cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian
ISSN : 25493078     EISSN : 25493094     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian welcomes high-quality, original and well-written manuscripts on any of the following topics: 1. Geomorphology 2. Climatology 3. Biogeography 4. Soils Geography 5. Population Geography 6. Behavioral Geography 7. Economic Geography 8. Political Geography 9. Historical Geography 10. Geographic Information Systems 11. Cartography 12. Quantification Methods in Geography 13. Remote Sensing 14. Regional development and planning 15. Disaster
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2022)" : 6 Documents clear
Perbedaan Pergeseran Kontribusi Sektoral terhadap PDRB Menurut Kabupaten/Kota pada Masa Pandemi Covid 19 di Provinsi Jawa Tengah
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v19i1.32019

Abstract

Dampak pandemi Covid 19 terhadap ekonomi menunjukkan adanya variasi menurut sektor dan lapangan usaha. Penelitian yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan (1) mengkaji pergeseran dan perubahan kontribusi sektoral terhadap PDRB pada masa pandemi Covid 19, (2) menganalisis perbedaan pergeseran kontribusi sektoral terhadap PDRB menurut kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, dan (3) menganalisis hubungan antara jumlah kasus positif Covid 19 dengan perubahan kontribusi sektoral terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan meliputi metode kuantitatif melalui pendekatan perbandingan antar sektor dan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Periode waktu yang digunakan meliputi tahun 2018 (sebelum pandemi Covid 19) dan tahun 2020 (saat pandemi Covid 19). Data yang digunakan merupakan data PDRB sektoral dari data sekunder. Analisis pergeseran kontribusi dilakukan dengan perhitungan pertumbuhan (%/tahun) dan menggunakan grafik. Untuk mengkaji hubungan antara jumlah kasus positif Covid 19 dengan perubahan kontribusi sektoral terhadap PDRB digunakan korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan di Provinsi Jawa Tengah telah mengalami pergeseran kontribusi sektoral terhadap PDRB pada masa pandemi Covid 19. Sebagian sektor mengalami penurunan kontribusi, namun pada beberapa sektor lain justru mengalami peningkatan kontribusi. Secara spasial, terdapat perbedaan pergeseran kontribusi sektoral terhadap PDRB antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Sektor yang terdampak cukup signifikan selama pandemi adalah sektor transportasi dan pergudangan yang pengalami penurunan 14,66 %/tahun dan terjadi di semua wilayah kabupaten kota. Sektor industri pengolahan juga mengalami penurunan kontribusi yang cukup signifikan di 9 (sembilan) kabupaten/kota. Namun demikian untuk sektor komunikasi dan informasi justru mengalami peningkatan kontribusi di seluruh wilayah kabupaten/kota. Jumlah kasus Covid 19 mempunyai hubungan negatif yang signifikan terhadap perubahan kontribusi untuk sektor konstruksi; sektor penyediaan akomodasi, makan, dan minum; sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial; serta sektor jasa lainnya. The impact of the COVID-19 pandemic on the economy shows variations by sector and business field. The research carried out is directed to achieve the objectives of (1) examining shifts and changes in sectoral contributions to GRDP during the Covid 19 pandemic, (2) analyzing differences in shifts in sectoral contributions to GRDP by regencies/cities in Central Java Province, and (3) analyzing the relationship between the number of positive cases of Covid 19 with changes in sectoral contributions to GRDP in Central Java Province. The research method used includes quantitative methods through a comparative approach between sectors and regencies/cities in Central Java Province. The period used includes 2018 (before the Covid 19 pandemic) and 2020 (during the Covid 19 pandemic). The data used is sectoral GRDP data from secondary data. The contribution shift analysis is carried out by calculating growth (%/year) and graphs. The Product Moment correlation examines the relationship between the number of positive cases of Covid 19 and changes in sectoral contributions to GRDP. The study results show that Central Java Province has experienced a shift in sectoral contributions to GRDP during the Covid 19 pandemic. Some sectors experienced a decrease in contribution, but in some other sectors, their contribution increased. There are differences in the shift in sectoral contributions to GRDP between regencies/cities in Central Java Province. The sector that was significantly affected during the pandemic was the transportation and warehousing sector, which experienced a decline of 14.66%/year and occurred in all regencies and cities. The manufacturing sector also experienced a significant decrease in its contribution in 9 (nine) regencies/cities. However, the communication and information sector experienced an increasing contribution in all regencies/cities. The number of Covid 19 cases has a significant negative relationship to changes in the contribution to the construction sector, providing accommodation, food, and drink; health services sector and social activities; and other service sectors.
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Perikanan Tambak Terhadap Rencana Pola Ruang di Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v19i1.32201

