cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA KARSA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1" : 6 Documents clear
Adaptasi Desain Pada Tritisan Perumahan Minimalis Sesuai Iklim Tropis di Indonesia Muhammad Elfan Akbariansyah; Nikko Arvian; Lisbet Lisbet; Riantiza Avesta
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 7, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v7i1.3665

Abstract

AbstrakIndonesia terletak pada daerah hutan hujan tropis dengan kondisi bangunan iklim berkarakter hutan hujan di sekitar pantai dan di dataran rendah khatulistiwa. Salah satu cara dasar untuk mengatasi permasalahan iklim di Indonesia dalam pengaruhnya terhadap bangunan, yaitu pemasangan tritisan pada bangunan. Tritisan ini dapat mengurangi radiasi sinar matahari yang masuk kedalam ruangan rumah dengan memperhitungkan skala dan ukuran pada pembuatan tritisan. Di Indonesia, rata rata rumah penduduk yang menempati perumahan minimalis memperhatikan tritisan, dikarenakan kondisi iklim tropis yang dimiliki Negara Indonesia, seperti musim kemarau dan musim hujan. Sinar Matahari yang jatuh pada bangunan akan menjadi kendala apabila sinar yang masuk merupakan energi panas yang akan menyebabkan suhu ruangan bertambah karena adanya radiasi panas terutama pada fasade barat. Oleh karena itu fasade barat sangat krusial dalam perolehan kenyamanan termal. Dengan demikian, fasade barat perlu tindakan arsitektural untuk menghindari radiasi panas masuk ke dalam ruangan. Lalu, penelitian diselenggarakan dengan menggunakan Metode Normatif Kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan terhadap elemen-elemen pembentuk arsitektur dan wawancara terhadap penghuni rumah dan penghuni perumahan, kemudian akan di hitung dalam bentuk kalkulasi secara matematis. Kata kunci: Tritisan pada Bangunan, Rumah Minimalis
Eksterior Bangunan Café Lekker 188 Sebagai Bangunan Cagar Budaya Terhadap Ruang Dalamnya Ardhiana Muhsin; Widi Hudaya F.; Reina Syavira C. M.; Nurul Mu'minin
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 7, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v7i1.3652

Abstract

AbstrakCafe Lekker 188 saat ini berada di wilayah bangunan konservasi kelas A yang terletak di Jl. Asia Afrika, Bandung. Awalnya berupa apotik dengan nama De Voor Zorg dan kemudian lebih dikenal dengan nama gedung Vigano. Selama perubahannya pemerintah kota Bandung telah melakukan rehabilitasi pada bangunan tersebut. Oleh karena itu, perlu diketahui aspek apa saja yang menjadi keselarasan elemen-elemen eksterior gedung cafe Lekker 188 terhadap ruang dalamnya setelah mengalami perkembangan zaman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif pada hasil analisis karena objek yang dianalisis mengenai perubahan fungsi yang dipengaruhi oleh zaman dan keselarasan hubungan aspek luar dan dalam bangunan sehingga penelitian ini bersifat subjektif dan deskriptif. Proses analisis ini dibagi kedalam beberapa yang terdiri dari material, warna dan tekstur, serta ornamen pada elemen elemen yang terdapat di café Lekker 188 seperti pada pintu, jendela, dinding,dll. Untuk memudahkan proses analisisnya dan memahami selaras atau tidaknya bangunan yang sekarang ditempati oleh café Lekker 188. Pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memahami bagaimana keselarasan dan hubungan antar ruang dalam dan bangunan yang sudah ada bagaimanapun langgam bangunan yang digunakan sehingga pemanfaatan ruang tetap maksimal walaupun bangunan tidak mengalami perubahan bentuk. Kata kunci: Cafe Lekker 188, konservasi, eksterior dan ruang dalam, keselarasan.
Konsep Green Building Pada Fasad Bangunan dikaji Berdasarkan Aspek Estetika Erwin Yuniar Rahadian; Shafira Aulia P.; Syifa Khoerunissa; Nur Afiaty F.
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 7, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v7i1.3661

