cover
Contact Name
Suci Megawati
Contact Email
sucimegawati@unesa.ac.id
Phone
+6281342706458
Journal Mail Official
publika@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNESA Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung I3 Lantai 1 Postal Code: 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Publika
ISSN : -     EISSN : 2354600X     DOI : https://doi.org/10.26740/publika.v9n2
Core Subject : Social,
PUBLIKA is available for free (open access) to all readers. The articles in PUBLIKA include developments and researches in Public Policy, Public Management, and Local Administration (theoretical studies, experiments, and its applications).
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 3 (2017)" : 15 Documents clear
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG RAMAH ANAK MELALUI PROGRAM INISIASI KAMPUNGE AREK SUROBOYO (KAS) DI KELURAHAN JAMBANGAN KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA (STUDI PADA RT 7 DAN RT 8 RW 3 KELURAHAN JAMBANGAN KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA) AISYAH
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Kota Surabaya terus berupaya untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam menjadikan Surabaya sebagai kota yang layak bagi anak. Pemerintah Kota Surabaya bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) mencanangkan program Inisiasi Kampunge Arek Suroboyo (KAS). Dalam program ini mengharapkan masyarakat untuk berperan aktif dalam membentuk suatu sistem yang berbasis kepada pola tumbuh kembang anak didaerah sekitar tempat tinggalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kampung ramah anak melalui program Inisiasi Kampunge Arek Suroboyo (KAS) di RT 7 dan RT 8 RW 3 Kelurahan Jambangan Kecamatan Jambangan Kota Surabaya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini yaitu pada jenis partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kampung ramah anak. data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder diperoleh dari dokumentasi, arsip-arsip, buku dan media online yang berkaitan dengan fokus penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi teknik analisis data dilakukan melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) partisipasi masyarakat berupa buah pikiran, masyarakat turut memberikan masukan, usulan atau ide dalam rapat yang diselenggarakan. 2) partisipasi masyarakat berupa tenaga, masyarakat memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap daerah mereka sehingga warga (orang tua) aktif untuk mendidik dan mengarahkan anak-anak dalam hal yang positif, selain itu juga usaha warga untuk terus menjaga lingkungan mereka agar tetap bersih, sehat, nyaman dan juga aman bagi tumbuh kembang anak-anak mereka. 3) partisipasi masyarakat berupa harta benda, masyarakat menyumbang secara tidak langsung karena mereka menerapkan iuran yang dibayar tiap bulan. 4) partisipasi masyarakat berupa kemahiran dan keterampilan, masyarakat rutin mengadakan kegiatan untuk membuat daur ulang dari sampah. 5 partisipasi masyarakat berupa sosial, masyarakat intens berkomunikasi satu sama lain, rutin mengadakan kegiatan-kegiatan bersama untuk terus menjaga kekeluargaan antar tetangga. Kata kunci: Partisipasi, Masyarakat, Kampung.
Efektivitas Pelayanan Uji Kir di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Wiyung Melalui Aplikasi E-Dishub AYU FABIOLA
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Dinas Perhubungan Kota Surabaya memanfaatkan adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau electronic government yang terwujud dalam aplikasi e-dishub. E-dishub sendiri merupakan aplikasi mobile smartphone Pemerintah Kota Surabaya yang dapat diperoleh melalui playstore dalam platform android. E-dishub sendiri dibuat untuk mempermudah wajib uji dalam mendaftarkan uji kir di UPTD PKB Wiyung dan menghindari transaksi uang antar muka dengan atau yang biasa disebut pungli. Penelitian yang dilakukan di UPTD PKB Wiyung ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Fokus penelitian menggunakan Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Electronic Government menurut Al-Shafi. Penentuan informan menggunakan metode key informant yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan dalam bidang organisasi e-dishub tidak memiliki struktur organisasi sendiri karena e-dishub berada di bawah naungan sub bagian umum dan kepegawaian. E-dishub dibuat dengan tujuan untuk mempermudah wajib uji dalam mendaftarkan uji kir kendaraannya. Dalam