cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 25 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016" : 25 Documents clear
REDESAIN DAN ANALISIS PELAT LANTAI BETON PRATEGANG POST TENSION PELAT LANTAI DAK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SERBA GUNA (DOME) AKADEMI PARIWISATA MEDAN Richard Effendi Situmeang
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.155 KB)

Abstract

ABSTRAK   Perkembangan dunia pendidikan yang dari masa ke masa berkembang semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Dalam perencanaan setiap bangunan gedung diharapkan memiliki syarat-syarat tertentu dalam merencanakan dimensi bangunan berdasarkan fungsi dan muatan bangunan  tersebut agar lebih efisien,  ekonomis dan memiliki nilai estetika didalamnya. Pada pembahasan yang diambil pada Tugas Akhir ini yaitu dijumpai sebuah pekerjaan yang mana belum dilakukan pekerjaan pelat lantainya sehingga dilakukan usulan desain menggunakan beton prategang sistem post tension. Dalam meredesain ulang pelat prategang sistem post tension digunakan metode pengerjaan peralihan tumpuan, dengan asumsi posisi tendon diawal. Dari hasil perbandingan pada pelat beton bertulang biasa dengan hasil redesain yang dilakukan menggunakan sistem pelat prategang sistem post tension dengan membuang balok anak yang ada maka  dapat menghemat pemakaian baja tulangan dan mall/bekisting pada balok anaknya, yang mana telah dihilangkan serta memberikan kesan lebih lepang/luas tanpa adanya balok anak sehingga memiliki nilai estetika. Kata kunci : Beton Prategang, Post Tension, Beton Bertulang, RAB.
ANALISIS EFEK PENEMPATAN DINDING BATA TERHADAP RESPON BANGUNAN AKIBAT EKSITASI GEMPA Jonathan william marbun
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.155 KB)

Abstract

Abstrak Penempatan dinding bata yang tidak seragam pada bangunan dapat menyebabkan ketidakberaturan kekakuan, karena dinding bata mempengaruhi kekakuan lateral struktur  secara keseluruhan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek variasi penempatan dinding bata terhadap respon bangunan akibat gaya gempa. Dalam tulisan ini dikaji4 variasi penempatan dinding bata yang memiliki 3 jenis bukaan/lubang dengan tetap mempertahankan massa yang sama. Jenis dinding bata pertama yaitu dinding bata tanpa bukaan, kedua dinding bata dengan bukaan 25% di diagonal tengah, dan yang terakhir dinding bata dengan bukaan 25% di diagonal bawah. Dalam permodelan, dinding bata dimodelkan sebagai elemen truss sedangkan balok dan kolom dimodelkan sebagai elemen balok, dimana reduksi kekakuan akibat adanya bukaan turut serta diperhitungkan.Analisis linear riwayat waktu dilakukandibawah 3 rekaman gempa (El-centro, Kobe, dan Loma Prieta) dengan bantuan software SAP 2000.Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan kekakuan dinding bata dapat mereduksi perpindahan lateral dan memperkecil periode getar alami pada struktur. Sebagai tambahan untuk bangunan tanpa dinding bata momen kolom maksimum terjadi pada lantai 2 sedangkan simpangan maksimum terjadi pada lantai 1.Selanjutnya untuk bangunan dengan dinding bata momen kolom maksimum dan simpangan antar lantai terjadi pada lantai yang tidak terdapat dinding bata. Terakhir, respon maksimum bangunan terjadi dibawah  rekaman gempa Kobe. Kata kunci: Gempa, Dinding bata, Kekakuan, Batang Tekan
PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN PERHITUNGAN ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA PADA PROYEK TOL MEDAN-KUALAMU (STUDI KASUS ABUTMEN 2 JEMBATAN PALUH SEBRAS) Mangasitua P Sinaga
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.074 KB)

