cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Mesin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015" : 14 Documents clear
PEMBUATAN DAN PERAKITAN MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT MALIKI, MUHAMMAD
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Abstrak  Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha pangan skala rumah tangga, maka perlu dilakukan beberapa rekayasa pada sistem penggerak untuk menghasilkan kecepatan yang bervariasi, sehingga pada proses pencacahan mesin pencacah rumput laut ini mendapatkan hasil yang optimal. Selama ini pembudidayaan rumput laut umumnya hanya menjual hasil budidaya dalam bentuk mentah (rumput laut kering) dan belum diolah dengan baik, sehingga pembudidaya belum mendapatkan nilai kebutuhan modal baik untuk investasi tambah dari hasil rumput laut tersebut. Menimbang potensi rumput laut yang sangat besar dan kebutuhan pasar yang amat tinggi, maka perlu adanya pengembangkan mesin pengolah rumput laut yang ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah yang berlipat ganda dari produk tersebut. Di dunia industri khususnya di bidang pangan, tentunya membutuhkan mesin yang memiliki kekuatan dan mempercepat waktu produksi. Dalam hal ini seorang pelaku usaha di bidang pangan membutuhkan Mesin Pencacah Rumput Laut dengan menggunakan motor listrik sebagai sistem penggerak. Mesin Pencacah Rumput Laut mempunyai peranan penting dalam industri pangan, dimana alat ini guna membantu usaha kecil menengah (UKM) untuk mengolah hasil rumput laut kering menjadi serbuk/bubuk sebagai bahan baku pembuatan makanan. Keberadaan sebuah Mesin Pencacah Rumput Laut ini tentu saja untuk mempercepat proses menghasilkan pencacahan rumput laut kering, sehingga dalam proses pencacahan dapat menunjang, mempermudah dan meningkatkan nilai jual rumput laut tersebut. Pembagian komponen dan jenis material ini berisi suatu pengolahan data tentang OPC dan APC. Akan tetapi sebelum melakukan proses pengolahan data tersebut harus terlebih dahulu melakukan pembuatan mesin pencacah rumput laut. Pembuatan mesin pencacah rumput laut memerlukan beberapa kebutuhan seperti bahan – bahan dan peralatan. Dari bahasan rumusan masalah komponen mesin pencacah rumput laut komponen yang dibuat ialah rangka mesin, tabung (drum), hooper atas dan bawah, poros dan pisau. Komponen yang dirakit ialah komponen yang telah dibuat kemudian dirakit menjadi mesin pencacah rumput laut dengan komponen tambahan motor penggerak, pulley dan v-belt. Kata kunci : pembuatan dan perakitan, mesin pencacah rumput laut.
ANALISIS HASIL PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT SKALA UKM MARITA, TEDI
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil buminya. Baik dari daratannya maupun hasil lautnya. Salah satu hasil lautnya yaitu rumput laut. Selama ini banyak mesin pencacah rumput laut keluaran pabrik. Namun keberadaan mesin pencacah rumput laut buatan pabrik menjadi ganjalan bagi pelaku usaha pangan skala rumah tangga, dikarenakan mesin pencacah rumput laut tersebut memiliki ukuran yang besar, konsumsi listrik juga besar. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha pangan skala rumah tangga yaitu, mesin pencacah rumput laut yang memiliki ukuran kecil dan tidak membutuhkan konsumsi listrik yang besar. Mesin tersebut harus di uji unjuk kerjanya apakah produktivitasnya sesuai dengan yang direncanakan dan apakah ukuran butiran produknya sudah sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk itu, dilakukan pengujian terhadap unjuk kerja pada mesin yang sudah sesuai. Analisis dilakukan dengan variasi kecepatan putaran pada as poros yaitu: Diameter pulley 2 inchi kecepatan 467rpm dan diameter pulley 4 inchi kecepatan 933rpm. Produktivitas yang menggunakan pulley 2 inchi pada kecepatan 467rpm menghasilkan panjang butiran <5mm sebanyak 13kg/jam dengan persentase hasil 39%. Sedangkan untuk hasil panjang butiran >5mm sebanyak 19kg/jam dengan persentase hasil 61%. Pada pulley 4 inchi dengan kecepatan 933rpm menghasilkan panjang butiran <5mm sebanyak 25kg/jam dengan persentase hasil 58%. Sedangkan untuk hasil panjang butiran >5mm sebanyak 18kg/jam dan mendapatkan persentase hasil 42%. Hal ini menunjukkan, dari pengujian tersebut pada putaran 933rpm menghasilkan kapasitas produksi yang lebih baik. Kata Kunci: Pencacah rumput laut, Produktivitas  
RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT SKALA UKM WIDYA MUDA PRADANA, EDO
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dewasa ini bidang agrobisnis memang merupakan idaman bagi masyarakat indonesia sebagai ladang usaha yang cukup lebih banyak memberikan prospek menjanjikan. Hal yang perlu diperhatikan bahwa bidang ini ternyata dikuasai oleh industri kecil dan menengah skala industri rumah tangga yang biasa disebut UKM (Usaha Kecil Menengah). Selain itu dikarenakan makin sulitnya lapangan pekerjaan, sehingga menyebabkan tenaga kerja tidak lagi berharap untuk bekerja di pabrik-pabrik atau industri. Pada penanganan produk hasil pertanian, Agrobisnis rumput laut merupakan bisnis berbasis hasil pertanian lainnya yang memerlukan keterkaitan erat antara hulu (up stream) dan hilir (down stream). Hal ini dikarenakan pada tingkat hulu (petani atau nelayan) memiliki keahlian dan kemauan dalam berproduksi dan keterbatasan dalam mengakses pasar dan teknologi. Melihat permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam Tugas Akhir (TA), yang mana pada tugas akhir ini akan membahas dan merancang tentang “Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Laut Skala UKM”Komponen dari mesin pencacah rumput laut ini adalah dengan spesifikasi pulley motor diameter 101.6 mm dan pulley poros 152.4 mm, poros diameter 30 mm dengan panjang 645 mm, v-belt  jenis FM 5D, daya motor 220 Volt, 750 Watt, 1HP, 7.2 Ampere, 50Hz, kecepatan 1400 rpm, berat 20 kg, kecepatan putar mesin 933.33 rpm, tegangan yang diijinkan 9,25 kg/mm2, daya rencana mesin 0,144 KW, momen puntir 939.21 kg.mm, tegangan geser yang diijinkan 22.4 kg.mm, 30 buah pisau gerak dengan ukuran  118 mm x 30 mm, 20 buah pisau diam  panjang 110 mm x 30 mm, 3 buah kipas pelontar ukuran 100 mm x 25 mm kecepatan sabuk 7.44 m/s, panjang keliling sabuk 383298.78 mm, ukuran rangka mesin 1070 mm x 620 mm x 450 mm, rangka menggunakan profil siku 50 x 50 mm dan Unp 50 x 35 mm. Kata Kunci : Rancang bangun, pencacah rumput laut skala UKM
RANCANG BANGUN PENGERING PAKAIAN KAPASITAS 10 KG BERDAYA 380 WATT SETYAWAN, BAGUS
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pemanasan global yang melanda dunia akhir-akhir ini menyebabkan perubahan iklim serta musim di seluruh dunia. Salah satu dampak yang terasa adalah perubahan cuaca yang tiba-tiba yang bisa menyebabkan kerepotan jika hujan datang tiba-tiba. Permasalahan ini kerap dialami oleh penghuni kos-kosan maupun pemilik jasa laundry. Akibat dari permasalahan tersebut menyebabkan pakaian menjadi bau, kusut,dll. Pembuatan alat pengering pakaian didasarkan pada kebutuhan serta kapasitas cucian setiap kali mencuci. Atas permasalahan tersebut, saya ingin membuat alat pengering pakaian yang bisa digunakan dengan mudah serta tidak memakan tempat. Tujuan pembuatan alat tersebut adalah memberikan solusi media pengeringan selain mengandalkan proses pengeringan alam berupa bantuan sinar matahari maupun angin. Rancang bangun pembuatan alat ini menggunakan komponen yang disesuaikan dengan kebutuhan pengeringan setiap kali mencuci. Ukuran alat sebesar 75 x 60 x 124 cm menggunakan plat galvanis. Menggunakan kipas merk AKA dengan tegangan 44 watt,elemen pemanas merk SINTECH dengan tegangan 380 watt. Berdasarkan dari hasil uji coba menunjukkan bahwa alat bisa bekerja dengan baik pada proses pengeringan. Pemanasan bisa merata pada kotak pengering menggunakan kipas. Elemen pemanas sebagai sumber panas pada proses pengeringan. Alat pengering pakaian ini bisa memberikan solusi atas permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dalam menyediakan sebuah alat sederhana. Kapasitas alat sebesar 10 kg merupakan jumlah cucian yang sering digunakan pada setiap rumah tangga. Kata kunci : Pengering pakaian,Elemen pemanas,Kipas angin.