bidang teknik, edishub memiliki standar teknologi yang diterapkan dalam pembuatannya yang berguna untuk melindungi keamanan dan kerahasiaan penggunanya serta dapat diakses 24 jam dalam 7 hari nonstop dari mana saja dan kapan saja. E-dishub memiliki pegawai khusus yang direkrut oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya untuk membuat dan memelihara e-dishub dan website dishub. Dalam bidang sosial, pihak Dinas Perhubungan Kota Surabaya dan UPTD PKB Wiyung kurang maksimal dalam memberikan sosialisasi pada masyarakat, hal ini tercermin pada saat beberapa narasumber yang kami wawancara tidak mengetahui tentang aplikasi e-dishub. Aplikasi e-dishub mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Surabaya. Kata Kunci: Efektivitas, Uji Kir, Aplikasi
PENERAPAN LAYANAN ELEKTRONIK MELALUI PROGRAM DESA LENGKAP ZONA NILAI TANAH (DEKAP ZONITA) DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO INAS SHAFANAHHUSNU S
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Masalah mengenai cara untuk mengetahui harga tanah secara valid yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu penyebab terciptanya Program Dekap Zonita. Program yang dibuat pada tahun 2015 ini merupakan inovasi berbasis internet yang dimiliki oleh BPN Kabupaten Sidoarjo dengan tujuan untuk memberikan informasi dibidang pertanahan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak perlu datang ke kantor BPN Kabupaten Sidoarjo hanya untuk menanyakan harga tanah yang dimilikinya. Akan tetapi, pada pelaksanaan program ini, tahap sosialisasi dikatakan minim karena masih banyaknya warga Kabupaten Sidoarjo yang belum mengetahui adanya program ini. Oleh karena itu diperlukan penelitian yang mendalam mengenai bagaimana penerapan program dan juga permasalahan terkait sosialisasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan fokus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kebutuhan Prioritas Daerah, Ketersediaan Dana dan Anggaran, Infrastruktur Telekomunikasi, Tingkat Konektivitas dan Penggunaan TI, Kesiapan SDM, Perangkat Hukum dan Perubahan Paradigma. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program Dekap Zonita telah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan informasi dibidang pertanahan, namun proses sosialisasi yang dilakukan belum maksimal dan terdapat menu yang masih kosong. Hal ini dapat dilihat pada indikator Kebutuhan Priotas Daerah yang mana menunjukkan bahwa program ini telah telah menjadi kebutuhan dalam penyebaran informasi mengenai pertanahan namun tahap sosialisasi yang dilakukan belum maksimal. Indikator Ketersediaan Dana dan Anggaran yang ditentukan telah sesuai dengan besaran kebutuhan dalam penerapan program Dekap Zonita. Infrastruktur Telekomunikasi yang ada baik pada Kabupaten Sidoarjo dan instansi terkaitpun telah memenuhi persyaratan sehingga program Dekap Zonita dapat terlaksana dengan lancar. Untuk Tingkat Konektivitas dan Penggunaan TI pun seimbang baik kecanggihan teknologi yang digunakan dengan kemampuan masyarakat sebagai pengguna program Dekap Zonita. Pada Kesiapan SDM, pegawai BPN Kabupaten Sidoarjo telah memiliki kemampuan untuk menerapkan program Dekap Zonita dilihat dari segi pendidikan, produktifitas, dan perilaku dalam melayani masyarakat. Perangkat Hukum yang ada telah melindungi program Dekap Zonita untuk terus berjalan. Namun pada indikator Perubahan Paradigma yang terjadi di BPN Kabupaten Sidoarjo ini belum berjalan secara maksimal karena masih terdapat menu yang belum terdapat data didalamnya. Kata Kunci : E-Government, Dekap Zonita
KUALITAS PELAYANAN DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MADIUN Reno Diyahna Putra
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Perpustakaan Umum Kota Madiun merupakan salah satu sumber ilmu dan pusat informasi yang mulai dianggap penting keberadaanya. Pemerintah Kota Madiun sebagai pengelola perpustakaan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan tetapi dalam perjalananya masih ditemukan beberapa masalah pada pelayanan perpustakaan. Tujuan penelitan ini adalah mengetahui kualitas Perpustakaan Umum Kota Madiun. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus pada penelitian ini adalah kualitas pelayanan Perpustakaan Umum Kota Madiun menggunakan tiga dimensi Library Quality yaitu: Affect of Service, Information Control dan Library as Place. Berdasarkan hasil pemaparan penelitian Kualitas Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Madiun masih belum dapat memenuhi harapan pemustaka. Hal tersebut berdasarkan temuan di lapangan, dimana pada dimensi affect of service masih banyak keluhan yang dirasakan pemustaka mengenai kemampuan pustakawan dalam memberikan pelayanan. Kemudian pada dimensi information control dinilai masih kurang memuaskan, karena koleksi perpustakaan masih sedikit jumlahnya dan tidak beraneka ragam serta masih belum teraktual. Pada dimensi library as place Perpustakaan Umum Kota Madiun sudah sangat baik, dikarenakan lokasi perpustakaan berada di pusta kota dan mudah diakses oleh pemustaka. Akan tetapi masih ditemukan keluhan pemustaka pada fasilitas perpustakaan, yaitu fasilitas parkir kendaraan dan loker barang. Saran dari peneliti untuk Perpustakaan Umum Kota Madiun adalah diharapkan pustakawan perpustakaan meningkatkan pelayananya terutama pada perhatian dan kehandalan dalam melayani. Perpustakaan Umum Kota Madiun juga harus dapat menambah koleksi perpustakaan dan menyajikan koleksi yang teraktual. Dan yang terakhir diharapkan Perpustakaan Umum Kota Madiun memperbaiki fasilitas pelayanan terutama pada halaman parkir kendaraan dan loker barang, serta penambahan stan pelayanan supaya pelayanan tidak terkendala dengan menumpuknya pemustaka. Kata kunci : Kualitas, Pelayanan, Perpustakaan
IMPLEMENTASI LAYANAN E-WADUL DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SURABAYA LANTRI VIDYA PURA
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Pelayanan publik menyangkut kehidupan yang sangat luas dalam berbangsa maupun bernegara Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003. Merespon pada prinsipprinsip pelayanan publik seperti akuntabilitas dan transparansi, pemerintah mulai mengembangkan EGovernment dalam menjalankan urusan pemerintahannya sebagaimana diamanatkan pada Instruksi Presiden No. 03 Tahun 2003. Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan aplikasi terbarunya untuk mewujudkan Go To Cyber City dan Smart City di Kota Surabaya dalam bidang Innovation Government dan Electronic Government. Salah satu jenis pelayanan publik di Kota Surabaya adalah Media Center yang terdapat pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya untuk menangani pengaduan masyarakat dengan meluncurkan aplikasi terbaru berbasis elektronik bernama E-Wadul Berdasarkan SK Walikota No.188.45/59.436.1.2/2015 Tim pelaksaan keluhan/pengaduan masyarakat (TPKPM) merupakan Tim yang mendapatkan SK Walikota Surabaya untuk menjadi perwakilan dari setiap SKPD dalam menanggani keluhan masyarakat yang ada. Aplikasi ini diresmikan pada tanggal 31 Mei 2016 yang bertepatan dengan HJKS (Hari Jadi Kota Surabaya) ke-723.Layanan E-Wadul ini adalah inovasi yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk mempermudah masyarakat dalam mengadukan segala pengaduan terkait Pemerintahan Kota Surabaya. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu mendiskripsikan bagaimana Implementasi Layanan E-Wadul di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya. Indikator yang memperngarui keberhasilan implementasi electronic govermen ini menurut O’Brien (2005) yaitu: Dukungan manajemen eksekutif, Keterlibatan end user / peran pemakai akhir, Kejelasan pernyataan kebutuhan, Perencanaan yang matang dan tepat, Harapan yang nyata / realistic.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pengdekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi layanan E-Wadul ini sudah cukup baik walaupun masih terdapat kekurangan di bidang pelayanannya, selain itu tidak seluruh masyarakat Surabaya dapat mengakses aplikasi tersebut, namun pihak Dinas Komunikasi dan Informatika terus berupaya untuk meningkatkat pelayanannya baik di bidang pelayanan maupun dibidang koneksi internet. Kata Kunci: Pelayanan Publik, Implementasi,
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA PASIEN PEMEGANG KARTU JOMBANG SEHAT DI PUSKESMAS MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG M ZAINAL ARIFIN
