cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik PWK
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014" : 21 Documents clear
ANALISIS TINGKAT RESIKO ERUPSI GUNUNG MERAPI TERHADAP PERMUKIMAN DI KECAMATAN KEMALANG, KABUPATEN KLATEN Ariyadi Nugroho Susilo; Iwan Rudiarto
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1544.508 KB)

Abstract

Erupsi gunung merapi pada tahun 2010 telah menimbulkan dampak yang serius pada lahn permukiman di kota-kota di sekitar gunung merapi, salah satunya adalah kota Klaten. Kerugian yang ditimbulkan antara lain lahan permukiman, lahan pertanian, sumber air, dan juga kerugian ekonomi. Dengan kondisi tersebut diperlukan adanya kebijakan dari pemerintah mengenai rehabilitasi dan relokasi permukiman penduduk di kabupaten Klaten yang terkena erupsi gunung Merapi dengan mempertimbangkan rencana tata ruang sebagai dasar penetapan lokasi yang aman untuk permukiman. Melihat kerugian yang ditimbulkan erupsi Gunung Merapi tidaklah kecil, maka perlu adanya upaya penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi untuk mengurangi kerugian tersebut. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi jumlah korban jiwa pada saat terjadi bencana adalah dengan perencanaan mitigasi yang efektif. Dengan adanya perencanaan mitigasi yang baik, setidaknya penduduk yang menjadi korban erupsi akan terbantu dalam menemukan tempat tinggal yang aman dari erupsi Merapi. Penanggulangan erupsi Merapi juga dapat dilakukan dengan merencanakan mitigasi bencana dengan membuat jalur evakuasi penduduk korban bencana merapi tersebut. Jalur evakuasi yang direncanakan dapat membantu penduduk korban erupsi merapi yang berada di sekitar lereng gunung Merapi untuk menuju tempat yang aman. Dengan menggunakan jalur evakuasi tersebut diharapkan semua penduduk yang berada pada daerah rawan bahaya erupsi merapi dapat dievakuasi ke tempat yang aman.
KETAHANAN MASYARAKAT MENGHADAPI ROB DI KELURAHAN BANDARHARJO, SEMARANG UTARA Elsa Monica; Mardwi Rahdriawan
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.653 KB)

Abstract

Kelurahan Bandarharjo yang berdekatan dengan Kali Semarang dan Kali Asin adalah daerah yang setiap harinya terkena rob. Frekuensi terjadinya rob bisa dua sampai 3 kali dalam satu hari dengan ketinggian genangan antara pertengahan mata kaki dan lutut. Seringnya terkena rob tidak membuat masyarakat memiliki keinginan untuk pindah ke tempat lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana bentuk ketahanan masyarakat menghadapi rob di lingkungan permukiman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kuantitatif dan uji stastitik cross tabulation. Hasil dari uji stastitik crosstab adalah jenis rumah, jenis pekerjaan, jumlah pendapatan yang rentan menyebabkan masyarakat memilih bertahan di Kelurahan Bandarharjo. Ketahanan masyarakat tidak hanya mengenai bagaimana cara menghadapi terjadinya suatu bencana tetapi berkaitan dengan adaptasi yang dilakukan. Masyarakat yang rentan perekonomiannya melakukan adaptasi dengan memberikan tanggul atau papan di depan pintu rumah dan menyangga perabotan rumah tangga dengan batu bata. Sedangkan masyarakat yang tidak rentan perekonomiannya melakukan adaptasi dengan menaikkan lantai bangunan rumah dengan cara menguruk tanah atau melakukan renovasi bangunan rumah. Adaptasi terhadap lingkungan permukiman dengan cara peninggian jalan, paving jalan serta perbaikan saluran drainase. Adaptasi yang dilakukan masyarakat untuk mencapai ketahanan sehingga dapat menciptakan kenyamanan kembali di lingkungan permukiman. Masyarakat di Kelurahan Bandarharjo memiliki ketahanan sosial karena adanya rasa senasib antar masyarakat tetapi tidak memiliki ketahanan ekonomi karena rentan melakukan adaptasi.
PENGARUH KEBERADAAN BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI DAN PERUBAHAN FISIK KAWASAN SEKITARNYA Nia Fitria Indah; Samsul Ma’rif
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1406.188 KB)

