cover
Contact Name
Esti Swatika Sari
Contact Email
humaniora@uny.ac.id
Phone
+628156865456
Journal Mail Official
humaniora@uny.ac.id
Editorial Address
https://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora/about/editorialTeam
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Penelitian Humaniora
ISSN : 14124009     EISSN : 25286722     DOI : https://doi.org/10.21831/hum.v26i2.40019
Jurnal Penelitian Humaniora is published by Institute of Research and Community Service, Universitas Negeri Yogyakarta Jurnal Penelitian Humaniora publishes articles of non educational research and issues related to humanity (culture, language, arts, social sciences)
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 24, No 1 (2019)" : 8 Documents clear
PEMERTAHANAN BAHASA JAWA DI DESA KAMPUNG BARU KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) EVRIANA, FRISCA; Achmad, Achmad; Emawati, Emawati
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 24, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v24i1.25882

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Pemertahanan Bahasa Jawa di  Desa Kampung Baru Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kajian Sosiolinguistik). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik angket, teknik rekam, teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Kampung Baru merupakan masyarakat dwibahasa. yaitu masyarakat yang mampu menggunakan lebih dari satu bahasa saat berkomunikasi, diantaranya ialah bahasa daerah Bali, Komering, Batak dan Sunda akan tetapi masyarakat Desa Kampung Baru masih mendominasi menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi.Selain itu faktor pendukung yang menyebabkan bahasa Jawa dapat bertahan di desa Kampung Baru Kabupaten Ogan Komering Ilir Dusun 6 adalah perilaku dan sikap positif untuk bersedia menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan sehari-hari dan mengenalkan budaya Jawa kepada generasi muda agar mereka terus mempertahankan dan menggunakan bahasa Jawa karena merupakan ciri khas dari orang Jawa.JAVA LANGUAGE DEFENSE IN KAMPUNG BARU VILLAGE OGAN KOMERING ILIR DISTRICT (SOSIOLINGUISTIC STUDY). The purpose of this study was to describe Javanese Language Retention in Kampung Baru Village, Ogan Komering Ilir Regency (Sociolinguistic Study). The method used in this research is descriptive qualitative method. Data collection uses questionnaire techniques, record techniques, interview techniques and observation. The results of this study indicate that the Kampung Baru Village community is a bilingual community. that is, people who are able to use more than one language when communicating, including the local languages of Bali, Komering, Batak and Sundanese, but the people of Kampung Baru Village still dominate using the Javanese language when communicating. In addition, the supporting factors that caused Javanese language to survive in Kampung Baru Village, Ogan Komering Ilir Dusun 6 Regency were behaviors and positive attitudes to be willing to use Javanese in daily activities and introduce Javanese culture to the younger generation so that they continued to maintain and use Javanese because it is a characteristic of Javanese people. Kata kunci: Pemertahanan Bahasa, Bahasa Daerah, Sosiolinguistik.
STUDI ECOCRITICISM DALAM FILM “DORAEMON-NOBITA AND THE GREEN GIANT LEGEND” Syaiful Qadar Basri
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 24, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2035.78 KB) | DOI: 10.21831/hum.v24i1.20669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk ecocriticism yang direpresentasikan dalam penggambaran alam di film Doraemon-Nobita and the Green Giant Legend dan mengetahui perspektif yang dimiliki oleh tokoh yang ada dalam film tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kulitatif. Pemilihan film Doraemon Nobita and the Green Giant Legend sebagai data primer yang kemudian akan dikaji secara lebih mendalam. Film tersebut dikaji dengan menggunakan ecocriticism dengan mengupas sebuah kritik terhadap film tersebut untuk menemukan hasil dan pembahasan baru yang terkait dengan isu-isu lingkungan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam film tersebut terdapat dua perspektif yang muncul mengenai alam dan lingkungan, yaitu anthropocentric dan ecocentric.Ayumu Watanabe mengangkat isu ini ke dalam film sebagai bentuk kritik atas apa yang telah dia lihat dan saksikan terkait perusakan alam yang terjadi di bumi. Diharapkan dengan adanya pengkajian mengenai film yang mengangkat isu ini, masyarakat lebih menyadari dan memahami bahwa alam adalah satu-satunya sumber kehidupan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi.ECOCRITICISM STUDY IN “DORAEMON-NOBITA AND THE GREEN GIANT LEGEND” MOVIEThis study seeks to identify the form of ecocriticism as represented in the depiction of nature in “Doraemon-Nobita and the Green Giant Legend” movie and to describethe perspectives of the characters existed in the movie. The method used was qualitative method. The movie was selected as a primary data source since it contained ecocriticism discoursewhich then be examined indepth using ecocriticism analysis,a type of tools used tocriticize movies in order to find new results and discussion with regards to environmental concerns. The results revealed that there were two emerged perspectives vis-a-vis nature and the environment: anthropocentric and ecocentric. Ayumu Watanabe raised these issueswithinthe movie as a form of criticism of what he had seen and witnessed concerning the destruction of nature that occurred on the earth. Such analysis on movies was hoped to raise people’s awareness on these issues and to make them realizethat nature is the only source of life for all living beings on earth.
