cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA KARSA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1" : 5 Documents clear
Pola Ruang dan Aktivitas pada Desain Alun-alun Ujung Berung Eggi Septianto; Aliska Damayanti Putri; Amanda Rahmalia Syafitri; Ading Amirul Haji; Annisa Karmelia
REKA KARSA Vol 6, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v6i1.3633

Abstract

ABSTRAK Alun – Alun merupakan sebuah lapangan terbuka di pusat kota (Katam, Sudarsono. Album Bandoeng Tempo Doeloe.2005) dan mempengaruhi aktivitas masyarakatnya. Pakar Sejarah Bandung Haryoto Kunto, dalam buku “Wajah Bandoeng Tempo Doeloe” menyebutkan bahwa Bandung dulu dikenal sebagai Kampoeng Bandoeng atau West Oedjoengbroeng sehingga dapat diartikan Bandung merupakan bagian dari wilayah Ujung Berung. Pesatnya ekspansi Kampung Bandung hingga mendominasi teritorial Oedjoengbroeng ini menggesser lokasi alun-alun kota dari daerah Ujung Berung ke pusat Kota Bandung. Lalu pada tahun 2014 dilakukan revitalisasi alun-alun Ujung Berung oleh pemerintah setempat. Fenomena ini mengarahkan pada pertanyaan bagaimana pola ruang dan aktivitas pada desain alun-alun Ujung Berung saat ini. Keluaran analisa ini berupa analisa terpenuhinya kebutuhan aktivitas alun-alun oleh desain alun-alun Ujung Berung setelah revitaslisai dengan cara pengamatan aktivitas sehari-hari (kualitatif) dan pengukuran ruang aktivitas pada desain alun-alun yang disesuaikan dengan standar aktivitas ruang (kuantitatif). Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagaimana desain alun-alun yang baik sebagai ruang publik suatu kawasan. Kata kunci: alun-alun, aktivitas, pola ruang, desain, ruang publik.. ABSTRACT Town Square is a open space in central city (Katam, Sudarsono, Album Bandoeng Tempo Doeloe, 2005) that affect people’s activity. Bandung Historian, Haryoto Kunto, in a book “Wajah Bandoeng Tempo Doeloe” said that Bandung in a past is known as Kampoeng Bandoeng or West Oedjoengbroeng so it can be interpreted Bandung is a part of Ujung Berung territory. The rapid expansion of Bandung dominate Ujung Berung territory then move town square location from Ujung Berung to central city of Bandung. Then in 2014, Ujung Berung square have been revitalized by goverment. This phenomenon leads to question how spacial scheme and people’s activity in Ujung Berung square design now. The analysis results is analysis of fulfillment square activity needs by Ujung Berung square design after revitalization with daily activity observation (qualitative) and measurement of activity space in square design with activity space standard (quantitative). This research result can be used as reference how good square design for public area. Keywords: square,activity, spacial scheme, design, public area..
Pengaruh Bentuk Terhadap Fungsi Ruang Luar dan Ruang Dalam pada Bangunan Masjid Meta Riany; Ilham Muhamad Hasbi; Dicky Herdinanto; Fasya Nadhira; Widyanto Nugroho
REKA KARSA Vol 6, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v6i1.3630

Abstract

ABSTRAK Seiring dengan perkembangan zaman, desain bangunan masjid pun ikut berkembang. Masjid-masjid tidak lagi dijumpai dengan penggunaan kubah serta denah yang sederhana. Masjid As—Safar ialah sebuah masjid yang memiliki sudut pandang konsep berbeda dalam perancangannya jika dibandingkan dengan masjid lainnya di Indonesia. Konsep bentuk yang diambil tercipta dari penarikan garis vector imajiner sehingga menghasilkan ruang asimetris yang terbentuk diantaranya. Dari lipatan tersebut terbentuk segmen-segmen bidang dinding yang mempengaruhi bentuk massa bangunan masjid As-Safar. Bentuk ini berpengaruh terhadap fungsi Ruang Luar maupun Ruang Dalamnya. Terutama pada Ruang Dalam karena menimbulkan sisi ruang negatif pada setiap shafnya. Walaupun memiliki bentuk yang asimetris dan berbeda dengan bangunan masjid pada umumnya, namun Masjid As-Safar masih dapat berfungsi sebagaimana mestinya serta memberikan kesan yang berbeda bagi para jamaah Masjid As-Safar. Dengan menggunakan metode analisis kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis bagaimana pengaruh bentuk masjid As-Safar terhadap fungsinya sebagai tempat beribadah. Kata kunci : masjid, konsep bentuk, fungsi ruang ABSTRACT Along with time, a mosque design also developed. It was found that Mosque is no longer have a dome and have a simple floor plan. Masjid As-safar is a mosque that has a different viewpoint of the design concept when compared with other mosque in Indonesia. The concept of the form created by imaginary vector line that produce asymmetrical space. From the folds, it formed segment of the wall that affect the shaped of a mosque it self. This shape also affect the function of a space inside out. Especially in the Interior because it creates the negative side of the space on each shaf. Despite being asymmetrical and different from a general mosque building, As- safar mosque is functioning properly and giving different impression to everyone who visited the mosque. By using a qualitative analysis, this study aim to observe and analyse how the form influence to its function as a place to worship. Keywords: mosque, design form concept, function of space.
KONSEP ORIENTASI BANGUNAN DAN DESAIN BUKAAN YANG MEMPERHATIKAN DAYLIGHT FACTOR PADA BANGUNAN CARRO PUSJATAN Eghar Purnama C.
REKA KARSA Vol 6, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v6i1.3631