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Sosial Kabupaten Jombang mengeluarkan program jaminan kesehatan berupa Kartu Jombang Sehat (KJS). Kartu Jombang Sehat tidak jauh berbeda dengan kartu kartu jaminan kesehatan yang lain. Secara fungsi, layanan dan alur penggunaannya sama, yang membedakan adalah waktu dan daerah penerbitan kartu. Kartu Jombang Sehat diterbitkan pemerintah Kabupaten Jombang bagi masyarakat Jombang yang tidak mampu dan fakir miskin yang belum terdaftar sebagi peserta Jamkesmas. Prosedur Kartu Jombang Sehat menggunakan sistem rujukan berjenjang dimana peserta KJS harus melalui fasilitas kesehatan tingkat I atau puskesmas untuk berobat. Salah satu Puskesmas yang melayani peserta Kartu Jombang Sehat adalah Puskesmas Mojoagung dimana Puskesmas Mojoagung merupakan Puskesmas terbaik di Kabupaten Jombang. Dari hasil uraian diatas, perlu dilakukan kajian mendalam mengenai pelayanan yang diberikan Puskesmas Mojoagung kepada pasien pemegang Kartu Jombang Sehat. Hal tersebut menjadikan peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam dengan mengambil judul: Survei Kepuasan Masyarakat Pada Pasien Pemegang Kartu Jombang Sehat di Puskesmas Mojoagung Kabupaten Jombang.Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif – kuantitatif. Penelitian ini mengambil sampel 85 orang dari populasi 547 orang menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis statistik kuantitatif deskriptif.Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan pasien pemegang Kartu Jombang Sehat di Puskesmas Mojoagung Kabupaten Jombang secara garis besar sudah berjalan dengan sangat baik karena perolehan nilai setiap indikator prosedur memperoleh persentase sebesar 55,41%, persyaratan prosedur 66,43%, waktu pelayanan 68,35%, biaya/tarif 68,35%, produk spesifikasi jenis pelayanan 75,53%, kompetensi pelaksana 76,53%, perilaku pelaksana 66,88%, maklumat pelayanan 76%, penanganan pengaduan, saran dan masukan sebesar 66,71%. Peneliti memberikan beberapa saran yaitu Melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan terhadap pasien pemegang Kartu Jombang Sehat dengan meningkatkan kualitas pegawai dan petugas dengan pelatihanpelatihan khusus, mensosialisasikan beberapa keterangan-keterangan atas Kartu Jombang sehat kepada Pasien Pemegang Kartu Jombang Sehat, dan di sarankan agar Puskesmas Mojoagung menambah tenaga ahli di Unit Gawat Darurat Puskesmas Kata Kunci : Survei Kepuasan Masyarakat, Kartu Jombang Sehat
Inovasi Layanan Cetak Tiket Mandiri (CTM) di Stasiun Besar Kota Madiun Kharismadia Putra Ekinasmara
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Transportasi merupakan sarana pemenuh kebutuhan bagi masyarakat indonesia seperti bekerja, sekolah, maupun berpergian dengan keluarga. Dari berbagai jenis transportasi yang ada di Indonesia kereta api merupakan salah satu transportasi favorit bagi masyarakat dengan alasan sifatnya yang cepat, aman serta lebih fleksibel dalam melakukan perjalanan. PT. KAI (Persero) sebagai satusatunya penyelenggara transportasi kereta api di Indonesia, terus berbenah dalam melakukan pelayanan demi menciptakan sebuah pelayanan yang berkualitas. Salah satu inovasi yang diciptakan PT.KAI adalah layanan cetak tiket mandiri. Cetak tiket mandiri ini adalah layanan untuk mempermudah para penumpang untuk mencetak tiket yang telah mereka beli melalui channel resmi yang telah bekerja sama dengan PT.KAI. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mendeskripsikan inovasi layanan cetak tiket mandiri di Stasiun Besar Kota Madiun. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah inovasi layanan cetak tiket mandiri menggunakan lima atribut inovasi yaitu : keunggulan relatif, kesesuaian, kerumitan, kemungkinan dicoba, kemudahan diamati. Lokasi penelitian yaitu Stasiun Besar Kota Madiun. Berdasarkan hasil paparan penelitian inovasi layanan cetak tiket mandiri sudah dapat dikataakan dengan baik. Hal itu terlihat dari atribut inovasi keunggulan relatif yaitu inovasi ini memiliki keunggulan yang berupa kecepatan waktu para penumpang untuk mencetak tiket, atribut kesesuaian yaitu inovasi ini sudah sesuai dengan kebutuhan penumpang yaitu proses administrasi yang cepat, mudah dan fleksibel, atribut Kerumitan yaitu bahwa dalam inovasi ini tidak adanya kerumitan yang signifikan karena prosedur dan mekanisme penggunaan layanan ini dapat diperoleh dengan mudah dengan bantuan petugas, atribut kemungkinan dicoba yaitu bahwa pada awal layanan ini diterapkan berupa dua unit mesin cetak tiket mandiri dan masih terjadi penumpukan karena penumpang mulai beralih menggunakan layanan ini, sehingga pihak stasiun meminta agar ditambah satu unit menjadi tiga, atribut kemudahan diamati yaitu terlihat dari fasilitas ruang tunggu yang berada di dekat loket dan mesin cetak tiket mandiri yang sudah tidak berfungsi karena semenjak adanya layaanan ini sudah jarang terlihat antrian. Adapun saran dari peneliti terhadap PT.KAI kususnya Stasiun Madiun yaitu memperluas proses sosialisasi kepada masyarakat akan penggunaan layanan cetak tiket mandiri ini, melakukan pengecekan rutin terhadap alat-alat operasional berupa layar, printer, serta jaringan internet untuk menghindari resiko yang mungkin merugikan penumpang dan yang terakir adalah pengkajian ulang terhadap sistem boking yang hanya bisa dimasukan satu kali untuk bisa dilakukan lebih dari satu kali untuk mencegah kerugian apabila tiket tidak tercetak. Kata Kunci: Pelayanan Publik, Inovasi Pelayanan, Cetak Tiket Mandiri