TANDA, PENANDA, DAN PETANDA DALAM KARTUN EDITORIAL JAMDIN BUYONG Suraya Hani Zakaria; Mohammad Pu’ad Bebit; Mohd Sawari Rahim
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 24, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v24i1.31302

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis isu sosial dengan lebih terperinci dalam karya kartun editorial Jamdin Buyong yang telah terbit dalam koranSabah Times pada tahun 1967. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam penyelidikan ini, pendekatan kualitatif akan digunakan dalam menganalisis kandungan (content analysis). Pengumpulan data dilakukan berdasarkan 3 sumber yaitu sumber primer, sekunder, dan sumber lisan. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kartun editorial Jamdin Buyong. Sumber sekunder diperoleh darisumber-sumber berbentuk koran, buku-buku sejarah, jurnal, disertasi dan sebagainya. Sumber lisan (temubual) disifatkan sebagai sebuah saluran kepada pengkaji. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini ialah teknik menganalisis dokumen, dan data temubual. Hasil kajian ini membuktikan bahwa penghasilan kartun dalam bentuk representasi atau simbolik digunakan pelukis untuk membuat pernyataan kritikan yang bersifat lucu, tajam atau menyindir. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan, nasihat dan pengajaran kepada masyarakat yang menyandarkan nilai-nilai positif dan moral yang baik kepada masyarakat. Kandungan nilai-nilai dalam kartun ini memperlihatkan isu sosial pemuda dan pemudi yang berlaku sejak era tahun 60-an hingga kini.SIGNS, OBJECTS, AND INTERPRETANTS WITHIN JAMDIN BUYONG’S EDITORIAL CARTOONSThis study aims to analyse social issues contained in Jamdin Buyong's editorial cartoons, published in the Sabah Times newspaper in 1967, in details. This study employed a descriptive qualitative approach. Data were mainly collected from three sources, namely primary, secondary, and oral sources by using documentation techniques. The primary sourceswereJamdin Buyong's editorial cartoons while the secondarycamefrom newspapers, history books, journals, dissertations and so on. Lastly, the oral sources were obtained from reviewers. The results of this study indicated that cartoonswhich were made to containportrayalsor symbolswere used by cartoonists to deliver critiqueswhichwere funny, sharp or satirical.This was done to getmessages, advice and lessonsacrossto societiesupholding positive values and decentmorals. The values contained in the cartoons portrayedsocial issues experienced by young men and women since the 1960s era, yet are still relevant nowadays.