Abstract

Abstrak Pondasi yaitu bangunan bawah tanah (sub structure) dari suatu konstruksi yang merupakan bagian penting untuk meneruskan beban konstruksi di atasnya (upper structure) dan beban lainnya seperti gempa, angin dan lainnya ke lapisan tanah keras di bawah pondasi tersebut. Untuk itu, pondasi suatu struktur bangunan harus diperhitungkan daya dukungnya agar dapat menjamin kestabilan bangunan dalam menahan beban yang bekerja dan tidak terjadi penurunan melebihi batas yang telah ditentukan. Pada Proyek Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Medan – Kualanamu (Abutmen 2 Jembatan Paluh Sebras Sta.40+950) akan dicari nilai daya dukung aksial perencanaan pondasi tiang pancang berdasarkan data SPT memakai metode Mayerhoff, data Kalendering memakai metode Danish dan ENR dan perhitungan daya dukung dengan Metode Elemen Hingga. Daya dukung lateral dihitung menggunakan metode Broms. Dan menghitung penurunan elastis tiang pancang yang terjadi. Serta menghitung efesiensi dan daya dukung kelompok tiang. Metode pengumpulan data adalah dengan melakukan observasi lapangan serta pengambilan data dari perusahaan jasa pemancangan.Perhitungan daya dukung ultimit tiang berdasarkan data SPT pada titik Bore Hole 2 pada kedalaman 24,54 meter adalah 215,01 Ton, nilai ini tidak berbeda jauh dari hasil perhitungan dengan metode elemen hingga yaitu sebesar 228,64  Ton. Daya dukung ultimit pondasi dari pengujian Kalendering dengan metode Danish sebesar 237,29 Ton sedangkan dengan metode ENR sebesar 105,34 Ton. Daya dukung lateral ultimit berdasarkan Metode Broms pada Bore Hole 2 secara analitis sebesar 26,19 Ton dan secara grafis sebesar 24,4 Ton. Penurunan elastis yang dihasilkan secara analitis sebesar 14,905 mm dan berdasarkan Metode Elemen Hingga sebesar 21,66 mm.Terdapat sedikit perbedaan daya dukung dan penurunan dengan beberapa metode yang digunakan. Perbedaan daya dukung dan penurunan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan jenis tanah, cara pelaksanaan pengujian yang bergantung pada ketelitian operator dan perbedaan parameter yang digunakan dalam perhitungan. Kata Kunci : Kapasitas Daya Dukung, SPT, Kalendering, Metode Elemen Hingga, Penurunan elastis.
ANALISIS GAYA UPLIFT PADA RESERVOIR Philip Amsal Ginting
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.372 KB)

Abstract

ABSTRAKDalam merencanakan bangunan bawah tanah seperti reservoir dan memiliki muka air tanah yang tinggi, gaya upliftakibat muka air tanah sangat penting untuk diperhatikan karena apabila terjadi gaya uplift pada bangunan, dapatmengakibatkan kerusakan-kerusakan yang ringan, berat, sampai bangunan tidak bisa digunakan lagi. Pada tahun2013 ada pembangunan reservoir di Medan dengan kapasitas 9000 m3 . Namun pada pertengahan masa konstruksisekitar bulan Desember 2014 terjadi masalah karena struktur reservoir mengalami uplift terangkat 1,2 m danbergeser horizontal sejauh 1 m akibat naiknya level muka air tanah. Sebelum peristiwa ini terjadi, curah hujan disekitar lokasi pembangunan tinggi, dimana terjadi hujan deras dua hari berturut-turut. Level air di sekitar galiankonstruksi semakin tinggi, namun tidak diimbangi dengan proses dewatering yang memadai mengakibatkanbangunan reservoir terangkat dan mengapung seperti kapal. Bangunan reservoir tersebut berukuran panjang 63 m,lebar 39 m, tinggi 5,2 m, kedalaman 5,7 m dari muka tanah asli, dan rumah pompa berukuran panjang 24 m, lebar 9m, tinggi 6,6 m untuk lantai 1, 4,5 m untuk lantai 2, kedalaman 6,6 m dari muka tanah asli. Muka air tanah ekstrimberada pada 1,1 m dari muka tanah asli. Dalam makalah ini dibahas tiga metode yang dapat digunakan untukmengatasi gaya uplift pada reservoir yaitu metode penambahan berat sendiri bangunan, metode penambahan pondasitiang pancang, dan metode penambahan ground anchor. Dari ketiga metode tersebut akan dihitung metode yangmana yang paling ekonomis yang dapat digunakan untuk mencegah gaya uplift. Dari hasil analisis dapatdisimpulkan bahwa Rencana Anggaran Biaya untuk metode penambahan berat sendiri bangunan adalah Rp.6,2 M,untuk metode penambahan pondasi tiang pancang adalah Rp.10 M, dan untuk metode penambahan ground anchoradalah Rp.16.M. sehingga dapat diketahui bahwa metode yang paling ekonomis adalah metode penambahan beratsendiri bangunan.Kata kunci : Gaya Uplift, Reservoir, Ground Anchor, Tiang Pancang
ANALISA KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI PERCUT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KABUPATEN DELI SERDANG Barly, Raden Muhammad
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kebutuhan akan sumber daya air pada saat ini cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam memenuhi kebutuhan di sektor pertanian dan kebutuhan air baku. Sungai Percut di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu sumber mata air yang digunakan untuk air irigasi Bandar Sidoras dan kebutuhan air baku baik domestik dan non domestik di kabupaten Deli Serdang. Lokasi studi penelitian berada di Sungai Percut, di daerah irigasi Bandar Sidoras dan beberapa kecamatan di kabupaten Deli Serdang. Setelah memperoleh data yang diperlukan, dihitung besarnya ketersediaan air sungai Percut dengan menggunakan metode F.J Mock. Dari hasil analisis didapat besarnya debit andalan DAS Percut. Kemudian menghitung kebutuhan air irigasi disesuaikan dengan pola tanam yang ada dan menggunakan alternatif pola tanam lainnya. Dan menghitung kebutuhan air domestik dan non domestik untuk beberapa kecamatan di kabupaten Deli Serdang, dengan proyeksi sampai 50 tahun mendatang. Berdasarkan perhitungan, debit andalan yang didapat berdasarkan metode F.J Mock adalah sebesar 16,04 m3/detik. Kebutuhan air irigasi adalah sebesar 6,77 m3/detik. Pola tanam yang digunakan adalah padi-padi-palawija dengan masa tanam pertengahan Maret. Kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai adalah sebesar 3,31 m3/detik. Kebutuhan air domestik dan non domestik untuk beberapa kecamatan di kabupaten Deli Serdang untuk proyeksi 2 tahun kedepan adalah sebesar 2,31 m3/detik dan 50 tahun mendatang adalah sebesar 5,62 m3/detik. Berdasarkan penelitian ini, distribusi air untuk kebutuhan air irigasi sebesar 42 %, kebutuhan air pemeliharaan sungai sebesar 21 %, dan kebutuhan air domestik dan non domestik sebesar 14,41 % pada proyeksi 2 tahun kedepan dan 35,06 % pada 50 tahun mendatang. Maka, ketersediaan air sungai Percut hingga 50 tahun mendatang masih mencukupi kebutuhan air keseluruhan.   Kata kunci: Ketersediaan Air, Kebutuhan Air, DAS Percut
ANALISA LENTURAN PELAT PERSEGI PANJANG DENGAN METODE BALOK HIRSCHFELD DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM FORTRAN DALAM DESIGN PELAT BETON BERTULANG Ledwin Alwi
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.594 KB)

Abstract

Abstrak Pelat Beton (slab) merupakan elemen struktur yang paling banyak digunakan sebagai lantai atau atap bangunan. Adanya desain struktur yang menuntut pelat persegi panjang dalam kondisi – kondisi perletakan yang berbeda memerlukan analisa tertentu dalam menyelesaikan masalah design atau merencanakan pelat beton. Dalam merencanakan harus mengetahui besaran dari lendutan, momen lapangan, momen tumpuan. Salah satu cara untuk mengetahui nilai – nilai dari besaran tersebut penulis menggunakan suatu metode analisa yang disebut Metode Balok Hirschfeld yang dapat diaplikasikan terhadap beberapa kondisi tepi yang berbeda-beda. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan sebuah program bernama Fortran (Formula Translation) untuk menganalisa perilaku pelat pada beberapa kondisi tepi dengan Metode Balok Hirschfeld untuk menggetahui besaran lendutan, momen lapangan, dan momen tumpuan sebagai acuan untuk mendesign atau merencanakan suatu pelat beton bertulang.   Kata kunci: pelat, beton bertulang, metode balok hirschfeld, fortran
KAJIAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO ( PLTMH ) PADA SUNGAI AEK POHON KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR KABUPATEN MANDAILING NATAL Khairul Saleh
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.809 KB)