Abstract

Keberadaan Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang telah memberikan pengaruh terhadap perubahan aktivitas penggunaan lahan, kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan perubahan nilai lahan kawasan sekitarnya. Perubahan ini didukung dengan adanya pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan bandara dibeberapa kawasan tertentu, sehingga kawasan sekitarnya pun menjadi daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di kawasan tersebut. Untuk itu, research question dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dari keberadaan Bandara Internasional Kualanamu terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi dan perubahan fisik kawasan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang mengacu pada variabel perubahan aktivitas penggunaan lahan, variabel perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan variabel perubahan nilai lahan. Untuk setiap variabel menggunakan teknik analisis skoring. Dari ketiga variabel pengukuran tersebut kemudian dilakukan overlay peta sehingga terlihat jelas perubahan yang terjadi. Berdasarkan dari analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini disimpulkan bahwa keberadaan Bandara Internasional Kualanamu telah memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi dan perubahan fisik kawasan sekitarnya. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas komersial dan bermukim terutama disepanjang jalur utama di kawasan sekitar.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN BANJIR ROB DI KELURAHAN TANJUNG MAS KOTA SEMARANG Roofy Reizkapuni; Mardwi Rahdriawan
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.552 KB)

Abstract

Kelurahan Tanjung Mas merupakan salah satu kelurahan di Kota Semarang yang rawan terhadap banjir rob karena posisinya yang berseberangan langsung dengan Laut Jawa. Pihak yang paling dirugikan dari masalah banjir rob ini adalah masyarakat sehingga diperlukan keikutsertaan masyarakat untuk mengatasinya. Di Kelurahan Tanjung Mas ini terdapat program untuk pemberdayaan masyarakat yang memfasilitasi penanggulangan banjir rob yang diwadahi oleh PNPM Mandiri Perkotaan sejak tahun 2003. Kegiatan penanggulangan banjir rob di kelurahan ini antara lain peninggian jalan, pembuatan talud, dan perbaikan drainase. Upaya-upaya tersebut cukup membantu masyarakat terhindar dari banjir rob untuk beberapa waktu. Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengkaji pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan banjir rob di Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat dikaji mengenai proses pemberdayaan masyarakat, permasalahan yang terdapat didalamnya, peran serta masyarakat, dan peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan banjir rob di Kelurahan Tanjung Mas. Untuk peningkatan pemberdayaan dapat dilakukan dengan penerapan pendekatan pemberdayaan masyarakat, mengeliminir faktor-faktor penghambat proses pemberdayaan dari sisi kelembagaan dan kapasitas masyarakat serta penerapan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. Rekomendasi dari penelitian ini ditujukan untuk beberapa stakeholders terkait seperti fasilitator, BKM, UP, KSM dan masyarakat Kelurahan Tanjung Mas. Rekomendasi berupa penerapan upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat  yang telah dikaji serta memfokuskan penanganan permasalahan banjir rob dengan membedakannya dengan permasalahan infrastruktur lainnya supaya penanganannya lebih tepat sasaran dan dapat menjangkau seluruh wilayah kelurahan. 
KAJIAN KEMISKINAN PESISIR DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Kampung Nelayan Tambak Lorok) Mita Natalia; Muhammad Mukti Alie
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.49 KB)

Abstract

Pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah mengakibatkan terjadinya proses pembangunan untuk menunjang aktivitas masyarakat. Namun, kenyataannya proses pembangunan yang terjadi saat ini lebih terpusat pada daerah pusat kota dibandingkan kawasan pinggiran (pesisir). Tambak Lorok merupakan kawasan pesisir yang terletak di sebelah utara Kota Semarang. Letaknya yang berdekatan dengan laut mengakibatkan kawasan ini berkembang menjadi kampung nelayan yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Letak Tambak Lorok yang dekat dengan sumber daya laut nyatanya belum mampu mensejahterakan masyarakatnya karena kawasan Tambak Lorok masih teridentifikasi sebagai salah satu kawasan miskin. Dari permasalahan yang diuraikan diatas maka muncul suatu pertanyaan penelitian mengenai faktor- faktor penyebab terjadinya kemiskinan di pesisir Tambak Lorok dan bagaimana bentuk kemiskinan yang terjadi. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif. Metode ini digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh masing- masing faktor penyebab kemiskinan pesisir terhadap kondisi kemiskinan di Kampung Nelayan Tambak Lorok. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa faktor kualitas sumber daya manusia, kondisi infrastruktur dan kepemilikan modal dan teknologi mempengaruhi terjadinya kemiskinan di kawasan Tambak Lorok, sehingga bentuk kemiskinan yang terjadi di kawasan Tambak Lorok dikategorikan sebagai bentuk kemiskinan natural.
PENGARUH PEMBANGUNAN BUKIT SEMARANG BARU TERHADAP SOSIAL- EKONOMI FISIK LINGKUNGAN MASYARAKAT SEKITARNYA Rivian Sukarsa; Iwan Rudiarto
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1166.739 KB)