PENGUJIAN TRAINER SISTEM PGM-FI HONDA BEAT FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL ROFIANTO PUTRA, DODY
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, khususnya dalam bidang industri otomotif. Hal itu ditandai dengan banyaknya produk dan tampilan teknologi baru dalam dunia otomotif, baik di bidang keselamatan maupun kenyamanan dalam berkendara. Konsekuensinya menuntut lembaga pendidikan yang bergerak di bidang otomotif untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks khususnya di bidang otomotif tersebut. Ada banyak cara yang dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk meningkatkan kemampuan praktik dan teori peserta didik baik di sekolah, di lembaga pelatihan maupun di universitas. Oleh karena itu, trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI dibuat dengan tujuan untuk mengetahui apakah memenuhi spesifikasi standar sesuai dengan buku pedoman reparasi Honda Beat FI. Pengujian trainer Sistem PGM-FI Honda Beat FI menggunakan alat yaitu HiDS (Honda Intelligent Diagnostic System), Digital multimeter, DLC short  connector yang biasanya digunakan pada bengkel resmi Honda. Pengujian yang dilakukan meliputi: kunci kontak, speedometer, daya/massa ECM, pompa bahan bakar, injektor, sensor EOT, sensor O2, alternator, regulator,  sensor TP, dan tahanan katub solenoid peninggi putaran stasioner. Pengujian ini tidak mengukur tegangan induksi ignition coil dan  kekuatan rangka pada trainer. Standar pengujian ini berdasarkan buku pedoman manual reparasi Honda Beat FI.Hasil pengujian trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI sebagai berikut: tegangan baterai 12,23 V, tegangan sensor TP 4,99 V, tahanan katub solenoid peninggi putaran stasioner 26 Ohm, tahanan injector 13,0 Ohm, tahanan pompa bahan bakar (fuel pump) kondisi penuh 17 Ohm sedangkan kondisi kosong 106 Ohm, tegangan sensor EOT 4,99 V sedangkan tahanan sensor EOT 1,778 Ohm, tegangan ECM 11,48 V, tahanan alternator 1,0 Ohm, ada kontinuitas  tutup sensor O2, ada kontinuitas pada kunci kontak, sepedometer menyala normal, tegangan regulator 10,76 V, dan tahanan 0,7 Ohm. Semua hasil pengujian telah memenuhi spesifikasi standar yang terdapat  pada buku pedoman reparasi Honda Beat FI. Oleh karena itu, trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI yang telah dibuat layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah praktek sepeda motor dan motor kecil.   Kata Kunci: Sistem PGM-FI Honda Beat FI, media pembelajaran, dan mata kuliah praktek sepeda motor dan motor kecil.  Abstrak Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, khususnya dalam bidang industri otomotif. Hal itu ditandai dengan banyaknya produk dan tampilan teknologi baru dalam dunia otomotif, baik di bidang keselamatan maupun kenyamanan dalam berkendara. Konsekuensinya menuntut lembaga pendidikan yang bergerak di bidang otomotif untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks khususnya di bidang otomotif tersebut. Ada banyak cara yang dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk meningkatkan kemampuan praktik dan teori peserta didik baik di sekolah, di lembaga pelatihan maupun di universitas. Oleh karena itu, trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI dibuat dengan tujuan untuk mengetahui apakah memenuhi spesifikasi standar sesuai dengan buku pedoman