Abstract

ABSTRAKKabupaten Mandailing Natal merupakan kabupaten yang sedang berkembang. Pertumbuhan penduduk diKabupaten Mandailing Natal telah menyebabkan kekurangan energi listrik, dengan jumlah penduduk sebanyak403.894 dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,42% pertahun. Untuk itu perlu adanya pembangunanenergi listrik terbarukan khususnya diwilayah pedesaan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan.Energi terbarukan yang dimaksud dalam hal ini adalah PLTMH. Dimana kapasitas daya yang mampu dihasilkanmelebihi 100 kw. Metode yang digunakan dalam perhitungan debit menggunakan metode F.J.Mock. dalamperhitungan F.J.Mock dibutuhkan data curah hujan, penguapan, dan daerah tangkapan air. Data curah hujan yangdipakai adalah data curah hujan 10 tahun terakhir, serta metode Penman modifikasi untuk menghitungpenguapan. Berdasarkan perhitungan F.J.Mock, dengan menggunakan probabilitas 80% diperoleh debit rencanasebesar 1.09 m3/detik. Saluran pembawa berbentuk trapesium dengan dimensi lebar bawah 1.18 meter, lebar atas2.37 meter dan tinggi 1 meter. Dari hasil perhitungan didapat pipa penstok dengan panjang 65 meter. Dari hasilanalisis dapat disimpulkan bahwa sungai Aek Pohon memiliki potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Daya yang dihasilkan sebesar 110.43 kw dengan tinggi jatuh (head) 15 meter.Kata Kunci: Aek Pohon, F.J.Mock, PLTMH, Tinggi jatuh (head),ABSTRACT
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH DEBU PENGOLAHAN BAJA (DRY DUST COLLECTOR) DAN PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON Arifin Rajagukguk
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.65 KB)

Abstract

ABSTRAKDengan semakin pesatnya pertumbuhan pengetahuan dan teknologi di bidang konstruksi diperlukan suatu bahan bangunan yang memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan bahan bangunan yang sudah ada selama ini. Selain itu bahan tersebut harus memiliki beberapa keuntungan seperti bentuk yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan, spesifikasi teknis dan daya tahan yang kuat, kecepatan pelaksanaan konstruksi serta ramah lingkungan. Karena sudah hampir sebagian besar gedung-gedung dan sarana infrastruktur di daerah kota menggunakan beton sebagai bahan dasar dari bangunan mereka. Penggunaan beton pada gedung dilakukan dalam rangka menghemat pengeluaran dalam suatu proses konstruksi. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu adanya suatu bahan tambah yang mampu mendukung dalam pembangunan sekarang ini sehingga dapat mengurangi pengeluaran yang ada. Dalam penelitian ini penulis menambahakan fly ash limbah debu pengolahan baja yang lebih dikenal dengan dry dust collector serta penambahan serat polypropylene.Adapun variasi fly ash yang digunakan adalah sebesar 5% dan 10% dari massa semen dan serat polypropylene yang digunakan adalah 0,5 %, 1,0 %, 1,5 %, dan 2,0% dari massa semen yang dipakai dan pengujian yang dilakukan berupa slump test, kuat tekan, kuat tarik belah, dan absorbsi beton. Dari hasil pengujian didapat kuat tekan optimum terjadi pada Variasi 10 % FA sebesar 34,480 MPa, sedangkan kuat tarik belah optimum terdapat pada variasi 10 % FA + 1,0 % SP sebesar 4,591 MPa, hal ini diakibatkan adanya 1 % serat polypropylene. Dan untuk nilai slump optimum diperoleh pada variasi beton normal hal ini menunjukkan workability pada beton lebih tinggi dibanding variasi lainnya, sedangkan absorbsi optimum terjadi pada variasi 2 % SP sebesar 1,354 %, hal ini disebabkan adanya sifat dari serat polypropylene yang dapat menyimpan air.Kata Kunci : Beton Normal, Beton Serat, Fly Ash, Serat Polypropylene, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Absorbsi.
ESTIMASI BIAYA TAHAP KONSEPTUAL PADA PROYEK PELEBARAN JALAN PROVINSI DI ACEH TAMIANG Firdani Ananta
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.363 KB)

