cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan IPS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
PENGEMBANGAN KARIKATUR CERITA RELIEF KUNJARAKARNA DI CANDI JAGO SEBAGAI BAHAN AJAR IPS UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER SISWA DISMP NEGERI 2 BOJONEGORO UMRONNIFAH, RINA
Jurnal Pendidikan IPS Vol 1, No 01 (2013): INTERAKSI VOLUME 1 NOMER 1 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru.
KEMAMPUAN BERPIKIR DAN KEPEKAAN SOSIAL SISWA SMP NEGERI EKS RSBI DAN SSN  DI KABUPATEN NGAWI SUTIYO,
Jurnal Pendidikan IPS Vol 1, No 01 (2013): INTERAKSI VOLUME 1 NOMER 1 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS SMP EKS RSBI DAN SMP SSN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI KABUPATEN NGAWI ISWINARKO,
Jurnal Pendidikan IPS Vol 1, No 01 (2013): INTERAKSI VOLUME 1 NOMER 1 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru.
STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENURUNKAN MISKONSEPSI MATERI KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI, TEORI LEMPENG TEKTONIK DAN VULKANISME PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 NGAWI HADI WUSONO, NOWO
Jurnal Pendidikan IPS Vol 1, No 01 (2013): INTERAKSI VOLUME 1 NOMER 1 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru.
PENGEMBANGAN SOCIAL SOFT SKILLS MELALUI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA PEMAHAMAN MULTIKULTURAL. DWI SANTOSO, AGUS
Jurnal Pendidikan IPS Vol 1, No 01 (2013): INTERAKSI VOLUME 1 NOMER 1 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN SOAL (PROBLEM POSING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 LAMONGAN AZIZ, BUHADI
Jurnal Pendidikan IPS Vol 2, No 2 (2014): INTERAKSI VOLUME 2 NOMER 1 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Selama ini guru dalam pembelajaran hanya mengajarkan dengan memberi contoh soal dan menyelesaikannya secara langsung, tidak memberi kesempatan siswa menunjukkan idenya sendiri secara kreatif untuk membuat pertanyaan sehingga hal ini menghambat kemampuan siswa kreatif dalam bertanya. Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan diskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII-G  di SMPN 1 Lamongan dengan menggunakan model pembelajaran pengajuan soal (problem posing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa (Fleksibilitas dan Kefasihan) berdasarkan jumlah pertanyaan persentase peningkatannya 18,75%, sedangkan kualitas pertanyaan 9,1% untuk pertanyaan pemahaman dan 27,77% untuk pertanyaan kausalitas. Untuk peningkatan keterlaksanaan RPP persentasenya dari 79% menjadi 86% atau meningkat 7% dan persentase aktivitas siswa dari 80% menjadi 92,5% atau meningkat 12,5%. Simpulan peneliti bahwa model pembelajaran pengajuan soal (problem posing) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMP.   Kata Kunci:  Model Pembelajaran Pengajuan Soal (Problem Posing), Berpikir Kreatif.
