cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
LenteraBio
ISSN : 22523979     EISSN : 26857871     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2015):" : 7 Documents clear
KEBERADAAN ARTHROPODA EKTOPARASIT PADA AGAPORNIS FISCHERI DAN HUBUNGANNYA DENGAN FREKUENSI PREENING KARMA, LUSIA
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 4, No 3 (2015):
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agapornis fischeri merupakan salah satu anggota lovebird dari genus Agapornis yang berasal dari Afrika dan saat ini banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan. Keberadaan ektoparasit merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup lovebird. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit dan mendeskripsikan hubungan antara frekuensi  preening terhadap intensitas serangan ektoparasit pada lovebird. Sampel burung lovebird diambil secara acak dari peternakan lovebird di Dupak-Surabaya sebanyak 16 ekor. Pengambilan ektoparasit menggunakan metode penyisiran pada tubuh lovebird selanjutnya diidentifikasi. Hubungan antara frekuensi preening dengan intensitas serangan ektoparasit dianalisis menggunakan analisis korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ektoparasit yang menyerang lovebird adalah jenis tungau Dubininia melopsittaci dengan intensitas serangan 15,75 ind/ekor dan tungau Rhytidelasma striata dengan intensitas serangan 6,29 ind/ekor. Prevalensi serangan Dubininia melopsittaci adalah 100%, sedangkan Rhytidelasma striata sebesar 87,5%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keberadaan ektoparasit keseluruhan total dengan frekuensi preening secara signifikan (p = 0,00 < 0,01) dan memiliki nilai korelasi sebesar 0,94.   Kata kunci: Arthropoda;  ektoparasit; lovebird; frekuensi preening
UJI KETAHANAN LIMA VARIETAS TANAMAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM) TERHADAP PENYAKIT TULAR TANAH (FUSARIUM OXYSPORUM F.SP CAPSICI) APRISTIN TIARA WANDANI B, SELLY
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 4, No 3 (2015):
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi tanaman cabai merah di Indonesia dipengaruhi oleh penyakit yang menyerang tanaman cabai merah yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp capsici dan varietas tanaman cabai merah. Pemilihan varietas yang unggul meliputi Reskin, Gada, Imperial10, Osaka03, dan Maruti dilakukan untuk mendapatkan varietas yang tahan terhadap serangan Fusarium oxysporum f.sp capsici. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan lima varietas tanaman cabai merah terhadap tingkat toleransi penyakit Fusarium oxysporum, untuk mendeskripsikan pengaruh dosis Fusarium oxysporum terhadap tingkat toleransi lima varietas tanaman cabai merah dan untuk mendeskripsikan pengaruh kombinasi varietas dan dosis Fusarium oxysporum terhadap tingkat toleransi tanaman cabai merah. Rancangan penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga kali pengulangan. Tanaman cabai merah berumur 14 HST diinfeksi oleh cendawan Fusarium oxysporum dengan dosis 0 g, 10 g, dan 20 g selama 75 HST. Pengamatan dilakukan dengan  memberikan kategori penilaian terhadap ketahanan tanaman dari serangan cendawan, tinggi tanaman 45 HST, dan hasil produksi 75 HST. Data tinggi tanaman dan hasil produksi yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA dua arah dan bila terdapat perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan uji Duncan. Data tingkat ketahanan tanaman terhadap serangan Fusarium oxysporum dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima varietas tanaman cabai merah memengaruhi tingkat toleransi. Varietas Gada berkriteria tahan, varietas Imperial 10, varietas Osaka03, dan varietas Reskin berkriteria agak tahan, sedangkan varietas Maruti berkriteria rentan. Tidak ada pengaruh dosis Fusarium oxysporum terhadap tingkat toleransi dan tidak ada perbedaan kombinasi varietas dan dosis Fusarium oxysporum terhadap tingkat toleransi   Kata kunci: varietas tanaman Cabai merah; Fusarium oxysporum f.sp capsici; kriteria ketahanan
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN JENIS BURUNG DI  KAWASAN MANGROVE CENTER TUBAN CHANDRA PARAMITA, ELVIANA
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 4, No 3 (2015):