PENGARUH FAKTOR TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM RUMAH BAHASA (Studi Pada Rumah Bahasa Kota Surabaya) DWI OKTAVIANTI
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Kota Surabaya merupakan salah satu Kota yang meyiapkan beberapa aspek untuk kedatangan pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean. Salah satu aspek yang perlu disiapkan yaitu pada sumber daya manusia. Walikota Surabaya telah berinisiatif membuat sebuah program Rumah Bahasa. Program Rumah Bahasa ini menempatkan masyarakat sebagai pihak utama dalam pengembangan. Masyarakat perlu berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan Program Rumah Bahasa. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi, jadi masalah dalam penelitian iniyakni “Apakah factor tingkat pendidikan dan usia terhadap partisipasi masyarakat dalam program rumah bahasa kota Surabaya?. Penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh factor tingkat pendidikan dan usia terhadap partisipasi masyarakat di Rumah Bahasa Kota Surabaya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel, variable Usia (x1) dan variabel Tingkat Pendidikan (x2) terhadap Partisipasi Masyarakat (Y). Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 100 responden peserta di RumahBahasa Kota Surbaya dengan menggunakan metode probability sampling untuk mengetahui tanggapan reponden terhadap masing-masing variabel. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis lewat uji F dan uji t, serta uji analisis koefisien determinasi (r2). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang berfungsi untuk membuktikan hipotesis penelitian. Data-data yang telah memenuhi validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 25,569 + 0,543 (x1) + 2,487 (x2) Hasil analisis mendapatkan bahwa kedua factor usia dan tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap partisipasi masyarakat. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa kedua variabel independent yang terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependent partisipasi masyarakat. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa variable Usia dan Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap partisipasi masyarakat. Angka Adjusted R Square sebesar 7% bias dijelaskan oleh kedua variabel independent yang digunakan dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya sebesar 93% dijelaskan oleh variable lain diluar kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kata kunci: usia, pendidikan, partisipasi.
MANAJEMEN STRATEGI TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN (TTP) DI DESA BANYUBANG KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN FAJAR KHOIRUNNAS
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Taman Teknologi Pertanian (TTP) Banyubang merupakan program dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang di bangun pada tahun 2015 di Desa Banyubang Kecamatan Selokuro Kabupaten Lamongan.Secara konseptual Taman Teknologi Pertanian (TTP) adalah salah satu pilihan model yang dikembangkan Kementan untuk menumbukan klaster-klaster bisnis baru sebagai dampak dari difusi tektologi dan pengembangan kawasan yang dikelola bersama instansi terkait dan masyarakat atau kelompok tani setempat.Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menjelaskan dan mendiskripsikan secara tertulis mengenai manajemen strategi Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Desa Banyubang.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi.Pengolahan data melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Taman Teknologi Pertanian (TTP) Desa Banyubang telah berhasil menerapkan Manajemen Strategi Taman Teknologi Pertanian (TTP) Desa Banyubang dalam bidang pemberdayaan Petani, penyelenggaraan pelatihan atau kegiatan dan melakukan kemitraan dengan swasta. Serta fokus utama manajemen strategi pada keberlanjutan program TPP telah mampu mandiri tanpa bantuan anggaran dari pemerintah untuk mengelola operasional TTP Banyubang sesuai dengan Road Map yang menetapkan diakhir tahun 2017 atau 3 tahun setelah program berjalan. Meskipun telah berhasil, terdapat kendala dalam manajemen strategi tersebut.Kendala dalam manajemen strategi Taman Teknologi Pertanian di Desa Banyubang yaitu administrasi perumusan strategi, penyusunan program kerja, tidak adanya SOP (Standar Operasional Prosedur) organisasi dan kurangnya kerjasama dengan pihak akademisi atau perguruan tinggi (academician). Kata Kunci : Manajemen, Strategi, Pertanian, Pemberdayaan
