Jurnal EMPATI
Jurnal EMPATI is a scientific publication media that will be published six times a year in February, April, June, August, October, and December. Jurnal EMPATI is a scientific publication that accommodates scientific articles and empirical studies in Clinical Psychology, Developmental Psychology, Industrial & Organizational Psychology, Educational Psychology, Social Psychology, Psychometry, Experimental Psychology, and Applied Psychology.
Articles
62 Documents
Search results for
, issue
"Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)"
:
62 Documents
clear
HUBUNGAN ANTARA AVOIDANCE COPING DENGAN BURNOUT PADA IBU BEKERJA PART TIME DI KAWASAN KONVEKSI KABUPATEN TEGAL
Fanny Sofiani;
Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (240.265 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7573
Ibu bekerja part time memiliki penghasilan minim dan tetap harus mengerjakan tugas rumah tangga.Tuntutan untuk mencukupi kebutuhan memaksa mereka tetap berada dalam kondisi menjalankan dua peran tersebut. Hal ini memunculkan double stressor yang dapat berkembang menjadi burnout. Kondisi tersebut tidak dapat dihindari sehingga yang dapat dilakukan adalah merubah pola pikir dan respon terhadap stressor dengan cara menurunkan tekanan, salah satunya yaitu dengan avoidance coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara avoidance coping dengan burnout pada ibu bekerja part time. Penelitian ini menggunakan convenience sampling, sebanyak 86 ibu bekerja part time menjadi subjek penelitian. Pengumpulan data menggunakan skala burnout ( 25 aitem valid, α = 0,834) dan skala avoidance coping (20 aitem valid, α = 0,857). Hasil analisis menggunakan analisis regresi non linear menunjukkan koefisien korelasi = -0,178 dengan P = 0,101. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang tidak signifikan antara variabel avoidance coping dan burnout. Avoidance coping memberikan sumbangan efektif 3,2% pada burnout.
PENGUNGKAPAN DIRI DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA UNIVERSITAS DIPONEGORO
Ryani Nugrahwati;
Kartika Sari Dewi
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (170.72 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7615
Self-disclosure is the individual ability for sharing personal information, including thought, feeling, experience, opinion, and respond to others. This study aims to know about relationship between peer social support with self-disclosure on the first-year college student of Diponegoro University. Subjects of this study were first-year college students of Diponegoro University, in amount 7838. Sampling technique was two stages cluster sampling, so that the samples were 336 people. Collecting data used two scales, namely Self-Disclosure and Peer Social Support Scale. Analyzing data used a simple regression analysis. The results showed that there is a positive relationship between peer social support with self-disclosure. It means that higher score of peer social support influences higher score of self-disclosure. Conversely, the lower score of peer social support makes the lower score of self-disclosure. Peer social support contributes effectively 32% of the self-disclosure.
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA SISWA KELAS XI SMA KESATRIAN 2 SEMARANG
Benyamin Obaja Ginting;
Achmad Mujab Masykur
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (73.33 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7564
Asertivitas sangat diperlukan bagi siswa SMA untuk berinteraksi sosial dengan baik dan harmonis. Siswa SMA yang tidak mampu bersikap asertif akan mudah menerima pengaruh negatif, jika teman sebaya memiliki sifat-sifat yang negatif. Secara teori, asertivitas dipengaruhi oleh harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara harga diri dengan asertivitas pada siswa kelas XI SMA Kesatrian 2 Semarang. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini dengan menggunakan tabel Isaac & Michael (Sugiyono, 2009, h.87) dengan taraf kesalahan 5%, jumlah populasi sebesar 218 dapat diwakili sampel sebanyak 135. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling dan didapat sampel sebanyak 138 siswa. Metode penggalian data dengan menggunakan dua skala psikologi. Skala Asertivitas dengan 36 aitem valid (α = 0,922) dan Skala Harga Diri dengan 34 aitem valid (α = 0,932). Analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,582 dengan p = 0,000 (p
DISTRES DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA UNIVERSITAS DIPONEGORO
Novianita Ayu Pramestuti;
Kartika Sari Dewi
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (186.514 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7606
Distres adalah respon emosional dan fisiologis terhadap peristiwa yang dinilai menekan, mengancam, dan memberikan dampak negatif bagi individu yang ditandai dengan gejala depresi dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan negatif antara tipe-tipe dukungan sosial teman sebaya dan distres pada mahasiswa tahun pertama Universitas Diponegoro. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 7838, dengan menggunakan two stage cluster sampling didapatkan jumlah sampel 367 mahasiswa tahun pertama Universitas Diponegoro. Pengumpulan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu Skala Distres dan Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya memiliki hubungan negatif dengan distres pada mahasiswa tahun pertama Universitas Diponegoro. Apabila dukungan sosial teman sebaya tinggi maka distres yang dialami rendah, sebaliknya apabila dukungan sosial teman sebaya rendah maka distres yang dialami tinggi.
