cover
Contact Name
Yuni Yulida
Contact Email
y_yulida@ulm.ac.id
Phone
+6281348054202
Journal Mail Official
epsilon@ulm.ac.id
Editorial Address
Mathematics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung Mangkurat University. Jl. A. Yani KM.35.8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Epsilon: Jurnal Matematika Murni dan Terapan
ISSN : 19784422     EISSN : 26567660     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Jurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon is a mathematics journal which is devoted to research articles from all fields of pure and applied mathematics including 1. Mathematical Analysis 2. Applied Mathematics 3. Algebra 4. Statistics 5. Computational Mathematics
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2017): JURNAL EPSILON VOLUME 11 NOMOR 2" : 6 Documents clear
ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyidah Pratiwi; Yuni Yulida; Faisal Faisal
EPSILON: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN TERAPAN Vol 11, No 2 (2017): JURNAL EPSILON VOLUME 11 NOMOR 2
Publisher : Mathematics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.102 KB) | DOI: 10.20527/epsilon.v11i2.121

Abstract

Model interaksi predasi merupakan model predator prey, dengan spesies predator berinteraksi dengan spesies prey dalam peristiwa makan memakan, dengan kondisi satu spesies populasi predator memangsa satu spesies populasi prey di dua habitat yang berbeda. Dua habitat yang berbeda di sini artinya populasi prey memiliki 2 tempat hidup (habitat), misalnya lokasi 1 dan lokasi 2. Prey mampu bermigrasi diantara dua habitat yang berbeda tersebut, karena suatu kondisi seperti perubahan musim sehingga predator diperbolehkan untuk memilih memangsa prey di habitat yang satu ataupun yang lain, tetapi spesies prey di masing-masing habitat memiliki kemampuan pertahanan kelompok. Pertahanan kelompok prey akan lebih efektif jika jumlah populasinya besar, sehingga predator akan tertarik terhadap habitat dimana spesies prey berjumlah sedikit. Berdasarkan keadaan tersebut, artikel ini akan menjelaskan kembali dalam bentuk model matematika, menentukan kestabilan titik ekuilibrium pada model dan menganalisa terjadinya Bifurkasi Hopf. Hasil yang diperoleh pada model efek perpindahan predasi memiliki 2 titik ekuilibrium salah satu diantaranya mengalami Bifurkasi Hopf.Kata kunci: Predator-prey, titik ekuilibrium, kestabilan ,bifurkasi hopf
TEOREMA TITIK TETAP UNTUK PEMETAAN KONTRAKSI-F YANG DIPERUMUM PADA RUANG SEPERTI-METRIK-b Yunita Lidiyani; Muhammad Mahfuzh Shiddiq; Akhmad Yusuf
EPSILON: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN TERAPAN Vol 11, No 2 (2017): JURNAL EPSILON VOLUME 11 NOMOR 2
Publisher : Mathematics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.836 KB) | DOI: 10.20527/epsilon.v11i2.122

Abstract

????yang ditulis dengan (????,????). Beberapa peneliti memperkenalkan notasi baru dari metric yaitu ruang seperti-metrik, lebih jauh lagi dikembangkan perumuman baru dari ruang seperti-metrik dikenalkan yang selanjutnya disebut ruang seperti-metrik-b dan membuktikan teorema titik tetap pada ruang seperti-metrik-b. Pada ruang seperti-metrik-b, kontraksi-F dapat diperumum dan dibuktikan teorema titik tetap pada ruang seperti-metrik-b tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan teorema titik tetap untuk pemetaan kontraksi-F yang diperumum pada ruang seperti-metrik-b.Penelitian ini bersifat studi literatur dengan mengumpulkan materi yang berkaitan dengan topik penelitian. Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh bahwa pemetaan ????yang merupakan kontraksi-F yang diperumum mempunyai titik tetap. Titik tetap dari ???? dapat ditunjukkan dengan memenuhi syarat bahwa barisan Cauchykonvergen ke titik???? ???? ????, ????adalah titik tetap dari ???? dan pemetaan tersebut merupakan pemetaan titik tetap terhadap dirinya sendiri pada ruang seperti-metrik-b.Kata Kunci : Ruang seperti-metrik-b, pemetaan kontraksi-F yang diperumum, titiktetap
EKSISTENSI SOLUSI PERSAMAAN PELL NEGATIF Rizky Hidayatullah; Thresye Thresye; Nurul Huda
EPSILON: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN TERAPAN Vol 11, No 2 (2017): JURNAL EPSILON VOLUME 11 NOMOR 2
Publisher : Mathematics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.711 KB) | DOI: 10.20527/epsilon.v11i2.123

