cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008" : 5 Documents clear
STUDY ON BOILING PHENOMENA DURING HEAT TRANSFER IN BOTTOM REFLOODING SIMULATION EXPERIMENT Mulya Juarsa
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2008.9.2.1797

Abstract

STUDI FENOMENA PENDIDIHAN SELAMA PERPINDAHAN PANAS PADAEKSPERIMEN SIMULASI BOOTOM REFLOODING. Studi untuk memahami fenomenapendidihan yang terjadi selama pembasahan ulang dari bawah pada permukaan panasmerupakan langkah penting dalam menganalisis perpindahan panas pendidihan yang terjadiselama proses flooding dalam peristiwa Post-LOCA. Peralatan eksperimen yang diberi namabagian uji QUEEN-II telah didesain, dikonstruksi dan diuji untuk penelitian quenching padaperpindahan panas pendidihan selama bottom reflooding. Eksperimen dilakukan denganmemanaskan batang panas SS316 hingga mencapai temperatur awal 850oC, kemudiandidinginkan oleh air dengan temperatur 90oC yang mengalir dari arah bawah. Hasil eksperimenmenunjukkan bahwa rejim pendidihan agak berbeda dibandingkan dengan hasil eksperimenterdahulu. Tiga perbedaan nilai fluks kalor kritis (FKK) yang diperoleh berdasarkan kurva didihsecara berturut-turut adalah 53.51 kW/m2, 58.45 kW/m2 and 67.31 kW/m2 yangmengindikasikan tiga perbedaan laju aliran massa air 0.015 kg/detik, 0.060 kg/detik dan0.140 kg/detik. Efek kenaikan laju aliran massa air sebesar 57% hanya menaikkan FKKsebesar 21%.
KARAKTERISTIK BLACK CARBON PARTIKULAT UDARA HALUS PM2,5 DI BANDUNG DAN LEMBANG 2004 - 2005 Diah Dwiana Lestiani; Muhayatun Santoso; Achmad Hidayat
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2008.9.2.2173

Abstract

KARAKTERISTIK BLACK CARBON PARTIKULAT UDARA HALUS PM2,5 DIBANDUNG DAN LEMBANG 2004 – 2005. Black carbon (BC) merupakan bentuk impuritas darikarbon hasil pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil atau pembakaran biomassa. Blackcarbon memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan iklim melalui sifatnya yangmampu menyerap sinar matahari. Sumber utama BC adalah antropogenik, termasukpembakaran biomassa, kendaraan bermotor serta sumber industri seperti pembakaran batubara. Konsentrasi BC umumnya 10-40% dari partikulat udara halus yang berukuran kurang dari2,5 μm (PM2,5), sehingga sangat penting dilakukan penentuan secara tepat. Pada penelitian ini,BC pada PM2,5ditentukan berdasarkan metode reflektansi menggunakan alat EEL Smoke StainReflectometer. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan Gent Stacked Filter Unit dua kaliseminggu selama dua tahun di dua lokasi (BATAN Bandung dan stasiun BMG Lembang). Hasilpenentuan kadar BC di daerah lokasi sampling Bandung dan Lembang tahun 2005menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Hasil rata-rata tahunan BC tahun 2004 untukdaerah Bandung dan Lembang masing-masing sebesar 3,16 dan 2,42 μg/m3 dan tahun 2005masing-masing adalah 3,90 dan 2,61 μg/m3. Konsentrasi BC pada kedua tempat inimemberikan kontribusi sekitar 18 – 25 % dari partikulat massa halus. Perbandingan konsentrasiBC dengan beberapa negara lain di Asia yang menggunakan metode dan formula yang samajuga dilakukan untuk mengetahui distribusi tingkat pencemaran BC di Asia. Hasil perbandinganmenunjukkan bahwa konsentrasi BC di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara-negaralain di Asia.
KONSENTRASI URANIUM, THORIUM DAN KALIUM DALAM BERBAGAI PRODUK SEMEN YANG DIPASARKAN DI INDONESIA Rasito ,; Zulfakhri ,; Ade Suherman; Putu Agus Arianta
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2008.9.2.2174

