cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA KARSA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3" : 14 Documents clear
Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari Estetika Fasade Furqon, Hilmi M; Verlialdi, Giea P; P., Rickardo
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1569.524 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.695

Abstract

Abstrak Fasade atau bagian tampak bangunan adalah unsur yang tidak dapat dihilangkan dari suatu  produk desain arsitektur dan merupakan bagian terpenting dari suatu karya arsitektur. Tampilan fasade bangunan mulai banyak perubahan dan inovasi setelah revolusi industri di zaman arsitektur modern. Arsitektur modern adalah sebuah gaya yang menganut form follow function (bentuk mengikuti fungsi) dan less is more (sedikit “ornamen”  itu baik), serta terkait erat dengan penggunaan material. Pemilihan material merupakan salah satu elemen keberhasilan dalam fasade bangunan bergaya arsitektur modern. Pemilihan material pada fasade bangunan dianggap penting dalam sebuah proses perancangan untuk menghasilkan sebuah karya dengan nilai estetika yang dapat mencerminkan karakteristik sebuah bangunan. Kajian aplikasi material pada bangunan modern ditinjau dari estetika fasade diharapkan berpengaruh positif bagi perkembangan ide kreatif arsitek mengenai fasade. Kata kunci: Aplikasi material; Bangunan modern; Estetika fasade   Abstract Facade are elements that can not be removed and are always attached to design and architecture. It is also an important part of architecture. Changes and innovations of facade are move often seen after the industrial revolution in the era of modern architecture. Modern architecture is a style that embraces form follow function (form follows function) and less is more (a little "ornament" is good), as well as closely related to the use of material. Selecting material is one of success element in achieving an aesthetic and character of buildings. Studies on  application of modern building materials in terms of facade aesthetic is expected to gain positive effect on the development of creative ideas of the facade. Keywords : Application materials; Modern building; Aesthetic facade
Kajian Transformasi Bentuk dan Fungsi Alun-alun Bandung Sebagai Ruang Terbuka Publik Putra, Aria Dirgantara; Azwir, Muhammad; Octaviany, Vera; Nilamsuci, Rasty
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.583 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.696

Abstract

Abstrak Alun-alun Bandung sebagai ruang terbuka publik telah mengalami beberapa kali perubahan bentuk dan fungsi sejak tahun 1800 s/d perubahan 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada aspek bentuk yang meliputi elemen pembentuk ruang terbuka yang terdiri dari taman, jalur hijau kota, lapangan, perabot taman dan jalur pedestrian serta tipologi ruang terbuka dan aspek fungsi yang meliputi fungsi administratif dan sosial budaya. Metoda yang digunakan adalah studi literatur, wawancara dan observasi lapangan. Transformasi bentuk di analisis dengan mengolah gambar menjadi estimasi terukur dan transformasi fungsi di analisis berdasarkan perubahan bentuk yang terjadi, karena perubahan bentuk juga mempengaruhi perubahan fungsi pada Alun-alun Bandung sebagai ruang terbuka publik. Hasil penelitian perubahan transformasi bentuk dan fungsi Alun-alun Bandung terjadi sebanyak 7 kali perubahan. Kata kunci: Ruang Terbuka Publik, Alun-alun, Ruang Terbuka Hijau Publik, Bentuk dan Fungsi Alun-alun. Abstract Alun-alun as public open space has undergone several changes in form and function since the 1800 s/d changes in 2014. The purpose of this study was to determine the changes that occur in the form aspect which includes elements forming an open space consisting of parks, green belt of the city, field, garden furniture and pedestrian pathways and open space typology and aspects of functioning which includes administrative and socio- cultural functions. The method used is the study of literature, interviews and field observations. Transformation in the form of analysis by processing images into scalable and transformation function estimates in the analysis based on the deformation that occurs, due to changes in the shape also affects changes in the function of Alun alun Bandung as public open space. The results of the study changes in the shape and function transformation occurred 7 times change.  Keywords: Public Open Space, Square, Public Green Open Space, Form and Function Square.
ADAPTASI BANGUNAN BARU TERHADAP BANGUNAN LAMA DI KAWASAN KONSERVASI GEDUNG SATE BANDUNG Sadli, Muhammad; Prawira, Chandra Jaya; Dikusuma, Rahmat Irfan
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.565 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.694