reparasi Honda Beat FI. Pengujian trainer Sistem PGM-FI Honda Beat FI menggunakan alat yaitu HiDS (Honda Intelligent Diagnostic System), Digital multimeter, DLC short  connector yang biasanya digunakan pada bengkel resmi Honda. Pengujian yang dilakukan meliputi: kunci kontak, speedometer, daya/massa ECM, pompa bahan bakar, injektor, sensor EOT, sensor O2, alternator, regulator,  sensor TP, dan tahanan katub solenoid peninggi putaran stasioner. Pengujian ini tidak mengukur tegangan induksi ignition coil dan  kekuatan rangka pada trainer. Standar pengujian ini berdasarkan buku pedoman manual reparasi Honda Beat FI.Hasil pengujian trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI sebagai berikut: tegangan baterai 12,23 V, tegangan sensor TP 4,99 V, tahanan katub solenoid peninggi putaran stasioner 26 Ohm, tahanan injector 13,0 Ohm, tahanan pompa bahan bakar (fuel pump) kondisi penuh 17 Ohm sedangkan kondisi kosong 106 Ohm, tegangan sensor EOT 4,99 V sedangkan tahanan sensor EOT 1,778 Ohm, tegangan ECM 11,48 V, tahanan alternator 1,0 Ohm, ada kontinuitas  tutup sensor O2, ada kontinuitas pada kunci kontak, sepedometer menyala normal, tegangan regulator 10,76 V, dan tahanan 0,7 Ohm. Semua hasil pengujian telah memenuhi spesifikasi standar yang terdapat  pada buku pedoman reparasi Honda Beat FI. Oleh karena itu, trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI yang telah dibuat layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah praktek sepeda motor dan motor kecil.   Kata Kunci: Sistem PGM-FI Honda Beat FI, media pembelajaran, dan mata kuliah praktek sepeda motor dan motor kecil. 
RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM PGM-FI HONDA BEAT FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTEK SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL FAYSAL ARIF, MOH.
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi yang semakin maju menuntut alat transportasi yang irit bahan bakar tanpa mengesampingkan performa mesin yang tinggi, keamanan dan kenyamanan dalam pemakaiannya. Untuk mendapatkan kendaraan yang hemat bahan bakar, sistem bahan bakar mulai disempurnakan yang sebelumnya menggunakan karburator (sistem bahan bakar konvensional) sekarang mulai menggunakan sistem PGM-FI (Programmed Fuel Injection). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk merancang bangun trainer Honda Beat FI. Tujuan rancang bangun trainer Honda Beat FI ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja sistem PGM-FI Honda Beat FI, mengetahui komponen-komponen apa saja yang ada pada trainer Honda Beat FI, mengetahui berapa hasil perhitungan kekuatan las rangka trainer Honda Beat FI, dan untuk mengetahui berapa getaran yang dihasilkan rangka trainer Honda Beat FI. Proses pembuatan trainer Honda Beat FI ini  dimulai  dari mendesain  gambar rangka dengan software inventor 2012,  dilanjutkan  dengan  perhitungan  dan  perencanaan  trainer serta pembuatan trainer itu sendiri. Tujuan ini dimaksudkan  agar  diketahui  bahan  dan  ukuran  komponen  trainer.  Trainer ini  menggunakan  komponen-komponen asli dari spare part Honda.  