Abstract

Persamaan Pell Negatif adalah persamaan diophantin nonlinier yang berbentuk ????2−????????2=−1 dimana ???? merupakan bilangan bulat positif bukan kuadrat sempurna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan syarat dari eksistensi solusi persamaan Pell negatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara studi literatur dari berbagai sumber baik buku, artikel dan jurnal yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas dan diteliti. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan syarat dari eksistensi solusi persamaan Pell Negatif yaitu: (i) ???? berupa bilangan bulat positif ganjil sedemikian sehingga solusi positif dari persamaan ????2−????????2=−1 adalah ????=????(2????−1)????−1 dan ????=????(2????−1)????−1. Dari solusi tersebut, ???????????????????? merupakan kekonvergenan ke-???? dari ekspansi pecahan kontinu √???? dan ???? adalah panjang periode dari ekspansi pecahan kontinu √???? dengan ????0=????0; ????0=1, ????1=????0????1+1; ????1=????1, dan ????????=????????????????−1+????????−2;????????=????????????????−1+????????−2, ????=2,3,… ; (ii) ????≡1,2 (???????????? 4) dan (????1,????1) merupakan solusi fundamental dari persamaan ????2−????????2=1 yang memenuhi ????1≡−1 (???????????? 2????).Kata kunci : pecahan kontinu, persamaan Diophantin, Persamaan Pell, Persamaan Pell negatif.
TEOREMA TITIK TETAP DI RUANG METRIK-S Turrus Perdana Guntur B; Nurul Huda; Muhammad Mahfuzh Shiddiq
EPSILON: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN TERAPAN Vol 11, No 2 (2017): JURNAL EPSILON VOLUME 11 NOMOR 2
Publisher : Mathematics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.79 KB) | DOI: 10.20527/epsilon.v11i2.118

Abstract

Titik tetap adalah titik yang dipetakan ke dirinya sendiri. Metrik ???? pada himpunan tidak kosong ????, dan pasangan (????,????) disebut Ruang Metrik (Metric Space). Metrik baru ???? pada himpunan tidak kosong ???? yang disebut Metrik-???? (????−Metric) dan pasangan (????,????) disebut Ruang Metrik-???? (????-Metric Space). Kemudian dengan perluasan atau generalisasi sifat-sifat dalam ruang metrik-D diperoleh Metrik pada himpunan tidak kosong ???? yang disebut Metrik-????(????−Metric ) dan pasangan (????,????) disebut Ruang Metrik-???? (????- Metric Space), dan yang terbaru yang merupakan perluasan atau generalisasi sifat-sifat dari ruang metrik-D dan metrik-G adalah metrik-S dan ruang metrik baru yaitu Ruang Metrik-S (????- Metric Space) disimbolkan dengan pasangan (????,????).Tujuan di dalam artikel ini untuk membuktikan sifat-sifat dari dari Ruang Metrik-???? dan untuk membuktikan eksistensi dan ketunggalan titik tetap serta syarat cukup agar suatu pemetaan ???? pada Ruang Metrik-???? memiliki ketunggalan titik tetap pada Ruang Metrik-????. Hasil dari penelitian ini adalah pemetaan T : X →X disebut pemetaan kontraktif jika terdapat 0 ≤L < 1 sedemikian sehinggaS(T (x), T (x), T (y))≤ L S(x, x, y), ∀ x, y ∈ X, suatu pemetaan kontraktif pada ruang metrik-S (????,????) adalah pemetaan kontinu-S pada ruang metrik-S (????,????), dan untuk menunjukan eksistensi dan keunggulan titik tetap dari T harus memenuhi syarat (xn) konvergen-S ke u, u titik tetap dari pemetaan T, dan Titik tetap u tunggal.Kata Kunci: Ruang Metrik-S, Titik Tetap, Pemetaan Kontraktif.1.
MODEL MATEMATIKA PADA PENYEBARAN MALARIA DI KALIMANTAN SELATAN Rahmi Hidayati; Faisal Faisal; Yuni Yulida
EPSILON: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN TERAPAN Vol 11, No 2 (2017): JURNAL EPSILON VOLUME 11 NOMOR 2
Publisher : Mathematics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.352 KB) | DOI: 10.20527/epsilon.v11i2.119

Abstract

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan plasmodium melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan terbentuknya model penyebaran malaria di Kalimantan Selatan, menganalisis dan menginterpretasi tingkat infeksinya. Penelitian ini dilaksanakan dengan mencari data kasus malaria kemudian mengkaji model SIR, menentukan asumsi yang diperlukan, membentuk model SIR, menentukan kestabilan model dan menganalisis tingkat infeksi malaria dengan model matematika. Model penyebaran malaria di Kalimantan Selatan merupakan sistem persamaan diferensial nonlinier. Pada model ini diperoleh dua titik ekuilibrium yaitu bebas penyakit dan titik ekulibrium endemik. Titik ekuilibrium bebas penyakit stabil asimtotik. Setelah dianalisis tingkat infeksi di Kalimantan Selatan untuk setiap kabupaten menggunakan model tersebut, diperoleh tingkat infeksi malaria paling rendah terjadi di Banjarmasin dan paling tinggi terjadi di Kabupaten Balangan. Infeksi malaria mengalami penurunan setiap tahunnya sehingga infeksinya akan hilang seiring berjalannya waktu hal ini menjelaskan bahwa Kalimantan Selatan akan bebas dari infeksi malaria.Kata Kunci : malaria, model SIR, titik ekuibrium, kestabilan, bilangan reproduksi dasar
GENERALISASI ATURAN CRAMER Ferry Syahriandi; Thresye Thresye; Akhmad Yusuf
EPSILON: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN TERAPAN Vol 11, No 2 (2017): JURNAL EPSILON VOLUME 11 NOMOR 2
Publisher : Mathematics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.32 KB) | DOI: 10.20527/epsilon.v11i2.120

