cover
Contact Name
Syahdatul Maulida
Contact Email
syahdatulmaulida3@gmail.com
Phone
+6285891338499
Journal Mail Official
eruseffendi@tazkia.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 78 Sentul City Bogor
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Komunikan Jurnal Komunikasi dan Dakwah
ISSN : -     EISSN : 30248663     DOI : https://doi.org/10.30993/jurnalkomunikan.v3i1.352
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Komunikan is a journal that concentrates on research on communication science and dakwah, specifically articles in Jurnal Komunikan must raise questions about the diversity and complexity of Islamic communication and dakwah issues with a strong emphasis on theory based, development of new theoretical models and development of innovative methods to observe and measure the reality of communication and dakwah. The main topic areas for Jurnal Komunikan include Islamic communication studies, marketing communications, public communications, mass communications, dakwah methodology, Islamic dakwah strategies, and the relationship between dakwah and socio culture.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2023): Komunikan: Jurnal Komunikasi dan Dakwah" : 5 Documents clear
MODERASI BERAGAMA MUHAMMADIYAH DALAM MENGATASI KONFLIK DIGITAL PENETAPAN 1 SYAWAL 1444 H (Studi pada media social Muhammadiyah) Ahmad Rifai; Yeni Huriani
Jurnal komunikan Vol. 2 No. 1 (2023): Komunikan: Jurnal Komunikasi dan Dakwah
Publisher : Departemen Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30993/jurnalkomunikan.v2i1.298

Abstract

Kemajemukan bangsa ini sudah tercipta jauh sebelum Indonesia merdeka. Perbedaan suku agama dan ras sudah tidak bias dihindari lagi, maka dari itu mengedepankan sikap tasamuh toleran dan saling menghargai perbedaan adalah sikap ideal bagi bangsa ini. Pendidikan multikulturarisme dan moderasi beragama adalah solusi dalam menyemai perbedaan tersebut. Namun pada penetapan 1 Syawal 1444 H terdapat konflik digital yang mencoreng wajah toleran umat islam Indonesia. Peran pernyataan dan status di media social adalah wajah baru dalam konflik digital umat islam. Muhammadiyah memberikan narasi moderasi nya melalui media digital yang dimilikinya. Muhamamdiyah menekankan pentingnya tasamuh dan toleran dalam kehidupoan internal beragama maupun eksternal beragama. Fenemonena lain yang ditemukan dalam penelitian ini yakni agama (idiologi) mempengaruhi pola siaran TVMu, lensaMu, Muhammadiyah Chanel, dalam memproduksi siaran. Artinya pada kasus ini agama mempengaruhi pola siaran televise dan media digital Milik Muhammadiyah. Keyword: toleransi, tasamuh, muhammadiyah, konflik.
SENI KONTEMPORER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI Madihah
Jurnal komunikan Vol. 2 No. 1 (2023): Komunikan: Jurnal Komunikasi dan Dakwah
Publisher : Departemen Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30993/jurnalkomunikan.v2i1.299

Abstract

Dalam tulisan ini terkait dua karya seni kontemporer Indonesia, pertama menyoroti karya seni fermormans karya Wilman Syahnur dengan judul: Obama membuat perdamaian yang semu (dibuat-buat), mengambarkan boneka Obama yang sedang berkeliling mengunakan beca sambil mengkampayekan perdamaian dunia. kedua menyoroti pada sebuah pertunjukan karya seniman Indonesia Arahmaini dengan judul: 11 Juni 2022, menggambarkan kamar hotel tempat Arahmaini ditahan dengan dugaan ancaman teroris saat melakukan perjalanan melalui Los Angeles ke Kanada. Kedua seniman tersebut mengkomunikasikan melalui karya seninya atas ketidak puasannya terhadap situasi pasca 9/11. Hasil pengamatan menemukan bahwa karya seni dapat menjadi media untuk menyampaikan pendapat, kritik dan juga melakukan negosiasi. Maka dari itu seni menjadi hidup dan memiliki nilai yang sama dalam penyampaian pesan, yang mana semiman sebagai komunikatornya karya sebagai medianya dan publik sebagai komunikannya. Kata Kunci: Komunikasi seni kontemporer, Wilman Syahnur, boneka Obama.
POLA KOMUNIKASI PENYELESAIAN KONFLIK PENDIRIAN GEREJA YASMIN BOGOR Fakhrudin
Jurnal komunikan Vol. 2 No. 1 (2023): Komunikan: Jurnal Komunikasi dan Dakwah
Publisher : Departemen Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30993/jurnalkomunikan.v2i1.300