Setelah  diketahui komponen trainer, maka  dilanjutkan  dengan  pemasangan  komponen trainer  yaitu meliputi ECM (Engine Control Module), speedometer, oxygen sensor, engine oil temperature, crankshaft position, alternator, throttle body, injector, fuel pump, wire harness, ignition coil, main switch dan spark plug. Analisis kekuatan rangka menggunakan perhitungan kekuatan kampuh las dan analisis getaran rangka pada trainer Honda Beat FI menggunakan alat vibration tester. Dari hasil pengujian trainer Honda Beat FI menunjukkan bahwa hasil perhitungan kekuatan kampuh las sebesar 4,6 N/mm2. Getaran rangka yang dihasilkan oleh trainer Honda Beat FI pada putaran 1000 - 1700 Rpm adalah acceleration 0,45 – 1,12 m/s2, velocity 0,193 - 0,315 cm/s, dan displacement 0,0247 - 0,0910 mm. Hasil pengujian getaran rangka trainer Honda Beat FI lebih tinggi jika dibandingkan dengan getaran rangka sepeda motor Honda Beat FI namun tidak signifikan. Oleh karena itu, perlu penambahan peredam agar getaran rangka trainer lebih kecil dari getaran rangka sepeda motor Honda Beat FI. Kata Kunci: Sistem PGM-FI Honda Beat FI, kekuatan kampuh las, dan getaran rangka.
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DARI LUARAN SEPEDA MOTOR RODA TIGA SEBAGAI TENAGA PENGGERAK JUICER PRADANA SOEPRAPTO, VERDIAN
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan utama dari pembuatan trainer ini adalah memberikan ide baru kepada para pedagang keliling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji coba sepeda motor roda tiga sebagai penggerak juicer, dengan penambahan inverter. Rekayasa motor listrik sebagai penggerak generator yang diambil dari obyek adalah mesin sepeda motor roda tiga merk tossa. Instrumen dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah digital tachometer, amperemeter, dan avometer. Analisis data menggunakan metode deskritif kuantitatif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada putaran mesin 2430 Rpm, spull menghasilkan 42 Volt (AC) yang diubah oleh kiprok menjadi 13 Volt 5 Ampere (DC), digunakan untuk mengisi aki yang berkapasitas 12 Volt 10 Ampere, diubah oleh inverter menjadi 220 Volt (AC) yang mampu menggerakkan  juicer 250 watt selama 57.14 ( mesin mati ) dan 75 menit (mesin hidup ). Kata Kunci : Rancang bangun, Pembangkit Tenaga Listrik Roda Tiga
REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA FAHMI, WILDAN
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu sistem kenyamanan yang diberikan pada suatu kendaraan adalah terdapatnya suatu sistem pengkondisian udara yang dapat diatur sesuai tingkat kenyamanan oleh si pengguna. AC (air conditioner) ini semakin dibutuhkan bagi penumpang kendaraan, dimana ketika udara yang semakin panas dan polusi yang semakin parah dari tiap tahunnya. Tujuan dari pembuatan “Rekayasa Rancang Bangun Trainer Sistem Kelistrikan Ac Mobil Daihatsu Zebra” adalah untuk mengetahui bagaimana desain trainer media pembelajaran AC (air conditioner)  mobil Daihatsu Zebra dan untuk mengetahui komponen-komponen kelistrikan yang diperlukan pada trainer AC mobil. Pada trainer media pembelajaran sistem kelistrikan AC (air conditioner)  mobil Daihatsu Zebra ini terdapat alat ukur yang berupa ampere meter dan volt meter pada papan panel trainer yang digunakan untuk mengetahui besaran arus dan tegangan yang terdapat pada sistem AC (air conditioner) ketika sistem sedang bekerja. Dari hasil pengujian pada trainer sistem kelistrikan AC (air conditioner) semua komponen pada sistem dapat bekerja dengan baik, mulai dari kopling magnit pada kompresor, kipas (extra fan) dan blower yang meliputi pemeriksaan ampere, volt dan resistansinya. Kata Kunci: AC (air conditioner), refrigerant, sistem kelistrikan AC mobil,
