cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan
ISSN : 18295789     EISSN : 25411918     DOI : 10.21831
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan is a scientific journal which managed by Civic Education and Law Department, Yogyakarta State University. This journal focuses on the publication of the results of scientific research related to the field of citizenship studies. The published article originated from researchers, academicians, professional, and practitioners from all over the world. Jurnal Civics Media Kajian Kewarganegaraan is published by Civic Education and Law Department, Yogyakarta State University in collaboration with Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (Indonesia Association of Pancasila and Civic Education/AP3KnI).
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan" : 10 Documents clear
Pengembangan bahan ajar teks PPKn berbasis discovery learning untuk meningkatkan pengetahuan warga negara siswa sekolah menengah atas Lina Marlina; Aryanti Dwi Untari
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.497 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.28777

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar melalui buku Teks PPKn untuk meningkatkan pengetahuan warga negara yang berbasis discovery learning penelitian pengembangan ini melalui pembuatan desain awal bahan ajar, pengujian ahli, revisi sesuai saran dan kritik para ahli, pengujian skala terbatas, serta revisi sesuai hasil uji skala terbatas. Uji skala terbatas dilakukan pada siswa kelas XI SMA Maulana Yusuf Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektivan produk tersebut, dengan menggunakan tiga tahapan meliputi 1) model pengembangan, 2) prosedur pengembangan, 3) uji coba produk, dan prosedur pengembangan yang akan ditempuh merujuk pada prosedur pengembangan yang dilakukan oleh borg dan gall yaitu pengembangan pembelajaran mini (mini course). Hasil akhir penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kontribusi bahan ajar berupa buku teks PPKn kelas XI agar pada saat proses pembelajaran siswa dapat dengan mudah menyerap materi agar kompetensi siswa di bidang pengetahuan warga negara dapat meningkat.-----This study aims to develop teaching materials through the PPKn Textbook to increase citizen knowledge based on discovery learning. This research development through the initial design of teaching materials, expert testing, revisions according to expert suggestions and criticisms, limited-scale testing, and revisions according to test results limited scale. The limited scale test conducted on the tenth-grade students of Maulana Yusuf High School in Serang City. This research uses research and development methods. This method is used to produce specific products and test the effectiveness of these products, using three stages, including 1) development models, 2) development procedures, 3) product trials, and development procedures to be adopted refer to the development procedures carried out by Borg and Gall. Namely, the development of mini learning (mini-courses). The final results of this study expected to provide information on the contribution of teaching materials in the form of class XI PPKn textbooks so that during the learning process, students can easily absorb material so that students' competencies in the field of citizen knowledge can increase.
Pengembangan modul praktikum mata kuliah Pancasila dengan model project citizen untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada mahasiswa Galih Puji Mulyoto
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.071 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.31062

Abstract

Proses penanaman nilai-nilai antikorupsi dikalangan mahasiswa harus terpadu antara teori dan praktik. Faktanya, praktik lapangan terkait penanaman nilai-nilai antikorupsi pada matakuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi minim sekali diterapkan. Salah satu faktor kesulitan mahasiswa maupun dosen dalam melaksanakan praktik lapangan karena tidak adanya modul praktikum. Oleh karena itu penelitian ini mengembangkan modul praktikum menggunakan model project citizen pada matakuliah Pendidikan pancasila untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada mahasiswa FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan model pengembangan pembelajaran Walter Dick Lou Carey. Kelayakan dan keefektifan pengembangan modul praktikum menggunakan project citizen pada matakuliah pancasila dapat untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi. Terdapat perbedaan signifikan pada menanamkan keterampilan dan sikap tentang nilai-nilai antikorupsi pada mahasiswa setelah menggunakan modul praktikum berbasis project citizen dari hasil produk pengembangan. Selain itu, modul praktikum berbasis Project Citizen Terbukti secara signifikan efektif untuk menanamkan keterampilan dan sikap tentang nilai-nilai antikorupsi pada mahasiswa.-----The process of teaching anti-corruption values among students must integrate between theory and practice. Field practices related to instilling anti-corruption benefits in the Pancasila Education course in tertiary institutions are very minimal. One factor is the difficulty of students and lecturers in carrying out field practice because there is no practicum module. Therefore this study developed a practical module using the Project Citizen Model in Pancasila Education courses to instill anti-corruption values in FITK UIN students Maulana Malik Ibrahim Malang. This research designed using Walter Dick Lou Carey's learning development model. The feasibility and effectiveness of the development of practical modules using project citizen in Pancasila courses can instill anti-corruption values. The results showed that there were significant differences in teaching skills and attitudes about anti-corruption values in students after using the Project Citizen-based practical module from the product development results. Besides that, the Project Citizen-based practical module proved to be significantly effective in instilling skills and attitudes about anti-corruption values in students.
Tantangan globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap aktualisasi nilai-nilai ideologi negara Tatar Bonar Silitonga
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.372 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.29271

