cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
TEKNOEKONOMI - Jurnal Pendayagunaan Hasil Litbang Iptek Nuklir
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Economy,
Jurnal Teknoekonomi (JTE) meliputi hasil litbangyasa di bidang iptek nuklir. Terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
DISAIN RUANG RONTGEN RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Wibowo Wibowo; Isna Hastuti Hastuti Ratnaningsih
TEKNOEKONOMI - Jurnal Pendayagunaan Hasil Litbang Iptek Nuklir Vol 7, No 2 (2012): Nopember 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan sinar-X harus memperhatikan Nilai Batas Dosis (NDB) yang diterima sesuai dengan BSS-115 sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi pekerja maupun masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan antara perhitungan tebal penahan radiasi yang terpasang dan tebal penahan radiasi teoritis dengan tebal penahan radiasi simulasi dengan menggunakan Visual Basic. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa tebal dinding beton penahan radiasi terpasang (beton 18 cm Pb 1mm) lebih tipis dari hasil perhitungan minimal penahan radiasi secara teoritis untuk beton adalah 19 cm tapi lebih tebal dari hasil perhitungan penahan radiasi secara simulasi untuk beton adalah 17 cm. Kata kunci : penahan radiasi, NBD, simulasi Utilization of X-ray dose must consider Doses Limit Value (NDB) received in accordance with BSS-115 so it does not pose a danger to workers or the public. The research objective was to determine the comparison between the calculation of the installed radiation barrier thick and the theoretical radiation barrier thick with the simulation radiation barrier thick using Visual Basic. The results of the comparison showed that the thick walls of concrete barrier attached radiation (18 cm concrete 1mm Pb) is thinner than the calculated theoretical minimal radiation barrier for concrete is 19 cm but are thicker than the results of a simulation calculation of the radiation barrier for concrete is 17 cm. Key words: radiation barrier, NBD, the simulation
Kajian Teknoekonomi Sate Bandeng Iradiasi Hasil Produksi Litbang BATAN . Wibowo; Isna Hasuti; Zubaidah Irawati
TEKNOEKONOMI - Jurnal Pendayagunaan Hasil Litbang Iptek Nuklir Vol 7, No 2 (2012): Nopember 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.334 KB)

Abstract

National Nuclear Energy Agency (BATAN) has been testing the sate bandeng irradiation that can last for one mounth, it will certainly be useful for sate bandeng bussinessman. Utilization of Research and Development results irradiation sate bandeng needs to be preceded by Technoeconomy analysis to support feasibility studies. The research was conducted to assess the feasibility of Technoeconomy irradiation sate bandeng which Technoeconomy analysis using investment criteria Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period and B / C ratio and using sensitivity analysis. It have been obtained NPV Rp.1,062,829,300.00, IRR 72.16%, BC Ratio 4.3 and Payback Period 1.64 year.These results suggest that irradiationsate bandeng business is feasible.Keyword : Sate bandeng, TechnoeconomyBadan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah melakukan ujicoba sate bandeng iradiasi yang bisa bertahan selama satu bulan, hal ini tentunya akan bermanfaat untuk para pengusaha sate bandeng. Pemanfaatan hasil litbang sate bandeng iradiasi ini perlu didahului dengan kajian teknoekonomi untuk mendukung kelayakannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kelayakan teknoekonomi sate bandeng iradiasi dimana analisa teknoekonomi menggunakan criteria investasi Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Payback Period dan B/C Ratio serta menggunakan analisa sensitivitas. Diperoleh NPV Rp. 1.062.829.300,00, IRR 72,16%, BC Ratio 4,3 dan Payback Period 1,64 tahun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa usaha sate bandeng iradiasi layak dikembangkan.Kata Kunci : Sate bandeng, Teknoekonomi
IMPLEMENTASI BUDAYA 5 R SEBAGAI BUDAYA KERJA DI PKTN I Aeni Muharromah; Siswanto Siswanto
TEKNOEKONOMI - Jurnal Pendayagunaan Hasil Litbang Iptek Nuklir Vol 7, No 2 (2012): Nopember 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.542 KB)

