cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA KARSA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 4" : 5 Documents clear
KETERKAITAN DESAIN SIRKULASI RUANG DALAM BANGUNAN BARU & LAMA TERHADAP SARANA EVAKUASI KEBAKARAN (Studi Kasus : Hotel Bidakara Savoy Homann Asia Afrika Wing & Tower Wing) Reza Phalevi Sihombing; Andrian Taufik Mukti; Ashrifar Dwiputra; Mochamad Fauzan Thoriq
REKA KARSA Vol 5, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v5i4.3627

Abstract

ABSTRAK Hotel Bidakara Savoy Homann adalah sebuah bangunan cagar budaya dengan fungsi hotel yang dilindungi oleh pemerintah kota Bandung dan telah mengalami renovasi sehingga dianggap penting untuk membahas sarana evakuasi antara bangunan lama dan bangunan baru karena merupakan salah satu persyaratan keamanan bangunan yang berhubungan dengan perancangan arsitektur. Kajian ini dilakukan dengan mengambil studi kasus Hotel Bidakara Savoy Homann pada bagian Asia Afrika Wings dan Tower Wings untuk mengetahui keterkaitan desain sirkulasi bangunan lama dan baru dengan metodologi penelitian analisis sinoptik dengan pendekatan studi kuantitatif dan kualitatif. Hasil kajian ini berupa penilaian dari beberapa aspek yang didapatkan dari survei langsung yang dilakukan penyusun terhadap sarana penunjang evakuasi kebakaran dengan nilai rata – rata 88,528 (Baik) untuk Tower Wings dan nilai rata -rata 62,428 (Kurang Baik) untuk Asia Afrika Wings. Kata kunci: evakuasi, kebakaran, hotel, sirkulasi, sarana ABSTRACT Bidakara Savoy Homann Hotel is a cultural heritage hotel, protected by the city government of Bandung and has been through several renovation, this topic instresting to discuss because the evacuation facilities between old buildings and new buildings as it is one of the building security requirements related to architectural design. Bidakara Savoy Homann Hotel parts used in this case are Asia Africa Wings and Tower Wings to find out the linkage of old and new building's circulation design with the methodology of synoptic analysis research with quantitative and qualitative study approach. The result of this study is an assessment of several aspects obtained from direct supervision by authors,avarage value is 88.528 (Good) for Fire evacuation supporting facilities in Tower Wings and average value of 62,428 (Less Good) for Asia Afrika Wings. Keywords: evacuation, fire, hotel, circulation, tool
Metoda Perawatan Dinding Batu Bata Ekspos Pada Bangunan Villa Merah ITB Razan Rae; Yusuf Abdul Jalil; Yana Satriyana; Hamid Hasanudin; Ucu Makmur Kosasih
REKA KARSA Vol 5, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v5i4.3615

Abstract

ABSTRAK Batu bata ekspos adalah batu bata merah seperti biasa yang terbuat dari tanah liat. Namun mempunyai tingkat presisi yang tinggi dan pori yang sedikit. Pembuatannya menggunakan mesin press lalu dibakar. Material ini difungsikan khusus untuk diekspos agar menumbulkan kesan klasik pada bangunan. Salah satu bangunan yang menggunakan dinding batu bata ekspos sebagia estetika bangunannya adalah bangunan Villa Merah Institut Teknologi Bandung. Bangunan Villa Merah Institut Teknologi Bandung dibangun pada tahun 1922 oleh arsitek Belanda, hampir seluruhnya menerapkan dinding batu bata ekspos pada dinding luarnya. Batu bata ekspos pada bangunan Villa Merah ITB tentunya memerlukan perawatan dari faktor perusak eksternal, salah satunya terhadap air.Jenis perawatan yang dilakukan terhadap Villa Merah ITB adalah perawatan preventif (pengecatan permukaan dinding batu bata ekspos) dan perawatan kuratif (pembersihan dari lumut). Penelitian inibertujuan untuk memahami metoda perawatan batu bata ekspos pada bangunan Villa Merah ITB karena sudah dibangun sejak tahun 1922 dan masih kokoh dan awet hingga saat ini. Kata kunci: Batu bata Ekspos, Villa Merah ITB, Perawatan ABSTRACT Exposed bricks are the usual red bricks made of clay. However, it has a high degree of precision and few pores. Making using press machine and then burned. This material is functioned specifically for exposure in order to raise the classical impression on the building. One of the buildings that use exposed brick wall sebagia aesthetics of the building is building Red Villa Institut Teknologi Bandung. The Red Villa Bandung Institute of Technology building was built in 1922 by Dutch architects, almost entirely applying exposed brick walls on its outer walls. The exposed brick on the Red Villa ITB building necessarily requires the treatment of external destructive factors, one of them against the water. The type of treatment performed on Villa Red ITB is preventive maintenance (painting exposed brick wall surface) and curative treatment (cleaning of moss). This study aims to understand the method of exposure brick care in Red Villa ITB building since it was built since 1922 and still strong and durable until now. Keywords: Exposed bricks, Red Villa ITB, Maintenance
Pengaplikasian Metode Koordinasi Modular terhadap Desain Modul Komponen Bambang Subekti; Rizki Novianti; Dini Sahella; Azella Azella P. A.; Nita Hadrina
REKA KARSA Vol 5, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v5i4.3628

