cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Pendidikan Geografi (Berkala)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (1998)" : 6 Documents clear
Hambatan Industri Terhadap Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Daerah Pinggiran Kota Edy Purwanto
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (1998)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v5i1.1993

Abstract

Industri di satu sisi diperlukan untuk memajukan perekonomian, menyediakan lapangan kerja, dan meningkat­kan pendapatan per kapita penduduk, tetapi di sisi lain menjadi salah satu unsur penghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama industri berteknologi sederhana dan padat karya di daerah pinggiran kota. Industri semacam ini menyerap ribuan tenaga kerja hingga, yang tidak lebih dari sekedar buruh yang berpenghasilan rendah. Namun demikian, menjadi buruh pabrik dengan berpenghasilan rendah masih tetap menjadi pilihan mereka daripada meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan sekolah dengan biaya tidak pasti dan dengan masa depan yang belum pasti pula.
Tingkat Pengangguran di Perkotaan I Nyoman Raja
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (1998)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v5i1.1997

Abstract

Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi merupakan penyebab besarnya jumlah tenaga kerja atau penduduk yang. berumur 10 tahun ke atas. Masalah ketenaga­kerjaan lndonesia selain diharapkan pada kualitas yang relatif masih rendah, juga dihadapkan pada masalah masih relatif tingginya tingkat pengangguran terbuka. Pada tahun 1971 tingkat pengangguran sebesar 1,7 %, naik menjadi 3,2 % pada tahun 1990. Pada tahun 1994 tingkat pengangguran naik men­jadi 4,4 %. Tampaknya terdapat kecenderugan tingkat peng­angguran meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan. Kecenderugan tersebut semakin jelas di daerah perkotaan. Memasuki tahun 1998, sektor ketenagakerjaan menghadapi tantangan berat, akibat krisis moneter yang ber­ubah menjadi krisis ekonomi telah memukul sebagian besar sektor dunia usaha di perkotaan. Akibat dari krisis ekonomi tersebut beberapa perusahaan di perkotaan mengadakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Hal tersebut akan mempertinggi tingkat pengangguran di perkotaan pada awal tahun 1998.
Penggunaan Sistem Informasi Geografi Dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota/Wilayah Eko Budihardjo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (1998)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v5i1.1987

Abstract

Metode perencanaan dan pembangunan kota wilayah senantiasa berkembang sejalan dengan keper1uan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini cukup positif mengingat bahwa hanya ipteklah yang mampu mengimbangi cepatnya perubahan perkembangan kota-kota modern. Perangkat teknologi Sisrem Informasi Geografi (SIG) dapat diterapkan guna mengatasi masalah tersebut. Terbukti sampai saat ini hampir setiap kota modern memanfaatkan tek:nologi SIG dalam perencanaan dan pembangunannya. Pada dekade terakhir ini, Indonesia juga getol memanfaatkan SIG untuk perencanaan dan pembangunan kota. Akan tetapi saat ini kita masih menghadapi kendala kualitas perangkat manusia dan sosialisasi SIG kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Ruang Terbuka Hijau di Kota I Komang Astina
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (1998)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v5i1.1999

Abstract

Dalam perencanaan dan pembangunan kota, aspek kelayakan ekologis sering terabaikan, sehingga menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Salah satu aspek ekologi yang terabaikan adalah keberadaan ruang terbuka hijau yang merupakan komponen penting lingkungan kota. Ruang­ terbuka hijau mempunyai fungsi fisis, sosial dan estetis, se­hingga keberadaanya sangat penting bagi masyarakat kota. Pada kota yang sudah jadi, keberadaan ruang ini semakin ter­desak oleh berbagai kebutuhan pembangunan fisik, sedangkan pada wilayah perkotaan yang baru sering kurang memperhatikan ruang terbuka hijau.
Pertumbuhan Permukiman Baru di Kotamadya Malang Dilihat dari Lokasinya Terhadap Jalan Kolektor, Pusat Kota, dan Kemiringan Lahan Rudi Hartono
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (1998)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v5i1.1988

Abstract

Sebagai akibat dari pembangunan, saat ini per­tumbuhan pemukiman baru di Kotamadya Malang banyak mengubah lahan subur menjadi kawasan pemukiman sehingga lahan di sekitar jalur jalan raya (arteri) umumnya menjadi incaran para investor untuk dikembangkan menjadi kawasan permukiman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kemiringan lahan dan jalur jalan kolektor serta jalan arteri terhadap pertumbuhan permukiman baru di Kotamadya Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah membandingkan peta kelas kemiringan lereng, peta jaringan jalan, dan peta penyebaran permukiman baru di Kotamadya Malang pada skala yang sama. Sampel penelitian adalah permukiman baru yang ada di Kotamadya Malang dan penentuannya dilakukan secara area sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permukiman baru di Kotamadya Malang yang menempati kawasan topografi miring (lereng kelas ll) seluas 150,14 hektar atau sekitar 55,75 %; lereng berbukit (lereng kelas N) seluas 32,81 hektar atau 12.18 %, paling sempit di antara kelas lereng yang ada. Jarak terjauh permukiman baru terhadap jalan kolektor adalah 1,5 kilometer, sedangkan jarak terdekat adalah 0,1 kilometer, yaitu permukiman Bukit Hijau Permai. Adapun jarak rata-rata permukiman baru terhadap jalan kolektor terdekat ialah 0,57 kilometer. Dari analisis peta diketahui bahwa kawasan yang kepadatan jalannya rendah jarang dijumpai permukiman baru, tetapi tersedianya jalan, walaupun kondisinya jelek akan mendorong dibangun permukiman.
Pekerja Anak di Kota dan Permasalahannya Budijanto Budijanto
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (1998)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v5i1.1991

Abstract

Masalah pekerja anak merupakan masalah yang kompleks. Masalah yang dihadapi oleh pekerja anak adalah jam kerja yang panjang, upah kerja yang rendah dan pekerjaan yang berbahaya. Oleh karena itu pekerja anak perlu adanya perlindungan hukum dengan melaksanakan Peraturan MENAKER Nomer: Ol/MEN 1987 tentang pekerja anak dan Konvensi ILO No. 138/1973 tentang batasan usia pekerja anak.

Page 1 of 1 | Total Record : 6