NURSE MORALE AND SELF-REGULATION CORELLATION AT MENTAL HOSPITAL Dr. AMINO GONDHOHUTOMO SEMARANG
Aditha Fajrina;
Sri Hartati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (48.787 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7555
Self-regulation is the ability of a person to organize, direct and control her/himself in order to be persistently on the goal which is intended to reach and to be based on the desired standard. Morale is the working attitude of the employee which is realized into fervor, cooperation, and discipline. This research is intended to examine nurse morale and self-regulation at mental hospital Dr. Amino Gondhohutomo Semarang. The population of this research was nurses at mental hospital ward of Dr. Amino Gondhohutomo, with minimally one year working period, and less than 40 years old. The collection of research sample used simple random sample technique. The data collection instruments used were a scale consisted of morale scale from 28 valid items with the reliability coeffisient of 0.906 and self regulation from 23 valid items with reliability coeffisient of 0.872 which had been tested on 60 nurses of mental hospital of Dr. Amino Gondhohutomo Semarang. The result of simple linear regression analysis showed that coeffisient value of corellation between morale and self-regulation was 0.675 with p = 0.000 (p < 0.005). The corellation coeffisient which had possitive value showed that both variables direction were posstive, which meant that the higher the morale the higher the self-regulation was. On the contrary, the lower the morale, the lower the self-regulation. The effective contribution of morale with self-regulation was 45.5%. Such result indicated that there were 54.5% other factors.
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI KANTOR BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA (BPPKB) KABUPATEN PATI
Mahardikha Adhi Nugroho;
Prasetyo Budi Widodo
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (163.961 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7597
Suatu instansi/badan hukum yang bergerak dalam bidang pelayanan, dalam hal ini BKKBN dan BPPKB, saat ini cenderung dipandang kurang baik oleh masyarakat. Fenomena yang terjadi saat ini, ada beberapa pegawai BPPKB yang sering datang tidak tepat waktu, hal inilah yang menimbulkan kesan negatif dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kedisiplinan kerja dengan produktivitas kerja pada pegawai kantor BPPKB Kabupaten Pati. Subjek penelitian ini seluruh pegawai BPPKB Kabupaten Pati, berjumlah 88 orang yang tersebar dalam 12 kecamatan serta kantor perwakilan daerah yang ada di kabupaten. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling klaster. Pengambilan data menggunakan skala kedisiplinan kerja (43 aitem valid dengan α= 0,940) dan skala produktivitas kerja (41 aitem valid dengan α= 0,930) yang sebelumnya telah diuji cobakan pada 50 pegawai BPPKB di 9 kecamatan. Data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi antara kedisiplinan kerja dengan produktivitas kerja sebesar 0,358 dengan p=0,000 (p
HUBUNGAN ANTARA COPING STRESS DENGAN BULLYING PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUDUS
Herlin Eviani;
Jati Ariati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (57.703 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7578
Perilaku bullying di Kabupaten Kudus sudah mengkhawatirkan, sebanyak 180 siswa SMP dan SMA, 94% melakukan bullying. Perilaku bullying diataranya disebabkan oleh stress yang tidak bisa diatasi dengan baik. Perilaku bullying dapat dikurangi dengan menjalankan strategi yang tepat dalam mengatasi stress. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan coping stress dengan perilaku bullying pada siswa SMK Muhammdiyah Kudus. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling dan didapat sampel sebanyak 123 siswa. Metode penggalian data dengan menggunakan dua skala psikologi. Skala perilaku bullying dengan 21 aitem valid (α = 0,869) dan skala coping stress dengan 30 aitem valid (α = 0,902). Analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = -0,321 dengan p = 0,000 (p
HARDINESS (KETABAHAN) PADA WANITA PENDERITA LUPUS
Siska Lestari;
Achmad Mujab Masykur
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (59.474 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7620
