cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK)
ISSN : 1441089X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan adalah media ilmiah yang independen bagi para Dosen dan Peneliti di bidang ilmu Akuntansi. Terbit tiga kali dalam setahun, pada bulan April, Agustus dan Desember. Mempublikasikan hasil-hasil penelitian terapan bidang akuntansi dalam arti luas. Pedoman bagi penulis dicantumkan pada halaman Author jurnal ini.
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue " Vol 6, No 1 (2004): Jurnal Ilmiah Kesatuan" : 4 Documents clear
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi Pejabat Kredit Lini Di Kantor Bank X Sub Area Mikro Bogor Awaludyanto, Arief
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK) Vol 6, No 1 (2004): Jurnal Ilmiah Kesatuan
Publisher : STIE Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan Komunikasi Pejabat kredit lini di kantor sub area mikro merupakan faktor penentu efektivitas dan efisiensi pelayanan perbankan kepada masyarakat. Kemampuan komunikasi pejabat kredit lini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal pejabat yang bersangkutan. Penelitian ini bersifat survai deskriptif korelasional yang bertujuan: (1) mengetahui faktor-faktor yang mempe-ngaruhi kemampuan komuniksai, (2) mengukur kemam-puan komunikasi, dan (3) mengetahui hubungan antara kemampuan komunikasi terhadap kinerja pejabat kredit lini. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor Internal pejabat kredit lini di kantor BANK X sub area mikro Bogor adalah : (1) umur sebagian besar (62,7%) berusia di atas rata-rata (43,36% tahun), (2) tingkat pendidikan formal (83,1%) SLTA/Sederajat, (3) mengikuti pendidikan nonformal (83,1%) sejumlah 2–4 kali selama bekerja, (4) masa kerja di BANK X (91,5%) cukup dan baik, (7) pangkat/jabatan struktural sebagian besar mantri (47,5%) dan kepala unit (47,5%), dan (8) mempunyai sikap terhadap pekerjaan cukup baik. Faktor-faktor eksternal pejabat kredit lini di kantor BANK X sub area mikro Bogor adalah: (1) iklim kerja, (2) gaya kepemimpinan, (3) pembagian kerja, (4) hubungan antar pegawai, (5) kegiatan pelatihan, (6) transparansi dalam keuangan, dan (7) fasilitas pendukung sebagian besar mempunyai kategori yang cukup baik. Kinerja pejabat lini di kantor BANK X sub area mikro Bogor adalah : (1) kualifikasi nilai karya sebagian besar (94,9%) baik dan (2) Performance Portofilio sebagian besar (64,4%) cukup baik. Hubungan antar faktor internal dan kemampuan komunikasi pejabat kredit lini di kantor BANK X sub area mikro Bogor secara garis besar menunjukkan adanya hubungan yang nyata. Urutan tingkat prioritas/dominasi faktor-faktornya sebagai berikut: (1) iklim kerja, (2) fasilitas pendukung, (3) hubungan antar pegawai, (4) gaya kepemimpinan, (5) transparansi dalam keuangan, (6) kegiatan pelatihan, dan (7) pembagian kerja. Hubungan antara kemampuan komunikasi dan kinerja pejabat kredit lini di kantor BANK X sub area mikro Bogor secara garis besar menunjukkan adanya hubungan yang nyata yaitu : (1) tingkat kesulitan dalam berkomunikasi dengan kualifikasi nilai karya dan performance portofolio, dan (2) persepsi dari debitur kredit dengan performance portofolio. Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi, Pejabat Kredit Lini, Kinerja.
Analisis Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen Perumahan Dalam Rangka Perbaikan Fasilitas Dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada PT Perkebunan Tanjung Bahagia - Malang (Pengembang Perumahan Persada Bhayangkara Singhasari) Hikmawati, Dewi
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK) Vol 6, No 1 (2004): Jurnal Ilmiah Kesatuan
Publisher : STIE Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alasan dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan riset pemasaran pada PT Perkebunan Tanjung Bahagia – Malang (Pengembang Perumahan Persada Bhayangkara Singhasari) saat ini, untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen/penghuni Perumahan Persada Bhayangkara Singhasari, dan untuk mengetahui peranan hasil analisis pengukuran tingkat kepuasan konsumen/penghuni perumahan dalam memberikan informasi bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan fasilitas dan meningkatkan kualitas pelayanan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa PT Perkebunan Tanjung Bahagia – Malang telah melakukan riset pemasaran, yaitu riset segmentasi pasar dalam hal penjualan rumah dan kegiatan pendataan serta penanganan keluhan konsumen (pembeli) perumahan. Hasil analisis pengukuran tingkat kepuasan penghuni Perumahan Persada Bhayangkara Singhasari yang dilakukan terhadap 16 responden adalah sebagai berikut: • Kepuasan konsumen terhadap kondisi fisik rumah secara umum adalah: tidak puas = 6,3%; biasa = 56,3%; puas = 37,5%; dengan analisis nilai chi-square (CS) : CS hitung (4,667) < CS tabel 5,991, sehingga tidak cukup bukti untuk menolak H0. Artinya perbedaan tipe rumah tidak menunjukkan perbedaan yang sangat berarti terhadap tingkat kepuasan secara keseluruhan. • Kondisi fisik rumah yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi adalah sinar matahari dan yang terendah adalah dapur. • Aspek bertetangga yang memberikan kepuasan tertinggi