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keanekaragaman dan kelimpahan jenis burung yang ditemukan dalam suatu kawasan mengindikasikan bagaimana keadaan di kawasan tersebut. Setiap jenis burung pada dasarnya memiliki habitat yang berbeda-beda, salah satu habitat burung adalah hutan bakau (mangrove). Kawasan Mangrove Center Tuban merupakan suatu kawasan hutan bakau yang terdapat di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur. Lokasi ini merupakan kawasan konservatif, yang berfungsi sebagai kawasan wisata alam dan sebagai pusat pendidikan lingkungan hidup pesisir dan laut di Kabupaten Tuban. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman dan kelimpahan burung di kawasan Mangrove Center Tuban serta mendeskripsikan vegetasi yang mendukung keberadaan burung di kawasan Mangrove Center Tuban. Metode yang digunakan dalam pengamatan ini adalah  metode jelajah yakni dengan menentukan jalur transek dan enam stasiun pengamatan. Burung yang dijumpai sepanjang perjalanan kemudian dicatat berdasarkan ciri morfologi dan dihitung jumlahnya. Pengambilan data dilaksanakan pada pagi hari pukul 04.30-09.00 WIB, siang hari pukul 11.00-14.00 dan sore hari pukul 16.00-18.00 WIB. Data yang didapatkan kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan Mangrove Center Tuban terdapat 33 jenis burung dengan indeks keanekaragaman 2.4  yang tergolong sedang. Terdapat tiga jenis burung yang paling melimpah, yaitu Collocalia esculenta 20,93%, Bubulcus ibis 20,56%., dan Egretta garzetta 13,35%. Selain itu terdapat 12 jenis vegetasi yang paling sering dimanfaatkan oleh burung sebagai tempat bersarang, bertengger, dan mencari makan yaitu Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Pandanus odoratissima, Ceiba pentandra, Hibiscus tiliaceus, Muntingia calabura, Tectona grandis, Calotropis gigantea, Acacia constricta, Acacia auriculiformis,  Manilkara kauki, dan Casuarina equisetifolia.   Kata kunci: keanekaragaman burung; kelimpahan; Mangrove Center Tuban
PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN BAKU KULIT PISANG, KULIT TELUR DAN GRACILLARIA GIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI VAR ANJASMORO MACHRODANIA,
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 4, No 3 (2015):
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit pisang dan kulit telur adalah salah satu contoh sampah yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena mengandung hara yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen, kalium dan fosfor. Unsur hara nitrogen dapat dioptimalkan dengan menambahkan Gracillaria gigas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kadar unsur hara yang terdapat pada pupuk organik berbahan baku kulit pisang, kulit telur dan G. gigas serta mengetahui dosis yang paling optimal terhadap pertumbuhan tanaman kedelai var Anjasmoro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktorial yaitu yaitu dosis pupuk organik cair. Dosis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5,62 ml/L/polibag; 11,24 ml/L/polibag; 16,86 ml/L/polibag; 22,48 ml/L/polibag dan 0,1 gram urea (kontrol). Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi, jumlah daun dan biomassa basah tanaman. Data dianalisis dengan menggunakan Anava satu arah dan dilanjutkan dengan menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik cair dari bahan baku kulit pisang, kulit telur dan G. gigas mengandung unsur hara dengan kadar N  0,89%; P 0,04%; K 1,82% dan rasio C/N sebesar 25. Pemberian pupuk organik cair berbahan baku kulit pisang, kulit telur dan G. gigas berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai dengan parameter tinggi dan jumlah daun, tetapi tidak berpengaruh terhadap biomassa basah tanaman. Dosis yang paling optimal dari penelitian ini yaitu 16,86 ml/L/polibag dan 22,48 ml/L/polibag.   Kata kunci: pupuk organik cair; kulit pisang; kulit telur; Gracillaria gigas; tanaman kedelai
KADAR TIMBAL (PB) DAN KEPADATAN POPULASI CERITHIDEA SP. DI PANTAI SELATAN KABUPATEN BANGKALAN MADURA, JAWA TIMUR AGUNG WAHYUDI, RAHMAD
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 4, No 3 (2015):
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai selatan Kabupaten Bangkalan memiliki peranan dalam aktivitas perekonomian seperti transportasi, industri, pariwisata, dan merupakan daerah dekat dengan Kota Surabaya yang merupakan pusat kegiatan perekonomian Jawa Timur. Hal tersebut akan memengaruhi kualitas lingkungan, misalnya akibat pencemaran logam Pb. Cerithidea sp. merupakan salah satu bioindikator yang tepat untuk pencemaran logam timbal Pb karena menghabiskan hidupnya di lingkungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepadatan populasi dan hubungan kadar Pb sedimen dan air dengan kadar Pb pada Cerithidea sp. di pantai selatan Kabupaten Bangkalan. Pengamatan dan pengambilan Cerithidea sp., sedimen dan air laut dilakukan ketika air laut dalam keadaan surut di tiga pantai yaitu Pantai Labang, Pantai Kwanyar, dan Pantai Modung. Pada setiap pantai ditentukan empat stasiun yang terdiri atas delapan plot berukuran 1 m2. Kadar logam Pb dianalisis dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Hubungan kadar logam Pb pada air dan sedimen dengan kadar logam Pb pada Cerithidea sp. dianalisis dengan statistik uji regresi-korelasi. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan populasi Cerithidea sp. di pantai selatan Kabupaten Bangkalan rata-rata sebesar 51 individu/m2. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa hubungan antara kadar Pb dalam sedimen dan kadar Pb dalam tubuh Cerithidea sp. tidak signifikan, sedangkan kadar Pb dalam air tidak berhubungan dengan kadar Pb dalam Cerithidea sp. di pantai selatan Kabupaten Bangkalan.   Kata kunci: Cerithidea sp.; kadar Pb; kepadatan populasi; Bangkalan
KEANEKARAGAMAN CENDAWAN MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA) DI HUTAN PANTAI NEPA SAMPANG MADURA BERDASARKAN GRADIEN SALINITAS RANI WANDA, ADEN
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 4, No 3 (2015):
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salinitas menyebabkan tanah menjadi kekurangan air dan unsur hara sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Kondisi tersebut dapat diatasi melalui simbiosis dengan mikroorganisme. Keberadaan mikroorganisme seperti Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) yang bersimbiosis dengan akar tanaman banyak dijumpai di daerah rhizosphere seperti halnya di hutan pantai Nepa, Sampang, Madura. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan status dan keanekaragaman spesies cendawan MVA yang dapat bersimbiosis dengan akar tanaman yang tumbuh pada tanah salin serta untuk menentukan kepadatan spora. Teknik pengambilan sampel tanah dan akar menggunakan metode jalur berdasarkan gradien salinitas, dimana daerah penelitian memiliki kadar salin sebesar 0,07‰ – 0,08‰ yang berpengaruh pada status, keanekaragaman, dan kepadatan spora MVA.  Isolasi MVA dilakukan dengan metode tuang-saring dan dilanjutkan dengan sentrifugasi, kemudian penghitungan kepadatan spora menggunakan sedgewick rafter counting chamber. Data mengenai status, keanekaragaman, dan kepadatan spora MVA dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, MVA di hutan pantai Nepa, Sampang, Madura berstatus sangat tinggi (83% tanaman) dengan kisaran kolonisasi antara 20% - 93%, selain itu keanekaragaman MVA paling tinggi terdapat pada tanaman Acacia sp. yang bersimbiosis dengan 3 spesies yaitu Glomus sp. 2 (28 spora), Sclerocystis sp. (18 spora), dan Gigaspora sp. (6 spora). Adapun kepadatan spora yang dihasilkan berkisar antara 9 – 52 spora/50 g tanah. Tanaman Acacia sp. merupakan tanaman dengan jumlah kepadatan spora paling tinggi yaitu sebesar 52 spora/50 g tanah.   Kata kunci: status MVA; keanekaragaman MVA; gradien salinitas; hutan pantai Nepa Sampang
ANALISIS KADAR LOGAM BERAT PB DAN PERTUMBUHAN TANAMAN PADI DI AREA PERSAWAHAN DUSUN BETAS, DESA KAPULUNGAN, GEMPOL-PASURUAN AYU AMELIA BM, RIZKA
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 4, No 3 (2015):
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran logam berat timbal pada aliran irigasi persawahan padi dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar logam Pb pada buah padi (terkait status keamanan pangan yang ditetapkan oleh WHO dan BPOM) dan mendeskripsikan pengaruh kadar Pb terhadap pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa) di area Dusun Betas, Desa Kapulungan, Gempol-Pasuruan. Sampling ditetapkan sebanyak lima plot yang masing-masing diambil tiga subplot. Analisis kadar Pb menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Pengaruh kadar Pb air dan Pb substrat terhadap kadar Pb pada buah padi, tinggi padi dan biomassa dianalisis dengan uji regresi linier berganda. Pengaruh kadar Pb air dan Pb substrat terhadap jumlah daun padi dianalisis dengan uji korelasi spearmen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kadar logam berat Pb pada buah padi pada 90 hari setelah tanam (HST)  rata-rata nilai tertinggi sebesar 2,298 ppm dan terendah sebesar 0,897 ppm, hasil tersebut melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh WHO/FAO dan BPOM. Logam berat Pb di air dan tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi (meliputi tinggi tanaman, jumah daun dan biomassa).   Kata kunci: Logam berat Pb; Tanaman Padi; Desa Kapulungan; Gempol-Pasuruan

Page 1 of 1 | Total Record : 7