cover
Contact Name
Irwan Effendi
Contact Email
jipas@ejournal.unri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jipas@ejournal.unri.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Pusat Studi Kawasan Pantai dan Perairan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science)
Published by Universitas Riau
ISSN : 16932862     EISSN : 27763080     DOI : http://dx.doi.org/10.31258/jipas
The scope of research includes, among others, in the fields of biology, physics and water chemistry, utilization of aquatic products, technology in the field of excavation and utilization of potential marine resources, conservation of marine resources, development planning water areas and coastal areas, and socio-economic and cultural areas of coastal communities.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 3 (2021)" : 10 Documents clear
Komposisi Hasil Tangkapan Rawai Siang dan Malam Hari di Kota Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Ismail Ismail; Syaifuddin Syaifuddin; Bustari Bustari
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.235-239

Abstract

Kecamatan Pasir limau kapas merupakan satu satunya Kecamatan di Kabupaten Rokan Hilir yang memiliki potensi kelautan dan perikanan dengan jumlah nelayan 4.560 orang nelayan penuh, 222 orang nelayan sambilan dan 16 orang nelayan musiman. Dilihat dari potensi sumberdaya kelautan dan perikanan di Perairan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, maka terdapat peluang untuk peningkatan pemanfatan sumberdaya berupa usaha perikanan tangkap oleh masyarakat setempat.Tujuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah komposisi hasil tangkapan rawai pada waktu siang dan malam hari yang dilakukan di  Kota Penipahan Kecamatan Pasri Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir pada September 2019. Selama penelitian,ikan yang didapat pada hasil tangkapan siang dan malam ada 4 jenis ikan yaitu ikan pari  (Dasyatidae), ikan senangin (Eleutheronema tetradactylum), ikan malong (Muraenesox cinereus) dan ikan mata besar (Thunnus obesus). Dimana hasil tangkapan dengan menggunakan menggunakan alat tangkap Rawai adalah sebanyak 668 ekor yang memiliki berat 668 kg, dengan jumlah hasil tangkapan siang hari sebanyak 261 ekor dengan berat 333 kg, sedangkan jumlah hasil tangkapan malam hari sebanyak 407 ekor dengan berat 517 kg. Dapat dilihat bahwa jumlah hasil tangkapan terbanyak tertangkap pada pengoperasian alat tangkap pada malam hari.
Pengaruh Padat Tebar dan Frekuensi Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Larva Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Manahan Nasution; Netti Aryani; Nuraini Nuraini
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.173-179

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh padat tebar dan frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva ikan baung dengan sistem resirkulasi air. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2020 di Laboratorium Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor yaitu: pertama faktor padat tebar dengan tiga taraf perlakuan masing-masing pada tebar 5 ekor/L (P5), 10 ekor/L (P10), dan 20 ekor/L (P20). Sedangkan faktor kedua adalah frekuensi pemberian pakan yaitu 3 kali/hari (F3) dan 5 kali/hari (F5). Untuk memperkecil kekeliruan tiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar dan frekuensi pemberian pakan memberikan pengaruh nyata terhadap kelulushidupan dan efisiensi pakan larva ikan baung, padat tebar tidak berpengaruh nyata dan frekuensi pakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, panjang mutlak dan laju pertumbuhan harian. Perlakuan P5F5 menghasilkan nilai kelulushidupan dan laju pertumbuhan harian tertinggi berturut-turut 68,89% dan 14,46%/ hari. Parameter kualitas air selama penelitian tergolong optimal yaitu suhu air 25,7-27,9oC pH 5,3-6,3 dan oksigen terlarut 5,4-9,7 mg/L.
Penambahan Enzim Phytase pada Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) dengan Sistem Resirkulasi Dewi Anggani; Rusliadi Rusliadi; Iskandar Putra
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.207-214

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian dosis enzim phytase terbaik pada pakan komersial untuk meningkatkan pertumbuhan benih ikan nilem (Osteochilus hasselti) dengan sistem resirkulasi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan lima taraf perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuannya adalah: P0 (tanpa enzim phytase), P1 (enzim phytase 0,5 g/kg pakan), P2(enzim phytase 1 g/kg pakan), P3 (enzim phytase 1,5 g/kg pakan) dan P4(enzim phytase 2 g/kg pakan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim phytase dengan dosis yang berbeda pada pakan dengan sistem resirkulasi memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan nilem, bobot mutlak, panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan kecernaan pakan. Perlakuan terbaik adalah P4 (enzim phytase 2 g/kg pakan) dengan pertumbuhan bobot mutlak 4,69±0,45 g, pertumbuhan panjang mutlak sebesar 2,90±0,01cm, laju pertumbuhan spesifik sebesar 3.93±0,19%, FCR sebesar 1,19±0,01%, dan kelulushidupan sebesar 100±0,00 %. Nilai kecernaan pakan ikan nilem 71,26% dan kecernaan protein pada ikan nilem 87,15%. Parameter kualitas air selama penelitian masih mendukung suhu berkisar antara 27,2-28,8˚C, pH air berkisar antara 6,1-7,2, kandungan oksigen terlarut (DO) berkisar antara 4,5-6,5 ml/L dan ammonia berkisar antara 0,00057-0,00195
Pengaruh Pemberian Astaxanthin Bubuk dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Kecerahan Warna Ikan Koi (Cyprinus carpio) Jevi Fikrillah; Usman M Tang; Iskandar Putra
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.180-183