PENERAPAN PEMBELAJARAN IPS TOPIK PENYIMPANGAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 3 BALAESANG KABUPATEN DONGGALA KUSWANDI, EDI
Jurnal Pendidikan IPS Vol 2, No 2 (2014): INTERAKSI VOLUME 2 NOMER 1 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan soft skills dan prestasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran IPS  topik penyimpangan sosial menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Balaesang Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan metode deskriptif kuantitatif yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A berjumlah 28 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Instrumen pengumpulan data meliputi lembar pengamatan soft skills siswa, dan tes prestasi belajar (pre test dan post test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran berdasarkan masalah soft skills dan prestasi belajar siswa meningkat pada tiap siklus, meliputi keterampilan berkomunikasi meningkat  dari siklus I rata-rata 75, pada siklus II menjadi 80; keterampilan berperan serta meningkat dari siklus I rata-rata 76, pada siklus II menjadi 83; keterampilan memecahkan masalah meningkat dari siklus I rata-rata 60, pada siklus II menjadi 79, dan keterampilan empati sosial meningkat dari siklus I rata-rata 79, pada siklus II menjadi 86. Peningkatan prestasi belajar siswa sebagai berikut, pree test diperoleh rata-rata sebesar 67, post test siklus I rata-rata sebesar 80, dan post test siklus II rata-rata sebesar 81. Presentase ketuntasan secara klasikal pree test 46%, ketuntasan klasikal post test siklus I diperoleh 75%, sedangkan ketuntasan klasikal post test siklus II meningkat menjadi 86%.   Kata kunci: Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Soft Skills, Prestasi Belajar
PENGGUNAAN MEDIA SINOPSIS BERASPEK MULTIKULTURALISME DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI KEBERAGAMAN SISWA DI SMP NEGERI 1 SAYAN KABUPATEN MELAWI SUTARTO,
Jurnal Pendidikan IPS Vol 2, No 2 (2014): INTERAKSI VOLUME 2 NOMER 1 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mencari dan menjelaskan fakta penyebab  kurangnya apresisi keberagaman siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Sayan Kabupaten Melawi dan  menjelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS dengan media sinopsis beraspek multikultural efektif untuk meningkatkan apresiasi keberagaman siswa di kelas tersebut. Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek yang diteliti relatif terbatas, tetapi menyangkut variabel dan fokus penelitian sangat luas dimensinya karena menyangkut dimensi sosial siswa sekaligus psikologisnya yang banyak dipengaruhi oleh kehidupan sosial-kemasyarakatan. Implementasi strategi ini dilakukan pengamatan proses belajar IPS dengan media sinopsis beraspek  multikultural. Fenomena dan gejala di catat dan  dianalisis mulai dari Silabus, RPP, penyusunan bahan ajar ataupun pemakaian media yang sesuai sehingga menggugah  minat siswa untuk mengerti konsep-konsep multikultural. Siswa juga mengisi angket berisi skala sikap berisi opini siswa tentang keragaman etnik, agama di sekolah dan di luar sekolah. Bentuk kuisionair dalam skala likert hasilnya diamati dan disimpulkan untuk mengetahui layak tidaknya pernyataan kuisener menunjukkan apresisi keberagaman siswa. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut:  kurangnya apresiasi keberagaman siswa karena kualitas pembelajaran di sekolah tersebut kurang dengan faktor utama lemahnya kualitas dan kuantitas guru IPS, faktor sosial ekonomi masyarakat sekitar yang miskin, tertinggal dari warga pendatang. Penyebab lain,  konstelasi politik tingkat lokal sebagai akibat penerapan otonomi daerah yang salah arah. Setelah dilakukan pembelajaran  siswa mulai mengerti apa arti dan makna konsep-konsep multikulturalisme. Siswa mau bergaul dan bekerja kelompok tanpa ada hambatan perbedaan kultur. Ketika dilakukan evaluasi pembelajaran bermuatan multikulturalisme hasilnya memuaskan rata-rata memperoleh skor 78.6 yang berarti tuntas dan siswa mengerti konsep-konsep multikulturalisme. Selanjutnya dari analisis angket diketahui bahwa semua siswa menyetujui keberagaman dan mengapresisi perbedaan kultur. Kata Kunci: Media Sinopsis, Multikulturalisme, Pembelajaran IPS, Apresiasi Keberagaman.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN  HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DENGAN MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) DI KELAS 8A SMP NEGERI  1  KEMBANGBAHU LAMONGAN SUWINYANTORO,
Jurnal Pendidikan IPS Vol 2, No 2 (2014): INTERAKSI VOLUME 2 NOMER 1 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model Course review horay (CRH). Permasalahan pembelajaran terbatas di kelas 8A yaitu rendahnya aktivitas belajar dalam pembelajaran IPS yang berakibat juga rendahnya hasil belajar. Tolok ukur keberhasilan hasil belajar adalah nilai KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal). KKM di kelas 8A SMP Negeri Kembangbahu adalah 78. Desain penelitian ini adalah CAR (Classroom Action Researtc) atau  Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilakukan secara ber-siklus, dengan menggunakan model pembelajaran CRH. Hasil penelitian siklus 1, rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah 81,49% dan dikategorikan baik. Hasil belajar siswa secara klasikal 84,62% mencapai KKM dan 15,38% siswa belum mencapai KKM. Ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus 1 belum tercapai. Saran dari supervisor dan kolaborator pada akhir siklus 1 sebagai bahan refleksi dan akan dilakukan perbaikan kualitas pembelajaran pada siklus berikutnya. Hasil penelitian siklus 2 adalah  rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran 82,94% dan dikategorikan baik. Hasil belajarsecara klasikal 88,46% mencapai KKM dan 11,54% belum mencapai KKM.   Kata kunci: Aktivitas belajar siswa, Model Course Review Horay (CRH), hasil belajar.
