cover
Contact Name
Muhammad Ikhwan
Contact Email
ikhwancdb@gmail.com
Phone
+6285376346759
Journal Mail Official
ikhwancdb@gmail.com
Editorial Address
Jorong Balai Gurah, Nagari Balai Gurah
Location
Kota payakumbuh,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Al-Furqan : Al-qur'an Bahasa dan Seni
ISSN : 23563036     EISSN : 30476496     DOI : https://doi.org/10.69880/alfurqan.v11i1
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Quran Payakumbuh itself, it is clear that this Journal was developed to realize the Tri Dharma of Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Quran Payakumbuh. In line with the vision of this journal which focuses on research and development of the study of Quran science, language, and art by publishing research results in the form of ideas, theories, methods, and studies of other actual problems related to the study of the latest issues and trends occurring internationally in Sciences and Tafseer of the Quran Arabic language science The art of recitations, tartil and Khat of the Quran
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni" : 5 Documents clear
LUQHATAH : Pengertian Luqhatah, ketentuan dan permasalahan nya Delpi Wijaya; Syafril Syafril; Saraswati Saraswati; Muhammad Ikhwan
Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni
Publisher : STAI Darul Quran Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69880/alfurqan.v11i1.83

Abstract

Abstract This research has the following objectives: to find out the meaning, luqatah, provisions and problems of luqatah itself. Luqathah is an item found in a place that does not belong to an individual. For example: a Muslim finds money or clothes on the street, because he is worried that the money or clothes will be wasted, so he takes them. Found items must be declared for at least one year. For example, when the person who found it has announced that for a year or more, the finder has not found the owner of the item, then the item may be used. Data collection used in this journal uses the library research method. By referring to primary sources such as hadith books and other secondary sources that contain and relate to the issues discussed,. Results: The similarities and differences between luqathah (found items) in Islamic law and civil law are that an item is lost from its owner and then found and taken by someone else. The loss of an item from its owner does not result in the loss of ownership of the item. The community is of course responsible for taking care to store and convey these goods to their owners as best they can. Abstrak Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: untuk mengetahui pengertian, luqatah, ketentuan serta permasalahan-permasalahan dari luqatah itu sendiri. Luqathah adalah barang yang ditemukan ditempat yang bukan milik perorangan. Misalnya: seorang muslim menemukan uang atau pakaian dijalan, karena ia merasa khawatir uang atau pakaian itu akan sia-siakan, maka ia mengambilnya. Barang temuan harus diumumkan setidaknya selama satu tahun. Misalnya, ketika orang yang menemukan telah mengumumkan selama satu tahun atau lebih, penemu tidak juga mendapati pemilik barang, maka barang tersebut boleh dimanfaatkan. Pengumpulan data yang digunakan dalam jurnal ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research). Dengan merujuk kepada sumber-sumber primer seperti kitab-kitab hadis dan sekunder lainnya yang mengandung dan berkaitan dengan masalah yang dibahas,. Hasil  Persamaan dan perbedaan luqathah (barang temuan) dalam hukum Islam dan hukum perdata ialah, suatu barang yang hilang dari pemiliknya lalu ditemukan dan diambil orang lain. Hilangnya sebuah barang dari pemiliknya tidak mengakibatkan kepemilikannya terhadap barang tersebut juga hilang. Masyarakat tentu saja bertanggung jawab untuk merawat menyimpan dan menyampaikan barang tersebut kepada pemiliknya semampu mereka.        
Dropship Sistem dalam Tinjauan Hukum Islam Aldi Novendra; Permata Sari Ranti; Muhammad Ikhwan
Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni
Publisher : STAI Darul Quran Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69880/alfurqan.v11i1.84

Abstract

                      Abstract In today's online business, the dropshiper population is no longer small and plays a central role. Most of them who are Muslims do the dropship system without knowing and thinking about how Islamic law is related to it. In this paper, the problem that the author raises is how the dropship system is reviewed in Islamic law, what kind of dropship system is prohibited, what is the solution and what kind of dropship system is allowed. The method the author uses is a literature review with a qualitative approach. The results of this study are 1. Dropship with a dropshiper system that does not have stock items and does not cooperate with suppliers, there will be gharar, carrying out contracts above obscurity. 2. The solution and the permissible dropship system is if the contract is clear and there are guarantees for all parties, or the dropshiper acts as a representative of the supplier, it can also be a salam contract.      Abstrak Dalam bisnis online dewasa ini populasi dropshiper sudah tidak lagi kecil dan memegang peran yang sentral. Sebagian besar dari mereka yang notabene muslim melakoni dropship sistem tanpa tahu dan memikirkan bagaimana hukum Islam terkait hal itu. Pada tulisan ini masalah yang penulis angkat yaitu bagaimana sistem dropship dalam tinjauan hukum Islam, seperti apa sistem dropship yang terlarang, bagaimana solusi dan seperti apa sistem dropship yang dibolehkan. Metode yang penulis gunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu 1. Dropship dengan sistem dropshiper tidak memiliki stok barang dan tidak bekerjasama dengan suplier, maka akan terjadi gharar, melaksanakan akad diatas ketidakjelasan. 2. Solusi dan sistem dropship yang dibolehkan itu adalah jika akad jelas dan ada jaminan bagi semua pihak, atau dropshiper bertindak sebagai wakil dari suplier, bisa juga dengan akad salam.     
KEDUDUKAN HARTA DAN PERMASALAHANNYA Irdaningsih Irdaningsih; Fahrurozi Nasution; Muhammad Ikhwan
Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni
Publisher : STAI Darul Quran Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69880/alfurqan.v11i1.89