Abstract

Pengembangan wilayah kearah pinggiran kota telah menjadi fenomena umum kota-kota di Indonesia. Bukit Semarang Baru (BSB) di wilayah Kecamatan Mijen, Kota Semarang merupakan Kota Satelit yang menyediakan sarana perumahan, industri, rekreasi dan fasilitas pendidikan. Alih fungsi lahan dari perkebunan karet untuk BSB ini diperkirakan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi rencana pembangunan BSB, menganalisis pengaruhnya terhadap kodisi lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat sekitar dan mengajukan rekomendasi untuk pengelolaan lingkungan dan sosial.Tipe penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif analitis. Daerah penelitian meliputi kelurahan Jatisari dan Mijen yang masing-masing berdekatan dengan perumahan dan Kawasan Industri BSB. Jumlah responden dari masing-masing kelurahan sampel adalah 21 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive, yakni penduduk yang mengalami dan merasakan dampak keberadaan perumahan dan kawasan industri. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara dengan menggunakan kuesionair, obsertvasi dan dokumentasi data sekunder. Data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
KAJIAN DAMPAK KEBERADAAN INDUSTRI PT. KORINDO ARIABIMA SARI DI KELURAHAN MENDAWAI, KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Fittiara Aprilia Sari; Sri Rahayu
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.244 KB)

Abstract

Kota Pangkalan Bun sebagai Ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat mengalami perkembangan cukup pesat. Salah satu faktor yang mampu mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut adalah industri PT. Korindo Ariabima Sari di Kelurahan Mendawai. Selain itu, keberadaan industri tersebut telah memberikan dampak terhadap kondisi fisik, lingkungan, dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dampak keberadaan industri PT. Korindo Ariabima Sari, baik dampak positif dan negatif berdasarkan kondisi fisik, lingkungan, dan sosial ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuantitatif serta teknik analisis deskriptif dan spasial. Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa industri PT. Korindo Ariabima Sari cenderung memberikan dampak negatif terhadap kondisi fisik (penggunaan lahan) dan lingkungan. Luas perubahan penggunaan lahan di Kelurahan Mendawai sejak Tahun 1979-2012 sekitar 163,038 Ha dengan perubahan terbesar terjadi pada hutan seluas 59,318 Ha menjadi permukiman (17,847 Ha) dan industri (16,271 Ha). Selain itu, dampak negatif terhadap kondisi lingkungan ditunjukkan dengan terjadinya degradasi lingkungan ditinjau berdasarkan kebisingan, pencemaran udara, dan pencemaran air. Selain dampak negatif, industri tersebut juga memberikan dampak positif terhadap kondisi fisik (ketersediaan fasilitas umum dan kondisi prasarana jalan) dan sosial ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas umum dan kondisi prasarana jalan cukup lengkap dan memadai, sedangkan tingkat pendapatan masyarakat saat ini diatas UMR Kota Pangkalan Bun sebesar Rp. 1.600.000,-. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya zonning regulation untuk mengendalikan perkembangan kawasan permukiman dan dampak lingkungan.
PERAN KEGIATAN OPERASIONAL BISNIS PERSAMPAHAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG Sari Dewi Nurcahyanti; Joesron Alie Syahbana
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1249.572 KB)

Abstract

Bisnis persampahan adalah suatu bisnis yang menjual belikan sampah dari para pemasok ke para konsumennya. Kemunculan bisnis ini dapat mengurangi jumlah timbunan sampah di Kota Semarang sekitar 18% per-minggu. Bisnis ini memiliki peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pelakunya. Berkaitan dengan potensi bisnis persampahan, maka didapatkan suatu pertanyaan tentang “Bagaimana bisnis ini melakukan kegiatan bisnisnya, sehingga mampu menjadi solusi yang tepat untuk menekan jumlah timbunan sampah di perkotaan?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan obyek penelitian Bisnis Persampahan Makmur di Kelurahan Gemah dan Bisnis Persampahan Sejahtera di Kelurahan Pedurungan Tengah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara langsung kepada pemilik bisnis dan pengamatan langsung pada kegiatan bisnis persampahan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan operasional bisnis persampahan yang berperan dalam pengelolaan sampah di Kota Semarang, seperti kegiatan pemasokan, pengelolaan sampah dan pemasaran sampah. Hasil penelitian ini adalah keberadaan bisnis yang mampu mengurangi jumlah timbunan sampah anorganik di Kota Semarang sekitar 0,9% per-minggunya. Akan tetapi potensi dari bisnis ini kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Semarang. Dengan demikian penelitian ini merekomendasikan adanya peran serta Pemerintah Kota Semarang untuk mendukung keberadaan bisnis ini, yaitu (1) menjalin kemitraan bisnis dengan para pelaku bisnis, (2) mendirikan suatu organisasi yang dapat merangkul seluruh pelaku bisnis persampahan di Kota Semarang. 
EVALUASI PROGRAM PENGOLAHAN SAMPAH BERSKALA KELUARGA DI KELURAHAN TEMBALANG Nindy Hapsari
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.631 KB)

