cover
Contact Name
Nurcahyono
Contact Email
nurcahyo@unimus.ac.id
Phone
+6285296710336
Journal Mail Official
maksimum@unimus.ac.id
Editorial Address
Ruang Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang Gedung Kuliah Bersama Floor 7. Jl. Kedungmundu Raya, 18, Kota Semarang, Central Java, Indonesi
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Maksimum : Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang
ISSN : 20872836     EISSN : 25809482     DOI : 10.26714
Core Subject : Economy,
MAKSIMUM: Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang with registered number ISSN: 2087-2836 (Print) and ISSN: 2580-9482 (Online), is a peer-reviewed journal published two times a year (Maret and September) Manage by Accounting Department, Faculty of Economics and published by Universitas Muhammadiyah Semarang. Jurnal MAKSIMUM invites manuscripts in the various topics include, but not limited to, functional areas of International and financial accounting, Management and cost accounting, Tax, Auditing, Accounting information systems, Accounting education, Accounting for non-profit organisations, Public sector accounting, Corporate governance, Corporate finance, Investments and Banking. Jurnal MAKSIMUM accepts the articles from Indonesia authors and other countries. Jurnal MAKSIMUM covered various of research approach, namely: quantitative, qualitative and mixed method.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2010): Articles" : 5 Documents clear
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA SAHAM PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Saham LQ 45 di BEI) Abdul Karim
MAKSIMUM Vol 1, No 1 (2010): Articles
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.v1i1.832

Abstract

Corporate governance telah menjadi topik yang menarik untuk diteliti pada saat sekarang ini. Hal ini karena meningkatnya kebutuhan untuk menerapkan good corporate governance yang disuarakan secara globaldidorong oleh terjadinya skandal yang terjadi di Enron, Worldcom, Parmalat untuk perusahaan yang ada di Amerika serta PT. Agis sebagai contoh perusahaan di Indonesiayang disebabkan oleh kurangnya penerapan corporate governance yang baik. Skandal – skandal akuntansi tersebut tentunya akan berdampak terhadap ekonomi suatu bangsa melalui efeknya terhadap pasar modal.Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh komisaris independent, kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, hutang, serta kualitas audit terhadap kinerja saham perusahaan yang termasuk dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2008 dan untuk memberikan gambaran bagaimana penerapan good corporate governance yang berkembang pada perekonomian seperti sekarang ini.Berdasarkan hasil analisis dan pengujian, data menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara komisaris independent (INED) terhadap kinerja perusahaan, hal ini membuktikan bahwa tidak adanya pengaruh komisaris independent terhadap kinerja saham. Kemudian adanya pengaruh positif antara kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan, yang berarti bahwa semakin besar jumlah kepemilikan manajerial akan meningkatkan nilai perusahaan. Kemudian terdapat pengaruh positif signifikan antara kepemilikan asing terhadap kinerja perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa para investor di Bursa Efek Indonesia ternyata juga memperhatikan jumlah kepemilikan asing dalam menilai suatu perusahaan. Kemudian analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara hutang dengan nilai perusahaan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa para investor di Bursa Efek Indonesia memperhatikan pengawas lain akan suatu perusahaan.Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara kualitas audit dengan nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas audit yang digambarkan dengan kantor akuntan yang termasuk big 4 akan berpengaruh terhadap nilai suatu perusahaan. Kualitas audit biasanya mempengaruhi luasnya suatu pemeriksaan sehingga kredibilitas hasil audit bisa diandalkan.Keywords : GCG, komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, kualitas audit
PERAN PENGGUNAAN ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN YANG MENGALAMI PERUBAHAN STRATEGIS Andwiani Sinarasri
MAKSIMUM Vol 1, No 1 (2010): Articles
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.v1i1.829

Abstract

Organisasi yang berada dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi mendorong mereka untuk lebih ekstensif menggunakan sistem pengendalian strategik yang bertujuan untuk mempertahankan integrasi strategi. Simons (1987) menggambarkan bahwa interactive controls digunakan karena adanya ketidakpastian strategi dan mendukung manajemen untuk mengawasi timbulnya ancaman dan kesempatan. Sistem pengendalian akuntansi manajemen (termasuk proses penganggaran) memfasilitasi adaptasi terhadap faktor eksternalitas dengan cara memediasi antara ancaman dan kesempatan eksternal dengan organizational functioning (strategi atau struktur). Oleh karena itu, perusahaan diharapkan secara proaktif memformulasikan, merumuskan dan menyesuaikan strategi pasar sesuai dengan kondisi lingkungan (ancaman dan kesempatan). Hal ini diperkuat oleh Porter (1980) yang berpendapat bahwa perusahaan harus menyelaraskan strategi bisnis dengan kondisi lingkungan.Anggaran merupakan karakteristik utama sistem pengendalian akuntansi manajemen yang digunakan oleh manajemen sebagai sarana pengkoordiniran dan penyampaian prioritas-prioritas strategis, dan bersama-sama dengan sistem penghargaan, seringkali digunakan untuk memperkuat komitmen manajemen tingkat bawah terhadap prioritas-prioritas tersebut. Kata Kunci : Anggaran, perubahan strategi, kinerja perusahaan
ANALISIS PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP BUDGET SLACK: PERSEPSI KEWAJARAN PROSEDURAL DAN DISTRIBUTIVE, KEPERCAYAAN MANAJERIAL, DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI FAKTOR INTERVENING Hardiwinoto Hardiwinoto
MAKSIMUM Vol 1, No 1 (2010): Articles
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.v1i1.828

