cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 20887396     EISSN : 26140039     DOI : 10.12928
Core Subject : Social,
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan [e-ISSN: 2614-0039] publishes articles containing ideas, research results, literature review, and other innovative creations on citizenship, Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education learning models, Pancasila and Civic Education learning media, assessment and evaluation of Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education research and development, moral/ethical philosophy, state law education, socio-political education of the state, socio-cultural education.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2014)" : 13 Documents clear
Partisipasi Siswa dalam Kegiatan OSIS di SMK Diponegoro Banyuputih Batang Jawa Tengah Yuana, Wartika; Triwahyuningsih, Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.479 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10674

Abstract

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan satu-satunya organisasi kesiswaan yang berada di lingkungan sekolah. Tujuan didirikan OSIS adalah untuk melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik dan menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan siswa. Siswa penting mengikuti OSIS, karena siswa dilatih kemandirian, latihan kepemimpinan, dan memiliki tanggung jawab terhadap tugas sebagai pengurus OSIS. Pada kenyataannya banyak pengurus OSIS yang kurang memiliki kemandirian, jiwa kepemimpinan, juga rasa tanggung jawab. Hanya sedikit siswa yang mau berpartisipasi dalam kegiatan OSIS. Dan ada juga siswa yang sudah ikut dalam OSIS tetapi mereka malas dalam berpartisipasi. Masalahnya adalah bagaimana partisipasi pengurus OSIS dalam kepengurusannya.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjeknya adalah pengurus OSIS SMK Diponegoro Banyuputih TahunAjaran 2012/2013, dan objek penelitian ini adalah partisipasi dalam kepengurusan OSIS. Instrument penelitian berupa angket dengan 1 variabel, 2 sub-variabel, 6 indikator, 12 butir soal, dan menggunakan wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu deskripsi kualitatif secara induktif melalui reduksi data, kategorisasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: partisipasipara pengurus OSIS dalam berorganisasi mengenai minat dan pengaruh teman/orang tua dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yang berupa pengaruh dari diri sendiri serta teman/orang tua. Sedangkan partisipasi pengurus OSIS mengenai pelaksanaan kegiatan yang meliputi pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, pengaturan waktu, dan pengambilan manfaat sudah baik karena partisipasi pengurus dalam kegiatan sangat bagus.
Pelaksanaan Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Sebagai Wahana Membentuk Jiwa Kepemimpinan Siswa (Studi Kasus di OSIS SMKN 1 Yogyakarta Periode 2012-2013) Aprianti, Rina; Triwahyuningsih, Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.662 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10675

Abstract

Pelaksanaan kegiatan latihan dasar kepemimpinan sebagai wahana untuk membentuk jiwa kepemimpinan siswa masih berada di bawah kualitas standar. Banyak siswa mengikuti OSIS namun belum mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik dan melalaikan tanggung jawab pengurus OSIS dalam menjalankan amanahnya. Sikap kepemimpinan merupakan sebuah proses yang terus menerus dipelajari dalam tahapan menjadi seorang pemimpin.Adapun tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan latihan dasar kepemimpinan sebagai wahana untuk membentuk jiwa kepemimpinan siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, subyek penelitian ini adalah Pembina OSIS, ketua OSIS dan pengurus OSIS SMK N 1 Yogyakarta, sedangkan yang menjadi obyek adalah pelaksanaan kegiatan latihan dasar kepemimpinan sebagai wahana untuk membentuk jiwa kepemimpinan siswa, adapun teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data dilakukan dengan deskriptif kualitatif secara induktif dengan tahapan analisis data seperti pengumpulan data, reduksi data,display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Berdasarkan hasil analisis data, pelaksanaan kegiatan latihan dasar kepemimpinan sebagai wahana untuk membentuk jiwa kepemimpinan siswa, disimpulkan bahwa OSIS sangat berperan sebagai sarana dan wadah dalam melahirkan siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan. Ini terbukti dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan program kerja OSIS seperti kegiatan pelatihan kepemimpinan, pengembangan minat dan bakat siswa, serta memberikan pengaruh dalam menumbuhkan karakter dan kepribadian bagi kepengurusan OSIS. Sehingaa jiwa kepemimpinan seseorang itu tumbuh dengan adanya proses untuk dibentuk, dilatih, dan dibina melalui kegiatan OSIS dalam melaksanakan program kerjanya.
Tingkat Kepatuhan Tata Tertib Sekolah oleh Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta Kurniasih, Tumtum; Sumaryati, Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.955 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10672

Abstract

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan kepada Pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang dituangkan dalam bentuk aturan. Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di dalam menuju keberhasilan proses pembelajaran, membentuk karakteristik siswa agar disiplin dan bertanggung jawab. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kepatuhan tata tertib sekolah oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan tata tertib sekolah oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian adalah SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Populasi berjumlah  74 siswa, sampel penelitian diambil sebanyak 35 siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Metode pengumpulan data adalah menggunakan angket atau kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Adapun hasil penelitian ini adalah tingkat kepatuhan tata tertib sekolah oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 termasuk dalam kategori tinggi, dengan urut-urutan sebagai berikut taat karena hal tersebut memang memuaskan baginya (71,4%), patuh karena ingin dipuji (58,9%), taat karena dasar keuntungan atau kepentingan(54,9%), patuh karena takut pada orang atau kekuasaan atau paksaan (51,4%), patuh karena kiprah umum atau masyarakat (46,9%), patuh karena dasar prinsip etis yang layak universal (41,7%), dan taat atas dasar adanya aturan dan hukum serta untuk ketertiban (35,4%).
Peran PKn dalam Menumbuhkan Budaya Politik Siswa di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Hidayati, Siti Nurlaela; Triwahyuningsih, Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.121 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10673

Abstract

Sosialisasi politik membutuhkan agen sosialisasi untuk menyampaikan maksudnya. Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa dan sekolah. Sebagai salah satu agen sosialisasi politik sekolah melalui mata pelajaran PKn bertujuan untuk menyampaikan materi-materi politik kepada peserta didik. Melalui pelajaran PKn diharapkan siswa yang merupakan pemilih pemula bisa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang budaya politik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PKn dan siswa SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data dengan cara reduksi data, unitisasi/kategorisasi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa PKn sudah berperan dengan baik dalam menumbuhkan budaya politik siswa di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Pentingnya pengetahuan dan pemahaman budaya politik bagi siswa agar mereka sebagai pemilih pemula dapat menyalurkan aspirasi mereka dalam kegiatan politik dengan baik dan benar.
Peranan Pembina Pramuka dalam Mengembangkan Karakter Kepemimpinan Siswa di SMP Negeri 3 Depok Sleman Asnawi, Ibnu Hanif; Triwahyuningsih, Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.436 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10676

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Pembina Pramuka dalam mengembangkan karakter kepemimpinan siswa di SMP Negeri 3 Depok Sleman. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, unitisasi dan kategorisasi, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peranan Pembina Pramuka dalam mengembangkan karakter kepemimpinan siswa di SMP Negeri 3 Depok Sleman adalah: 1) Dalam aspek pengembangan integritas siswa, Pembina Pramuka melibatkan siswa dalam merencanakan program kegiatan, menampilkan sikap dan perilaku yang baik dan memberikan kesempatan kepada beberapa siswa yang sudah diangkat sebagai Dewan Penggalang untuk ikut membantu membina; 2) Dalam aspek pengembangan kecerdasan siswa, Pembina Pramuka memberikan materi-materi atau kegiatan yang mengajak siswa untuk berfikir dalam menyelesaikannya; 3) Dalam aspek pengembangan keberanian siswa, Pembina Pramuka memberikan materi-materi latihan yang sifatnya menarik dan menantang; 4) Dalam aspek pengembangan inisiatif siswa, Pembina pramuka memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengekspresikan idenya dalam kegiatan; 5) Dalam aspek pengembangan penilaian siswa, Pembina Pramuka memberikan tugas individu maupun kelompok kepada siswa.
Perwujudan Nilai Sila Ke-4 Pancasila oleh Remaja Masjid di Dukuh Bamban Desa Lemahabang Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan Kunaeni, Kunaeni; Sumaryati, Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.045 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10678

Abstract

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, dalam kehidupan bermasyarakat, manusia akan berkelompok dan berkumpul membentuk organisasi. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam berorganisasi, termasuk organisasi remaja masjid harus mewujudkan nilai-nilai Pancasila khususnya nilai sila ke-4 Pancasila yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Remaja masjid di dukuh Bamban belum sepenuhnya bisa mewujudkan nilai sila ke-4 Pancasila, maka peneliti akan meneliti “Bagaimana Perwujudan Nilai Sila ke-4 Pancasila oleh Remaja Masjid di Dukuh Bamban Desa Lemahabang Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan?”.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di dukuh Bamban dengan subjek penelitian remaja masjid di dukuh Bamban, dan objek penelitian adalah perwujudan nilai sila ke-4 Pancasila. Metode pengumpulan data adalah angket dan observasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.Hasil penelitian ini adalah nilai sila ke-4 Pancasila selalu diwujudkan oleh remaja masjid di dukuh Bamban dalam berorganisasi. Adapunperwujudan nilai sila ke-4 Pancasila adalah musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, sebagai warga negara Indonesia setiap manusia mempunyai kedudukan ha,dan kewajiban yang sama, musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur, tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan,dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima, dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Peranan Pembina Pramuka dalam Mengembangkan Karakter Kepemimpinan Siswa di SMP Negeri 3 Depok Sleman Ibnu Hanif Asnawi; Triwahyuningsih Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.436 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10676

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Pembina Pramuka dalam mengembangkan karakter kepemimpinan siswa di SMP Negeri 3 Depok Sleman. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, unitisasi dan kategorisasi, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peranan Pembina Pramuka dalam mengembangkan karakter kepemimpinan siswa di SMP Negeri 3 Depok Sleman adalah: 1) Dalam aspek pengembangan integritas siswa, Pembina Pramuka melibatkan siswa dalam merencanakan program kegiatan, menampilkan sikap dan perilaku yang baik dan memberikan kesempatan kepada beberapa siswa yang sudah diangkat sebagai Dewan Penggalang untuk ikut membantu membina; 2) Dalam aspek pengembangan kecerdasan siswa, Pembina Pramuka memberikan materi-materi atau kegiatan yang mengajak siswa untuk berfikir dalam menyelesaikannya; 3) Dalam aspek pengembangan keberanian siswa, Pembina Pramuka memberikan materi-materi latihan yang sifatnya menarik dan menantang; 4) Dalam aspek pengembangan inisiatif siswa, Pembina pramuka memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengekspresikan idenya dalam kegiatan; 5) Dalam aspek pengembangan penilaian siswa, Pembina Pramuka memberikan tugas individu maupun kelompok kepada siswa.
Peran PKn dalam Menumbuhkan Budaya Politik Siswa di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Siti Nurlaela Hidayati; Triwahyuningsih Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.121 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10673

Abstract

Sosialisasi politik membutuhkan agen sosialisasi untuk menyampaikan maksudnya. Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa dan sekolah. Sebagai salah satu agen sosialisasi politik sekolah melalui mata pelajaran PKn bertujuan untuk menyampaikan materi-materi politik kepada peserta didik. Melalui pelajaran PKn diharapkan siswa yang merupakan pemilih pemula bisa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang budaya politik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PKn dan siswa SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data dengan cara reduksi data, unitisasi/kategorisasi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa PKn sudah berperan dengan baik dalam menumbuhkan budaya politik siswa di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Pentingnya pengetahuan dan pemahaman budaya politik bagi siswa agar mereka sebagai pemilih pemula dapat menyalurkan aspirasi mereka dalam kegiatan politik dengan baik dan benar.
Perwujudan Nilai Sila Ke-4 Pancasila oleh Remaja Masjid di Dukuh Bamban Desa Lemahabang Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan Kunaeni Kunaeni; Sumaryati Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.045 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10678

Abstract

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, dalam kehidupan bermasyarakat, manusia akan berkelompok dan berkumpul membentuk organisasi. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam berorganisasi, termasuk organisasi remaja masjid harus mewujudkan nilai-nilai Pancasila khususnya nilai sila ke-4 Pancasila yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Remaja masjid di dukuh Bamban belum sepenuhnya bisa mewujudkan nilai sila ke-4 Pancasila, maka peneliti akan meneliti “Bagaimana Perwujudan Nilai Sila ke-4 Pancasila oleh Remaja Masjid di Dukuh Bamban Desa Lemahabang Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan?”.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di dukuh Bamban dengan subjek penelitian remaja masjid di dukuh Bamban, dan objek penelitian adalah perwujudan nilai sila ke-4 Pancasila. Metode pengumpulan data adalah angket dan observasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.Hasil penelitian ini adalah nilai sila ke-4 Pancasila selalu diwujudkan oleh remaja masjid di dukuh Bamban dalam berorganisasi. Adapunperwujudan nilai sila ke-4 Pancasila adalah musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, sebagai warga negara Indonesia setiap manusia mempunyai kedudukan ha,dan kewajiban yang sama, musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur, tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan,dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima, dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Partisipasi Siswa dalam Kegiatan OSIS di SMK Diponegoro Banyuputih Batang Jawa Tengah Wartika Yuana; Triwahyuningsih Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.479 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10674

Abstract

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan satu-satunya organisasi kesiswaan yang berada di lingkungan sekolah. Tujuan didirikan OSIS adalah untuk melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik dan menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan siswa. Siswa penting mengikuti OSIS, karena siswa dilatih kemandirian, latihan kepemimpinan, dan memiliki tanggung jawab terhadap tugas sebagai pengurus OSIS. Pada kenyataannya banyak pengurus OSIS yang kurang memiliki kemandirian, jiwa kepemimpinan, juga rasa tanggung jawab. Hanya sedikit siswa yang mau berpartisipasi dalam kegiatan OSIS. Dan ada juga siswa yang sudah ikut dalam OSIS tetapi mereka malas dalam berpartisipasi. Masalahnya adalah bagaimana partisipasi pengurus OSIS dalam kepengurusannya.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjeknya adalah pengurus OSIS SMK Diponegoro Banyuputih TahunAjaran 2012/2013, dan objek penelitian ini adalah partisipasi dalam kepengurusan OSIS. Instrument penelitian berupa angket dengan 1 variabel, 2 sub-variabel, 6 indikator, 12 butir soal, dan menggunakan wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu deskripsi kualitatif secara induktif melalui reduksi data, kategorisasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: partisipasipara pengurus OSIS dalam berorganisasi mengenai minat dan pengaruh teman/orang tua dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yang berupa pengaruh dari diri sendiri serta teman/orang tua. Sedangkan partisipasi pengurus OSIS mengenai pelaksanaan kegiatan yang meliputi pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, pengaturan waktu, dan pengambilan manfaat sudah baik karena partisipasi pengurus dalam kegiatan sangat bagus.

Page 1 of 2 | Total Record : 13