Abstract

KONSENTRASl URANIUM, THORIUM, DAN KALlUM DALAM BERBAGAI PRODUK SEMEN YANG DIPASARKAN DI INDONESIA. Telah dilakukan pengukuran konsentrasi radionuklida alam yaitu uranium, thorium, dan kalium dalam semen menggunakan metode spektrometri sinar-y. Sembilan cuplikan semen yang diambil dari delapan perusahaan produksi semen di Indonesia telah dianalisis kandungan radionuklida alamnya. Konsentrasi uranium ditentukan berdasarkan konsentrasi rata-rata 214Pb dan 214Bi, thorium menggunakan  214Pb dan 228Ac, dan kalium menggunakan 40K. Pengukuran konsentrasi anak luruh dilakukan setelah sampel mencapai kesetimbangan. Dengan metode spektrometri sinar-y diperoleh konsentrasi uranium 4,6 - 18 µg/g dengan nilai rata-rata 8,8 µg/g, thorium 2,3 - 10,8 µg/g dengan nilai rata-rata 4,8 µg/g, dan kalium 1638 - 6271 pg/g dengan nilai rata-rata 4189 µg/g. Konsentrasiuranium di dalam semen tersebut termasuk tinggi dibandingkan hasil pengukuran di beberapanegara lain, sedangkan konsentrasi thorium dan kalium termasuk lebih rendah. Kontribusi dosis gammadari semen termasuk rendah karena aktivitas radium ekivalen (Raeq) yang diperolehadalah 147 Bq/kg, sedangkan nilai batas dosis gamma untuk berbagai jenis material bangunan adalah 1,5 mSv per tahun yang setara dengan Raeq sebesar 370 Bq/kg.  
ANALISIS UNSUR Cu DAN Zn DALAM RAMBUT MANUSIA DENGAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Achmad Hidayat; Muhayatun .; Dadang Supriatna
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2008.9.2.2171

Abstract

ANALISIS UNSUR Cu DAN Zn DALAM RAMBUT MANUSIA DENGANSPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM. Jenis dan konsentrasi unsur-unsur dalam rambutdapat merefleksikan status kesehatan seseorang dan di mana ia tinggal atau bekerja. Padakonsentrasi yang tinggi Zn dapat menjadi toksik terhadap tubuh atau menyebabkan defisiensiuntuk unsur Cu. Konsentrasi Cu yang rendah akan menyebabkan sel kekurangan oksigenakibatnya menjadi anemia. Pada penelitian ini dilakukan penentuan Cu dan Zn dalam rambutmanusia menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA) dengan metode nyala. Hasilanalisis terhadap 27 sampel rambut remaja kota Bandung usia 16 – 19 tahun menunjukkanbahwa konsentrasi geomean Cu = 15,7 ± 45 μg/g dan Zn = 201,4 ± 205 μg/g. Data Cu ini lebihrendah jika dibandingkan dengan data Cu remaja Nigeria (117,4 μg/g), sedangkan dua data Cuyang menyebabkan simpangan baku tinggi (45 μg/g) yaitu sampel nomor 13 (110 μg/g) dansampel nomor 18 (218 μg/g) mungkin berasal dari sumber pencemar di sekitar tempat tinggalremaja tersebut. Hampir sama dengan data Cu, simpangan baku data Zn juga tinggi (205μg/g).Hal ini disebabkan oleh data sampel nomor 6 (657 μg/g), sampel nomor 7 (356 μg/g), sampelnomor 9 (1058 μg/g), sampel nomor 21 (460 μg/g), dan sampel nomor 27(436μg/g). Jika datageomean Zn yang diperoleh (201,4 μg/g) dibandingkan dengan geomean orang Nigeria ( 125,9μg/g ), maka konsentrasi Zn anak remaja Bandung lebih tinggi. Konsentrasi Zn yang tinggi inimungkin merupakan karakteristik pada anak remaja Bandung atau Indonesia, akan tetapi halini masih memerlukan penelitian lanjutan.
PENANDAAN CTMP DENGAN TEKNESIUM-99m UNTUK RADIOFARMAKA PENYIDIK KANKER TULANG* Misyetti ,; Isti Daruwati
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2008.9.2.2172

Abstract

PENANDAAN CTMP DENGAN TEKNESlUM-99m UNTUK RADIOFARMAKA PENYIDIK KANKER TULANG. Radiofarmaka untuk penyidik tulang sudah dikembangkan dengan bermacam-macam senyawa seperti pirofosfat dan difosfonat yang ditandai dengan 99mTc seperti antara lain metilen difosfonat (99m Tc-MDP), hidroksietilendifosfonat (99m Tc-HEDP) difosfonat (99m Tc-HMDP). Baik senyawa bertanda fosfat maupun difosfonat belum memberikan hasil yang memuaskan sebagai radiofarmaka penyidik tulang karena akumulasi yang cukup tinggi di organ selain tulang seperti hati, otot, limpa, darah dan sebagainya. Senyawa golongan tetraamintetrafosfonat mempunyai afinitas yang lebih tinggi pada tulang, karena mempunyai empat gugus amino dan empat gugus fosfonat. Pada penelitian ini dilakukan penandaan senyawa golongan tetraaminotetrafosfonat, khususnya 1,4,8,11-tetraazasiklotetra desil-l,4,8,11- tetrametilenfosfonat (CTMP) dengan radionuklida teknesium-99m. Untuk memperoleh hasil penandaan yang maksimal dilakukan optimalisasi dari beberapa parameter seperti pH, jumlah reduktor, jumlah ligan, waktu inkubasi dan temperatur reaksi. Kondisi yang optimum diperoleh pada pH 4-6, jumlah reduktor SnCI2 100pg, jumlah ligan CTMP 500 pg, dengan waktu penandaan 10 menit pada pemanasan suhu air mendidih (kira-kira 90 °C) atau 30 menit pada temperatur kamar dengan efisiensi penandaan >95%.  

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2008 2008


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue