cover
Contact Name
Dr. Istiadah, MA
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
egalita@uin-malang.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
EGALITA
ISSN : 19073641     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
EGALITA merupakan Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender yang menyajikan sejumlah hasil penelitian, pemahaman dan perenungan mendalam tentang problematika gender, baik dalam bangunan intelektual maupun konstruksi sosial yang ada pada masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2017)" : 5 Documents clear
KHITAN PEREMPUAN DALAM FATWA MUI NO. 9A TAHUN 2008 DAN PERMENKES NO. 6 TAHUN 2014 PERSPEKTIF MAQASHID AL-SYARI’AH Erik Sabti Rahmawati; Lukluil Maknun
EGALITA Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.977 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v12i2.7939

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui landasan-landasan yang mempengaruhi terbitnya fatwa MUI dan PERMENKES, dan (2) menjelaskan khitan perempuan dalam fatwa MUI dan PERMENKES dengan menggunakan tinjauan maqashid al-syari’ah. Penelitian ini berupa literature research (penelitian kepustakaan). Kemudian pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan komparatif dengan tujuan untuk memperoleh persamaan dan perbedaan tentang khitan perempuan dalam Fatwa MUI No.9A Tahun 2008 dan PERMENKES No.6 Tahun 2014. Dalam penelitian ini diperoleh dua hasil penelitian, (1) landasan terbitnya Fatwa MUI No.9A Tahun 2008 ialah untuk menghidupkan sunnah adanya khitan pada perempuan sebagai tanda pemuliaan bagi para perempuan. Sedangkan landasan terbitnya PERMENKES ialah disebabkan oleh adanya fenomena praktek khitan perempuan yang tidak higienis yang cenderung menghilangkan libido perempuan. (2) jika ditinjau menggunakan maqashid al-syari’ah, khitan perempuan dalam fatwa MUI menekankan pada syiar Islam yaitu hifdz al-diin (menjaga agama) dan hifdz al-nafs (menjaga jiwa). Sedangkan khitan perempuan dalam PERMENKES lebih menekankan pada hifdz al-nafs (menjaga jiwa), karena jika pelaksanaan khitan tersebut dengan menghilangkan secara total atau sebagian dari organ kelamin wanita, maka itu akan berdampak buruk pada fisik dan juga psikis seorang perempuan.Kata Kunci: Khitan; Fatwa MUI; PERMENKES; Maqashid Al-Syari’ah.
HAK-HAK SUAMI DALAM TEKS-TEKS RELIGIUS DAN DISHARMONI MODERNITAS Ma’rifatul Munjiah; Yusti Rohmatul Hidayah
EGALITA Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.806 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v12i2.7945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki validitas hadis sanad dan matan serta implikasi hukumnya tentang hak suami dalam teks agama dan ketidakharmonisan modern. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah pencarian data literatur, baik berupa sumber data primer, sekunder atau bahkan data yang tersier. Kemudian data dipahami dengan menggunakan an-naqd ad-dakhili dan an-naqd al-khariji untuk melihat validitas hadis hak suami dalam teks agama dan ketidakharmonisan modern. Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan pada an-naqd al-khariji, hadits adalah dhaeef karena transmisinya sedang dimatikan; dan berdasarkan pada an-naqd ad-dakhili adalah hadits adalah dhaeef karena bertentangan dengan konsep muasyarah bil ma'ruf yang menekankan keberadaan makna dan kesepakatan dalam kaitannya dengan suami yang baik - yang hidup dalam kebutuhan biologis dan non biologis.Kata kunci: hak suami, teks agama, sanad, matan, implikasi
PEMENUHAN HAK-HAK KORBAN TINDAK KEJAHATAN PERKOSAAN DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN RESTORATIF (Studi Kasus Di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Malang) Erfaniah Zuhriah; Himma Aliyah
EGALITA Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.457 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v12i2.7941

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana proses pendampingan rehabilitasi korban perkosaan dan pemenuhan hak-hak korban dalam mewujudkan keadilan restoratif di pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A). Penelitian dikatagorikan sebagai jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini bahwa proses pendampingan rehabilitasi di P2TP2A, pertama penerimaan atau pengajuan laporan kekerasan seksual; kedua, Identifikasi dan Registrasi; ketiga, Assesmen (pemeriksaan); keempat, Pelayanan Rehabilitasi; dan kelima, Advokasi dan Pembelaan Hukum. Selanjutnya juga dilakukan Pembinaan Mental dan Spiritual, Pembinaan Sosial dan Psikologis, dan Pembinaan Keterampilan/kreatifitas terhadap korban perkosaan. Dalam mewujudkan keadilan restoratif, P2TP2A tidak hanya mangandalkan pendampingan hukum positif sebagai kemaslahatan pada korbaan perkosaan, akan tetapi secara khusus menitik beratkan pada pemulihan hak-hak korban perkosaan yang hilang dalam beberapa aspek. Pertama aspek pencegahan atau preventif; kedua aspek Litigasi; ketiga aspek terapi; dan keempat aspek rehabilitasi, sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara maksimal dalam kehidupannya dimasa mendatang. Kata Kunci: Keadilan Restoratif; Rehabilitasi; Tindak Kejahatan Perkosaan.
PERAN KEMENTERIAN AGAMA KOTA MALANG DALAM MEMBINA KELUARGA MUALLAF Faridatus Syuhadak; M. Farkhanudin
EGALITA Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.644 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v12i2.7942

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi keluarga muallaf dibawah binaan kementerian agama kota malang, dan untuk medeskripsikan bagaimana model pembinaan keluarga muallaf oleh kementerian agama kota malang. Penelitian ini adalah penelitian empiris. Yang diolah secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan keluarga muallaf di Kota Malang. Data sekundernya diperoleh dari wawancara dengan pembina dari Kementerian Agama Kota Malang dan diperkuat dengan beberapa literatur. Analisis data bersifat deskriptif yang menggambarkan keaadan keluarga muallaf dan model pembinaanya. Hasil dari penelitian ini yaitu, Pertama latar belakang masuk islam dari setiap keluarga muallaf dibawah binaan Kementerian Agama Kota Malang itu berbeda beda. banyak dari mereka yang masuk Islam sebab mengikuti agama suami dan panggilan hati. Akhirnya tekanan mental, dan ekonomi dari keluarga sebelumnya adalah keniscayaan bagi para muallaf. Hal ini menjadi problem lanjutan dalam membangun keluarga sakinah. Para keluarga muallaf sudah kuat secara aqidah, mereka sudah bisa sholat dan mengaji. Namun tidak di imbangi dengan ekonomi yang baik. Kedua, model pembinaan muallaf oleh kementerian agama kota malang sudah berjalan dengan baik dengan model ceramah dan penguatan aqidah, namun follow up nya terkait membangun keluarga sakinah dan penguatan ekonomi belum berjalan dengan baik. Kata kunci: Pembinaan; Keluarga Sakinah; Muallaf
KONSTRUKSI MASKULINITAS DALAM CERITA RAKYAT JAWA Arif Mashudi; Muhammad Edy Thoyib
EGALITA Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.584 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v12i2.7938

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi maskulinitas yang ada di dalam cerita rakyat Jawa. Sumber data dalam penelitian ini berupa cerita-cerita rakyat Jawa yang ada di dalam dongeng ceritarakyat.com. Artikel ini merupakan kajian kritik sastra dengan menggunakan pedekatan metode kualitatif. Landasan teori dalam penelitian ini adalah multiple masculinities oleh R.W. Connell. Teori ini menjelaskan bahwa pola maskulinitas selalu berbeda-beda tergantung pada kebudayaan dan masanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya cerita-cerita rakyat Jawa menkonstruksi beberapa maskulinitas yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa maskulinitas merupakan hal yang sangat kompleks. Meskipun berasal dari akar kebudayaan yang sama, pola maskulinitas dalam cerita rakyat Jawa tersebut tdak homogeny dan sederhana.Kata Kunci: Konstruksi, cerita rakyat, maskulinitas, multiple masculinities.

Page 1 of 1 | Total Record : 5