Abstract

ABSTRAK Indonesia sebagai negara berkembang belum memiliki infrastruktur yang memadai. Hal tersebut ditandai oleh tidak meratanya pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Indonesia dibawah departemen kementrian Dinas Pekerjaan Umum sudah memiliki fasilitas untuk mengawasi pembangunan infrastruktur yang deberi nama gedung Control Assistance for Road Research Operation atau disingkat gedung CARRO PUSJATAN. Gedung ini menyimpan semua database infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh Indonesia serta memiliki kelebihan dan sangat menarik karena desainnya yang memperhatikan daylight factor dengan menerapkan orientasi bangunan dan bukaan cahaya yang maksimal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari, mengidentifikasi, menganalisis, dan mengetahui tingkat keberhasilannya dengan lingkup studi yang mencakup penerapan, pengaruh, dan sejauh mana keberhasilan penerapan konsep yang memperhatikan daylight factor pada orientasi dan desain bukaan bangunan CARRO PUSJATAN. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif yang dimana peneliti berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan gedung CARRO sesuai dengan apa adanya dan berdasarkan data yang diambil secara kualitatif dan kuantitatif. Terdapat beberapa sampel pengujian terhadap gedung CARRO terkait desainnya yang memperhatikan daylight factor dengan menerapkan orientasi bangunan dan bukaan cahaya yang maksimal seperti analisa kesesuaian orientasi bangunan, analisis bukaan dan presentasi jumlah cahaya dalam standar lux yang masuk ke dalam bangunan. Karena hasil analisis membuktikan bahwa gedung CARRO masuk kedalam kriteria gedung yang memperhatikan daylight factor, presentasi jumlah cahaya dalam lux yang masuk sesuai maka dapat disimpulkan bahwa gedung CARRO sangat baik dan layak digunakan sesuai fungsi utamanya sebagai kantor pusat pengawasan. Kata kunci: konsep perencanaan, daylight factor, Orientasi ABSTRACT Indonesia as a developing country does not yet have adequate infrastructure. It is characterized by the uneven development of infrastructure in various regions. Indonesia under the ministry of the Department of Public Works already has facilities to oversee the development of infrastructure that is named the Control Assistance for Road Research Operation or abbreviated CARRO PUSJATAN building. This building stores all databases of road and bridge infrastructure throughout Indonesia and has advantages and is very interesting because its design is paying attention to daylight factor by applying building orientation and maximum light openings. This study was conducted with the aim to study, identify, analyze and know the success rate with the scope of study that includes the application, influence, and the extent of the successful application of concepts that pay attention to daylight factor on the orientation and design of building openings CARRO PUSJATAN. The method of analysis used is the descriptive method in which the researcher tried to describe and interpret the CARRO building in accordance with what it is and based on the data taken qualitatively and quantitatively. There are several test samples of CARRO building related to the design that pays attention to daylight factor by applying building orientation and maximal light openings such as building orientation suitability analysis, openings analysis, and presentation of the amount of light in lux standard entering the building. Because the results of the analysis prove that the CARRO building entered into the criteria of building that pay attention to the daylight factor, the percentage of the amount of light in the incoming lux accordingly it can be concluded that the CARRO building is very good and feasible to use as its main function as the headquarters of supervision. Keywords: concept planning, daylight factor, orientation
Perubahan Fungsi Bangunan Terhadap Rancangan Bentuk dan Fasad Bangunan Rumah Tinggal Kolonial Mamiek Nur Utami; M. Firdaus Alamsyah; M. Bagus Al-Anshory; Nabila Indah Pertiwi; Mumu Muamar Septi
REKA KARSA Vol 6, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v6i1.3625

