosi dan Etnobotani, Natural Produk, Farmakologi dan Toksikologi, Praktik Kefarmasian dan Farmasi Rumah Sakit, Farmakogenomik, Farmakoekonomi, Studi Kasus dan Uji Klinis.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2017)" : 7 Documents clear
EFEKTIFITAS GEL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) PADA PERAWATAN PERIODONTITIS KRONIS Atia Nurul Sidiqa; Herryawan Herryawan
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v5i1.81

Abstract

ABSTRAK Periodontitis  merupakan  penyakit  jaringan  pendukung  gigi  yang  disebabkan  oleh  bakteri  patogen yang  terdapat  dalam  plak  gigi.  Eliminasi  bakteri  plak  dapat  dilakukan  secara  mekanis,  ataupun dikombinasikan  dengan  bahan  kemoterapeutik  yang  pemberiannya  dapat  secara  lokal  maupun sistemik.  Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  pengaruh  gel  daun  sirih  merah  (Piper crocatum) sebagai terapi tambahan dari skeling dan penghalusan akar pada perawatan periodontitis kronis.  Penelitian  ini bersifat  randomized  controlled trial, single  blind,  split  mouth dengan  metode sebelum  dan  sesudah  perawatan.  Delapan  belas orang  penderita  periodontitis  kronis,  berusia  30-62 tahun  berpartisipasi  dalam  penelitian  ini.  Penelitian  dilakukan  dengan  membagi  rahang  subyek menjadi 2 sisi, yaitu sisi uji dan sisi kontrol. Kedua sisi diberikan perawatan skeling dan penghalusan akar, dengan sisi uji diberi tambahan aplikasi topikal gel daun sirih merah. Evaluasi  parameter  klinis  (kedalaman poket dan perdarahan gingiva) dilakukan 1 bulan paska perawatan. Data dianalisa secara statistik  menggunakan  uji t  berpasangan  untuk  perbandingan  sebelum  dan  sesudah  perawatan  pada masing-masing  sisi,  serta  uji  t  tidak  berpasangan  untuk  membandingkan  sisi  uji  dan  sisi  kontrol. Terdapat perbaikan seluruh parameter klinis di semua permukaan pada kedua sisi dengan permukaan distobukal sisi uji menunjukkan rata-rata perbaikan paling besar, yaitu masing-masing sebesar 43,7% periodontal probe depth (PPD) dan 92,3% bleeding on probing (BOP). Kesimpulanna bahwa aplikasi topikal gel daun sirih merah pada penderita periodontitis kronis dapat mengurangi kedalaman poket dan perdarahan gingiva.  Kata Kunci: gel daun sirih merah; periodontitis kronis; skeling; penghalusan akar.  ABSTRACT  Periodontitis is a disease of the supporting tissues of the teeth caused by pathogenic bacterial plaque. Elimination of bacterial plaque can be done mechanically, or in combination with chemotherapeutic agents that can use locally or systemically. The purpose of this study was to determine the effect of red betel leaf (Piper crocatum) gel as adjunctive therapy of scaling and root planing in the treatment of  chronic periodontitis.  This study is a  randomized control  trial,  single-blind, split  mouth  method before and after treatment. Eighty patients with chronic periodontitis, aged 30-62 years participated in the study. The study was conducted by dividing the subjects into 2 sides of the jaw, test side and control side. Both sides were treated scaling and root planing, with the test side given an additional topical application of red betel leaf gel. Evaluation of clinical parameters (pocket depth and gingival bleeding)  was  performed  1  month  after  treatment.  The  data  were  statistically  analyzed  using  the paired  t  test  for  comparison  before  and  after  treatment  on  each  side,  and  the  unpaired  t  test  to compare the test side and the control side. There is an improvement of all parameters in both two side whereas distobuccal test side shows average greatest improvement for all clinical parameters, each 43,7%  (PPD) and 92,3%  (BOP). Topical application of red betel leaf gel in patients with chronic periodontitis  can  reduced pocket  depth,  increasing  the  epithelial  attachment,  and  reduces  gingival bleeding.   Keywords: Red betel leaf gel, topical applications, scaling and root planing, chronic periodontitis.
KEMAMPUAN Aspergillus wentii DALAM MENGHASILKAN ASAM SITRAT Ririn Puspadewi; Rina Anugrah; Della Sabila
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v5i1.83