Abstract

ABSTRAK Percepatan pertumbuhan penduduk di Indonesia mempengaruhi kebutuhan akan tempat tinggal yang menyebabkan banyaknya pembangunan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah dengan adanya kebutuhan pembangunan rumah susun di Indonesia. Banyak upaya yang dilakukan untuk memudahkan perkembangan pembangunan tersebut agar lebih efisien baik dalam waktu pengerjaan maupun dalam penggunaan lahan. Koordinasi Modular adalah suatu sistem koordinasi dimensional dari berbagai produk bahan, komponen dan elemen bangunan yang didasarkan atas modul dasar, multi modul dan atau sub modul. Dalam penelitian ini studi kasus yaang dibahas adalah layout desain standar rumah susun ITB Jatinangor yang dikeluarkan oleh Direktorat Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dimana desain tersebut merupakan program pemerintah yang akan diterapkan pada bangunan rumah susun di seluruh Indonesia pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kesesuaian desain hunian vertikal dengan pendekatan koordinasi modular penggunaan sistem koordinasi modular pada perancangan bangunan asrama dosen ITB Jatinangor sebagai kasus studi. Dari hasil penelitian ini bahwa Bangunan Asrama Dosen ITB Jatinangor menggunakan metode koordinasi modular dengan sistem pengerjaan konvensional pada komponen kolom, balok, dinding, jendela, lantai, langit – langit. Kata kunci: koordinasi modular, hunian vertikal ABSTRACT The acceleration of population growth affects the need for shelter whicjh causes more development in order to fulfill its needs. One of it is the need to construst more housing in Indonesia. There will be more efforts to be done to make this housing development become easier in order to be efficient whether in progression time or the use of land. Modular coordination is a dimensional coordination system which comes from variety of product material components and elements of development which are based on basic module, multi module or sub module. Within this case study research explains about the standard layout design of ITB Jatinangor housing development thath has been issued by the directorete of public works and housing. This design is under government program that will be applied for housing development in Indonesia for 2018. This research aims to observe the suitability of vertical housing design with modular coordination system on the design for ITB Jatinangor board construction as the case study. Based on this research, the ITB Jatinangor board construction is using modular coordination method with conventional progression system for components of columns, beams, walls, windows, floor, and sky ceiling. Keywords: modular coordination, vertical housing.
Kenyamanan Visual Pada Rancangan Tribun Gor Pajajaran Bandung Mamiek Nur Utami; Ahmad Aril Ismayana; Rizki Perbawa Nugraha; Agus Sopian; Arief Rismayadi
REKA KARSA Vol 5, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v5i4.3623