Abstract

Abstrak Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki beberapa situs bangunan bersejarah serta kawasan bekas hunian bangsa Belanda yang memiliki nilai sejarah tinggi, salah satunya adalah kawasan Gedung Sate. Seiring dengan berjalannya waktu serta kemajuan teknologi, saat ini pada kawasan tersebut terdapat beberapa bangunan baru menggantikan bangunan lama. Keberadaan bangunan baru tersebut dapat dengan mudah dikenali dari perbedaan gaya arsitektur bangunannya. Bangunan baru cenderung tampil dengan gaya modern, berlantai banyak dan mengunakan struktur dan material yang berbeda dari bangunan – bangunan lama. Dengan menggunakan metoda deskriptif studi ini akan membahas beberapa kasus bangunan – bangunan baru di kawasan Gedung Sate. Ditemukan berbagai upaya adaptasi dari bangunan baru tersebut untuk dapat serasi dengan bangunan dan lingkungan Gedung Sate. Untuk mempertahankan keharmonisan lingkungan dan keselarasan bangunan baru diperlukan campur tangan pemerintah daerah agar kawasan Gedung Sate terjaga keharmonisannya sebagai salah satu kawasan konservasi di Bandung. Kata kunci: Adaptasi Bangunan, Kawasan Konservasi Gedung Sate, Gaya Arsitektur Bangunan Abstract Bandung is one of the largest cities in Indonesia that has several historic buildings as well as the site of the former residence of the Netherlands that has a high historical value, one of which was the Building of Satay. As time goes by as well as current technological advances, in the area there are several new buildings replaced the old building. The existence of these new buildings can be easily identified from the difference in the architectural style of the building. New buildings are likely to appear in a modern style, and use the many-floored structure and different materials of the building – the old building. By using descriptive method this study will discuss some cases buildings – new building come within the Sate Building. Found numerous adaptations of the new building to be in harmony with the environment and building houses of Sate. To preserve the harmony of the environment and the alignment of the new building required the intervention of local governments so that the Building itself came up as one of the keharmonisannya conservation area in Bandung. Keywords: Adaptation of buildings, Gedung Sate conservation area, the architectural style of the building
Foam Concrete Sebagai Alternatif Material Dinding Terkait Perencanaan Kenyamanan Termal Pada Rumah Hunian Thomas Brunner, I Putu Wijaya; Mutiatussyadiah, Nita; Lestari, Puji; Fama Lubis, Euis Fadillah
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1949.895 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.697

Abstract

Abstrak Berdasarkan data BMKG tahun 2014, temperatur udara di Kota Bandung semakin meningkat. Hal ini mempengaruhi kenyamanan termal pada ruang di dalam hunian. Untuk mengatasi hal tersebut masyarakat Bandung cenderung menggunakan alat pengkondisian udara (AC) sebagai alternatif instan, padahal penggunaan AC cenderung meningkatkan biaya operasional harian rumah. Pemilihan material kulit bangunan merupakan salah satu teknik pasif untuk mereduksi suhu udara luar. Pada penelitian ini, teknik pasif yang dilakukan adalah menggunakan material pengisi dinding luar yang mampu mereduksi suhu udara luar. Material foam concrete dipilih sebagai material pengisi dinding isolator termal pada hunian untuk dibandingkan dengan material batu bata. Pada objek uji akan diukur suhu, kelembaban dan kecepatan angin, kemudian dilakukan analisis dengan tujuan memahami sifat material tersebut sebagai insulasi termal. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk meminimalisir penggunaan alat mekanik seperti AC yang berdampak pada efisiensi biaya operasional. Kata kunci: Hunian, Kenyamanan Termal, Foam Concrete, Efisiensi Energi Listrik. ABSTRACT Air temperature in Bandung increases every year according BMKG’s 2014 data. It affects to thermal comfort inside houses. To overcome this situation, people tend to use air conditioning as an instant alternative, wheares the air conditioning will increase the daily operating cost it’s user. In this research, passive technique as an alternative method is used by choosing wall material which is capable in reducing the outside temperature. Foam concrete is selected as a wall material and will be compare to brick. Temperature, humidity, and wind speed are researched and analized to value the effectiveness as each wall materials of a thermal insulation. out comes of the research can be an alternative in minimalizing the operational cost of electricity while using AC. Keywords: Housing, Thermal Insulation, Foam Concrete, Electrical Energy Efficiency
Bangunan Baru Pada Kawasan Cagar Budaya Braga Bandung Permata, Dian Duhita; Pahlawan, Arief Yudha; Putranto, Audri; Sepdakuswara, Yandi
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1235.74 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.693