Abstract

Abstrak Biaya adalah salah satu unsur pokok dalam pelaksanaan suatu proyek. Banyak proyek yang terhambat ataupun gagal disebabkan oleh kekurangan biaya. Umumnya hal ini terjadi karena pada saat tahap konseptual, para pelaku konstruksi, khususnya owner proyek, tidak memiliki cukup informasi mengenai berapa biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan estimasi biaya tahap konseptual.Salah satu metode dalam melakukan estimasi biaya tahap konseptual adalah dengan mengestimasi biaya dari komponen komponen utama ataupun pekerjaan yang dominan dari proyek tersebut. Jenis pekerjaan yang dominan tersebut didapat dengan menggunakan analisa pareto. Untuk dapat memperkirakan harga dan mengantisipasi perubahan harga pekerjaan dominan tersebut, digunakan prinsip probabilitas, yaitu dengan metode simulasi monte carlo. Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengestimasi biaya tahap konseptual pada proyek “PELEBARAN JALAN BTS. KOTA LANGSA – BTS. PROV SUMUT (2 jalur kota tamiang) pada tahun 2015”. Pada penelitian ini dilakukan analisa pareto terhadap rencanaanggaranbiaya (RAB), lalu hasil analisa pareto dijadikan objek wawancara untuk mengetahui variasi harga satuan minimum, harga satuan maksimum, dan penyebab perubahan harga satuan pekerjaan tersebut, sedangkan harga satuan most likely diambil sesuai harga di rencanaanggaranbiaya (RAB). Selanjutnya dilakukan simulasi monte carlo dengan menggunakan add in crystal ball pada microsoft office excel yang input datanya berupa biaya pekerjaan dari hasil wawancara, sehingga simulasi akan menghasilkan distribusi probabilitas nilai estimasi biaya tahap konseptual. Dari hasil penelitian diperoleh distribusi probabilitas nilai estimasi biaya tahap konseptual pada proyek tersebut, dan didapatkan bahwa probabilitas kesuksesan pelaksanaan proyek  sesuai biaya di penawarankontraktor adalah sebesar 13.775 %. Peneliti menyarankan biaya yang disiapkan adalah sebesar Rp.25,901,371,569.41, dengan dana kontigensi sebesar Rp.294,418,587. Melalui analisa sensitifitas dapat diketahui persentase pengaruh tiap jenis pekerjaan terhadap perubahan total biaya proyek.   Kata kunci : estimasi biaya konseptual, analisa pareto, simulasi Monte Carlo
OPTIMASI VOLUME TULANGAN JEMBATAN BOX CULVERT DAN JEMBATAN BETON BALOK-T Haposan Benclin
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.272 KB)

Abstract

ABSTRAK Jembatanmerupakansuatustrukturyang menghubungkanduabagianjalan yang terputusmelintasisungai , danau , kali jalanraya, jalankeretaapidan lain lain.  Jembatan box culvert danjembatanbetonbalok-T merupakanjembatan yang seringdigunakanuntukperencanaanpadabentangpendek. Dalamkajianinidigunakanperaturan RSNI-T-02-2005 untukpembebananbetondan RSNI-T-12-2004 untukperencanaanstrukturbetonuntukjembatan.Maksuddarikajianiniadalahmembandingkanjumlah volume tulangan yang dibutuhkanolehbangunanatasjembatan box culvert danbalok-T denganbentang 8m. Sehinggadidapatkanperbandingan yang volume yang ekonomispadamasingmasingbentang.Dimanatulanganmerupakan material yang diperlukandalampembangunanjembatandanjugasangatmahal. Akhirdaritugasakhirinidiperolehbahwa volume tulangan yang diperlukanpadajembatanbalok-T lebihekonomisdaripadajembatan box culvert. Kata kunci:jembatan, box culvert , balok-T, tulangan

Page 1 of 3 | Total Record : 25