cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Rekayasa Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 31 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017" : 31 Documents clear
PENGENDALIAN MUTU PRODUK PRECAST DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) DI PT. WASKITA PRECAST PLANT SIDOARJO Aini, Nur
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Waskita Beton Precast Plant Sidoarjo merupakan salah satu perusahaan  di Indonesia yang memproduksi precast. Beton precast adalah beton yang dibuat dicetakan dengan ukuran yang sudah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisien waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses produksi dalam menghasilkan produk girder mutu K-500 yang sesuai dengan spesifikasi. Salah satu teknik pengendalian mutu yang dapat digunakan suatu industri adalah pengendalian mutu dengan metode SPC (statistical process control), yaitu suatu cara pengendalian yang dilakukan melalui pengumpulan dan analisis data kuantitatif selama berlangsungnya proses produksi. Pengendalian kualitas secara statistik  dengan menggunakan SPC mempunyai 7 (tujuh) alat statistik  utama yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengendalikan kualitas, antara lain flow chart, Check Sheet, diagram pareto, diagram sebab-akibat, histogram, diagram tebar, dan peta kendali. Dari hasil penelitian ini kemampuan proses produksi balok girder dengan mutu beton K-500 dengan panjang 30,8 meter dan tinggi 2,1 meter setelah dilakukan perbaikan  mempunyai nilai Cp sebesar 5,36 yang berarti memuaskan karena memiliki nilai Cp lebih dari 1,33. Kata Kunci: Pengendalian Mutu, Statistical Process Control, Precast Abstract PT. Precast Concrete Plant clairvoyant Sidoarjo is one company in Indonesia which produce precast. The concrete is a precast concrete dicetakan Created By size is well defined or Adjusted for working applications that can save cost and process efficient cover of Time. The purpose of this study was to determine the production process in producing quality girder K-500 in accordance with the specifications. One technique that can be used quality control of an industry is the quality control methods of SPC (statistical process control), which is a way of controlling performed through the collection and analysis of quantitative data during the production process. Quality control statistically by using SPC has seven (7) tools key statistics that can be used as a tool for controlling quality, including flow charts, Check Sheet, Pareto diagram, a diagram of causation, histograms, diagrams stocking, and map control. From this research, production process capability beam girder with concrete quality K-500 with a length of 30.8 meters and a height of 2.1 meters after repair has a Cp value of 5.36, which means satisfying because it has a Cp value of more than 1.33. Keywords: Quality Control, Statistical Process Control, Precast
OPTIMALISASI DESAIN STRUKTUR JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM CABLE STAYED DZIKRIL CHAKIM, ANDI
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan cable stayed merupakan salah satu tipe dari beberapa tipe jembatan yang digunakan dalam konstruksi jembatan bentang panjang. Jembatan tersebut memiliki karakteristik yang menguntungkan dari segi teknis, ekonomis, maupun estetika. Jembatan Kutai Kartanegara merupakan salah satu jembatan yang melintasi sungai Mahakam yang mengalami keruntuhan pada tahun 2011 dan dibangun kembali pada tahun 2013. Jembatan Kutai Kartanegara memiliki lebar total jembatan 9,6 m dengan panjang total jembatan 470 m. Penenelitian ini membahas desain jembatan Kutai Kartanegara dengan menggunakan sistem cable stayed. Kemudian  memodelkannya menjadi sepuluh model jembatan dengan jarak kabel pada gelagar (a) yang berbeda-beda (10,385 m – 45,000 m) untuk memperoleh hasil yang optimal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian simulasi dengan bantuan program SAP 2000 V.15.0.0 untuk memperoleh gaya dalam berupa momen, tegangan, dan lendutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari nilai capacity ratio (R), momen (M), teganan lentur (σ), gaya geser (V), dan lendutan (Δ), batasan yang diberikan tidak boleh melampaui 33,750 m. Optimalisasi jarak kabel pada gelagar (a) tercapai pada model jembatan IX dengan jarak kabel (a) 33,750 m. Kata Kunci: Jembatan Cable stayed, jarak kabel, gaya dalam. Abstract Cable stayed bridge is one type of several types of bridges are primarily used in the construction of long-span bridge. The bridge has characteristics that are advantageous in terms of technical, economic, and aesthetic. Kukar Bridge is a bridge that crosses the river Mahakam collapse in 2011 and rebuilt in 2013. The Kukar bridge has a total width of bridge 9.6 m with a total length of bridge 470 m. This study was to discuss the design of the Kukar bridge using cable stayed system. Then model it into ten models on the cable bridge girder (a) different spacing (10,385 m – 45,000 m) to obtain optimal results. This study is a simulation study with the help of SAP 2000 V.15.0.0 program to gain force in the moment, stress, and deflection. The results showed that in view of the value of Capacity Ratio (R), moment (M), bending stess (σ), shear (V) and deflection (Δ) does not exceed the prescribed limits 33,750 m. Optimization of the girder cable distance (a) is reached on a bridge model IX with cable distance (a) 33.750 m. Keywords: Cable stayed bridge, cable distance, in the force.