Abstract

Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi budidaya tambak dan memiliki tambak terluas di Indonesia   yaitu   98.617   ha. Kabupaten Barru merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian pesisir Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki potensi cukup besar dalam pengembangan budidaya perikanan tambak. Namun, kesesuaian lahan untuk pengembangan budidaya tambak ini belum dikaji secara menyeluruh terhadap rencana pola ruang Kabupaten Barru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan tambak di pesisir Kabupaten Barru disesuaikan dengan rancangan tata ruang wilayah Kabupaten Barru tahun 2011-2031. Adapun metode yang digunakan adalah teknik scoring  dan overlay dengan 6 variabel berupa jarak dari sungai, jarak dari garis pantai, kemiringan, tutupan lahan, pH  tanah, dan aksesibilitas. Dari hasil penelitian, wilayah pesisir Kabupaten Barru memiliki kelas kesesuaian tinggi (S1) untuk lokasi tambak dengan luas sebesar 1.419 ha. Evaluasi kesesuaian lahan terhadap rencana pola ruang menunjukkan bahwa terdapat beberapa wilayah tambak eksisting berada pada zona tidak sesuai (N). Lokasi yang tepat untuk pengembangan kawasan budidaya tambak dengan tingkat kesesuaian tinggi (S1) dominan berada pada kawasan rencana pertanian lahan basah. South Sulawesi is one of the centers of aquaculture production and has the largest fishpond  in Indonesia, which is 98,617 ha. Barru Regency is one of the regencies located in the coastal part of South Sulawesi Province which has considerable potential in the development of aquaculture. However, the suitability of the land for the development of aquaculture has not been thoroughly studied against the spatial pattern plan of Barru Regency. This study aims to determine the suitability of the fishponds on the coast of Barru Regency according to the spatial plan of Barru Regency in 2011-2031. The method is a scoring and overlay technique with 6 variables which is distance from the river, distance from the shoreline, slope, land cover, soil pH, and accesibility. The results of this study shows that the coastal area of Barru Regency has a high suitability class (S1) for pond locations with an area of 1,419 ha. Evaluation of land suitability toward  the spatial pattern plan shows that there are several areas of existing ponds located in the non-conforming zone (N). The right location for the development of aquaculture areas with a high level of suitability (S1) is dominant in the area of the wetland agriculture plan.
Dampak Pembuangan Bangkai Babi ke Sungai terhadap Minat Beli Ikan di Desa Aek Ger Ger, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v19i1.33196

Abstract

Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak kasus pembuangan bangkai babi ke sungai terhadap persepsi masyarakat tentang minat membeli ikan di Desa Aek Ger-Ger. Penentuan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Jumlah populasi pada penelitian ini yaitu 614 rumah tangga, dengan sampel yang digunakan sebanyak 10 % dari jumlah populasi yaitu 61 rumah tangga sebagai responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan  teknik wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan cara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 56 orang (91,80%) responden menyatakan takut mengkonsumsi ikan dikarenakan mengetahui berita pembuangan bangkai babi ke sungai berdampak negatif. Faktor minat beli yang melatarbelakangi turunnya minat beli ikan masyarakat Desa Aek Ger-Ger yaitu faktor acuan. Ketakutan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan dikarenakan alasan; (1) Akan menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan pada tubuh jika mengkonsumsi ikan yang disinyalir memakan bangkai babi.  (2) Masyarakat merasa enggan dan geli untuk mengkonsumsi ikan dikarenakan terjadi kasus pembuangan bangkai babi ke sungai. Ikan yang dihindari untuk dikonsumsi pada situasi itu adalah ikan hasil tangkapan laut. Sedangkan ikan air tawar tetap dikonsumsi seperti biasa tanpa pengaruh berita kasus tersebut. The purpose of this study is intended to find out the impact of the case of dumping pig carcasses into the river on people’s perception of interest in buying fish in Aek Ger-Ger Village. Determination of research samples using purposive sampling. The population in this study was 614 households, with a sample used as much as 10% of the total population of 61 households as respondents. The data collection technique used is with interview techniques. Data analysis techniques are used in a qualitative descriptive way. The results showed that 56 people (91.80%) of respondents expressed fear of consuming fish because they knew the news of dumping pig carcasses into the river had a negative impact. The buying interest factor behind the decline in interest in buying fish in Aek Ger-Ger Village is the reference factor. People’s fear of consuming fish for reasons; (1) Will cause disease or health problems in the body if consuming fish that allegedly eat pig carcasses.  (2) People feel reluctant and amused to consume fish because of the case of dumping pig carcasses into the river. Fish that are avoided for consumption in that situation are fish caught by the sea. While freshwater fish is still consumed as usual without the influence of news of the case.
Analisis Potensi Kekeringan Pertanian di Kabupaten Bandung
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v19i1.33724