adalah kebebasan dan yang terendah adalah kesetarafan pendidikan. • Pelayanan fasilitas sarana dan prasarana perumahan yang memberikan tingkat kepuasan paling tinggi adalah fasilitas rumah ibadah dan yang terendah adalah fasilitas taman umum. • Dalam hal lingkungan, kebersihan udara memberikan tingkat kepuasan tertinggi sedangkan yang terendah adalah kebersihan lingkungan. • Secara umum responden tidak mengalami kesulitan dalam mencapai fasilitas-fasilitas umum dari lokasi perumahan. • Pendapat responden mengenai peringkat perumahan adalah : baik sekali = 6,3%; baik = 50%; sama = 31,3%; dan di bawah rata-rata = 6,3%. Dalam rangka perbaikan kualitas dan peningkatan kualitas pelayanan sebaiknya perusahaan memprioritaskan pada variabel-variabel yang saat ini kondisinya kurang disukai oleh konsumen (pembeli), di sisi lain variabel tersebut termasuk hal-hal terpenting menurut konsumen, seperti: ventilasi udara, kamar mandi, pembuangan sampah sementara, sistem keamanan, dan penerangan jalan lingkungan/umum Kata Kunci: Kepuasan Konsumen, Perumahan, Pengembang
Peranan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam Menetapkan Laba Yang Diharapkan Pada PT Intinusa Selareksa, Tbk. Sofiani, Ande
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK) Vol 6, No 1 (2004): Jurnal Ilmiah Kesatuan
Publisher : STIE Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era globalisasi membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Implikasi yang terjadi banyak perusahaan manufaktur yang terpaksa mengurangi kegiatan produksi mereka. Maju tidaknya suatu perusahaan tergantung pada bagaimana cara perusahaan tersebut menghadapi berbagai pengaruh intern dan ekstern. Bagi Perusahaan manufaktur, penentuan harga pokok produksi dalam penjualan merupakan masalah yang penting. Ketidakte¬patan dalam menyediakan bahan baku akan menim¬bulkan terganggunya proses produksi dalam mengaki¬bat¬kan ketidakpastian bagi perusahaan, maka untuk meng¬hindari hal tersebut, peranan perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing dan variabel costing akan sangat berperan dalam menetapkan laba. Objek penelitian adalah PT Intinusa Selareksa, Tbk. pada bagian produksi dan penjualan. Dalam penetapan harga produksinya, PT Intinusa Selareksa, Tbk. menggunakan metode harga pokok produksi dengan pendekatan full costing dimana biaya produksi variabel dan biaya produksi tetap dihitung bersamaan. Dari hasil penelitian menunjukkan perusahaan telah menerapkan perhitungan harga pokok produksi untuk mengawasi jalannya produksi sehingga biaya-biaya dapat dikendalikan. Dengan efisiensi biaya, harga pokok produ¬ksi dapat ditekan dan mampu bersaing di pasaran serta sangat membantu manajemen dalam penetapan laba yang diharapkan, sehingga kerugian yang mungkin ter¬jadi dapat dihindarkan. Penulis menyarankan agar kinerja perusahaan yang telah berjalan tetap dipertahankan sehingga PT Intinusa Sela¬reksa, Tbk. dapat tetap beroperasi bahkan dapat me¬ngem¬bangkan usahanya. Selain itu juga manajemen harus selalu memperhatikan kondisi pereko¬nomian yang tidak stabil, yang bertujuan untuk mengan¬tisipasi apa-bila terjadi kenaikan harga khususnya untuk bahan baku impor yang digunakan apalagi dengan perekonomian Indonesia sekarang ini, perusahaan harus berusaha me-ne¬tapkan kebijakan perusahaan dengan baik sehingga kelangsungan hidup perusahaan akan bertambah baik, metode penetapan harga pokok produksi yang digunakan harus selalu diperhatikan secara cermat serta biaya produksi yang dikeluarkan harus dapat ditekan seefisien mungkin. Kata Kunci: Perhitungan Harga Pokok Produksi, Biaya Produksi, Full Costing
Prospek Pengembangan Usaha & Pemasaran Ternak Sapi Potong Di Kalimantan Timur Winarso, Bambang
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK) Vol 6, No 1 (2004): Jurnal Ilmiah Kesatuan
Publisher : STIE Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah Propinsi Kalimantan Timur potensial untuk pengembangan ternak, khususnya sapi potong. Pemerintah daerah setempat melalui Dinas Peternakan telah berupaya mengembangkan komoditas ini yang sebenarnya amat prospektif. Hasil analisis finansial yang dilakukan di tingkat petani ternak menunjukkan keragaman usaha ternak sapi potong layak untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh adanya ketersediaan input yang cukup disamping juga ditunjang oleh prospek pasar lokal yang cukup kuat, dukungan fasilitas lahan, penyuluhan maupun input lain. Walaupun dukungan fasilitas input maupun fasilitas-fasilitas lainnya cukup tersedia, namun pada kenyataannya tetap ada kendala. Di tingkat petani, adalah bahwa beternak sapi potong membutuhkan curahan jam kerja yang cukup tinggi, sehingga tidak mustahil apabila minat petani untuk berusahatani ternak masih terbatas. Sisi lain pekerjaan di luar sektor pertanian yang pendapatan menguntungkan tampaknya masih merupakan pesaing utama dalam alokasi tenaga kerja. Sementara itu dengan adanya dukungan modal usaha ternak di tingkat petani yang masih rendah, usaha ternak sapi potong tampak masih mengalami kesulitan untuk berkembang. Penelitian ini dilakukan di Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Pasir, Kecamatan Sepaku-Semoi

Page 1 of 1 | Total Record : 4