PENGARUH JARAK TEPI PELAT SAMPING SAMBUNGAN SELF DRILLING SCREW (SDS) TERHADAP KUAT TARIK PADA BATANG TARIK BAJA RINGAN DWI GRAHA, BARA; Firmansyah, Mochamad
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja ringan mempunyai kekuatan yang pada prinsipnya kuat, hanya saja faktor non teknis yang selalu menjadi masalah, seperti pemasangan yang tidak terampil atau kecerobohan memberikan beban yang tidak semestinya pada rangka atap konstruksi baja ringan. Proses perakitan sangat penting dan vital perananaya  bagi struktur secara keseluruhan, diantaranya yaitu pemasangan screw atau biasa disebut baut. Kesalahan dalam memilih baut dapat berakibat fatal dalam suatu pekerjaan atap bangunan konstruksi baja ringan. Sehingga perhitungan  konstruksi ini harus dihitung secara detail agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin Jenis alat sambung yang umum digunakan pada konstruksi baja adalah sambungan dengan menggunakan alat sambung Self  Drilling Screw (SDS) atau orang konstruksi lebih sering menyebutnya Screw. Screw sangat vital peranannya, kesalahan dalam memilih dan memasang screw akan berakibat fatal, misalnya pertemuan titik simpul yang bergeser bahkan lebih buruk lagi adalah terputusnya sambungan. Penelitian ini berlatar belakang pada masalah pola screw sambungan rangka atap baja ringan. Penelitian ini mengamati tentang pengaruh jarak tepi pelat samping sambungan SDS terhadap kuat tarik  pada baja ringan. Tujuan penelitian ini adalah dapat mengetahui nilai kuat tarik maksimal dari jarak tepi pelat pada sambungan baja ringan. Serta dapat menganalisa nilai kegagalan dari sambungan dan screw. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan alat UTM. Bahan yang digunakan yaitu baja ringan dengan profil C.75.75 dan jenis screw yang digunakan adalah 10 16x16 CII. Penelitian ini direncanakan desain sambungan sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan sebenarnya. Jarak SDS ke tepi samping adalah 3df, 4df, 5df, 6df, 7df dan jarak antar SDS adalah 6df. Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh jarak tepi pelat samping terhadap jarak screw dengan kekuatan sambungan. Jarak tepi pelat samping dengan screw berdampak langsung terhadap kekuatan sambungan. P maksimal dari masing-masing benda uji dapat di identifikasi bahwa  benda uji dengan jarak pelat samping 6df  memiliki kuat tarik aktual yang paling maksimal diantara benda uji lainnya Namun benda uji dengan jarak tepi pelat samping lainnya masih dikatakan aman karena kuat tarik teori tersebut masih lebih besar teganganya dibanding kuat tarik aktual yang terjadi. Nilai kuat geser baik screw maupun pelat tidak cukup besar dibanding nilai kuat tarik (Ntaktual). Sehingga dapat dikatakan sambungan tersebut memiliki keruntuhan di setiap masing-masing benda uji. Keruntuhan tilling dan hole-bearing terjadi pada semua benda uji dengan berbagai nilai keruntuhan. Keruntuhan sambungan pada pelat tepi samping yang paling besar terjadi pada benda uji no 2 yaitu dengan jarak tepi pelat samping 4df. Keruntuhan ini mengakibatkan lubang screw semakin membesar pada setiap benda uji. Kata kunci: baja ringan, screw, kekuatan sambungan, jarak screw Abstract Light steel has a strong force in principle, only non-technical factors that have always been a problem, such as unskilledof the installation or give an undue burden on a lightweight steel roof truss construction carelessly. The assembly process is very important and vital role for the overall structure, such as the mounting screw. Mistake in choosing the scews can be fatal in aactivity of building roof light steel construction. So the calculation of this construction is to be calculated in detail so can be utilized optimally.Connecting tool type commonly used in steel construction is a connection by using Self Drilling Screws (SDS) or called Screw by constructor. Screw has a vital role, errors in selecting and installing the screw would be fatal, as the meeting point of the node that shifted even worse is the disconnection. The research background on the issue of the connection screw pattern light steel roof truss. The research observed the effect of space on the edge of the side plate SDS connection to a tensile strength on lightsteel. The purpose of this research was able to determine the value of the maximum tensile strength  thespace of the edge plate on light steel connection and analyze the value of the failure of the