Abstract

Kabupaten Bandung sering mengalami kekeringan pada musim kemarau. Hal ini mempengaruhi produktivitas pertanian dan ketersediaan air bersih. Belum ada penelitian mengenai kekeringan di Kabupaten Bandung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi kekeringan pertanian yang terjadi di Kabupaten Bandung dan mengetahui tingkat akurasi dari citra penginderaan jauh yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis. Citra yang digunakan yaitu Landsat 8 dan Sentinel-2. Hasil penelitian berdasarkan hasil Landsat 8, luas paling tinggi pada kelas kekeringan sangat rendah yaitu Kecamatan Rancabali, kelas rendah Kecamatan Pangalengan, kelas sedang Kecamatan Kertasari, kelas tinggi Kecamatan Nagreg, kelas sangat tinggi Kecamatan Ciwidey. Berdasarkan hasil Sentinel-2, kelas sangat rendah yaitu Kecamatan Pangalengan, kelas rendah yaitu Kecamatan Pangalengan, kelas sedang Kecamatan Pacet, kelas tinggi Kecamatan Baleendah dan kelas sangat tinggi Kecamatan Margaasih. Tingkat akurasi citra Landsat 8 pada peta NDVI yaitu sebesar 68,87% dan peta penggunaan lahan sebesar 76,42%. Tingkat akurasi citra Sentinel 2 pada peta NDVI yaitu 40,5% dan peta penggunaan lahan 72,64%. Peta yang memenuhi tingkat akurasi hanya peta penggunaan lahan citra Landsat 8. Bandung Regency often experiences drought in the dry season. This affects agricultural productivity and the availability of clean water. There has been no research on drought in Bandung Regency. The purpose of this study was to determine the potential for agricultural drought that occurred in Bandung Regency and to determine the level of accuracy of remote sensing imagery used. This research uses remote sensing method and Geographic Information System. The images used are Landsat 8 and Sentinel-2. The results of the study based on Landsat 8 results, the highest area was in the very low drought class, namely Rancabali District, low class Pangalengan District, medium class Kertasari District, high class Nagreg District, very high class Ciwidey District. Based on the results of Sentinel-2, very low class is Pangalengan District, low class is Pangalengan District, medium class is Pacet District, high class is Baleendah District and very high class is Margaasih District. The accuracy level of Landsat 8 images on NDVI maps is 68.87% and land use maps is 76.42%. Sentinel 2 image accuracy rate on NDVI map is 40.5% and land use map is 72.64%. Maps that meet the level of accuracy are only Landsat 8 image land use maps.
Identifikasi Struktur Ruang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v19i1.30950

Abstract

Tata ruang memiliki keterkaitan dalam sebuah perencanaan suatu wilayah terutama wilayah perkotaan, dimana outputnya akan menghasilkan struktur ruang pada kota atau perkotaan yang tertata. Ekspresi geografis tidak lain sebagai cermin suatu kebijakan yng dibuat masyarakat mengenai prihal ekonomi, sosial serta kebudayaan. Pertumbuhan pembangunan kecamatan Tawang melaju pesat. Dampaknya, struktur ruang di kecamatan Tawangpun mengalami perubahan dimana penggunaan lahan ruang terbuka hijau (RTH) mengalami pengurangan berganti menjadi lahan terbangun. Karena hal tersebut maka penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengidentifikasi struktur ruang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menerapkan pendekatan kuantitatif serta variabel penelitian ini berupa sarana prasarana yaitu fasilitas pelayanan masyarakat dan jaringan jalan. Hasil penelitian menunjukankan bentuk struktur kecamatan Tawang yaitui konsep pola pusat berganda, dimana pusat perkembangan dan pertumbuhan berada di tengah pemerintahan dan tengah perekonomian kecamatan Tawang, selain itu model struktur ruangnya yaitu multi nodal karena terdiri dari pusat, sub pusat serta pusat lainya. Spatial planning has a link in the planning of an area, especially urban areas, where the outputwill produce an ordered urban or urban spatial structure. Geographical expression is nothing but a reflection of a policy made by the community regarding economic, social and cultural matters. Tawang sub-district development growth accelerated. As a result, the spatial structure in the Tawang sub-district has changed, where the use of green open space has decreased, changing to built-up land. Because of this, the authors conducted this study with the aim of identifying the spatial structure of Tawang District, Tasikmalaya City. The author uses a descriptive type of research by applying a quantitative approach and this research variable is in the form of infrastructure, namely community service facilities and road networks. The results of the study show the structure of the Tawang sub-district, namely the concept of a multiple center pattern, where the center of development and growth is in the middle of the government and the middle of the economy of the Tawang sub-district, besides that the spatial structure model is multi-nodal because it consists of the center, sub-center and other centers.
Klasifikasi Berbasis Objek Citra Satelit Sentinel 2 untuk Pemetaan Perubahan Lahan di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v19i1.33958