Abstract

The aim this research to examine of the relationships between budget participation that influence manager’s propensity to create budget slack: procedural and distributive fairness, managerial trust, and budget goal commitment as intervening variable. The results show that budget participation impacts both procedural fairness and distributive fairness which, affect trust. Both, procedural and distributive fairness, are found to have a significant impact on budget goal commitment, and negatively influences managers’ propensity to create slack. Further analyses indicatethat the direct relationship between budget participation and manager’s propensity to create slack was insignificant, which suggests that fairness and goal commitment mediate the relationship between budget participation and manager’s propensity to create slack.Keywords: Budget, Distributive Fairness, Procedural Fairness, Trust, GoalCommitment, Budget Slack.
PENGARUH GENDER, PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN TERHADAP AUDITOR JUDGMENT Ery Wibowo
MAKSIMUM Vol 1, No 1 (2010): Articles
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.v1i1.830

Abstract

Ada berbagai variasi faktor individual yang mempengaruhi audit judgment dalam melaksanakan review selama proses pelaksanaan audit (Solomon dan Shields,1995), dan pengaruh faktor individual ini berubah-ubah sesuai dengan kompleksitas tugas, Tan and Kao (1999), dan Libby (1995).Dalam penelitian lain, Pflugrath Gary (2007) dibuktikan bahwa pemahaman kode etik juga mempengaruhi audit judgment. Sementara itu dalam penelitian ini ingin membuktikan bahwa ada perbedaan pemahaman kode etik profesi antara auditor laki-laki dan perempuan, yang akan mempengaruhi audit judgmentJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survei di lapangan. survei dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor individu seperti pemahaman kode etik profesi akuntan dan gender yang mempengaruhi auditor judgment. Desain penelitian bersifat penjelasan (explanatory research) yaitu menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel independen dan variabel dependen.Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di kota Semarang. Auditor junior ini adalah auditor yang bekerja di KAP tidak lebih dari tiga tahun dengan alasan untuk karyawan-karyawan baru yang memulai karirnya sebagai auditor pemula atau auditor junior akan bertugas pada setiap jenjang kerja selama 2-3 tahun sebelum mencapai kedudukan sebagai rekan (Arens dan loebbecke,1996). Kata Kunci : auditor judgment, kode etik profesi, gender.
ANALISA KEMAMPUAN KEUANGAN PADA KETIGA DAERAH TINGKAT II DI JAWA TENGAH DALAM MENJALANKAN OTONOMI DAERAH Ayu Noviani Hanum
MAKSIMUM Vol 1, No 1 (2010): Articles
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.v1i1.831

Abstract

Otonomi Daerah adalah kewenangan daerahotonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Keputusan politik pemberlakuan Otonomi Daerahdi Indonesia dimulai sejak tanggal 1 Januari 2001. Tujuan otonomi daerah bagi daerah adalah untuk mewujudkan political equality, local accountability dan local responsiveness.Untuk mengukur kemandirian keuangan daerah, dapat menggunakan tiga tolak ukur, yaitu : (1) Kemampuan daerah untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, (2) Efektifitas dan efisiensi pengeluaran anggaran daerah dan (3) Derajat Desentralisasi Fiskal (DDF).Dari tiga daerah kabupaten yang diteliti, yaitu Kabupaten Klaten, Pati dan Pemalang dapat di peroleh kesimpulan untuk tolak ukur pertama, bahwa ketiga kabupaten memiliki kesenjangan fiskal yang negatif selama periode 2001-2004, dengan rata-rata kesenjangan fiskal untuk Kabupaten Klaten sebesar -30,5444, Kabupaten Pati sebesar -62,3171 dan Kabupaten Pemalang sebesar -71,3171, ini berarti bahwa ketiga daerah kabupaten belum mampu memenuhi kebutuhan daerahnya.Untuk tolak ukur kedua, hasil analisis menunjukkan bahwa sektor basis di Klaten hanya memperoleh proporsi total rata-rata sebesar 27,65% dan72,35% untuk sektor nonbasis. Untuk Pati, sektor basis hanya memperoleh proporsi total rata-rata sebesar 37,01% dan62,99% untuk sektor nonbasis. Sedangkan untuk Pemalang, sektor basis hanya memperoleh proporsi total rata-rata sebesar 5,65% dan94,34% untuk sektor nonbasis. Untuk tolak ukur terakhir, yaitu DDF, hasil analisis data menunjukkan rasio-rasio DDF ketiga kabupaten masih jauh berada di angka satu (1). Rasio DDF yang pertama, yaitu perbandingan rata-rata antara PAD dengan total penerimaan daerah untuk Klaten sebesar 4,49%, Pati sebesar 9,80%, dan Pemalang sebesar 6,69%. (2) Rasio DDF yang kedua, yaitu rata-rata perbandingan antara PAD ditambah BHPNP terhadap total pengeluarandaerah juga sangat rendah, untuk Klaten sebesar 9,11%, Pati sebesar 18,06%, dan Pemalang sebesar 12,62%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan keuangan pemerintah daerah Klaten, Pati dan Pemalang dalam membiayai urusan daerah dengan sumber keuangan sendiri masih sangat rendah. Akibatnya ketergantungan terhadap pemerintah pusat semakin tinggi.Dengan tidak terpenuhinya ketiga tolak ukur yang diterapkan pada pemerintah Kabupaten Klaten, Pati dan Pemalang terhadap standar kemampuan keuangan daerah dalam menghadapi otonomi daerah, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemerintah Kabupaten Klaten, Pati dan Pemalang belum mampu atau belum layak dalam melaksanakan otonomi daerah dari sektor keuangan.Kata Kunci : Otonomi Daerah, kesenjangan fiskal, sektor basis, DDF.

Page 1 of 1 | Total Record : 5