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI 1 SIDOARJO SUCIPTO, DRS.
Jurnal Pendidikan IPS Vol 1, No 01 (2013): INTERAKSI VOLUME 1 NOMER 1 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Model pendidikan karakter yang efektif dan efesien merupakan topik yang menarik untuk diteliti  karena pada saat ini banyak fenomena sosial di kalangan pelajar yang mengindikasikan karakter kurang baik. SMA Negeri 1 Sidoarjo merupakan salah satu sekolah yang telah melaksanakan pendidikan karakter  dan hasilnya telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pengakuan tersebut tertuang dalam hasil monitoring dan evaluasi untuk indikator standar kompetensi lulusan yang berkaitan dengan karakter siswa yang tangguh memperoleh nilai maksimal, yaitu 10. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan model pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Sidoarjo dan mengetahui hasil dari pendidikan tersebut. Penelitian ini bersifat ex post facto, dengan menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, angket, dan wawancara. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa model pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Sidoarjo menggunakan pendekatan komprehensif, yaitu pendidikan karakter yang diintegrasikan ke dalam semua kegiatan di sekolah baik kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Model pendidikan tersebut mampu membangun karakter religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,  menghargai prestasi, cinta damai, peduli sosial, dan tanggung jawab peserta didik dengan baik. Karakter yang ditanamkan di sekolah masih melekat kuat pada diri peserta didik sampai mereka menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dan berada di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan karakter ternyata juga mampu meningkatan prestasi belajar di bidang akademik. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa ketaatan menjalankan ibadah berpengaruh terhadap kesabaran, sopan santun, kejujuran, kerajinan dan ketekunan, sikap pantang menyerah, kemandirian, serta tanggung jawab. Sikap dan perilaku jujur berpengaruh terhadap kuatnya komitmen seseorang. Sikap menghargai prestasi, mau mengakui dan menghargai keberhasilan orang lain berpengaruh pada kreativitas seseorang. Sikap dan perilaku sabar, sopan santun, dan menghargai orang lain yang berbeda agama berpengaruh terhadap karakter cinta damai dan kepedulian sosial Kata Kunci:  model pendidikan karakter, karakter peserta didik, sekolah  menengah atas   Abstract The effective and efficient model of Character Education  is an interesting topic to investigate. Due to the fact that now days, there are so many social phenomenon among students who have bad characters. SMA Negeri 1 Sidoarjo is one of schools that has applied character education. The result of this application has been admitted by the Ministry of Culture and Education. The admission is manifested in monitoring and evaluation result as the basic competence graduate’s indicator related to students’ character who has great effort to get the maximal score, 10. The research is aimed to describe the model of character education in SMA Negeri 1 Sidoarjo and to know the result of it. This research is in the form of ex post facto, by using descriptive quantitative design. The technique of collecting data used are documentation, questionnaire, and interview.                 Based on data analysis, it can be concluded that the model of character education in SMA 1 Sidoarjo uses Comprehensive Approach Model, Character education that is integrated into all of activities at school both in curricular and extracurricular activities. This model can afford some characters such as: building religious, honest, discipline, tough, creative, self confidence, respective, love peace, social care, and responsible. These characters applied at school will be manifested tightly in the students’ personality until they study in Universities and exist social life as well. In the fact, character education can also increase academic students’ achievement.                 From the research result, we also find that obedience of doing religious activities influences t the patience, politeness, honesty, diligence, unfrustrated attitude, self-confidence and also responsibility. Honesty influences the strength of one’s commitment. Respective attitude affects one’s creativity. Patience, politeness, tolerance to others’ belief affect the character of students  who love peace and social care.    Key Words:  the model of character education, the students’ character, senior high school.

Page 1 of 2 | Total Record : 13