Abstract

Budaya Kerja 5R di Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir dicetuskan oleh Kepala Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir tahun 2005 dengan komitmen 5R ditandatangani oleh pejabat eselon II dan para pejabat eselon III di PKTN sebagai adopsi dari budaya kerja 5S dari negara Jepang Implementasi Gerakan Pelaksanaan 5R (GP-5R) di lingkungan PKTN harus terus digalakan dan di benahi, terus disosialisasikan dan terus dibina keteladanannya dari top manajemen. Upaya untuk tetap melaksanakan kegiatan 5R PKTN membentuk tim 5R yang memiliki tugas membuat perencanaan dan pengawasan pelaksanaan penerapan GP 5R untuk setiap tahapan dan langkah pelaksanaan 5R di lingkungan pusat Kemitraan Teknologi Nuklir. Hingga akhir 2012 PKTN telah melaksanakan implementasi R1 (Ringkas) dan R2 (Rapi) dan penilaian tertinggi adalah 3,625 dengan top skor 5,00. Kata kunci : budaya kerja, budaya 5R 5R Corporate Work Culture at the Centre for Partnership in Nuclear Technology initiated by the Head of Center for Partnership in Nuclear Technology in 2005 with a commitment signed by 5R echelon II and III in PKTN as the adoption of 5S workplace culture from Japan. Implementation of 5S Implementation Movement (GP-5S) in the PKTN should continue to (implement) digalakan and fix, continue to be socialized and had been building his example of top management. Efforts to continue to perform activities of 5S 5S PKTN formed a team that has made ​​the task of planning and monitoring implementation of the 5S movement for all stages and steps to implement 5S in the center of Nuclear Technology Partnership. Until the end of 2012 PKTN has undertaken the implementation of R1 (Concise) and R2 (Neat) and the highest rating is 3.625 with a top score of 5.00. Keywords: Corporate Work Culture, 5R Cultural
Kajian Teknoekonomi Budidaya Ikan Lele Masamo dengan Mengunakan Methyltestoteron alami buatan BATAN ng BATAN Isna Hastuti R; Adria PM
TEKNOEKONOMI - Jurnal Pendayagunaan Hasil Litbang Iptek Nuklir Vol 7, No 2 (2012): Nopember 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KAJIAN TEKNOEKONOMI BUDIDAYA IKAN LELE MASAMO DENGAN MENGGUNAKAN METHYL TESTOTERON ALAMI BUATAN BATAN.Usaha budidaya ikan lele berkembang pesat seiring dengan peningkatan permintaan pasar akan ikan lele. Ikan Lele Masamo merupakan ikan lele unggul yang dikembangkan PT Matahari Sakti (MS) yang mempunyai keunggulan Survival Rate (SR) tinggi, pertumbuhannya cepat, dan toleransi stress tinggi. Pemeliharaan ikan sistem monosex/ sex-reversal/ jantanisasi ikan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan lebih cepat besar. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop Radiasi telah mengembangkan hormon methyl testosteron alami untuk sex-reversal dengan keberhasilan ikan jantan sebesar 87-94%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jantanisasi/ monosex/ sex reversal dengan menggunakan Methyl Testoteron Alami buatan BATAN pada ikan lele Masamo terhadap perkembangan berat badan dan menganalisa kelayakan teknoekonomi usaha pendederan dan usaha pembesaran ikan lele Masamo dengan menggunakan kriteria investasi Break Event Point (BEP), Payback Period dan B/C Ratio. Hasil percobaan pada tahap pendederan prosentase benih ikan lele Masamo ukuran 5-7 cm Kolam B (perlakuan) lebih besar 18.32% daripada Kolam A (kontrol), dan prosentase ikan lele Masamo ukuran lebih dari 7 cm juga Kolam B lebih besar 3,99% dari pada Kolam A. Pada tahap pembesaran, Kolam B (Perlakuan) menghasilkan presentase ikan lele ukuran konsumsi lebih besar 11,34% dibandingkan Kolam A (kontrol). Hasil analisa teknoekonomi pada usaha pendederan dengan menggunakan MT alami diperoleh nilai Payback Period 0,35 tahun, B/C Ratio 1,63 dan BEP pada nilai penjualan Rp. 6.518.519,00, sedangkan pada usaha pembesaran menggunakan benih MT alami diperoleh hasil Payback Period 0,33 tahun, B/C Ratio 1,41 dan BEP pada nilai penjualan Rp.10.648.759,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa usaha pendederan dan usaha pembesaran ikan lele Masamo dengan menggunakan MT alami buatan BATAN layak dikembangkan.Kata Kunci : Ikan Lele Masamo, Pendederan, Pembesaran, MT Alami, TeknoekonomiABSTRACT TECHNOECONOMIC STUDY MASAMO CATFISH FARMING USING NATURAL METHYL TESTOSTERONE MADE IN BATAN. Catfish farming developed rapidly along with the increasing market demand of catfish. Masamo Catfish is superior catfish that developed by PT Matahari Sakti (MS), which have the advantage high Survival Rate (SR), fast growth, and high stress tolerance. Fish Nursery through monosex systems / sex-reversal can increase the growth faster. Center of Radiation Isotope Application Technology have developed a natural methyl testosterone hormone to sex-reversal to create the male fish with the succesful around 87-94%. This study aimed to determine the effect of monosex / sex reversal using natural Methyl Testosterone BATAN on Masamo development of weight and to analyze the feasibility study nursery business and enlargement business of Masamo catfish using investation criteria such as Break Event Point (BEP), Payback Period and B / C Ratio. In Nursery stage, the percentage of Masamo catfish seed with size 5-7 cm in pool B (treatment) 18,32% greater than pool A (control), and the percentage of Masamo catfish seed with size more than 7 cm in pool B was 3,99% larger pool A. In enlargement stage, pool B (treatment) resulted Masamo catfish 11,34% greater than pool A (control). Technoeconomic analysis of nursery business using natural MT obtained Payback Period 0,35 years, the B / C ratio 1,63 and BEP in sales value Rp. 6.518.519,00, while the enlargement business using natural MT seed obtained Payback Period 0,33 year, B / C ratio 1,41 and BEP in sales value Rp.10.648.759,00. These results indicate that the nursery business and enlargement business of Masamo catfish using natural MT BATAN is feasible.Keyword :Masamo Catfish, Nursery, Enlargermend, Natural MT, Technoeconomic
KAJIAN TEKNOEKONOMI PERANGKAT PENCACAH RADIOIMMUNOASSAY (RIA) IP.8 Joko Waluyo; Hari Nurcahyadi; Agus Ariyanto
TEKNOEKONOMI - Jurnal Pendayagunaan Hasil Litbang Iptek Nuklir Vol 7, No 2 (2012): Nopember 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.326 KB)