Abstract

ABSTRAK Gedung Olaharaga umumnya di sebut dengan ”Gelanggang”, merupakan sebuah wadah atau tempat yang dikhususkan untuk mewadahi kegiatan olahraga, istilah gelanggang dipakai untuk sebuah tempat cabang olahraga. Seperti : Gelanggang Renang, Gelanggang basket dapat juga sebagai tempat berkumpulnya sebuah kegiatan. Seperti : Gelanggang Remaja. Istilah gelanggang ini memiliki kesan luas, dan sering terjadinya suatu kegiatan. Kegiatan di dalam bangunan harus memenuhi kondisi kenyamanan yang diperkenankan. Kenyamanan dalam beraktivitas di dalam bangunan berhubungan dengan kenyamanan fisik dan psikologis. Manusia membutuhkan kondisi yang nyaman secara spasial, visual, audial, dan juga termal yang tetap perlu memenuhi aspek psikologis setiap individu. Beberapa faktor yang memberikan kenyamanan visual bagi pengunjung terlebih terhadap tribun/ bangku penonton sangat berdampak pada saat para pengunjung menonton pertandingan seperti : cahaya, sudut pandang & warna. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas kenyamanan visual dari suatu perencanaan tribun penonton gedung olahraga yang mempengaruhi pengguna yang ada. Penelitian ini difokuskan pada GOR Pajajaran dan menggunakan metode kualitatif serta kuantitatif, dimana data didapat dari hasil observasi lapangan dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan metoda field research dengan cara survey, penelitian studi kasus, studi literatur yang nantinya di analisis data kualitatif maupun kuantitatif dan analisis perbandingannya, digunakan untuk mengetahui kondisi kenyaman visual yang ideal untuk perancangan tribun gedung olahraga. Kata kunci: gedung olahraga, tribun, kenyamanan visual, ABSTRACT Sports Hall is generally called "Arena", is a container or a place devoted to accommodate a sporting activity, usually the term arena used for a place for the sport. Such as: Swimming Arena, Basketball Center can also as a gathering place an activity. Like: Youth Center. The term arena has a broad impression, and often the occurrence of an activity. Activities inside the building must meet the conditions of allowable comfort. Comfort in activity within the building is related to physical and psychological comfort. Humans need comfortable conditions spatially, visually, audially, and also thermally that still need to meet the psychological aspects of each individual. some factors that provide visual comfort for visitors especially to the stand / audience bench is very impacted when the visitors watch the game such as: light, viewpoint & color. This study was conducted to determine the quality of a planning stands spectators sports hall in terms of visual comfort that affects existing users. This research is focused on GOR Padjajaran and using qualitative and quantitative research methods, where data obtained from field observation and interview. The data were analyzed using field research method by survey, case study of literature study and interview which will be analyzed both qualitative and quantitative data and comparative analysis, used to determine ideal visual comfort condition for design of sporting stands. Keywords: sports hall, tribune, visual comfort,
Orientasi Massa Bangunan Terhadap Olahan Ruang Dalam Pada Masjid An Nuur Biofarma Bandung Utami Utami; Nilan Khoirul B.; Athiyyah Fitri I.; Siti Nurul H.; Rais Indah Z.
REKA KARSA Vol 5, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v5i4.3624

Abstract

ABSTRAK Orientasi bangunan sangat penting dalam proses perancangan karena dapat mempengaruhi olahan ruang dalam pada suatu bangunan. Namun orientasi bangunan harus kontekstual dengan kawasan yaitu lingkungan dan tapaknya serta memenuhi persyaratan bangunan secara fungsional agar dapat menampung aktifitas pengguna bangunan sesuai dengan fungsinya. Hal ini bertujuan agar bangunan mengikuti konteks kawasan dan tidak merusak konteks kawasan tersebut namun tetap mengutamakan fungsi bangunan. Sehingga peran arsitek sangat penting dalam kasus ini. Masjid An Nuur Biofarma Bandung memiliki keunikan dari orientasi bangunan. Orientasi massa bangunan mengikuti konteks kawasan sekitarnya yang simetris dengan mengikuti sumbu-sumbu kawasan, tetapi memiliki orientasi ruang dalam yang tidak sama dengan orientasi bangunannya. Hal ini dikarenakan bangunan mengikuti fungsinya sebagai masjid sehingga ruang dalam harus beorientasi ke arah kiblat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui orientasi bangunan pada tapak, pengaruh orientasi massa bangunan terhadap olahan ruang dalam dan mengetahui pengolahan ruang dalam meliputi pola ruang dan elemen pembentuk ruang. Metode penelitian dilakukan melalui metode deskriptif dengan menjelaskan orientasi massa bangunan terhadap olahan ruang dalam pada Masjid An Nuur Biofarma Bandung. Kata kunci: orientasi, olahan ruang dalam, masjid. ABSTRACT Building orientation is very important in the design process because it can affect the processing of inner space in a building. But the orientation of the building must be contextual with the area, it is a environment and footprint, and complete the requirements of the building according to its function. It is intended that the building follows the context of the area and doesn't damage the context of the area but still prioritizes the function of the building. So, the architect's role is very important in this case. An Nuur Biofarma Bandung Mosque has the uniqueness of the building orientation. The mass orientation of the building follows the context of the surrounding area which is symmetrical by following the axes of the area, but it has an inner orientation, that is not the same as the orientation of the building. This is because the building follows its function as a mosque, so the inner space must be oriented towards Qibla. This study aims to determine the orientation of buildings on the site, the influence of mass orientation of the building on the processing of inner space and knows the processed of the inner space, covering the pattern of space and the element of space-forming . The research method is implemented through descriptive method by explaining the mass orientation of building towards the procesing of inner space at An Nuur Biofarma Mosque.. Keywords: orientation, processed inner space, mosque.

Page 1 of 1 | Total Record : 5