EVALUASI PERDA KABUPATEN BOJONEGORO NO. 9 TAHUN 2010 TENTANG DESA (STUDI EVALUASI KEBIJAKAN BUMDes DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN BOJONEGORO BUDI UTOMO
Publika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v5n3.p%p

Abstract

Abstrak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Sugihwaras merupakan salah satu dari 21 BUMDes yang masih aktif di Kabupaten Bojonegoro. BUMDes di Desa ini memiliki 4 unit usaha yaitu unit usaha air bersih (Hippam), unit usaha simpan pinjam, unit usaha rumah bayar listrik, dan unit usaha toko pertanian. permasalahan yang terdapat pada BUMDes ini adalah BUMDes ini belum mampu mengoptimalkan pendapatannya dari keempat unit usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan evaluasi Perda Kabupaten Bojonegoro No. 9 Tahun 2010 Tentang Desa (Studi Evaluasi Kebijakan BUMDes di Desa Sugihwaras Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari Pendamping BUMDes di Desa Sugihwaras yang ditunjuk oleh BAPPEDA, Sekdes Desa Sugihwaras yang merupakan perwakilan dari Pemerintah Desa Sugihwaras, dan sebagian masyarakat Desa Sugihwaras sebagai pengguna layanan BUMDes. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan berupa pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan evaluasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Sugihwaras yang dilihat dari 6 indikator model evaluasi yang telah dikemukakan oleh William N. Dunn yaitu 1) efektivitas, BUMDes di Desa Sugihwaras belum mampu mencapai tujuan dari didirikannya BUMDes karena BUMDes belum mampu meningkatkan PADes yang didasari dari BUMDes ini terlalu fokus untuk membantu masyarakat tanpa memikirkan keuntungan, Untuk mengelola potensi desa hanya unit usaha air bersih (Hippam) yang dapat mencapainya sedangkan ketiga unit usaha yang lain belum mampu, dari segi menciptakan lapangan kerja BUMDes ini belum mampu menciptakan lapangan kerja karena ketidakmampuan pemerintah desa dalam menggaji pengurus BUMDes 2) efisiensi, yang terjadi dilapangan adalah biaya perawatan sarana dan prasana serta biaya operasional tidak sebanding dengan pendapatan yang didapat sehingga hampir tidak ada keuntungan, disamping itu gaji yang diterima pengurus BUMDes tidak sepadan dengan usaha yang telah dilakukan, 3) kecukupan, BUMDes di Desa Sugihwaras ini belum mampu memberikan kontribusi pada peningkatan PADes, unit usaha yang mampu mengoptimalkan potensi desa hanya unit usaha air bersih (Hippam) dari keempat unit usaha yang ada, dan juga BUMDes belum mampu menyediakan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat Desa Sugihwaras dikarenakan gaji yang diberikan minim, 4) perataan, hanya unit usaha air bersih (Hippam) yang mampu menjangkau semua masyarakat Desa Sugihwaras, sedangkan ketiga unit usaha lainnya belum mampu melakukan hal tersebut, 5) responsivitas, dari keempat unit usaha yang dimiliki oleh BUMDes di Desa Sugihwaras hanya unit usaha air bersih (Hippam) yang mendapat respon yang baik dari masyarakat Desa Sugihwaras, 6) ketepatan, BUMDes ini belum tepat karena belum mampu meningkatkan PADes yang didasari dari kurangnya dukungan pemerintah desa untuk menaikkan tarif, unit usaha ini juga belum tepat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat karena unit usahanya bergerak dibidang jasa yang tidak melibatkan masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Sugihwaras masih belum optimal, maka saran peneliti adalah 1) Perlu adanya kenaikan tarif pada pelayanan yang diberikan dengan mempertimbangkan masyarakat desa dan biaya operasional, 2) penghapusan unit usaha rumah bayar listrik karena sudah tidak efektif dan digantikan dengan unit usaha baru yang dapat merangkul masyarakat sehingga selain meningkatkan PADes juga meningkatkan pendapatan masyarakat, 3) Pekerjaan sebagai pengurus BUMDes diharapkan dapat menjadi pekerjaan utama, sehingga pengurus BUMDes fokus dalam mengelola dan mengembangkan BUMDes. Kata kunci : Evaluasi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Page 1 of 2 | Total Record : 15