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli - Agustus 2019, bertempat di Laboratorium Teknologi Budidaya Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk axtasanthin dalam pakan buatan terhadap peningkatan kualitas warna ikan koi (Cyprinus carpio) serta mendapatkan dosis tepung astaxanthin terbaik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Dosis astaxanthin dalam perlakuan adalah: 0% tepung astaxanthin, 1% tepung astaxanthin, 3% tepung astaxanthin, 6% tepung astaxanthin. Ikan yang digunakan berukuran 3-5cm dengan padat tebar 10 ekor per aquarium. Pemeliharaan berlangsung selama 30 hari dan pakan diberikan sebanyak 3% dari bobot biomassa, frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari. Parameter yang diamati meliputi warna ikan, pertumbuhan panjang mutlak dan bobot mutlak, tingkat kelulushidupan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung astaxanthin berpengaruh nyata terhadap perubahan kualitas warna ikan koi. Hasil terbaik pada penelitian ini pada perlakuan dosis 6% tepung astaxanthin diperoleh bobot mutlak 3,64 g dan panjang mutlak 0,7 cm, kecerahan warna dengan skor 5,7.
Perbedaan Lama Waktu Perendaman Alat Tangkap Rawai (Long Line) Terhadap Hasil Tangkapan di Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Mustika Zahara; Nelwida Nelwida; Suparjo Suparjo; Fauzan Ramadhan; Lisna Lisna; Muhammad Hariski
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.215-221

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan lama waktu perendaman terhadap hasil tangkapan alat tangkap rawai (long line) di Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Nipah Panjang I Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tanggal 3 Juni 2021 sampai 30 Juni 2021. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama waktu perendaman 5 jam berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap jumlah dan berat hasil tangkapan dibandingkan lama waktu perendaman 3 jam. Untuk jumlah pada perendaman 5 jam (113 ekor) sedangkan 3 jam (70 ekor). Untuk berat pada perendaman 5 jam (67,87 kg) sedangkan 3 jam (44,12 kg). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lama perendaman 5 jam terhadap hasil tangkapan dengan alat tangkap rawai lebih banyak dari lama perendaman 3 jam dengan hasil tangkapan yang didapat adalah ikan baung (Mystus nerumus), ikan sembilang (Plotosus canius), dan ikan duri (Hexanematichthys sagor).
Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) dengan Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan (rGH) Lamjaya Sinaga; Niken Ayu Pamukas; Iskandar Putra
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.184-191

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Maret - Mei 2021 di Laboratorium Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kolam dan Pembenihan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis perendaman hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) untuk memacu pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan baung (Hemibagrus nemurus). Ikan baung direndam dengan hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) selama 30 menit dan dicampur larutan NaCl 0,9% dan perbedaan dosis rGH (0, 6, 12, dan 18 mg/L). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dosis hormon pertumbuhan rekombinan terbaik adalah 12 mg/L karena memiliki bobot tumbuh tertinggi (4,33 g), panjang total pertumbuhan tertinggi (5,17 cm), laju pertumbuhan spesifik tertinggi (3,34%), efisiensi pakan tertinggi (78,25%) dan tingkat kelulushidupan tertinggi (86,67%) dibandingkan dengan dosis lainnya
Pengaruh Pemberian Probiotik dengan Dosis Berbeda pada Media Pemeliharaan Terhadap Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasianodon hypophthalmus) dengan Sistem Resirkulasi Akuaponik M. Adi Kusuma; Usman M Tang; Mulyadi Mulyadi
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.222-229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik dengan dosis berbeda pada media pemeliharaan terhadap pertumbuhan ikan patin (Pangasianodon hypophtalmus) dengan system resirkulasi akuaponik. Penelitian ini dilakukan dari bulan November – Desember 2020 di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Wadah yang digunakan adalah ember dengan diameter 60 cm dan tinggi 45 cm sebanyak 15 unit dengan padat tebar 50 ekor/ wadah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan lima taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Taraf perlakuan yang diterapkan pada penelitian adalah P0 = Tanpa penambahan probiotik (Kontrol), P1 = Penambahan probiotik dengan dosis 0,15 mL/L air, P2 = Penambahan probiotik dengan dosis 0,25 mL/L air, P3 = Penambahan probiotik dengan dosis 0,35 mL/L air dan P4 = Penambahan probiotik dengan dosis 0,45 mL/L air. Perlakuan terbaik dijumpai pada dosis probiotik 0,45 mL/L air yang menghasilkan bobot mutlak 10,50 g, panjang mutlak 9,58 cm, laju pertumbuhan spesifik 2,84%, konversi pakan 1,38%, dan tingkat kelulushidupan 94,67%.
Perbedaan Lama Perendaman Bubu Lipat Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Di Kelurahan Kampung Laut Maryo Tinambunan; Fauzan Ramadhan; Lisna Lisna; Indra Sulaksana; Nelwida Nelwida; Farizal Farizal
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.192-200