Abstract

Abstrak Dalam penanganan isu global warming yang disebabkan oleh kegiatan pembangunan yang tidak memperhatikan keadaan lingkungan berdampak pada semakin tingginya suhu dipermukaan bumi, sehingga salah satu upaya untuk mengurangi dampak global warming yang harus dilakukan oleh seorang arsitek ialah dengan menerapkan konsep Green Building pada desain bangunan. Namun dalam penerapan konsep green perlu diperhatikan pula aspek estetikanya, sehingga dapat menambah nilai arsitektural bangunan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aspek estetika diterapkan pada fasad bangunan yang menerapkan konsep green. Penelitian ini diawali dengan perhitungan OTTV untuk membuktikan bahwa bangunan ITSB telah memenuhi kaidah green. Setelah itu dilakukan metode kualitatif dan kuantitatif berupa studi komparasi terhadap teori estetika dan kuesioner untuk mendapatkan tanggapan dari masyarakat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sekalipun menerapkan aspek estetika pada bangunan berkonsep green, dengan penerapan yang seimbang antara aspek estetika dan aspek green maka tidak akan mengurangi nilai green dari bangunan. Kata kunci: global warming, green building, perhitungan OTTV, estetika fasad.
Bentuk Fasade Masjid Al – Ukhuwwah Bandung Ditinjau dari Aspek Penghawaan Alami Joko Susilo; Ari Prasetyo; Dimas Piter Setiadji; Achsien Hidajat
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 7, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v7i1.3668

Abstract

AbstrakMasjid adalah merupakan bangunan yang penting bagi umat islam karena di sanalah tempat segala kegiatan keislaman berlangsung. Kegiatan yang sering dilakukan di dalam masjid seperti sholat berjamaah, pengajian rutin, ceramah agama, pengumpulan dana, dan kegiatan sosial lainnya. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan baik bila sebuah masjid dibangun dengan konsep yang benar. Pelaksanaan kegiatan peribadahan di dalam bangunan masjid harus memenuhi kondisi kenyamanan yang diperkenankan kenyamanan dalam beraktifitas umat muslim di dalam bangunan berhubungan dengan kenyamanan fisik dan psikologis. Manusia membutuhkan kondisi yang nyaman secara spatial, visual, audial, dan juga termal yang tetap perlu memenuhi aspek psikologis setiap individu. Banyaknya bangunan masjid di kota Bandung yang menunjang setiap kegiatan umat muslim, baik digunakan secara umum oleh masyarakat dalam melakukan peribadahan atau pun sebagai tempat diselenggarakannya suatu acara keagamaan seperti tausiyah, tabligh akbar, kajian-kajian islami, dll. Sebagai bangunan masjid fasilitas penunjang bukan hanya ditujukan untuk memberikan kenyamanan pengguna (beribadah), akan tetapi memberikan kenyaman bagi pengunjung atau wisatawan yang hendak melihat atau melalui sekitar area masjid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk fasade pada masjid Al-Ukhuwwah Bandung ditinjau dari penghawaan alami yang mempengaruhi kenyamanan pengguna yang ada. Penelitian ini menggunakan metode penelitian mix kualitatif dan kuantitatif, di mana data didapat dari observasi langsung di lapangan. Data di analisis dengan metoda field research dengan cara survey, penelitian studi kasus, dan studi literatur yang nantinya dianalisis data kuantitatif dan analisis perbandingannya, yang digunakan untuk mengetahui bentuk fasade masjid Al-Ukhuwwah yang ditinjau dari penghawaan alami. Kata kunci: Masjid, Kenyamanan Termal, Penghawaan Alami.
Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Pertimbangan Utama dalam Proses Perancangan Bambang Subekti; Ariyan Noerrochman; Raden Mochammad Rully Ryandhani; Saipul Anwar
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 7, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v7i1.3682