Abstract

Kecamatan Parongpong merupakan kawasan pinggiran kota dimana wilayah ini menjadi salah satu wilayah favorit dalam pemilihan wilayah pemukiman, di sisi lain wilayah ini masih di dominasi oleh lahan pertanian. Pentingnya monitoring dalam Perubahan lahan di suatu wilayah terutama wilayah pinggiran kota adalah sangat penting. Penggunaan data citra satelit resolusi menengah akan menjadi pilihan yang baik karena aksesnya yang mudah dan ketersediaan data gratis. Sentinel-2 adalah salah satu Citra satelit resolusi menengah yang dapat diakses gratis dimana memiliki resolusi spasial 10 meter dalam saluran tampak. Metode yang digunakan adalah penginderaan jauh dengan pendekatan OBIA (Object-Based Image Analysis) dengan data temporal selama dua tahun pada tahun 2017-2019. Uji akurasi Citra menghasilkan nilai Akurasi Total (Overal Accuracy) sebesar 94,8 % dan nilai Kappa Accuracy diperoleh sebesar 95,04%. Dari hasil Penelitian menunjukan bahwa Tingkat perubahan Penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Parongpong pada kurun waktu dua tahun  yaitu dimulai pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 memiliki laju perubahan  pada rentang nilai antara -0,21% sampai dengan 0,17 %. Pengurangan penggunaan lahan terbesar pada semak Belukar dan lahan kosong berkurang sebesar -8,9 Ha dan penambahan terbesar  pada penggunaan lahan Pemukiman dan Tempat Kegiatan Sebesar 7,27 Ha. Pola Perubahan yang terjadi hanya pada empat jenis Penggunaan lahan Hutan, Semak Belukar ladang dimana pola perubahan yang terjadi adalah penggunaan lahan hutan menjadi pemukiman dan ladang. Sementara semak belukar menjadi ladang dan Pemukiman. Parongpong sub-district is a suburban area where this area is one of the favorite areas in selecting residential areas, on the other hand this area is still dominated by agricultural land. The importance of monitoring in land change in an area, especially in suburban areas is very important. The use of medium resolution satellite imagery data would be a good choice because of the easy access and availability of free data. Sentinel-2 is one of the free medium resolution satellite imagery which has a spatial resolution of 10 meters in the visible channel. The method used is remote sensing with the OBIA (Object-Based Image Analysis) approach with temporal data for two years in 2017-2019. Image accuracy test resulted in an Overal Accuracy value of 94.8% and a Kappa Accuracy value of 95.04%. The results of the study show that the rate of land use change that occurred in Parongpong Subdistrict in a period of two years, starting in 2017 to 2019, has a rate of change in the value range between -0.21% to 0.17%. The largest reduction in land use was in scrub scrub and empty land by -8.9 Ha and the largest increase in land use for Settlements and Activities by 7.27 Ha. Patterns of change that occur are only in four types of forest land use, bush scrub, where the pattern of change that occurs is the use of forest land to settlement and fields. Meanwhile, shrubs become fields and settlements.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 2 (2023) Vol 20, No 1 (2023) Vol 19, No 2 (2022) Vol 19, No 1 (2022) Vol 18, No 2 (2021): In progress [July 2021] Vol 18, No 2 (2021) Vol 18, No 1 (2021): January Vol 18, No 1 (2021) Vol 17, No 2 (2020): July Vol 17, No 2 (2020) Vol 17, No 1 (2020): January Vol 17, No 1 (2020) Vol 16, No 2 (2019) Vol 16, No 2 (2019): July Vol 16, No 1 (2019): January Vol 16, No 1 (2019) Vol 15, No 2 (2018): July 2018 Vol 15, No 1 (2018): January 2018 Vol 15, No 2 (2018) Vol 15, No 1 (2018) Vol 14, No 2 (2017): July 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 2 (2017) Vol 14, No 1 (2017) Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 2 (2016) Vol 13, No 1 (2016) Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 2 (2015) Vol 12, No 1 (2015) Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 2 (2014) Vol 11, No 1 (2014) Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013) Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 2 (2011) Vol 8, No 1 (2011) Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 2 (2010) Vol 7, No 1 (2010) Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009) Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 2 (2007) Vol 4, No 1 (2007) More Issue