connection and screw. The research was conducted in the laboratory using UTM appliance. Materials used are light steel with C.75.75 profile and the type of screw used is 10 16x16 CII. This research planned joint design in accordance with the actual field. Space SDS to the side edges are 3df, 4df, 5df, 6df, 7dfand space between SDS is 6df. The result of this research is the influence of the side plate edge space to the space screw with the strength of the connection. Space to the edge of the side plate with a screw direct impact on the strength of the connection. P maximum of each test specimen can be identified that the specimen at a space of side plate 6df has a maximumof actual tensile strength among other specimen test but the other specimen at a space of the edge of the side plate are still safe because the voltageof theoretical tensile strength is greaterthan the tensile strength of the actual that occurs. Shear strength either screw or plate is not sufficiently greater than the tensile strength values (Ntaktual). So it can be said that connection have a collapse on each individual test specimen. The collapse tilling and hole-bearing occurs in all specimens with different values collapse. The greatest collapse of the connection on the side edge of the plate place in the test specimen no. 2 with the space of the edge of the side plate 4df. The collapseresulted  of the screw holes getting bigger on each specimen. Keywords: Light steel, screw, connection strength, spaceof screw
PENGARUH RASIO SODIUM HIDROKSIDA DENGAN SODIUM SILIKAT PADA MORTAR GEOPOLYMER BERBAHAN DASAR ABU TERBANG TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT GESER PADA APLIKASI SPESI BATU BATA SALWATUL AIS, NOVI
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan semen sebagai bahan pembuatan beton memberi dampak negatif pemanasan global (global warming) karena pada saat proses produksi semen menghasilkan gas CO2. Seiring dengan munculnya isu pemanasan (global warming) dan hadirnya penerapan konsep pembangunan hijau (green building) dalam bidang rekayasa bahan material. Pembuatan mortar geopolymer secara umum dilakukan dengan menggunakan abu terbang (fly ash) sebagai bahan dasar utamanya. Akan tetapi abu terbang (fly ash) tidak memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen, untuk itu diperlukan alkali aktivator yaitu sodium hidroksida dan sodium silikat untuk membantu proses polimerisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio sodium hidroksida dengan sodium silikat terhadap kuat tekan dan kuat geser mortar geopolymer berbahan dasar abu terbang, sehingga didapatkan komposisi campuran mortar geopolymer berbahan dasar abu terbang yang memenuhi persyaratan kuat tekan dan kuat geser sebagai mortar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan nilai optimum modulus alkali terhadap kuat tekan dan kuat geser pada mortar geopolymer sebesar 1,5 variasi M-03 dengan nilai kuat tekan optimumnya 35,451 MPa dan nilai  kuat geser sebesar 0,719 MPa. Kata Kunci : Abu Terbang, Alkali Aktivator, , Geopolymer , Kuat Tekan, Kuat Geser, Modulus Alkali, Mortar. Abstract The use of cement as concrete material give negative impact of global warming because during the process production of cement produce CO2 gas, along with the emergence of global warming and presence of green building in the material building. Manufacturing the geopolymer mortar generally use fly ash as the main base material. However, fly ash does not have ability to bind as well as cement, it is necessary for the alkaline activators are sodium hydroxide and sodium silicate to aid the polymerization process. The purpose of this study was to determine the effect of the ratio of sodium hydroxide with sodium silicate of compressive strength and shear strength of fly ash based geopolymer mortar, so we get a mix mortar composition of fly ash-based geopolymer which meets the requirements of the compressive strength and shear strength as a mortar. Based on the research that has been done, the optimum value alkali modulus of compressive strength and shear strength in geopolymer mortar is variation of 1.5 M-03 with the optimum value of 35.451 MPa of compressive strength and  shear strength of 0.719 MPa. Keywords: Alkali Activators, Alkali Modulus, Compressive Strength, Fly Ash, Geopolymer, Mortar, Shear Strength
ANALISIS MODULUS DRAINASE PADA SALURAN PERUMAHAN PURI SURYA JAYA, KECAMATAN GEDANGAN, KABUPATEN SIDOARJO EMMANUEL, YERIKO