Abstract

AbstrakProfesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pelatihan maupun penguasaan terhadap ilmu pengetahuan tertentu dan keahlian khusus. Misalnya arsitek yang memiliki keahlian yang berkualitas dalam perancangan. Secara umum ber-Arsitektur adalah kegiatan yang dilakukan seorang arsitek sebagai seorang perancang, sehingga di dalamnya termasuk proses yang dilakukan oleh arsitek tersebut dalam menghasilkan sebuah desain. Banyak arsitek muda berbakat di Bandung yang telah menjadi inspirasi dalam menghasilkan sebuah karya. Ke-khas-an dalam membuat karya menjadi daya tarik tersendiri. Isu ramah lingkungan sedang menjadi tag line dalam dunia arsitektur. Isu tersebut diangkat oleh seorang arsitek muda yaitu Yu Sing. Yu Sing adalah arsitek muda yang sangat peduli pada isu kemanusiaan dan ramah lingkungan. Karyanya mempertimbangkan nilai lokal, lingkungan, sosiokultur dan memprioritaskan kaum marjinal. Rancangan selalu mengedepankan desain yang atraktif inovatif dan menggunakan material bekas atau pemilihan material ramah lingkunan. Yu Sing dinaungi oleh Studio Akanoma yang memiliki 4 pilar filosofi dalam karya-karyanya, yaitu : (1) Arsitektur untuk semua, (2) Mengedepankan Arsitektur Tradisional, (3) Membangun saling ketergantungan antara alam, budaya, ekonomi dan arsitektur, (4) Mempromosikan ekowisata local. Filosofi tersebut menjadi akar dan komitmen Yu Sing dan Studio Akanoma dalam kegiatan aktif memberikan solusi pada permasalahan masyarakat terpinggirkan dalam proyek sosial dan komunitas sosial. Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan bagaimana proses perancangan Yu Sing di studio Akanoma secara umum dan melihat secara detail proses perancangan dalam studi kasus khusus. Studi kasus dalam penelitian ini dipilih ARUNA Dine and Coffee yang dianggap relevan sebagai objek kajian, karena Kafe tersebut memiliki bentuk sederhana yang menarik untuk dikaji dan menggunakan material tidak umum pada struktur dan fasad. Kata kunci: yu sing, 4 filosofi studio akanoma, aruna dine and coffee. 
Penggunaan Pemilihan Warna Pencahayaan Interior Kamar Terhadap Kenyamanan Pengguna Pada Hotel Kapsul Bobobox Tecky Hendrarto; Dudu Badrurahman; Puguh Prasetyo B. I.; Irfan Fajar Hidayatullah
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 7, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v7i1.3664

Abstract

AbstrakHotel merupakan salah satu factor pendukung pariwisata. Dalam pengelolaannya hotel harus ressponsive dan tanggap terhadap lingkungan. Hotel Kapsul Bobobox Bandung merupakan salah satu hotel kapsul yang terletak di kawasan kota yaitu Pasir Kaliki Bandung yang menerapkan strategi unik dalam memenangkan persaingan dan meningkatkan volume penjualan, dimana terdapat pilihan 15 warna lampu pada kamarnya, untuk menentukan mood atau kenyamanan pengguna. Peneliti melakukan survey penelitian di Hotel Kapsul Bobobox dan menjelaskan kenyamanan di dalam kama hotel. Analisa data menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif sederhana berdasarkan korelasi person, hasil penelitian menunjukan hubungan antara material pembentuk ruang kamar dengan warna pencahayaan yang di sukai pengguna, dengan penggunaan ekspresi interior yang baik dan penggunaan software – software di dalamnya.Kata kunci: Hotel, Hotel kapsul, Bobobox,Hotel Kapsul Bandung. AbstractHotels are one of the supporting factors of tourism. In its management, hotels must be responsive and responsive to the environment. Bobobox Bandung Capsule Hotel is one of the capsule hotels located in the city area, namely Pasir Kaliki Bandung, which applies a unique strategy to win thecompetition and increase sales volume, where there are 15 colors of lights in the room, to determine the mood or comfort of the user . Researchers conducted a research survey at Bobobox Capsule Hotel and explained the comfort in a hotel room. Data analysis uses a simple descriptive qualitative approach based on people's correlation, the results of the study show the relationship between room-forming materials and the color of lighting that users like, with the use of good interior expressions and the use of software.Keywords: Hotels, Capsule Hotels, Bobobox, Bandung Capsule Hotels.

Page 1 of 1 | Total Record : 6