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui perbedaan lama perendaaman terhadap hasil tangkap kepiting bakau yang efektif untuk alat tangkap bubu lipat di Kelurahan Kampung Laut. Materi penelitian ini adalah kepiting bakau yang diperoleh dari hasil tangkapan  bubu lipat dan umpan belut. Metoda yang digunakan adalah experimental fishing dan proposife sampling. Data yang dihimpun meliputi parameter lingkungan, jumlah total hasil tangkapan, ukuran hasil tangkapan. Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui suhu permukaan air selama penelitian. Analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif uji Independent sampel t-test. Hasil penelitian menujukkan bahwa adanya perebedaan hasil tangkapan kepiting Bakau dimana lama perendaman 4 jam lebih banyak yaitu sebesar 40 ekor dibandingkan lama perendaman 6 jam yaitu hanya 23 ekor. Kesimpulan penelitian ini adalah hasil tangkapan kepiting Bakau dengan lama perendaman 4 jam mendapatkan hasil yang lebih banyak dibandingkan hasil tangkapan lama perendaman 6 jam
Pengaruh Penyuntikan HCG dan Ovaprim dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Ovulasi dan Penetasan Telur Ikan Dokun (Barbodes Lateristriga Val.1842) Muhammad Aulia Rasyid; Nuraini Nuraini; Sukendi Sukendi
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.230-234

Abstract

Ikan dokun atau kapiu (Barbodes lateristriga) merupakan ikan yang berpotensial untuk dikembangkan sebagai ikan hias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuntikan Hcg dan ovaprim (Human Chorionic Gonadotropin) dengan dosis yang berbeda dan mengetahui dosis yang tepat untuk menghasilkan kualitas telur yang unggul. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan perlakuan penyuntikan dosis hcg dan ovaprim yang berbeda terhadap ikan uji dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Perlakuan penyuntikan dengan PO (ovaprim 0,6 ml/kg), P1 : (hCG dosis 350 IU/kg), P2 (450 IU/kg), P3 (hCG 550 IU/kg). Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah induk ikan dokun yang berasal dari sungai Kampar dengan bobot berkisar antara 13 – 27g dipelihara diakuarium berukuran 60 x 40 x 40 cm sebanyak 2 unit yang diberi pakan cacing tanah. Penyuntikan dilakukan dua kali dengan cara intra-musculer dengan selang waktu 6 jam. Hasil penelitian didapat bahwa penyuntikan hcg dan ovaprim dengan dosis yang berbeda tertinggi yaitu pada P2 yang menghasilkan waktu laten 8 jam 6 menit, jumlah telur hasil striping rata-rata sebesar 8 butir/ gram induk, Derajat Pembuahan 55,61%, Nilai Indeks Ovisomatik (IOS) sebesar 1.62%, Derajat Penetasan 25.00%, dan Kelulushidupan larva 29,07%
Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan Pancing Tajur terhadap Hasil Tangkapan Ikan di Sungai Terentang Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam M. Apri Maulana; Darmawan Darmawan; Muhammad Hariski; Lisna Lisna; Nelwida Nelwida; Fauzan Ramadhan
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.201-206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis umpan pancing tajur terhadap hasil tangkapan ikan di Sungai Terentang Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam. Penelitian ini dilaksanaka di Sungai Terentang Kecamatan Sungai Gelam pada tanggal Bulan April – Mei 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan experimental fishing. Analisis data yang digunakan ialah Uji Anova dan uji lanjut uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil tangkapan dengan perbedaan jenis umpan yaitu dengan umpan katak mendapatkan sebanyak 22 ekor ikan, di susul umpan cacing mendapatkan 12 ekor ikan, umpan jangkrik mendapatkan 6 ekor ikan dan dengan umpan bekicot tidak mendapatkan hasil tangkapan ikan.  Hasil tangkapan dengan menggunakan pancing tajur di Sungai Terentang Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam adalah terdapat 6 spesies ikan yang tertangkap dengan jenis ikan yang paling banyak adalah ikan gabus (Channa  striata) sebanyak 5.480 kg dan yang paling sedikit adalah ikan serandang (C. pleuropthalma) sebanyak 200 g dan ikan kating/lundu (Bagrus numerous) sebanyak 40 g.

Page 1 of 1 | Total Record : 10