MEDIA ALTERNATIF SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN DAN PENGENALAN BATIK MELALUI BONEKA TANGAN Mochamat Santoso; Khairu Rahmah; Putri Dewi Wahyuningsih; Bonny Bhinastiti Aisyah Rachmawati
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 24, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v24i1.15118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media alternatif sebagai upaya pelestarian dan pengenalan batik melalui boneka tangan untuk forum anak Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Media yang akan dipakai dalam pengenalan motif batik ini didesain dan dimodifikasi dengan menambahkan unsur batik serta dengan sebuah cerita yang interaktif. Dalam penelitian ini, peserta juga dikenalkan dengan motif batik, diikutsertakan dalam pembuatan batik dan pementasan boneka tangan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenalan batik dan filosofinya dengan menggunakan media boneka tangan ini sesuai untuk anak-anak Forum Anak Surakarta. Pelatihan yang menyenangkan menggunakan media boneka tangan dapat membuat materi yang disampaikan dengan mudah diterima oleh anak-anak. Media bercerita dengan menggunakan boneka tangan membuat proses belajar lebih menyenangkan dan berguna untuk meningkatkan kepercayaan diri. Hasil yang dicapai antara lain peserta mampu mengetahui motif-motif batik dan filosofinya, memiliki kemampuan dalam membatik, mengembangkan kreativitas. Media boneka tangan juga memudahkan peserta menyerap pesan dan meningkatkan keberanian peserta.HAND PUPPETS AS AN ALTERNATIVE MEDIUM TO PRESERVE AND INTRODUCE BATIKThe objective of this study is to develop an alternative medium as an effort to preserve and introduce batik through the use of hand puppets within the Surakarta children's forum. Descriptive qualitative research method was used in this study. The puppets as the medium were designed and modified by adding batik elements depicting an interactive story which then were introduced to the research participants. These participants were also involved in the batik making process as well as in the puppet show. Findings of the study indicated that the introduction of batik and its philosophy of using hand puppets was suitable for the participants in Surakarta Children's Forum. Fun training using hand puppet medium enabled the children to receive the learning materials easily. In addition, storytelling using these puppets had created fun learning atmosphere and helped improve the children’s confidence. The results achieved included the participants’ capability in figuring out the motifs of batik and their philosophies, their ability to make batik, and their creativity improvement. The hand puppets medium also facilitated the children to absorb messages and increase their grits.
PENANGGULANGAN PENCEMARAN SAMPAH DENGAN MEDIA KOMIK STRIP Bayu Asri
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 24, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.795 KB) | DOI: 10.21831/hum.v24i1.14778

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui media yang tepat digunakan sebagai sosialisasi penanggulangan pencemaran sampah sejak usia dini yang mudah diterima dan diaplikasikan secara langsung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal, yaitu media sosialisasi penanggulangan pencemaran sampah.  Sampling yang digunakan yaitu peserta didik kelas 5 SD sebanyak 15 peserta. Komik strip digunakan sebagai media sosialisasi dan pelatihan ini. Sosialisasi ini menggunakan pendekatan menggambar ekspresi bebas. Tahapan membuat komik strip antara lain membuat storyline (alur cerita), storyboard (sketsa gambar berdasarkan storyline), sketsa komik (komik setengah jadi), dan inking (pewarnaan). Peserta sebagai partisipan akan didampingi oleh mentor dan fasilitator.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelatihan membuat komik strip mampu meningkatkan minat peserta dalam menyerap informasi dan melakukan gerakan motorik halus yang baik untuk perkembangan fisik serta mampu mengasah keterampilan dalam bidang seni menggambar. Imajinasi dan keterampilan peserta mengenai pengelolaan limbah akan terasah, sehingga anak-anak tergerak untuk aktif menjadi superhero yang menanggulangi pencemaran sampah melalui cara yang kreatif dan menyenangkan.THE COUNTERMEASURE AGAINST WASTE POLLUTION USING COMIC STRIP MEDIUMThis study aims to determine the right socialization medium to overcome waste pollution starting from early age that is easily accepted and can beapplied directly. A qualitative method with a descriptive approachwas used in this study. A single variablewas used as the medium for socializing waste pollution countermeasure. The samples were 15 elementary school students of the fifth grade. A comic strip was used as the medium for this socialization and training which includedan activity of drawing free expressions. The stages of making comic strips consisted of making a storyline, a storyboard (drawing sketches based on the storyline), comic sketches (semi-finished comic), and inking (colouring). The participants were guided by mentors andfacilitators. The study findingsindicated that the training of making comic strips helpedthe participants to improve their interest in absorbing information and performingfine motor movements which were good for physical development and were able to hone skills in the art of drawing. By improving theirimagination and skills regarding waste management, the children were motivated to be active–actingas superheroes who tackled waste pollution in creative and fun ways.
HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN INTENSITAS MENONTON SINETRON BERTEMA KEKERASAN TERHADAP PERILAKU AGRESIF SISWA Satria Jaya Sabekti; Kamsih Astuti
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 24, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.232 KB) | DOI: 10.21831/hum.v24i1.24319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresif siswa. Sampel penelitian berjumlah 62 siswa SMA SI Kota Jambi. Pengumpulan data menggunakan skala konformitas teman sebaya, skala intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dan skala perilaku agresi. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresi pada pelajar. Ada hubungan positif antara intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pada pelajar. Secara bersama-sama ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pada pelajar. Sumbangan efektif dari konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pelajar sebesar 21,7 %, sedangkan sumbangan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sebesar 78,3%. Variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini antara lain pengaruh lingkungan sosial, pengaruh budaya, pengaruh keluarga, pengaruh pengalaman individu, dan pengaruh kepercayaan diri.RELATIONSHIP OF PEER CONFORMITY AND INTENSITY OF WATCHING THE VIOLENT SOAP OPERAS WITH STUDENTS’ AGGRESSIVE BEHAVIORThis study aims to determine the relationship of peer conformity and intensity of watching violence theme soap operas with student aggression behavior. The research samples consisted of 62 SI high school students in Jambi City. Data collection process made use of peer conformity scale, intensity scale of watching soap operas with violence themes, and aggressive behavior scale. The data were then analyzed by using the product moment correlation analysis and multiple linear regression analysis. The results revealed that there was a positive correlation between peer conformity and students’ aggressive behavior with a correlation coefficient value of ¬0.278 (p 0.05). There was a positive relationship between the intensity of watching violence theme soap operas with the students’ aggressive behavior with a correlation coefficient of 0.401 (p 0.05). Together there was a positive correlation between peer conformity and intensity of watching violence theme soap operas with the students’ aggressive behavior based on an R value of 0.466 (p 0.05). The effective contribution of the peer conformity and the intensity of watching the opera with the students’ aggressive behavior was 21.7%, while the extraneous variables contributed to 78.3%. The extraneous variables included the influence of the social environment, cultural influences, family influences, the influence of individual experiences, and the influence of self-confidence.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara  konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pelajar. Sampel penelitian berjumlah 62 pelajar SMA SI Kota Jambi. Pengumpulan data menggunakan skala konformitas teman sebaya, skala intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dan skala perilau agresi. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif  antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresi pada pelajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar ­0,278 (p0,05). Ada hubungan positif antara intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan  perilaku agresi pada pelajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,401 (p0,05). Secara bersama-sama ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pada pelajar yang berdasarkan nilai R sebesar 0,466 (p0,05). Sumbangan efektif dari konformitas teman sebaya dan intensitas menonton sinetron bertema kekerasan dengan perilaku agresi pelajar sebesar 21,7 %, sedangkan sumbangan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sebesar 78,3%. Variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini antara lain pengaruh lingkungan sosial, pengaruh budaya, pengaruh keluarga, pengaruh pengalaman individu, dan pengaruh kepercayaan diri.