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan Puri Surya Jaya merupakan perumahan elit yang terletak di Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo, yang masih sering mengalami banjir atau genangan tiap tahunnya, baik disebabkan oleh saluran drainase yang kurang layak,  banyak sedimentasi dan saluran drain inlet tertutup oleh sampah. Data atau informasi yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas PU Pengairan Kabupaten Sidoarjo dan data primer diperoleh dari survey langsung di lapangan. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan metode modulus drainase untuk menghitung debit hujan. Di dalam perhitungan metode modulus drainase juga menghitung penguapan air (evapotranspirasi) dan penyerapan air (perkolasi). Hasil yang diperoleh dari analisa perhitungan untuk evapotranspirasi ( ) sebesar 4.434 mm/hari sedangkan untuk perkolasi (P) diperoleh sebesar  6 mm/hari. Untuk perhitungan menggunakan metode modulus drainase sebesar 0.127 m3/detik/ha setelah dilakukan pengurangan terhadap curah hujan maksimal dengan evapotranspirasi ( ) dan perkolasi (P). Setelah dilakukan evaluasi saluran drainase antara penampang eksisting dengan penampang normalisasi sekitar  41.7 % saluran drainase eksiting yang berjumlah 66 segmen dari 8 cluster untuk saluran eksisting yang tidak memenuhi sehingga dilakukan perubahan dimensi saluran. Dari analisa perhitungan kemudian direncanakan normalisasi saluran dengan merencanakan penampang nomalisasi untuk saluran normalisasi kuarter menggunakan bentuk saluran lingkaran berdiameter 0.6 m dan 0.8 m sedangkan untuk saluran sekunder menggunakan bentuk saluran persegi ukuran lebar dasar B = 1 m dan tinggi penampang h = 0.60 m. Kata Kunci : metode modulus drainase, evapotranspirasi ( ) ,perkolasi (P) ,debit , normalisasi. ABSTRACT Puri Surya Jaya's housing is an elite housing located in Gedangan's district, Sidoarjo, which still often experience flooding or inundation, either due to the lack of decent drainage, also many of sedimentation and drain inlet channel covered by trash. The used data or information is secondary data acquired from Department of Irrigation Works Sidoarjo Regency and primary data is obtained from the direct survey on the place. Data processing method is using manually calculation in accordance with the the method for calculating drainage modulus debit rain.. In methodics calculation drainage modulus is also calculating water sublimate (evapotranspiration) and water absorption (percolation). The acquired result of morphological arithmetic for evapotranspiration ( ) is 4.434 mm/days, whereas for percolation (P) is 6 mm/days. For the calculation using the drainage modulus method is 0.127 m3/second/ha after the reduction of the maximum rainfall evapotranspiration ( ) and percolation (P ). After the evaluation of drainage channel between the existing cross-section with the normalization cross-section, about 41.7 % of the existing drainage channel that total 66 segments of 8 cluster to existing channel is  not fulfill it, so it does a change in channel dimension. From the analysis of the calculation then it is planed a normalization channel by planning the normalization cross-section to kuarter's normalization channel using the circle channel diameter 0.6 m and 0.8 m, meanwhile for secondary channel is used  the square channel which it size broad base b = 1 m and tall of cross-section h = 0.60 m. Keyword: drainage modulus, evapotranspiration ( ), percolation (P), debit, normalization
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR GAMPING MADURA PADA TANAH EKSPANSIF DI DAERAH WIYUNG SURABAYA TERHADAP NILAI PENGEMBANGAN TANAH AFIFFUROKHIM, TEGUH
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung ekspansif merupakan tanah dengan sifat kembang susut tinggi.Tanah di daerah wiyung Surabaya diindikasikan tergolong ke dalam tanah lempung ekspansif.Penelitian ini menggunakan stabilisasi kimia dengan penambahan kapur gamping Madura yang mengandung ion-ion positif calcium dan magnesium, dengan tujuan untuk memperbaiki stabilisasi tanah di daerah wiyung Surabaya agar mengurangi sifat kembang susut dari tanah tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen di laboratorium Universitas Negeri Surabaya dengan variasi penambahan serbuk batugamping : 0%, 3%, 6%,9%, dan 12%. Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan tes sifat-sifat fisik tanah,tes proctor standart dan tes pengembangan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar penambahan Kapur Gamping Madura pada tanah ekspansif di daerah Wiyung Surabaya maka nilai Pengembangan tanah akan semakin menurun. Nilai pengembangan tanah di daerah wiyung Surabaya sebesar 8,22%. Setelah penambahan 3%,6%,9%, dan 12% nilainya turun menjadi masing-masing 2,16%, 1,71%, 1,22%, dan 0,94 % Sehingga pemanfaatan penambahan Kapur Gamping Madura pada Tanah Ekspansif di daerah Wiyung Surabaya dapat Menurunkan Nilai Pengembangan dari Tinggi menjadi rendah.Hal tersebut dapat mengurangi kerusakan yang terjadi pada bangunan di sekitarnya. Kata Kunci: Tanah ekspansif, Kapur Gamping Madura,   Stabilisasi Kimia, Pengembangan Tanah ABSTRACT An expansive clay soil with high potential swelling nature. Land in Surabaya Wiyung indicated belong to the expansive clay. This study uses a chemical stabilization by the addition of limestone chalk Madura containing positive ions of calcium and magnesium, with the aim to improve stabilization of soil in the area Wiyung Surabaya in order to reduce development shrinkage properties of the soil. This research uses experimental research in the laboratory of the State University of Surabaya with a variation of the addition of limestone powder: 0%, 3%, 6%, 9% and 12%. The methodology in this research is to test the soil physical properties, test standards proctor, and potential swellling test. The results showed that the larger the addition of Madurese Limestone Limestone on expansive soil in the area Wiyung Surabaya then the value of potential swelling will decrease. Value of potential swellling in Wiyung Surabaya amounted to 8.22%. After the addition of 3%, 6%, 9%, and 12% in value down to respectively 2.16%, 1.71%, 1.22% and 0.94% Limestone Limestone utilization so that the addition of Madurese in Expansive Soil in the area of ??Surabaya Wiyung can Lowers potential swelling of High Value to be low. This can reduce the damage caused to buildings in the vicinity. Keywords: Expansive Soil, Lime Limestone Madura, Chemical Stabilization, Soil potential
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KARBIT TERHADAP PENINGKATAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF JUNDULLOH, MOH.
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stabilisasi tanah adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah. Salah satu penggunaan zat aditif untuk stabilisasi tanah ekspansif dapat berupa pencampuran limbah karbit pada tanah lempung. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah karbit terhadap peningkatan nilai California Bearing Ratio (CBR) pada tanah lempung ekspansif dengan variasi penambahan limbah karbit sebesar 0%, 3%, 6%, 9%, 12% dan 15%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Variabel bebas penelitian ini yakni menggunakan limbah karbit dengan persentase 0%, 3%, 6%, 9%, 12% dan 15% yang akan dicampur dengan tanah lempung ekspansif. Variabel terikat pada penelitian ini yakni nilai California Bearing Ratio (CBR). Tanah lempung yang diambil adalah di wilayah Desa Randegansari Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar penambahan limbah karbit pada tanah lempung ekspansif maka nilai CBR akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil analisis, untuk memenuhi persyaratan CBR tanah dasar (Subgrade), untuk CBR penetrasi 0,1” dengan nilai batas minimum CBR sebesar 4% maka dibutuhkan penambahan limbah karbit sebesar 0,3%. Untuk memenuhi persyaratan CBR lapis pondasi bawah (Subbase) dengan nilai batas minimum CBR sebesar 25% dan IP kurang dari atau sama dengan 10% maka dibutuhkan penambahan limbah karbit 14,9% dengan didapatkan nilai CBR penetrasi 0,1” sebesar 33,2% dan nilai IP 10%. Kata Kunci: tanah lempung ekspansif, limbah karbit, nilai CBR Abstract Soil stabilization is mixing the soil with certain materials, in order to improve technical properties soil. One use of additives for the stabilization of expansive soil can be a mixing of waste carbide on clay. The purpose of this study was to determine the effect of waste carbide to increase the value of California Bearing Ratio (CBR) on expansive clay with a variety of additional waste carbide by 0%, 3%, 6%, 9%, 12% and 15%. This study was an experimental research. The independent variable of this research is to use waste carbide with a percentage of 0%, 3%, 6%, 9%, 12%, and 