Abstract

ABSTRAKJalan Braga merupakan salah satu kawasan cagar budaya di kota Bandung. Bangunan bersejarah di kawasan ini masih dapat dikenali dari langgam arsitektur pada fasad bangunannya. Kehadiran bangunan baru pada kawasan ini dapat dengan mudah dikenali dari perbedaan langgam arsitektur bangunannya. Dengan menggunakan metoda kualitatif dan deskriptif, studi ini akan meninjau langsung beberapa bangunan baru di kawasan Jalan Braga. Studi literatur dilakukan untuk membandingkan antara teori kontekstual, komposisi dan karakteristik elemen fasad bangunan baru. Hasil studi memperlihatkan bagaimana adaptasi bangunan baru di kawasan cagar budaya yang berada di kawasan Jalan Braga. Diperlukan campur tangan Pemerintah Daerah agar kehadiran kawasan Jalan Braga sebagai kawasan konservasi yang dapat dipertahankan.Kata kunci: Kawasan Cagar Budaya Braga, Langgam Arsitektur Bangunan, Arsitektur KontekstualABSTRACT Jalan Braga is one of the area heritage in Bandung. Historical buildings in this area can still be recognized from style architecture in fasade buildings. New buildings presence at this area is easily identifiable of differences style architecture of the building. By using methods qualitative and descriptive, the study will directly visited several new buildings in the area of Jalan Braga. Study literate done to compare between contextual theory, composition and characteristic façade element new buildings. Result of the study shows how adaptation new buildings in the region heritage which is in the area of Jalan Braga. It needs local government's intervention so the presence the area of Jalan Braga to as the area conservation that can be maintained.Keywords: Braga Conservation Area, Style Building Architecture, Architecture Contextual
Material Bambu sebagai Konstruksi pada Great Hall Eco Campus Outward Bound Indonesia Muhsin, Ardhiana; Febriany, Lendya Maria; Hidayati, Hesty Noor; Purwanti, Yuliana Dwi
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1857.561 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.719

Abstract

Abstrak Dalam dunia arsitektur dikenal istilah arsitektur hemat energi yang tidak hanya berbicara tentang penghematan energi pada saat pemakaian namun juga tentang material yang digunakan apakah memerlukan energi yang besar saat pembuatannya atau saat pengangkutannya.  Salah satu kriteria hal tersebut adalah pemilihan material yang ramah lingkungan dan bambu merupakan salah satu contoh materialnya. Eco Campus Outward Bound Indonesia adalah kampus pengembangan karakter pertama di Indonesia yang menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dengan salah satu bangunannya yaituGreat Hall Eco Campus OBI yang menggunakan material bambu sebagai konstruksi utamanya dan akan dijadikanobjek pada penulisan ini. Tinjauan material bambu bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari material bambu serta sambungan bambu sebagai konstruksi pada bangunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan material bambu sebagai konstruksi perlu diperhatikan dari mulai pengadaan sampai dengan perawatan bambu setelah pengaplikasian pada bangunan. Hal tersebut akan mempengaruhi ketahanan dan umur bambu pada bangunan. Kata kunci: ramah lingkungan, material bambu, great hall Abstract In architecture the term of passive or low energy architecture is already known, which is not only talking about energy efficeincy in daily use but also talking about the material whether it was need lot of energy to produce it or even in transporting that material. One of the criteria is selecting an environmental friendly material and bamboo is a material that can fit to that. Eco Campus Outward Bound Indonesia is the first character development campus in Indonesia which develop a sustainable environment with Great Hall Eco Campus OBI, whereas the bamboo material is use as the main construction and will bethe object of this paper. The purpose of this observation on bamboo material is to understand and study this material and its coupling as a construction in a building. Based on the analysis result, the application of bamboo material as a construction starts from procurement until the maintenance afterward. These are the factors that affect the durability and the longevity of bamboos in building. Keywords: environmental friendly, bamboo material, great hall
Tingkatan Perubahan Atap, Fasad, dan Ruang Luar Bangunan di Jalan Progo dengan Metode Kualitatif-Kuantitatif Asri, Shirli Putri; K. F., Rahmiaty Indah; Humairo, Ira
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1746.86 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.692

Abstract

Abstrak Jalan progo dulunya merupakan salah satu pemukiman peninggalan Belanda yang terletak di kota Bandung yang kini telah mengalami perubahan baik dalam segi fungsi maupun bentuk menjadi kawasan komersial dan jasa. Perubahan fungsi dan bentuk pada bangunan di Jalan Progo ini mempengaruhi perubahan fasadnya. Begitu juga perubahan bangunan pada suatu kawasan atau ruas jalan akan mempengaruhi sifat kawasannya. Perubahan yang terjadi pada fasad dapat dilihat dengan mata namun belum ada pengukuran sebesar apa perubahan yang terjadi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghitung perubahan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan kuantitatif dengan cara melakukan penyebaran kuisioner dan melakukan perhitungan menggunakan rumus yang dibuat setelah mendapatkan hasil kuisioner. Perhitungan dilakukan dengan membagi beberapa elemen bangunan yaitu atap, fasad, dan halaman bangunan. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pada jalan progo terjadi perubahan atap 42,1%, perubahan fasad 58,1%, perubahan halaman luar 63,4%. Kemudian untuk rata-rata perubahan bangunan total adalah 52,67%. Perubahan dari bangunan tersebut berpengaruh terhadap perubahan jalan progo, mulai dari hilangnya pedestrian jalan serta jalan yang menjadi padat. Kata kunci: Jalan Progo, Bandung, perubahan, fasad, atap, ruang luar, kualitatif-kuantitatif Abstract Progo street one of the heritage housing area left by the Dutch that are placed in Bandung, has been going trough some changes in both function and form of the buildings. The changes in both aspect of the building are also affeecting the changes of the building façade. Just like how a changing of one building in area will affect the true nature of the area. The changes of the façade can be easily seen, but no one has really measure of how big the changes are made. This research is conducted to measure the qualitative change with quantitative approach such as handing quisioner papers and perform calculations using formulas prepared ater getting the result from quisioner. The calculation are done by dividing the builds to smaller parts, like roof, façade, and the building’s courtyard. The result of this research tell us that 42,1% of the roof, 58,1 % of the facades, and 64,3% of the courtyard has changed. The average of the building changes is 52,67%. The changes from the buildings has sme effect to the change happened to Progo street, starting from the lost of the pedestrian and the crowded traffic. Keywords: Pogo street, Bandung, changes, facade, roof, courtyard, qualitative-quantitative
Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari Estetika Fasade Hilmi M Furqon; Giea P Verlialdi; Rickardo P.
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.695

Abstract

Abstrak Fasade atau bagian tampak bangunan adalah unsur yang tidak dapat dihilangkan dari suatu  produk desain arsitektur dan merupakan bagian terpenting dari suatu karya arsitektur. Tampilan fasade bangunan mulai banyak perubahan dan inovasi setelah revolusi industri di zaman arsitektur modern. Arsitektur modern adalah sebuah gaya yang menganut form follow function (bentuk mengikuti fungsi) dan less is more (sedikit “ornamen”  itu baik), serta terkait erat dengan penggunaan material. Pemilihan material merupakan salah satu elemen keberhasilan dalam fasade bangunan bergaya arsitektur modern. Pemilihan material pada fasade bangunan dianggap penting dalam sebuah proses perancangan untuk menghasilkan sebuah karya dengan nilai estetika yang dapat mencerminkan karakteristik sebuah bangunan. Kajian aplikasi material pada bangunan modern ditinjau dari estetika fasade diharapkan berpengaruh positif bagi perkembangan ide kreatif arsitek mengenai fasade. Kata kunci: Aplikasi material; Bangunan modern; Estetika fasade   Abstract Facade are elements that can not be removed and are always attached to design and architecture. It is also an important part of architecture. Changes and innovations of facade are move often seen after the industrial revolution in the era of modern architecture. Modern architecture is a style that embraces form follow function (form follows function) and less is more (a little "ornament" is good), as well as closely related to the use of material. Selecting material is one of success element in achieving an aesthetic and character of buildings. Studies on  application of modern building materials in terms of facade aesthetic is expected to gain positive effect on the development of creative ideas of the facade. Keywords : Application materials; Modern building; Aesthetic facade
Kajian Transformasi Bentuk dan Fungsi Alun-alun Bandung Sebagai Ruang Terbuka Publik Aria Dirgantara Putra; Muhammad Azwir; Vera Octaviany; Rasty Nilamsuci
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.696