Abstract

Abstrack The author interprets and explains the position of property and the function of property itself in Islam. The results of this discussion are: 1. The position of assets 2. The functions of assets in accordance with sharia' include: Perfection of mahdhah worship, Maintaining and increasing faith and devotion to Allah SWT, Continuing the relay of life, Harmonizing life in this world and the hereafter, Provisions for finding and develop knowledge, Harmony in state and society, To rotate the roles of life, To foster friendship.,3. Division of assets as a result of law, 4. Gift of property. Property ownership is based on the following principles: Trust, Infradhiyah, ijtima'iyah and benefits. Maintaining assets is the last in the five elements of benefit, but according to the author, assets are the main milestone in maintaining the five maqashid of sharia (shariah goals). By having sufficient wealth, all five benefits (religion, soul, intellect, offspring and wealth) will be fulfilled. This research uses qualitative research with a literature review approach. Abstrak Penulis  menginterprestasikan  dan  menjelaskan  tentang  kedudukan  harta  dan fungsi  harta  sendiri  dalam  Islam. Hasil dari pembahasan ini adalah: 1. Kedudukan harta 2.Fungsi harta yang sesuai dengan syara’ antara lain untuk: Kesempurnaan ibadah mahdhah, Memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, Meneruskan estafet kehidupan, Menyelaraskan antara kehidupan dunia dan akhirat, Bekal mencari dan mengembangkan ilmu, Keharmonisan hidup bernegara dan bermasyarakat, Untuk memutarkan peranan-peranan kehidupan, Untuk menumbuhkan silaturrahim.,3. Pembagian harta akibat hukum,4. Pemberian harta. Kepemilikan harta di dasarkan pada asas sebagai berikut: Amanah, Infradhiyah, ijtima’iyah dan manfaat. Memelihara harta merupakan urutan terakhir dalam lima unsur kemaslahatan, namun menurut penulis harta merupakan tonggak utama dalam memelihara kelima maqashid syariah (tujuan syariah). Dengan memiliki harta yang cukup akan terpenuhi semua lima maslahat (agama, jiwa,akal, keturunan dan harta). Penelitan ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan literatur review.  
KETELADANAN KHULAFAURRASYIDIN DALAM PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER MUSLIM: STUDI ANALISIS PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH Rahmatul Laili; Putri Adona; Rifka Haida Rahma
Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni
Publisher : STAI Darul Quran Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69880/alfurqan.v11i1.114

Abstract

Khulafaurrasyidin's exemplary and positive values ​​are very important in developing Muslim character. Khulafaurrasyidin's exemplary has become a reference or source for Muslims in developing good character and behavior according to Islamic teachings. For this reason, in this research the author wants to analyze material about Khulafaurrasydin's exemplary in learning Aqidah Akhlak at Madrasah Tsanawiyah. The research method used is a qualitative method with a content analysis approach by understanding and studying theory and various literature related to the research. After conducting an in-depth analysis, the author found that the structure of the Aqidah Akhlak material at Islamic Junior High School has quite extensive discussion. So in this discussion the author discusses two subthemes, these two subthemes are 1). The exemplary of Khalifa Abu Bakar Ash-Siddiq. 2). The exemplary of KhalifaUmar bin Khattab. In the future, the author hopes that this research will have a positive impact, especially in madrasas as formal educational institutions with the characteristic of instilling Islamic values ​​in their students.
PARENTING CONCEPT IN THE SOCIETY ERA 5.0 : (Analysis of Surah Al-Ahzab Verse 21 Tafsir Al-Mishbah) Muallifah Muallifah; Imadulhaq Fatcholli
Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Al-Furqan: Al-qur'an Bahasa dan Seni
Publisher : STAI Darul Quran Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69880/alfurqan.v11i1.116

Abstract

Kemajuan teknologi saat ini, membuat gaya hidup semua orang berubah. Salah satunya adalah disektor pendidikan, pendidikan utama yang akan diberikan oleh orang tua kepada anak. Hal ini yang akan menjadi titik fokus penelitian ini. Kemudahan untuk mengakses informasi saat ini cukup meresahkan karena anak-anak dapat dengan mudah mengonsumsi berbagai informasi dalam bentuk berbagai dimensi (Audio, visual dan audio-visual). Sehingga sangat mungkin mereka akan menerima informasi yang hoax dan lain sebagainya. Yaitu informasi yang berisi konten-konten negatif. Tidak hanya itu, anak-anak juga memiliki kecenderungan asik bermain dengan gadget mereka sehingga lupa dengan kehidupan di sekitarnya. Hal tersebut tidak dapat dihindari oleh orang tua atau pun bukan cara yang paling baik untuk mengisolasi mereka dari kemajuan digital ini. Namun, hendaknya orang tua lebih memahami dan mengikuti perkembangan zaman. Karena proses pendidikan yang salah akan mengalami penyimpangan-penyimpangan sehingga terjadi kesalahan pada suatu hal yang tidak diharapkan. Pada era society 5.0 ini, sebuah transformasi teknologi yang memungkinkan pengaksesan dalam ruang maya yang terasa seperti ruang fisik. Di era society 5.0 bisa jadi anak yang belajar secara formal langsung berhadapan dengan robot atau aplikasi yang khusus dirancang untuk menggantikan pendidik atau dikendalikan oleh pendidik dari jarak jauh dan hal-hal interaktif tersebut. Oleh karena itu maka diperlukan suatu konsep baru agar pendidikan orang tua terhadap anak tetap adaptif yaitu smart modeling dan techno modeling.

Page 1 of 1 | Total Record : 5