Abstract

ABSTRAK Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia dan banyak memiliki bangunan-bangunan kolonial dimana pada saat ini banyak mengalami perubahan. Salah satu kawasan bangunan yang banyak mengalami perubahan adalah kawasan perumahan Jl. Cisangkuy. Perubahan yang ada pada koridor Jl. Cisangkuy terjadi seiring berkembangnya aktivitas di kawasan tersebut. Adanya perubahan fungsi di sepanjang koridor Jl. Cisangkuy yang berupa pemukiman menjadi komersial menyebabkan berubahnya rancangan bentuk dan fasad bangunan. fungsi bangunan yang berubah dikhawatirkan akan mempengaruhi hilangnya karakteristik perumahan di wilayah tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penyelesaian masalah ini adalah metode pendekatan kualitatif dan metode penentuan objek dengan membagi kawasan kedalam empat segmen mikro. Diharapkan penelitian mengenai perubahan fungsi terhadap bentuk dan fasad bangunan di koridor Jl. Cisangkuy dapat menjadi pengetahuan terhadap perkembangan kawasan komersial yang terjadi tanpa menghilangkan nilai sejarah, pengetahuan, dan kebudayaan di koridor Jl. Cisangkuy. Kata kunci: fungsi, fasad, Jl. Cisangkuy. ABSTRACT Bandung is one of the big cities in Indonesia and many have colonial buildings where at this time has many changes. One of the buildings that undergo has changes is the housing area of Cisangkuy Street. Changes that exist in the corridor Cisangkuy Street occurred along with the development of activity in the region. The existence of functional changes along the Cisangkuy Street corridor in the form of settlement became commercial causing the change of the design of the shape and facade of the building. Changing building functionality is feared will affect the loss of housing characteristics in the region. The research method used in solving this problem is qualitative approach method and object determination method by dividing the region into four micro segments. It is expected that research on the change of function to the shape and facade of the building in the Cisangkuy Road corridor can be a knowledge of the development of the commercial area without disturbing the historical, knowledge, and cultural values of the Cisangkuy Street corridor. Keywords: function, facade, Cisangkuy Street
Penerapan Material Expanded Polistyrene pada Fasad Bangunan Ditinjau dari Aspek Estetika dan Konstruksi Devi Sulastri; Mentari Septyani Hermawati; Wahyu Nurhuda; Fikri Azmi Nur Khalid; Achsien Hidajat
REKA KARSA Vol 6, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v6i1.3632

Abstract

ABSTRAK Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap semua bidang, salah satunya dibidang pembangunan sehingga memacu berbagai inovasi material yang mendukung proses pembangunan serta memudahkan dalam proses produksi hingga tahap konstruksi. Expanded Polystyrene Panel (EPS) adalah salah satu material bangunan yang merupakan terobosan terbaru material bangunan yang menggunakan bahan dasar dominan EPS sebagai bahan pengisi material. EPS ini dapat diaplikasikan pada dinding, lantai, tangga, dan pada fasade bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penerapan material Expanded Polystirene fasad bangunan Masjid Al- Multazam, Hotel Moxy, dan Gallery Maja House, ditinjau dari aspek estetika dan konstruksi. Penelitian dilakukan dengan mengkaji proses pembuatan material EPS, aspekaspek estetika pada bangunan masjid, hotel dan galeri, serta konstruksi system fasad pada bangunan Masjid Al- Multazam, Hotel Moxy, dan Gallery Maja House. Teknik pengumpulan data didasarkan pada proses observasi. Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi bangunan yang akan diteliti. Data yang terkumpul kemudian dikaji ulang dengan perbandingan data lapangan dengan teori mengenai estetika dan yang dijelaskan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Kata kunci: Expanded Polystirene, Material, Estetika, Konsttruksi, EPS. ABSTRACT Technological developments affect all areas, one of them in the field of development so as to spur various material innovations that support the development process and facilitate in the production process until the construction phase. Expanded Polystyrene Panel (EPS) is one of the building materials which is the latest breakthrough building material using the dominant base material of EPS as material filler material. This EPS can be applied to walls, floors, stairs, and on the facade of the building. This research aims to describe the application of Expanded Polystirene material facade of Al-Multazam Mosque, Hotel Moxy, and Gallery Maja House, in terms of aesthetics and construction aspects. The study was conducted by examining the process of making EPS material, aesthetic aspects of mosque building, hotel and gallery, and construction of facade system in AlMultazam Mosque building, Hotel Moxy, and Gallery Maja House. Data collection techniques are based on the process of observation. Observations were made to identify the buildings to be studied. The collected data is then reviewed by comparison of field data with the theory of aesthetics and which is described descriptively quantitatively and qualitatively. Keywords: Expanded Polystyrene, Material, Aesthetics, Construction, EPS.

Page 1 of 1 | Total Record : 5