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap aktualisasi nilai-nilai ideologi negara bagi Warga Negara Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam menjawab permasalahan adalah dengan studi literatur, observasi, dan wawancara.  Dari hasil data ditemukan bahwa terdapat nilai-nilai globalisasi yang mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku sebagian warga negara yang didukung dengan konsistensi, ketegasan, dan penguatan peran pemerintah dalam merawat nilai-nilai kebersamaan. Selain itu juga berimplikasi untuk meredam eskalasi dan kegiatan yang menjurus pada perilaku yang menonjolkan sentiment primordial serta berimplikasi memantapkan persepsi warga negara tentang pentingnya ideologi negara, walaupun tidak langsung mengakselerasi masyarakat mengaktualisasikan nilai-nilai ideology negara secara signifikan.-----This article aims to analyze the effect of globalization, the role of the state, and its implications for the actualization of state ideology values for Indonesian citizens. The approach used in answering problems is through literature study, observation, and interview. From the results of the data, it found that there are values of globalization that affect the mindset, attitudes, and behavior of some citizens supported by consistency, decisiveness, and strengthening the role of government in caring for the values of togetherness. It also has implications to reduce escalation and activities that lead to behaviors that highlight primordial sentiments and has implications for strengthening citizens' perceptions about the importance of state ideology. However, it does not directly accelerate the community to actualize state ideology values significantly.
Dolanan bocah caruban nagari sebagai upaya pembinaan nilai antikorupsi siswa sekolah dasar Auliya Aenul Hayati; Dede Trie Kurniawan
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.763 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.28034

Abstract

Tingginya ketergantungan manusia akan tekhnologi turut menggeser popularitas permainan tradisonal. Sementara pemahaman terhadap kekayaan nilai budaya lokal pada setiap permainan berperan penting dalam upaya pembinaan nilai antikorupsi sejak usia dini. Peneliti meneliti bagaimana dolanan bocah Caruban Nagari mampu berperan sebagai upaya pembinaan antikorupsi pada siswa Sekolah Dasar. Yaitu bertujuan untuk menganalisis karakteristik permainan, mengkaji jenis-jenis permainan sebagai pendidikan antikorupsi, dan mengembangkan kecerdasan nilai-nilai kebajikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan serangkaian metode deskriptif analisis. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1). Karakteristik pendidikan antikorupsi melalui permainan tradisional beracuan pada materi pelajaran, guru, proses pembelajaran, dan nilai-nilai, yang berkesinambungan menanamkan perilaku antikorupsi. (2). Nilai antikorupsi Dolanan Bocah Caruban Nagari yaitu nilai jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, mandiri, sederhana, adil, berani, dan peduli dengan tingkat perubahan sikap siswa tertinggi pada nilai kejujuran dan terendah pada nilai kemandirian.-----The high human dependence on technology has helped to shift the popularity of traditional games. While understanding the richness of local cultural values in each game plays a vital role in efforts to foster anti-corruption values from an early age. Researchers examine how the child caruban Nagari can play a role as an effort to foster anti-corruption in elementary school students. It aims to analyze the characteristics of the game, examine the types of games as anti-corruption education, and develop the intelligence of virtue values. This research uses a qualitative approach with a descriptive analysis methods Data collection by observation, interview, and questionnaire. Data processing and analysis techniques use descriptive statistics. The results showed: (1). The characteristics of anti-corruption education through traditional games refer to the subject matter, the teacher, the learning process, and values, which continuously instill anti-corruption behavior. (2). The anti-corruption value of kid caruban nagari is honest, discipline, responsibility, hard work, independent, simple, fair, brave, and caring with the highest level of change in student attitudes on honesty values and the lowest on self-sustained values.
Optimalisasi peran internet dalam mewujudkan digital citizenship dan implikasinya terhadap ketahanan pribadi siswa Armaidy Armawi; Darto Wahidin
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.535 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.30146

Abstract

Individu usia sekolah merupakan salah satu pengakses internet dengan menggunakan media sosial paling aktif. Akses internet menjadi sangat yang rawan, mengingat penggunaannya di dominasi oleh kalangan usia sekolah. Beredarnya isu hoax, fitnah, bahkan menghujat melalui media sosial yang dengan mudahnya di akses melalui internet, menunjukkan belum dewasanya dalam penggunaan internet.  Tujuan dalam penelitian ini mengetahui proses optimalisasi peran internet dalam mewujudkan digital citizenship di Kota Semarang dan mengkaji implikasi dari optimalisasi peran internet terhadap ketahanan pribadi siswa di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa proses optimalisasi peran internet dalam mewujudkan digital citizenship di SMA Negeri 1 Semarang dan SMK Negeri 1 Semarang dilakukan dengan mengoptimalkan akses digital, digital literacy, dan perdagangan digital. Implikasi dari optimalisasi peran internet terhadap ketahanan pribadi siswa dengan adanya hukum digital dan mewujudkan digital citizenship. Sembilan kriteria dalam mewujudkan digital citizenship telah terpenuhi, namun masih harus ada perbaikan untuk mengoptimalkannya.-----School-age is the most active social media. Internet access is very vulnerable, considering that school-age groups dominate its use. Circulation of hoax, slander, and even blasphemy through social media easily accessed via the internet shows not yet mature in using the internet. The purpose of this study is to determine the process of optimizing the role of the internet in realizing digital citizenship in Semarang City and examining the implications of optimizing the role of the internet for the personal endurance of students in the city of Semarang. This research uses a qualitative approach. The research findings that the process of optimizing the role of the internet in realizing digital citizenship in SMA (Senior High Scholl) Negeri 1 Semarang and SMK (Vocational High School) Negeri 1 Semarang carried out by optimizing digital access, digital literacy, and digital commerce. Implications of optimizing the role of the internet on students' personal resilience in the presence of digital laws and realizing digital citizenship. Nine criteria in realizing digital citizenship have met, but there must still be improvements to optimize it.
Penerapan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dasmalinda Dasmalinda; Hasrul Hasrul
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.175 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.29000

Abstract

Dalam pelaksanaan penilaian autentik seorang guru masih banyak mengalami kendala terutama dalam penyusunan instrumen dan pengklasifikasian domainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PPKn. Jenis penelitian ini adalah metode campuran (Mixed Methods ) dengan pendekatan Sequential Exploratory Design. Informan dalam penelitian ini adalah seluruh guru PPKn SMKN 1 solok yang berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian mengambarkan bahwa, umumnya guru SMKN 1 Solok belum menggunakan instrumen penilaian autentik untuk mengukur hasil belajar dan sikap peserta didik. Harapan penelitian ini dalam pelaksanaan penilaian autentik guru mampu melaksanakan sesuai dengan kurikulum 2013.-----In the implementation of authentic assessment, a teacher still experiences many obstacles, especially in the preparation of instruments and the classification of their domains. The purpose of this study is to analyze the implementation of authentic assessment based on the 2013 curriculum in learning PPKn. This type of research uses a mixed-method with the sequential exploratory design approach. The informants in this study were all five students of SMKN 1 Solok, with five people. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques using data reduction, data presentation, and verification. The results of the study illustrate that, generally, SMK 1 Solok teachers have not used authentic assessment instruments to measure student learning outcomes and attitudes. The expectation of this research in the implementation of authentic teacher assessment can carry out under the 2013 curriculum.
Resolusi konflik berbasis budaya Tionghoa dan Jawa di Surakarta Annisa Istiqomah; Delfiyan Widiyanto
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.627 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.28754

Abstract

Upaya resolusi konflik dibangun untuk mencegah timbulnya konflik komunal di antara warga etnis Tionghoa dan etnis Jawa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguraikan upaya dalam membangun kerukunan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Pecinan, Sudiroprajan, melalui resolusi konflik berbasis budaya. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resolusi konflik berbasis budaya di Kampung Pecinan, Sudiroprajan meliputi: 1) proses perkawinan silang antara etnis Tionghoa dan Jawa; 2)  prinsip “kumpul ra kumpul mangan” yang selanjutnya memberikan motivasi kepada masyarakat dari etnis Jawa; 3) Bangunan yang mengolaborasikan motif dan ukiran Cina dan Jawa; 4) Berbagai upacara keagamaan yang melibatkan seluruh partisipasi etnis; 5) Pertunjukkan wayang potehi dan barongsai yang dimainkan secara bersama-sama baik oleh etnis Tionghoa maupun etnis Jawa.-----Conflict resolution efforts were built to prevent communal conflict between ethnic Tionghoa and ethnic Javanese. The purpose of this study is to describe the efforts in building harmony between Tionghoa and Javanese ethnic groups in Kampung Pecinan, Sudiroprajan, through cultural-based conflict resolution. This research is a case study research using a qualitative approach. Data collection techniques used in this study were interviews, observation, and documentation. The results showed that cultural-based conflict resolution in Kampung Pecinan, Sudiroprajan included: 1) the process of cross-marriages between ethnic Tionghoa and Javanese; 2) the principle of "gathering together manganese gathering" which further provides motivation to the people of ethnic Javanese; 3) Buildings collaborating on Tionghoa and Javanese motifs and engravings; 4) Various religious ceremonies involving all ethnic participation; 5) Puppet potehi and barongsai performances that are played together both by ethnic Tionghoa and Javanese.
Pengembangan bahan ajar kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Tubagus Ali Rachman Puja Kesuma; Sri Handayana; Deri Ciciria
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.284 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.30470

Abstract

Kewarganegaraan merupakan bagian dari mata kuliah wajib umum (MKWU) sesuai amanat konstitusi. Menghadapi ancaman tantangan hambatan dan gangguan (ATHG) negara Indonesia yang semakin kompleks, perguruan tinggi keagamaan islam sebagai bagian dari kekhasan pemerintahan Indonesia harus menunjukkan integrasi nilai-nilai keislaman, namun tetap memiliki satu kesatuan capaian pembelajaran mata kuliah dengan perguruan tinggi umum. Metode yang digunakan adalah Research and Development dengan teknik analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi kewarganegaraan dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai ke-Islam-an sehingga dapat menunjang perkuliahannya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Adapun materi-materi yang dapat terintegrasi antara lain Negara dan sistem pemerintahan, demokrasi, serta hak asasi manusia. Bahan ajar sebagai produk dalam penelitian ini layak digunakan dengan persentase kelayakan 89.85 %.-----Citizenship is part of the general compulsory subject (MKWU) according to the mandate of the constitution. Facing the sophisticated threat of obstacles and disturbances in Indonesian, Islamic religious tertiary institutions as part of the uniqueness of the Indonesian government must demonstrate the integration of Islamic values, but still have a unified achievement of learning outcomes with general institutions. The method used is Research and Development with descriptive statistical data analysis techniques. The results showed that the material of citizenship could be integrated with Islamic values so that it can support its lectures at Islamic Religious Colleges. The materials that can integrate include the State and the government system, democracy, and human rights. Teaching material as a product in this study is feasible to use with a percentage of eligibility of 89.85%.
Internalisasi pendidikan moral pada perguruan tinggi di Jepang Sutrisno Sutrisno
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.587 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.30338

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui konsep pembelajaran pendidikan moral di perguruan tinggi di Jepang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Tokyo Gakugei University. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.  Metode pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.  Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Pendidikan moral pada perguruan tinggi di Jepang bertujuan untuk membangun karakter warga negara muda untuk berpikir bagaimana caranya hidup dan bertindak atas dasar penilaian otonom dan hidup sebagai orang yang proaktif bersama dengan orang lain. Pendidikan moral menjadi alat dan media untuk mentrasformasikan nilai-nilai dasar filosofis masyarakat Jepang. Pendidikan moral dapat tercermin pada karakter keseharian masyarakat Jepang yang memiliki etos dan semangat kerja tinggi dalam menjalankan setiap profesinya-----This study aims to determine the concept of learning moral education in universities in Japan. This research is a qualitative research. The study was conducted at Tokyo Gakugei University. The research method used in this study is descriptive qualitative. Data collection methods obtained by observation, interviews and documentation. The results of this study explain that moral education at universities in Japan aims to build the character of young citizens to think how to live and act on the basis of autonomous judgment and life as people who are proactive together with others. Moral education is a tool and media for transforming the basic philosophical values of Japanese society. Moral education can be reflected in the daily character of Japanese people who have high ethos and work spirit in carrying out every profession
The effect of mutual cooperation values towards people’s lifestyle in the form of maps Febriani Febriani; Adhis Tessa; Ridho Utami; Wipsar Sunu Brams Dwandaru
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2020): Pembelajaran, Pendidikan Multikultural, dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.625 KB) | DOI: 10.21831/jc.v17i1.29617

Abstract

Gotong-royong merupakan nilai budaya yang menjadi identitas dan dasar dari bangsa Indonesia. Akan tetapi, saat ini gotong-royong mengalami pergeseran yang berpengaruh terhadap pola hidup masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal ini sifat individualis. Tujuan penelitian ini adalah  mempelajari pengaruh nilai gotong-royong terhadap pola hidup masyarakat di Kelurahan Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam bentuk peta dan pengaruhnya terhadap sifat individualis masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif (metode campuran). Metode campuran dilakukan melalui wawancara dan survei dengan warga desa Tamanan di sembilan padukuhan. Berdasarkan peta gotong-royong diperoleh hasil bahwa padukuhan yang paling kuat nilai gotong-royong adalah Kragilan, Kerobokan, dan Glagah Kidul. Sedangkan padukuhan dengan nilai gotong-royong yang paling lemah ada di Rejokusuman dan Tamanan. Hal ini menunjukkan bahwa kuat-lemahnya nilai gotong-royong tidak bergantung pada jauh-dekatnya letak padukuhan tersebut dari Kota Yogyakarta. Selanjutnya, peta gotong-royong ini berbanding terbalik dengan peta sifat individualis dalam masyarakat, yakni semakin kuat nilai gotong-royong dalam masyarakat semakin lemah sifat individualis dalam masyarakat.-----The Effect of Mutual Cooperation Values Towards People’s Lifestyle in the Form of Maps. Mutual cooperation is a cultural value that becomes the identity and basis of the Indonesian nation. However, currently mutual cooperation underwent a shift that may affect the lifestyle of the Indonesian people, especially in this case individual behavior. The objective of this research is to study the effect of mutual cooperation towards people’s individual behavior in Tamanan village, Banguntapan, Bantul, Special Region of Yogyakarta (DIY) in the form of maps and its effect towards the individual behavior of the community. The research method used is qualitative and quantitative methods (mixed method). Qualitative and quantitative methods have been carried out through interviews and surveys with villagers in nine hamlets of Tamanan village. Based on the mutual cooperation map the results obtained from this study show that Kragilan, Kerobokan, and Glagah Kidul hamlets have the strongest mutual cooperation values, whereas Rejokusuman and Tamanan hamlets have the weakest mutual cooperation values. This shows that the strength of mutual cooperation does not depend on the proximity of the hamlets from the city of Yogyakarta. Moreover, the mutual cooperation map is reciprocal to the individual behavior of the people in the hamlets, i.e.: the stronger the mutual cooperation values the weaker the individual behavior.

Page 1 of 1 | Total Record : 10