Abstract

ABSTRAK Kegunaan  asam  sitrat  dalam  industri  makanan,  minuman  dan  farmasi  sangat  besar  salah  satunya adalah sebagai pengawet. Beberapa mikroorganisme diketahui dapat menghasilkan asam sitrat melalui proses fermentasi, diantaranya adalah Aspergillus wentii dengan memanfaatkan glukosa yang berasal dari  karbohidrat  sebagai  bahan  utama.  Berdasarkan  hal  ini  maka  telah  dilakukan  penelitian  untuk melihat kemampuan Aspergillus wentii dalam menghasilkan asam sitrat dengan menggunakan kulit singkong sebagai sumber karbohidrat. Hasil fermentasi antara Aspergillus wentii dan kulit singkong dilakukan uji keberadaan asam sitrat secara reaksi kimia. Untuk mengetahui jumlah asam sitrat yang dihasilkan  digunakan spektrofotometer  UV-Vis.  Analisis  kualitatif  menunjukan  bahwa  supernatan hasil fermentasi mengandung asam sitrat. Secara kuantitatif asam sitrat dapat dihasilkan pada masa inkubasi selama enam hari sebesar 0,312 % b/v.  Kata Kunci : Asam sitrat, Aspergillus wentii, fermentasi, kulit singkong. ABSTRACT  The usef of citric acid in the food, beverage and pharmaceutical industries is wide, one of them is as a preservative.  Some  microorganisms  are  known  to  produce  citric  acid  through  the  fermentation process,  such  as  Aspergillus  wentii.  Aspergillus  wentii  uses  carbohydrate  as  glucose  source  in fermantation.This research is conducted toevaluate the ability of Aspergillus wentii to produced citric acid  using  cassavaskin  as  carbohydrate.  The  level  of  citric  acid  is  tested  using  UV-Vis spectrophotometer. The result showed that citric acid is found in supernatant. Optimal incubation of fermentationis in six days and the level of citricacid is 0,312 % b/v  Keywords : citric acid, Aspergillus wentii, fermentation, cassava skin
EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI UPT PUSKESMAS PUTER Oskar Skarayadi; Titta Hartyana Sutarna; Ambarsundari Ambarsundari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v5i1.84

Abstract

ABSTRAK Hipertensi  merupakan  tantangan  besar  di  Indonesia.  Di  Kota  Bandung  hipertensi  merupakan penyebab  kematian  terbanyak  yaitu  sebesar  23%  sesuai  data  dari  Dinas  Kesehatan  Kota  Bandung Tahun 2014 Hipertensi  merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada  pengukuran  berulang.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  biaya  medik  langsung  dan menganalisis obat antihipertensi yang cost-effective bagi pasien hipertensi rawat jalan di Puskesmas Puter  pada  Bulan  Oktober  sampai  Desember  2016  Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  non-eksperimental  dengan  rancangan  deskriptif.  Data  yang  diambil  merupakan  data  retrospektif  yang dilakukan di Puskesmas Puter berdasarkan data rekam medis pasien rawat jalan. Data yang diambil untuk  analisis  efektifitas  biaya  adalah  data  efektifitas  terapi  antihipertensi  dan  biaya  medik langsung.Metode  yang  digunakan  yaitu  metode  Cost-effectiveness  analysis  (CEA).    Efektivitas pengobatan pasien lansia umum adalah 50% dan pasien lansia prolanis adalah 96.67%. Didapatkan nilai  ACER  pasien  lansia  umum  adalah  Rp.60  dan  nilai  ACER  dari  pasien  lansia  prolanis  adalah Rp.632,7, sedangkan nilai ICERnya Rp. 124.965 Kata kunci  : Hipertensi, antihipertensi oral, efektivitas-biaya, UPT Puskesmas Puter
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI BEBERAPA MADU ASLI LEBAH ASAL INDONESIA TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Mira Andam Dewi; Rahmana Emran Kartasasmita; Marlia Singgih Wibowo
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v5i1.86

Abstract

ABSTRAK Bakteri  yang  resisten  terhadap  antibiotik  menimbulkan  ancaman  serius,  sehingga  diperlukan  obat alternatif  untuk  mengganti  dengan  beralih  ke  bahan  alam  yang  ketersediaannya  melimpah  di Indonesia,  salah  satunya  adalah  madu.  Madu  “Manuka”  dilaporkan  efektif  mengatasi  infeksi  kulit yang  sudah  resisten  terhadap  antibiotik  serta  efektif  untuk  gangguan  pencernaan,  sehingga  fakta tersebut telah mendorong dilakukannya penelitian untuk menguji dan membuktikan efek antibakteri madu  jenis  lainnya.  Pada  penelitian  ini,  enam  madu  asli  lebah,  asal  Indonesia  diuji  aktivitas antibakterinya  terhadap  strain  Staphylococcus  aureus  mewakili  golongan  bakteri  Gram  positif  dan strain Escherichia coli mewakili golongan bakteri Gram negatif. Diawali pengumpulan dan penyiapan enam  sampel  madu  uji,  kemudian  diuji  secara  organoleptik  dan  uji  fisikokimia  untuk  menentukan mutu dari madu, meliputi uji aktivitas enzim diastase, hidroksimetilfurfural (HMF) dan kadar air yang dilakukan  untuk  menguji  apakah  madu  yang  diuji  asli  asal  lebah  dan  dalam  kualitas  yang  baik. Selanjutnya  dilakukan  pengujian  aktivitas  antibakteri  madu  asli  lebah  tersebut  terhadap  bakteri penyebab  infeksi  saluran  pernapasan  yang  diwakili  oleh  Staphylococcus  aureus  yang  merupakan bakteri Gram positif dan bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan yang diwakili oleh Escherichia coli  yang  merupakan  bakteri  Gram  negatif,  menggunakan  metode  difusi  agar  perforasi.  Uji organoleptik yang dilakukan terhadap enam sampel madu asli lebah, asal Indonesia (S1, S2, S3, S4, S5, S6) memberikan hasil yang memenuhi persyaratan mutu madu yang baik. Hasil pengujian enzim diastase dan uji kadar air memenuhi persyaratan SNI 3545:2013 tentang madu. Hasil uji HMF tidak memenuhi syarat,  pada sampel S1 dan S6 karena HMF melebihi kadar yang dipersyaratkan. Sampel  S1  dan  S6  memberikan  kadar  HMF  berturut-turut  62,22  mg/kg  dan  50,97  mg/kg,  sehingga  tidak memenuhi  persyaratan  kadar  HMF  maksimum  50%  b/b.  Uji  aktivitas  antibakteri  madu  dengan konsentrasi 100% terhadap bakteri Staphylococcus  aureus  memberikan diameter hambat 21,33 mm pada sampel S4, menunjukkan kategori antibakteri sangat kuat, karena masuk dalam kisaran 20-35 mm,  sedangkan  pengujian terhadap  bakteri  Escherichia  coli  pada  sampel  S4  memberikan  diameter hambat 19,67 mm termasuk kategori antibakteri kuat karena masuk dalam kisaran 10-20 mm. Kata kunci  : Madu, uji aktivitas antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, metode difusi agar perforasi, HMF
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN KARUK (Piper sarmentosum Roxb.) TERHADAP Streptococcus mutans DAN Candida albicans Vina Septiani; Anna Choirunnisa; Akhirul Kahfi Syam
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v5i1.87

Abstract

ABSTRAKPenggunaan antibiotik dengan intensitas yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, menjadi potensi besar bagi pengembangan obat-obatan dari tanaman, termasuk tanaman yang berkhasiat sebagai antimikroba. Salah satu tanaman tersebut adalah karuk  (Piper sarmentosum  Roxb.).  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  aktivitas antimikroba dari  ekstrak  etanol  daun  karuk  (Piper  sarmentosum  Roxb.)  terhadap  Streptococcus  mutans  dan Candida  albicans.  Ekstraksi  dilakukan  dengan  metode  maserasi  menggunakan  pelarut  etanol  96%. Pengujian aktivitas antimikroba menggunakan metode difusi agar perforasi dan metode mikrodilusi. Hasil  menunjukkan  dari  3  konsentrasi  ekstrak  uji,  konsentrasi  ekstrak  etanol  daun  karuk  80% menghasilkan diameter hambat terbesar terhadap Streptococcus mutans dan Candida albicans yaitu 19,87 mm dan 15,13 mm. Konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak etanol daun karuk terhadap Streptococcus  mutans  sebesar  4096  µg/mL,  sedangkan  KHM  tetrasiklin  sebesar  256  µg/mL.  Nilai KHM ekstrak etanol daun  karuk terhadap Candida albicans sebesar 4096 µg/mL, sedangkan KHM ketokonazol sebesar 100 µg/mL.Kata kunci  :  Antimikroba,  Daun  Karuk  (Piper  sarmentosum  Roxb.),  Streptococcus  mutans, Candida albicansABSTRACT The use of antibiotics with relatively high intensity raises variety of problems and is a global threat to health, especially of bacterial resistance to antibiotics. Indonesia is rich in biodiversity, being a huge potential for development of medicines from plants, including plants that are useful as antimicrobials. One  of  that  plants  is  karuk  (Piper  sarmentosum  Roxb.).  The  aim  of  this  research  was  to  study antimicrobial activity of ethanolic extract from karuk leaf against Streptococcus mutans dan Candida albicans. Extraction  was  done  by  maceration  method  using  ethanol  96%  as  solvent.  Antimicrobial activity test was  done  by  agar  diffusion  method  and microdilution  method. The  result  showed  that among 3 concentration of testesd extract,  extract concentrations 80% produce the biggest inhibition diameter 19,87 mm and 15,13 mm. The minimum inhibitory concentration (MIC) of ethanolic extract from  karuk  leaf  against  Streptococcus  mutans  was  4096  µg/mL,  while  MIC  of  tetracycline  was  8 µg/mL. MIC value of ethanolic extract from karuk leaf against Candida albicans was 4096 µg/mL, while MIC of ketokonazole was 100 µg/mL. Keywords  : Antimicrobial,  Karuk  Leaf  (Piper  sarmentosum  Roxb.),  Streptococcus  mutans, Candida albicans
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR KAYU AKWAY (Drymis piperita Hook. f.) PADA PERTUMBUHAN Plasmodium falciparum PENYEBAB MALARIA Faizal Hermanto; Fahrauk Faramayuda
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v5i1.88

Abstract

ABSTRAKIndonesia merupakan salah satu daerah endemik malaria. Resistensi obat malaria menjadi salah satu masalah dalam pengobatan malaria, oleh karen itu diperlukan pencarian obat malaria baru. Kulit kayu akway (Drimys piperita Hook. f) secara empiris digunakan oleh Suku Sogb Manokwari Papua sebagai antimalaria  dan  afrodisiaka. Penelitian  ini  diawali  dengan  proses  pembuatan  ekstrak  air  kulit  kayu akway  dengan  metode  perebusan  menggunakan  pelarut  air  suling.  Pengujian  aktivitas  antimalaria menggunakan Plasmodium falciparum 3D7 secara in vitro. Ekstrak air kulit kayu akway menunjukan aktivitas antimalaria yang baik dengan nilai IC 50  sebesar 0,013 µg/mL.Kata kunci : Akway, Drimys piperita Hook. f., Antimalaria, Plasmodium falciparum ABSTRACTIndonesia is one of malaria endemic areas. Malaria drug resistance is one of the problems in malaria treatment, therefore  it  is  necessary  to  search for  new  malaria  drugs.  Drimys  piperita  stem bark  is empirically used by the Sogb tribe, Manokwari Papua as antimalarial and aphrodisiac. This research begins made water extract of Drimys piperita stem bark by boiling method using distilled water as solvent. Testing of antimalarial activity using Plasmodium falciparum 3D7 in vitro. water extract of Drimys piperita stem bark showed good antimalarial activity with IC 50  value of      0,013 μg / mL.Keywords : Drimys piperita stem bark, Antimalarial, Plasmodium falciparum
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN DI APOTEK KIMIA FARMA GATOT SUBROTO BANDUNG Made Pasek Narendra; Oskar Skarayadi; Melkyanto Duda; Putranti Adirestuti
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v5i1.116

Abstract

ABSTRAK Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian yang tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Pelayanan yang berbeda akan memberikan dampak yang sangat berarti bagi suatu apotek. Salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pelayanan kefarmasian di apotek adalah dengan studi kepuasan pelanggan.Kepuasan tercapai apabila jasa dan produk yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Tujuan  penelitian  adalah  untuk  mengetahui atribut dari seluruh dimensi kualitas pelayanan dan memilih yang mana yang akan  diprioritaskan untuk memperbaiki layanan di Apotek Kimia Farma Gatot Subroto Bandung. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan pengambilan sampel secara purposive sampling terhadap 50 orang pasien yang membeli resep dan Upaya pengobatan Diri Sendiri (UPDS) di Apotek Kimia Farma Gatot Subroto Bandung. Skala Likert digunakan sebagai instrumen penelitiaan.Tingkat kepuasan pelanggan diukur menggunakan model SERVQUAL (Service Quality) terhadap 5 dimensi kualitas layanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Dimensi yang memiliki tingkat kepuasan tertinggi adalah dimensi responsiveness (kesenjangan -0,244 atau tingkat kepuasan 94,58 %); atribut yang memiliki tingkat kepuasan tertinggi adalah karyawan mengucapkan selamat datang di Apotek Kimia Farma saat konsumen memasuki apotek  (kesenjangan -0,092 atau tingkat kepuasan (97,87 %). Dimensi assurance merupakan dimensi yang paling memerlukan perbaikan karena tingkat kesesuaiannya terendah diantara yang lain yaitu 88,045 % dengan nilai kesenjagan -0,552. Dari seluruh dimensi atribut yang menjadi prioritas utama yang perlu diperbaiki adalah pada dimensi 4 assurance yaitu  obat yang dibutuhkan oleh konsumen selalu tersedia di apotek dengan gap (-1,000) dan tingkat kesesuaian 78,11%). Atribut yang terpetakan pada diagram Kartesius terbanyak adalah pada kuadran II yang menunjukkan kualitas layanan Apotek Kimia Farma Gatot Subroto menunjukkan cukup baik. Kata kunci : Apotek, dimensi kualitas layanan, kepuasan pelanggan

Page 1 of 1 | Total Record : 7