Abstract

Sistem persamaan linier ????????=????,????∈????????,????∈???????? dan ????≥???? di mana ????=????????????????????????×???? adalah matriks riil yang dapat mempunyai solusi tunggal, tak hingga banyaknya solusi, atau tidak mempunyai solusi. Ketika ????≥????, sistem mempunyai solusi tunggal dengan norm minimum yang diberikan oleh invers Moore-Penrose, dinotasikan dengan ????+ dan berbentuk ????+????=????????(????????????)−1???? dengan det(????????????)≠0. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan aturan Cramer yang telah digeneralisasi sehingga dapat digunakan untuk menentukan solusi sistem persamaan linier yang demikian. Penelitian ini bersifat studi literatur. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan invers Moore-Penrose dan aturan Cramer adalah aturan Cramer yang digeneralisasi. Rumus tersebut dapat digunakan untuk menentukan solusi sistem persamaan linier ????????=???? di mana ????=????????????????????????×???? dan ????≥????.Kata kunci: Sistem persamaan linier, aturan Cramer, invers Moore-PenroseSistem persamaan linier ????????=????,????∈????????,????∈???????? dan ????≥???? di mana ????=????????????????????????×???? adalah matriks riil yang dapat mempunyai solusi tunggal, tak hingga banyaknya solusi, atau tidak mempunyai solusi. Ketika ????≥????, sistem mempunyai solusi tunggal dengan norm minimum yang diberikan oleh invers Moore-Penrose, dinotasikan dengan ????+ dan berbentuk ????+????=????????(????????????)−1???? dengan det(????????????)≠0. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan aturan Cramer yang telah digeneralisasi sehingga dapat digunakan untuk menentukan solusi sistem persamaan linier yang demikian. Penelitian ini bersifat studi literatur. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan invers Moore-Penrose dan aturan Cramer adalah aturan Cramer yang digeneralisasi. Rumus tersebut dapat digunakan untuk menentukan solusi sistem persamaan linier ????????=???? di mana ????=????????????????????????×???? dan ????≥????.Kata kunci: Sistem persamaan linier, aturan Cramer, invers Moore-PenroseSistem persamaan linier ????????=????,????∈????????,????∈???????? dan ????≥???? di mana ????=????????????????????????×???? adalah matriks riil yang dapat mempunyai solusi tunggal, tak hingga banyaknya solusi, atau tidak mempunyai solusi. Ketika ????≥????, sistem mempunyai solusi tunggal dengan norm minimum yang diberikan oleh invers Moore-Penrose, dinotasikan dengan ????+ dan berbentuk ????+????=????????(????????????)−1???? dengan det(????????????)≠0. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan aturan Cramer yang telah digeneralisasi sehingga dapat digunakan untuk menentukan solusi sistem persamaan linier yang demikian. Penelitian ini bersifat studi literatur. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan invers Moore-Penrose dan aturan Cramer adalah aturan Cramer yang digeneralisasi. Rumus tersebut dapat digunakan untuk menentukan solusi sistem persamaan linier ????????=???? di mana ????=????????????????????????×???? dan ????≥????.Kata kunci: Sistem persamaan linier, aturan Cramer, invers Moore-PenroseSistem persamaan linier ????????=????,????∈????????,????∈???????? dan ????≥???? di mana ????=????????????????????????×???? adalah matriks riil yang dapat mempunyai solusi tunggal, tak hingga banyaknya solusi, atau tidak mempunyai solusi. Ketika ????≥????, sistem mempunyai solusi tunggal dengan norm minimum yang diberikan oleh invers Moore-Penrose, dinotasikan dengan ????+ dan berbentuk ????+????=????????(????????????)−1???? dengan det(????????????)≠0. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan aturan Cramer yang telah digeneralisasi sehingga dapat digunakan untuk menentukan solusi sistem persamaan linier yang demikian. Penelitian ini bersifat studi literatur. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan invers Moore-Penrose dan aturan Cramer adalah aturan Cramer yang digeneralisasi. Rumus tersebut dapat digunakan untuk menentukan solusi sistem persamaan linier ????????=???? di mana ????=????????????????????????×???? dan ????≥????.Kata kunci: Sistem persamaan linier, aturan Cramer, invers Moore-Penrose

Page 1 of 1 | Total Record : 6