REKAYASA TRAINER SISTEM AC MOBIL UNTUK MEMVARIASIKAN KAPASITAS PENDINGINAN (COP) HIDAYAT, M.RIFQI
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Coefficient Of Permomance(COP) merupakan salah satu indikator pada suatu sistem refrigerasi yang sangat menentukan kerja dari sistem itu sendiri.Dengan melihat nilai dari COP pada sistem refrigerasi kita dapat mengetahui kerja dari sistem tersebut apakah sistem bekerja sebagai mana mestinya atau tidak. Karena kerja kompresor pada sistem refrigerasi sangat tergantung dari nilai COP tersebut, sedang kompresor dalam sistem refrigerasi merupakan jantung dari sistem tersebut, jika nilai COP dari suatu sistem refrigerasi sangat tinggi maka sistem tersebut bekerja sebagaimana mestinya  sesuai dengan kerja ideal, namun apabila nilai COP kecil berarti kompresor bekerja pada kondisi yang tidak ideal.  Memvariasikan kapasitas pendinginan (COP) dengan cara mengatur jarak fan terhadap kondensor, penelitian ini diharapkan mendapatkan pendinginan yang optimal, yaitu dengan cara menambah sensor temperatur pada trainer untuk mengetahui temperatur pada input kondensor, output kondensor, input evaporator dan output evaporator supaya mempermudah pembacaan pada waktu pengambilan data, setelah temperatur diketahui selanjutnya mengetahui entalpi untuk mengetahui COP pada sistem AC mobil.Hasil akhir dari pengujian yang didapatkan dengan parameter speed blower 1, 2 dan 3 pada speed blower 1 jarak yang optimum pada jarak fan 2 cm dengan nilai COP 3.884, pada speed blower 2  jarak yang optimum pada jarak fan 2 cm dengan nilai COP 3.703 dan pada speed blower 3 jarak yang optimum pada jarak fan 2 cm dengan nilai COP 4.320. Kata Kunci : COP, AC Mobil, Kapasitas Pendinginan
RANCANG BANGUN MESIN PENGEROL PLAT BERGELOMBANG CHOBIBUR ROHIM, MOHAMAD
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 02 (2015): JRM: Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan utama dari pembuatan mesin pengerol plat bergelombang ini adalah untuk membantu UKM yang menggunakan plat bergelombang sebagai bahan utama untuk membuat cetakan roti atau pisau untuk pengiris acar. Tahapan dalam pembuatan mesin pengerol plat bergelombang ini dimulai dari ide rancangan, pengumpulan data, kemudian  merancang produk yang merupakan pengembangan konsep produk berupa gambar skets menjadi benda teknik. Dalam pembuatan mesin ini yang dilakukan pertama adalah membuat dokumen produk berupa desain gambar kerja. Setelah mesin selesai dibuat dilakukan uji  fungsi sampai mesin yang dihasilkan mempunyai fungsi yang optimal. Spesifikasi mesin yang dibuat panjang 850 mm, lebar 600 mm, tinggi 104 mm, motor listrik 1 PK dan roda gigi pengerol berdiameter 75 mm, panjang 350mm dengan jumlah gigi 23. Kapasitas plat yang dapat diroll tebal 0,5 mm, lebar 300 mm dan panjang sesuai kebutuhan. Sistem transmisi mengunakan speed reducer/gear box dengan perbandingan 1: 50, gear sprocket ukuran 14 gigi dengan diameter 60 mm,  gear sprocket 18 gigi diameter 78 mm,  dan rantai dengan panjang dalam jumlah mata rantai 56, No.50 yang menghasilkan putaran akhir pada roda gigi pengerol 21 rpm. Kata Kunci: Rancang bangun, mesin pengerol plat bergelombang

Page 1 of 2 | Total Record : 14