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau yang lebih dikenal dengan istilah lupus adalah penyakit autoimun, sejenis alergi terhadap diri sendiri. Zat anti yang dibentuk sistem kekebalan tubuh yang biasanya berfungsi melindungi tubuh melawan kuman, virus, dan benda asing, justru berbalik menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Lupus justru diderita oleh kebanyakan wanita usia produktif. Penderita lupus rentan mengalami stres akibat permasalahan fisik yang menyebabkan perannya terganggu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Fenomenologi merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti mengidentifikasikan hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Data diungkap melalui wawancara mendalam dengan subjek penelitian. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive. Teknik purposive dilakukan dengan mengambil subjek yang diperoleh berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan dengan bantuan guide-keeper. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang dengan karakteristik diantaranya: 1) Didiagnosis menderita penyakit lupus, dan telah menderita lupus minimal dua tahun, 2) Pernah dan/atau sedang menjalani perawatan atau pengobatan medis, 3) Wanita berusia antara 20-50 tahun, serta 4) Bersedia untuk menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hardiness dipengaruhi oleh adanya dukungan dari keluarga dan komunitas penderita lupus. Hardiness (ketabahan) pada keempat subjek terlihat dari ketiga karakteristik, yaitu control, commitment, dan challenge. Keempat subjek juga menunjukkan kebersyukuran yang berbeda atas sakit yang diderita.
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X
Dinda Puspa Handika;
Imam Setyawan
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (111.977 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7569
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan intensi perilaku seksual pada siswa SMP Negeri X. Konformitas adalah kesediaan individu untuk mengubah perilakunya yang bersifat negatif sebagai akibat dari tekanan kelompok yang nyata maupun yang dipersepsikan dengan tujuan agar bisa selaras dengan anggota kelompok lainnya.Intensi perilaku seksual adalah keinginan seseorang untuk melakukan tindakan yang didorong oleh hasrat seksual, mulai dari perasaan tertarik sampai perilaku berkencan, bercumbu, dan bersanggama (hubungan seksual) dengan lawan jenisnya. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas 7 dan 8 SMP Negeri X dengan total 597 siswa yang terdiri dari 17 kelas, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 138 siswa yang terdiri dari 4 kelas. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala konformitas (21 aitem valid, α = 0,851) dan skala intensi perilaku seksual (42 aitem valid, α = 0,936). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ialah korelasi Pearson atau Product Moment Correlation (rxy). Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy= 0,352 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti diterima, yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara konformitas dengan intensi perilaku seksual. Semakin tinggi konformitas, maka semakin tinggi intensi perilaku seksual, demikian pula sebaliknya semakin rendah konformitas, maka semakin rendah intensi perilaku seksual.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA
Rika Tri Ariani;
Dian Ratna Sawitri
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (243.074 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2014.7611
Persepsi pola asuh otoriter adalah enginteprestasian, pemberian makna terhadap cara pengasuhan anak yang di berikan oleh orang tua yang memiliki aturan-aturan ketat untuk diberikan kepada anaknya. Agresivitas adalah keinginan yang relatif melekat uuntuk menjadi agresif dalam berbagai situasi yang berbeda dengan tujuan menyerang orang lain atau objek lain dan dilakukan secara sengaja untuk menyakiti baik secara fisik maupun verbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua otoriter dengan agresivitas remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah 366 siswa dan jumlah sampel penelitian 188 siswa. Penentuan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Persepsi terhadap Pola Asuh Orang Tua Otoriter terdiri dari 33 aitem (α = 0,94) dan Skala Agresivitas terdiri dari 37 aitem (α = 0,94). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua otoriter dengan agresivitas pada remaja yang ditunjukkan oleh angka korelasi rxy = 0,32 dengan p= 0,000 (p