Abstract

Abstrak Alun-alun Bandung sebagai ruang terbuka publik telah mengalami beberapa kali perubahan bentuk dan fungsi sejak tahun 1800 s/d perubahan 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada aspek bentuk yang meliputi elemen pembentuk ruang terbuka yang terdiri dari taman, jalur hijau kota, lapangan, perabot taman dan jalur pedestrian serta tipologi ruang terbuka dan aspek fungsi yang meliputi fungsi administratif dan sosial budaya. Metoda yang digunakan adalah studi literatur, wawancara dan observasi lapangan. Transformasi bentuk di analisis dengan mengolah gambar menjadi estimasi terukur dan transformasi fungsi di analisis berdasarkan perubahan bentuk yang terjadi, karena perubahan bentuk juga mempengaruhi perubahan fungsi pada Alun-alun Bandung sebagai ruang terbuka publik. Hasil penelitian perubahan transformasi bentuk dan fungsi Alun-alun Bandung terjadi sebanyak 7 kali perubahan. Kata kunci: Ruang Terbuka Publik, Alun-alun, Ruang Terbuka Hijau Publik, Bentuk dan Fungsi Alun-alun. Abstract Alun-alun as public open space has undergone several changes in form and function since the 1800 s/d changes in 2014. The purpose of this study was to determine the changes that occur in the form aspect which includes elements forming an open space consisting of parks, green belt of the city, field, garden furniture and pedestrian pathways and open space typology and aspects of functioning which includes administrative and socio- cultural functions. The method used is the study of literature, interviews and field observations. Transformation in the form of analysis by processing images into scalable and transformation function estimates in the analysis based on the deformation that occurs, due to changes in the shape also affects changes in the function of Alun alun Bandung as public open space. The results of the study changes in the shape and function transformation occurred 7 times change.  Keywords: Public Open Space, Square, Public Green Open Space, Form and Function Square.
ADAPTASI BANGUNAN BARU TERHADAP BANGUNAN LAMA DI KAWASAN KONSERVASI GEDUNG SATE BANDUNG Muhammad Sadli; Chandra Jaya Prawira; Rahmat Irfan Dikusuma
REKA KARSA Vol 3, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i3.694

Abstract

Abstrak Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki beberapa situs bangunan bersejarah serta kawasan bekas hunian bangsa Belanda yang memiliki nilai sejarah tinggi, salah satunya adalah kawasan Gedung Sate. Seiring dengan berjalannya waktu serta kemajuan teknologi, saat ini pada kawasan tersebut terdapat beberapa bangunan baru menggantikan bangunan lama. Keberadaan bangunan baru tersebut dapat dengan mudah dikenali dari perbedaan gaya arsitektur bangunannya. Bangunan baru cenderung tampil dengan gaya modern, berlantai banyak dan mengunakan struktur dan material yang berbeda dari bangunan – bangunan lama. Dengan menggunakan metoda deskriptif studi ini akan membahas beberapa kasus bangunan – bangunan baru di kawasan Gedung Sate. Ditemukan berbagai upaya adaptasi dari bangunan baru tersebut untuk dapat serasi dengan bangunan dan lingkungan Gedung Sate. Untuk mempertahankan keharmonisan lingkungan dan keselarasan bangunan baru diperlukan campur tangan pemerintah daerah agar kawasan Gedung Sate terjaga keharmonisannya sebagai salah satu kawasan konservasi di Bandung. Kata kunci: Adaptasi Bangunan, Kawasan Konservasi Gedung Sate, Gaya Arsitektur Bangunan Abstract Bandung is one of the largest cities in Indonesia that has several historic buildings as well as the site of the former residence of the Netherlands that has a high historical value, one of which was the Building of Satay. As time goes by as well as current technological advances, in the area there are several new buildings replaced the old building. The existence of these new buildings can be easily identified from the difference in the architectural style of the building. New buildings are likely to appear in a modern style, and use the many-floored structure and different materials of the building – the old building. By using descriptive method this study will discuss some cases buildings – new building come within the Sate Building. Found numerous adaptations of the new building to be in harmony with the environment and building houses of Sate. To preserve the harmony of the environment and the alignment of the new building required the intervention of local governments so that the Building itself came up as one of the keharmonisannya conservation area in Bandung. Keywords: Adaptation of buildings, Gedung Sate conservation area, the architectural style of the building

Page 1 of 2 | Total Record : 14