HUMANISASI DALAM NOVEL PEMIMPIN YANG “TUHAN” KARYA EMHA AINUN NADJIB Helmi Nur Laily; Turahmat Turahmat; Evi Chamalah
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 24, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4100.064 KB) | DOI: 10.21831/hum.v24i1.27631

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek etika profetik, yakni humanisasi yang terdapat pada novel Pemimpin yang “Tuhan” karya Emha Ainun Nadjib. Penelitian ini berlandaskan pada teori sastra profetik Kuntowijoyo. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yakni mendeskripsikan dan menggambarkan gejala fenomena yang ada. Data yang digunakan berupa data kata, frasa, kalimat dalam kutipan yang memuat humanisasi dalam novel ini. Sumber data adalah novel Pemimpin Yang “Tuhan” karya Emha Ainun Najib. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Hasil klasifikasi etika profetik dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sastra ini berlandaskan pada terminologi-terminologi Islam dari alquran yang berjiwa transendental dan sufistik. Novel ini juga sarat dengan naura sastra profetik. Aspek humanisasi yang terkandung dalam novel tersebut ada sembilan, yaitu humanisasi dengan menyebarkan kasih sayang, humanisasi dengan menyelami kebijaksanaan, membangkitkan rasa percaya diri, toleransi, memperjuangkan tujuan pendidikan, menjaga keharmonisan, saling mengamankan, saling menyelamatkan, dan menyebarkan cinta kasih yang tercermin dalam 18 kutipan.HUMANISM IN “PEMIMPIN YANG "TUHAN" “, A NOVEL BY EMHA AINUN NADJIB: A PROPHETIC LITERARY CRITICISMThis study examines aspects of prophetic ethics, namely humanization contains in a novel entitled “Pemimpin Yang “Tuhan” ”, writen by Emha Ainun Nadjib. The analysis done within this study was based on Kuntowijoyo's prophetic literary theory. The nature of this study is descriptive qualitative as it describes the existed phenomena depicted in the novel. The data consisted of words, phrases, sentences as represented in quotes taken from the novel through in-depth reading and note taking techniques. The classification of prophetic ethics resulted that this piece of literature was mainly based on Islamic terminologies taken from the Holy Qur'an which has a transcendental and sufistic spirits. This novel is also heavily loaded with prophetic literature. There are nine aspects of humanization contained in the novel namely humanization by spreading  loves, nurturing wisdom, building self-confidence, being tolerance, striving for education, maintaining harmony, protecting and saving others, and  dispersing devotion to all living beings – all were reflected throughout the 18 quotes.
NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SERAT TRIPAMA KARYA MANGKUNEGARA IV SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER Sigit Nugroho
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 24, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v24i1.27022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai nasionalisme yang terkandung di dalam Serat Tripama. Sumber data yang dipakai sebagai bahan penelitian adalah naskah Serat Tripama karya KGPAA Mangkunegara IV koleksi Musium Sana Budaya kode P28 Kempalan Serat Warni-Warni, SK 20 397. Naskah menggunakan bahasa Jawa disajikan dalam bentuk tembang macapat dhandhanggula berjumlah tujuh bait beraksara Jawa carik Rol 111 no.2. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Transliterasi teks dilakukan untuk mengkaji, mengetahui, dan menjabarkan isi teks. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode baca catat. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Triangulasi sumber digunakan untuk validasi data, sedangkan reliabilitas menggunakan intrarater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Serat Tripama memuat nilai-nilai nasionalisme yang masih relevan diterapkan pada masa sekarang terutama sebagai sarana pendidikan karakter. Nilai-nilai nasionalisme dalam Serat Tripama tercermin melalui tiga tokoh pewayangan; Patih Suwanda, Raden Kumbakarna, dan Adipati Karna.Adapun nilai-nilai nasionalisme yang dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter di dalam Serat Tripama adalah cinta tanah air, semangat kebangsaan dan menghargai perbedaan.NATIONALISM VALUES IN “SERAT TRIPAMA”, BY MANGKUNEGARA IV, AS A MEANS OF CHARACTER EDUCATIONThis study attempts to uncover the nationalism values contained in Serat Tripama. The manuscript of “Serat Tripama” by KGPAA Mangkunegara IV was the main data source and it was a collection of Sana Budaya Museum, coded P28 Kempalan Warna-warni, SK 20 397. This manuscript was written in Javanese  in the form of Macapat songs (Dhandhanggula) with a total of 7 stanzas, using Javanese Carik alphabets Rol 111 number 2.  A qualitative method was employed in this study. The transliteration of the text was carried out to examine, identify, and describe the contents of the manuscript. The data were collected using the note-taking method which were then analysed using descriptive analysis technique. Triangulation of sources was used for data validation, while intrarater was carried out to ensure the reliability of the data. The results presented that “Serat Tripama” contained a number of nationalism values which are still relevant and can be applied in today’s circumstances, especially as a means of character education. The values which comprise love towards motherland, spirit of nationalism, and respect for differences were reflected through the three puppet figures: Patih Suwanda, Raden Kumbakarna, and Adipati Karna which can be used as a means of character education.

Page 1 of 1 | Total Record : 8