Abstract

Conflict is a social phenomenon that is present in social life, so that conflict is inherently means conflict will always exist in every space and time, anywhere and anytime. In this view, society is an arena of conflict or an arena of conflict and integration that is always going on. Therefore, conflict and social integration is a symptom that always fill every social life. Things that encourage the emergence of conflict and integration is the existence of similarities and differences of social interests . In every social life there is not a single human having the exact similarity, whether of ethnicity, interests, will, will, purpose and so on. From each conflict there are some that can be resolved, but some can not be resolved resulting in some acts of violence. Violence is a symptom that can not overcome the root of the conflict, causing violence from the smallest model of violence to war. Good communication is needed in problem solving and is important in achieving the success of a life in the community.Conflicts can be resolved well if communication is harmoniously established between the community, both verbal and non verbal. Effective communication patterns are one of the most important conditions in relation to resolving conflicts among conflict resolution societies that arise in marriage life especially in different national marriages, the subject of education because women and men are distinctly different in terms of communication. This is what then makes researchers want to know more deeply about how the picture polakomunikasi in conflict resolution Keywords: Patterns, Communication, and Conflict.
MENTRANSFORMASI RUANG PUSAT PERBELANJAAN SELAMA RAMADHAN Yuliani
Jurnal komunikan Vol. 2 No. 1 (2023): Komunikan: Jurnal Komunikasi dan Dakwah
Publisher : Departemen Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30993/jurnalkomunikan.v2i1.301

Abstract

Empat mall di kota Yogyakarta, yaitu : Mall Malioboro, Galeria Mall, Ambarrukmo Plaza, Saphire Square, yang masing-masing memiliki ciri khas, mengalami transformasi ruang dan perubahan fungsinya selama bulan Ramadhan demi menarik perhatian pengunjung lebih banyak daripada hari biasa, salah satunya dengan menggunakan promo-promo dengan label Ramadhan dan ruang-ruang diisi dengan simbol-simbol ideologis, bergerak melalui imajinasi sosial dan menegosiasikan modernitas Islam. Adapun teori yang digunakan sebagai alat analisisnya adalah teori yang digagas oleh Henri Lefebvre mengenai produksi ruang dan ruang menurut Focault. Kata kunci : Transformasi, Produksi Ruang
Ekranisasi Film dalam Maskulinitas Muslim studi kasus pada Film ‘Ayat-ayat Cinta’ Askuri Baksin
Jurnal komunikan Vol. 2 No. 1 (2023): Komunikan: Jurnal Komunikasi dan Dakwah
Publisher : Departemen Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30993/jurnalkomunikan.v2i1.302

Abstract

Maskulinitas pada film-film Islami, termasuk dalam film "Ayat-Ayat Cinta," besutan sutradara Hanung Bramantyo mengacu pada representasi karakter laki-laki yang mencerminkan atau mewakili nilai-nilai maskulin dalam konteks agama Islam. Maskulinitas ini seringkali menggambarkan karakteristik seperti keberanian, keadilan, tanggung jawab, kerendahan hati, dan ketaatan terhadap prinsip-prinsip agama. Fenomena film “Ayat-Ayat Cinta” pada makalah ini penulis lihat dari aspek ekranasi. Istilah ekranasi belum banyak dikenal. Istilah ini untuk menggantikan proses adaptasi dari karya teks menjadi film. Adaptasi sebuah kisah atau cerita dari novel atau buku ke film merupakan hal yang lumrah di dunia perfilman. Kegiatan ini, selain disebut adaptasi, dikenal juga dengan sebutan praktik alih wahana. Di Indonesia, adaptasi kisah dari buku ke film sudah ada sejak zaman kolonial (1927), yaitu ketika George Krugers memproduksi film Eulis Atjih (Woodrich, 2013). Penelitian yang penulis lakukan dalam bentuk studi literatur untuk melihat sejauhmana maskulinitas muslim pada film ‘Ayat’Ayat Cinta’. Berdasarkan penelitian pustaka yang sudah penulis lakukan maka proses ekranasi pada film umunya terbagi menjadi tiga, yakni Aspek Penciutan, Aspek Penambahan, dan Aspek Perubahan Variasi. Dari ketiga aspek inilah masing-masing yang mengakibatkan hasil filmnya kurang memenuhi syarat mengalami penciutan.Aspek penciutan yang terjadi pada proses ekranisasi berarti tidak semua hal yang diungkapkan dalam novel akan menjadi bagian dalam film. Sutradara terlebih dahulu memilih informasi-informasi yang dianggap penting untuk jalan cerita pada film. Aspek penambahan yang terjadi pada proses ekranisasi berasal dari hasil interpretasi sutradara terhadap novel yang akan diangkat menjadi film. Sutradara memiliki alasan tertentu untuk menambahkan komponen pada cerita, misalnya penambahan pada alur, penokohan, latar, suasana, bahkan memungkinkan adanya penambahan tokoh. Aspek Perubahan Variasi. Perubahan variasi dapat disebabkan karena pembuat film merasa perlu membuat variasi-variasi dalam film sehingga film yang didasarkan atas novel itu memiliki kesan tidak seasli novelnya. Keyword: maskulinitas muslim, film ayat-ayat cinta, proses ekranasi

Page 1 of 1 | Total Record : 5