15% of which will be mixed with expansive clay. The dependent variable in this study the value of California Bearing Ratio (CBR). Clay taken is the territory of village randegansari District Driyorejo, Regency Gresik The results showed that the larger to addition of calcium carbide waste on the expansive clay CBR value will increase. Based on the analysis result, to get the requirements of CBR subgrade, for CBR penetration 0,1” with a minimum limit value amount of 4%, it takes the addition of 0.3% calcium carbide waste. To get the requirement of bottom layer (subbase) with minimum value of CBR 25% and IP below or same 10%, to get the requirement it is needed additional 14,9% carbide waste with value of CBR penetration 0,1” of 33,2% and Value IP 10%. Keywords : expansive clay, carbide waste, the value of CBR
PENGARUH PENAMBAHAN VARIASI MOLARITAS NAOH TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LEKAT MORTAR GEOPOLYMER BERBAHAN DASAR ABU TERBANG PADA APLIKASI SPESI BATA MERAH NURMA PUSPITA APSARI, DEBI
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan konstruksi sangat erat kaitannya dengan penggunaan material yang mengandung bahan-bahan tidak ramah lingkungan sehingga dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar seperti semen yang dijadikan sebagai beton segar. Beton geopolymer dengan campuran abu terbang sendiri tidak memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen, tetapi dengan kehadiran air dan ukuran partikelnya yang halus, oksida silika yang dikandung oleh abu terbang akan bereaksi secara kimia dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat (Hardjito dkk, 2005). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kuat tekan mortar geopolymer berbahan dasar abu terbang, kuat lekat, dan menentukan kadar optimum penambahan variasi molaritas NaOH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan dan kuat kuat lekat optimum dihasilkan pada variasi molaritas D sebesar 23,21 MPa dan 0,89 MPa. Kadar optimum yang didapat untuk pembuatan mortar ialah variasi D dengan menggunakan alkali aktivator sebesar 12 Molar. Kata kunci : alkali aktivator, abu terbang, geopolymer, kuat tekan, kuat lekat Abstract Building construction is closely associated with the use of materials containing ingredients that are not environmentally friendly so that it can be bad for the environment, such as cement is used as the fresh concrete. Geopolymer concrete with a mixture of fly ash itself does not have ability to bind as well as cement, but with the presence of water and the size of the particles which are smooth, silica oxide contained by fly ash will react chemically and generate substances that possess the binding ability (Hardjito et al, 2005). The purpose of this research is to know the results of the compressive strength of fly ash based geopolymer mortar, shear strength, and determining the optimum levels of addition of NaOH molarity variation. The result of this study shows that the optimum compressive strength and shear strength obtained in variation molarity D of 23,21 MPa and 0,89 MPa. Optimum levels obtained for mortar making is D variation by using an alkaline activator of 12 Molar. Keywords: alkaline activator, fly ash, geopolymer, compressive strength, shear strength
PENGARUH KETEBALAN PROFIL BATANG TEKAN TERHADAP GAYA LUAR PADA RANGKA ATAP BAJA RINGAN TRIDIONO PAMUNGKAS, AVIT
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja ringan yang digunakan untuk rangka kuda-kuda tidak lepas dari beberapa masalah kegagalan struktur, misalnya kegagalan dalam sambungan, kemampuan rangka batang menahan beban, dan lain lain. Untuk rangka batang sendiri biasanya kegagalan struktur rangka kuda-kuda atap baja ringan banyak terjadi didaerah batang tekan karena mengalami tekuk lokal (buckling). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan profil batang tekan terhadap gaya luar dan mengetahui perilaku keruntuhan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium dengan memberikan beban pada masing-masing benda uji rangka batang baja ringan hingga mencapai beban maksimum. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja ringan dengan profil yang digunakan untuk batang tekan adalah profil C 80.60, profil C 80.70, Profil C 80.75, dan profil C 80.100. Sedangkan, untuk batang tarik digunakan profil C 80.100. Berdasarkan hasil pengujian, rasio perbandingan batang tekan teoritik dan aktual pada benda uji I sebesar 71,8%, Benda uji II sebesar 70,2 %, Benda uji III sebesar 70,7 %, dan Benda uji IV sebesar 80,2%. Semakin tebal profil pada batang tekan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kekuatan nominal (Pn). Namun, berdasarkan hasil analisa pengujian dapat dilihat bahwa tebal profil pada batang tekan yang paling optimal adalah profil C dengan ketebalan 0,75 mm karena memiliki nilai kekuatan nominal (Pn) terbesar dari keempat benda uji. Kata Kunci: baja ringan, rangka batang, tegangan tekan, tegangan tarik. Abstract Cold Formed Steel that used for truss framework can not be separated from some problems of structural failure, such as failure in the connection, the ability of the trunk to withstand loads, and others. For the trunk itself, usually the failure of the frame structure of cold formed steel trusses are mostly on the area of press sticks due to local buckling. This study aims to determine the effect of thickness of the stem profile on the outer force and to know the collapse behavior. This study was conducted in laboratory by assigning loads on each cold formed steel trusses test object to reach the maximum load. The materials used in this research are cold formed steel with profiles used for press rods are: profile C 80.60, profile C 80.70, Profile C 80.75, and profile C 80.100. Meanwhile, for the tensile member used profile C 80.100. Based on the test results, comparison ratio between actual and theoretical composition rods on the test specimens I was 71.8%, the second test object was 70.2%, the third test object was 70.7%, and the test object IV was 80.2%. The thicker the profiles on the press bars does not significantly affect the nominal strength (Pn). However, based on the results of the test analysis can be seen that the thickness of the profile on the most pressed stem was C profile with 0.75 mm thickness because it has the largest nominal strength value (Pn) from the four specimens. Keywords: cold formed steel, trusses, compression stress, tension stress
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR PADA SENTRA PEDAGANG KAKI LIMA KARAH DENGAN METODE BIOFILTER SHERLYANNE, KUKUH
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-89 Periode 2 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sentra PKL Karah menghasilkan limbah padat dan cair. Limbah padat dibuang ke Tempat Pembuangan Umum (TPU) sementara limbah cair dibuang langsung ke saluran drainase. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah lingkungan seperti bau, sarang nyamuk dan lalat, dan sumber penyakit. Untuk itu perlu dilakukan penanganan menggunakan alat yaitu biofilter. Biofilter adalah bioreaktor lekat tetap, dimana mikroorganisme tumbuh dan berkembang diatas suatu media. Biofilter memanfaatkan kinerja mikroorganisme pada lapisan permukaan media (biofilm) dengan proses biologi. Penelitian dilakukan dengan  mengalirkan air limbah ke dalam biofilter dengan waktu kontak yang ditentukan sambil diamati efektifitas biofilter dalam menurunkan kadar beban pencemar melalui analisa laboratorium. Dari hasil pengamatan efluen biofilter alat ini bisa diaplikasikan pada Sentra PKL Karah dengan modifikasi. Biofilter mampu menurunkan kadar TSS sebanyak 97,19%; 96,04% untuk COD; 97,7% untuk BOD; dan 99,5% untuk Minyak/Lemak. Kata kunci: Biofilter, Limbah cair, biofilm Abstract Karah culinary centers produce solid waste and waste water. Solid waste disposed to discharged place while liquid waste water disposed directly to channel drainage .This has led to the environmental problems like the odor , mosquito and flies nest , and the source of many diseas . However, this condition need a solution by a technology named biofilter. Biofilter is bioreactor limy fixed , where microorganisms grow and flourish above a media .Utilizing performance biofilter microorganisms on a surface coating media ( biofilm ) with biological process . The research was done by streaming waste water into biofilter according to specified time contact while observed effectivity of biofilter in lowering levels of pollutant burden through laboratory analysis . The result of the observation at biofilter effluent  was biofilter could apply to Karah culinary center with some modification .Biofilter could decrease the TSS, COD, BOD, and oil/fat levels as much as: 97,19%; 96,04 %; 97,7 %; and 99.5 %.  Keyword:  Biofilter , Wastewater , Biofilm

Page 3 of 4 | Total Record : 31