Abstract

Kajian ini mempunyai tujuan untuk menentukan nilai ekonomis dari suatu perangkat pencacah RIA IP.8. Hal ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan kelayakan investasi bagi para investor yang ingin mengembangkan usaha untuk memproduksi perangkat ini. Pada kajian ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan. Tahap awal yaitu penyiapan larutan standar Aflatoksin B1 yang bersifat karsinogenik sebagai bahan kit RIA yang akan dilakukan ujicoba pencacahan. Tahap selanjutnya adalah ujicoba mesin pencacah kit RIA IP.8 dengan menggunakan sampel kit RIA Aflatoksin B1. Tahap akhir adalah melakukan perhitungan teknoekonomi berdasarkan seluruh biaya yang digunakan dalam pembuatan, penyiapan dan pengujian perangkat pencacah RIA IP.8 serta asumsi-asumsi yang diperlukan. Kajian teknoekonomi dengan asumsi modal yang digunakan 70% berasal dari pinjaman bank, diperoleh hasil sebagai berikut: Net Present Value (NPV) 1.873.632.901, Internal Rate of Return (IRR) 45,5%, Payback Period (PP) 3 tahun, Benefit/Cost Ratio (B/C) 3,8 sehingga peluang investasi ini layak dipertimbangkan untuk dilakukan.  This study has the objective to determine the economic value of an enumerator device IP.8 RIA. It is necessary for consideration the feasibility of investment for investors who want to develop the business to manufacture these devices. In this study conducted a few stages. The early stages of the preparation of standard solutions which are carcinogenic aflatoxin B1 as a RIA kit will do tests enumeration. The next step is testing thrasher IP.8 RIA kit using RIA kit Aflatoxins B1 samples. The final stage is to perform calculations based on the total cost teknoekonomi used in the manufacture, preparation and testing of the enumerators RIA IP.8 and assumptions required. Studies teknoekonomi assuming capital employed 70% from bank loans, obtained the following results: Net Present Value (NPV) 1873632901, Internal Rate of Return (IRR) of 45.5%, Payback Period (PP) 3 years, Benefit / Cost Ratio (B / C) 3.8 so this investment opportunity worth considering to do.  
KAJIAN TEKNOEKONOMI INDUSTRI BIOETHANOL KAPASITAS 10 KLPD DENGAN BAHAN BAKU NIRA SORGUM MANIS Sigit Setiadi
TEKNOEKONOMI - Jurnal Pendayagunaan Hasil Litbang Iptek Nuklir Vol 7, No 2 (2012): Nopember 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.934 KB)

Abstract

Hasil pengkajian teknoekonomi industri bioethanol dengan bahan baku nira batang sorgum manis menunjukkan bahwa biaya investasi untuk membangun pabrik kapasitas 10 kiloliter per hari adalah sekitar Rp 48 milyar, bila harga perliter produk Rp 10.000,- , dengan asumsi kenaikkan harga perliter pertahunnya 3 % maka didapatkan nilai pay back period 4 tahun dan net present value sekitar Rp 15 Milyar. Kata kunci : bioethanol, bahan bakar nabati, nira sorgum, 10 KLPDThe results of the assessment teknoekonomi bioethanol industry with raw sweet sorghum stalk juice showed that the cost of investment to build a plant capacity of 10 kiloliters per day is around USD 48 billion, if the price of the product per liter to Rp 10,000, -, assuming the per liter price increase of 3% per year then the obtained value 4-year payback period and net present value of approximately USD 15 billion. Keywords: bioethanol, biofuels, (Nira) sorghum juice, 10 KLPD

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2012 2012