Abstract

Mahasiswa Undip Pleburan melakukan perpindahan aktivitas perkuliahan ke Tembalang tahun 2010. Perpindahan aktivitas tersebut menyebabkan bertambahnya jumlah mahasiswa yang berada di Tembalang dan kepadatan penduduk di Kelurahan Tembalang pada khususnya. Hal tersebut membawa dampak pula meningkatnya volume sampah di TPS Tembalang. Permasalahan sampah itu menggerakan Kelompok Tani Cinta Bunga untuk memunculkan program pengolahan sampah berskala keluarga yang merupakan salah satu program dari Kelurahan Percontohan Ramah Lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi program pengolahan sampah berskala keluarga di Kelurahan Tembalang. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil analisis evaluasi pengolahan sampah berskala keluarga di Kelurahan Tembalang menghasilkan terjadi ketidaksesuaian antara implementasi dengan program yang ada. Hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa belum seluruh rumah tangga melakukan kegiatan pengolahan sampah. Namun hal tersebut sudah menjadi awalan yang baik dalam memberikan contoh kepada RW atau masyarakat lain yang belum melaksanakan pengolahan sampah untuk dapat ikut berpartisipasi. Rekomendasi dari hasil penelitian adalah peningkatan aspek kesadaran lingkungan dari masyarakat, kinerja KTCB, teknis pengolahan sampah serta penambahan jumlah sarana pengolahan sampah perlu dilakukan. Peningkatan aspek tersebut untuk mengembangkan program menjadi lebih baik kedepannya dan meningkatnya kualitas lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat Kelurahan Tembalang.
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BUKIT SEMARANG BARU Putry Ayu Aryany; Wisnu Pradoto
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1016.032 KB)

Abstract

Pertumbuhan penduduk kota cenderung meningkat yang disebabkan oleh laju urbanisasi dan migrasi yang tinggi dan  mengakibatkan pertumbuhan kota menuju ke arah pinggiran kota (peri-urban). Kota Semarang mengalami perkembangan kota ke arah pinggiran salah satunya ke arah barat Kota Semarang yakni di Kecamatan Ngaliyan. Selain itu, terdapat pengembangan Kota Baru Bukit Semarang Baru (BSB) yang merupakan konsep aglomerasi perkotaan. Kecamatan Ngaliyan merupakan Kecamatan yang secara administratif berbatasan langsung dengan kawasan pengembangan BSB dan mulai berkembang pesat sebagai kawasan perumahan serta perdagangan dan jasa. Kondisi tersebut kemudian memunculkan pertanyaan penelitian yang harus dijawab, yaitu “Bagaimanakah perubahan penggunaan lahan yang terjadi di kawasan sekitar Bukit Semarang Baru dan Apakah faktor yang mempengaruhinya?” Untuk mengkaji perubahan penggunaan lahan menggunakan analisis overlay peta dan untuk mengkaji faktor yang mempengaruhi perubahan lahan menggunakan analisis model regresi spasial OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis yang dilakukan bahwa perubahan penggunaan lahan di kawasan sekitar BSB pada periode tahun 2000-2006 perubahan penggunaan lahan terbesar adalah untuk kegiatan industri, sedangkan pada periode tahun 2006-2012 perubahan penggunaan lahan terbesar adalah untuk pengembangan kawasan perumahan. Perubahan lahan tersebut sebesar 30% dipengaruhi oleh perkembangan jaringan jalan, tumbuhnya kawasan perumahan, kondisi fisik alam, lokasi yang dekat dengan jalan arter primer jalan raya Semarang-Boja, dan  adanya Kota Baru BSB, dengan pengaruh terbesar adalah adanya pengembangan kawasan perumahan.

Page 1 of 3 | Total Record : 21


Filter by Year

2014 2014