cover
Contact Name
Dr. Achmad Amzeri, SP. MP.
Contact Email
-
Phone
+6285231168649
Journal Mail Official
agrovigor@trunojoyo.ac.id
Editorial Address
Department of Agroecotechnology, Faculty of Agriculture University of Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO BOX 2, Kamal - Bangkalan 69162
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi
ISSN : 1979577     EISSN : 24770353     DOI : https://doi.org/10.21107/agrovigor
Core Subject : Agriculture,
Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi is a scientific paper in the field of science Agroecotechnology which include: plant science, soil science, plant breeding, pest and plant diseases.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2017): Maret" : 12 Documents clear
Respon Beberapa Varietas Padi (Oryza Sativa L.) terhadap Serangan Hama Penggerek Batang Padi dan Walang Sangit (Leptocorisa acuta Thubn.) Wahyu Maulana
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.261 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2654

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan utama yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Namun, produksi padi mengalami penurunan akibat adanya serangan hama. Penurunan produksi padi akibat serangan hama dapat dikurangi dengan mengetahui karakteristik hama dan mengetahui cara yang efektif dalam mengendalikannya. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengendalian secara kultur teknis yaitu menggunakan varietas tahan. Tanaman memiliki respon yang berbeda terhadap serangan organisme pengganggu tumbuhan antara varietas satu dengan varietas lain. Respon tanaman mempunyai tingkat yang sangat tinggi (sangat tahan) dan sangat rendah (sangat rentan). Pengetahuan tentang respon varietas padi terhadap serangan hama serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi padi sangat diperlukan agar pengendalian hama dengan menggunakan varietas tahan menjadi lebih efektif dan efisien. Penelitian ini dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 5 perlakuan varietas. Varietas yang diuji adalah varietas Cimelati, Logawa, Gorontalo, Inpari 13 dan Inpari 31 dengan perlakuan diulang 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi hama walang sangit terendah yaitu pada varietas Gorontalo sebanyak 9.20 ekor per petak pengamatan dan populasi hama penggerek batang padi terendah pada varietas Inpari 31 yaitu 0,86 ekor per 10 rumpun pengamatan. Intensitas serangan hama walang sangit terendah pada varietas Gorontalo sebesar 10.07% dan intensitas serangan hama penggerek batang padi terendah pada varietas Inpari 13 sebesar 5.23%. Hasil produksi juga menunjukkan bahwa varietas Inpari menunjukkan hasil produksi tertinggi yaitu 5.38 ton/ha dibandingkan empat varietas lainnya.Kata Kunci: Varietas Padi, walang sangit, penggerek batang padi.
Kandungan Alkalloid dan Steroid Pada Tanaman Kolesom ( Talinumtriangulare (Jacq. )Willd.) Akibat Perbedaan Daerah Asal Tanaman Mariya Ulfa; - Suhartono; Eko Setiawan
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.664 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2829

Abstract

Kolesom merupakan salah satu tumbuhan sekulen dari famili portulaceae  yang berkhasiat obat. Tanaman obat di Indonesia berkembang semakin pesat, sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kembali menggunakan bahan-bahan obat alami. Bahan obat alami lebih aman dikonsumsi dan memiiki efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan obat-obat sintetik yang terbuat dari bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh perbedaan daerah asal bibit terhadap kandungan alkaloid dan steroid pada tanaman kolesom.  Penelitian ini dilakukan di Universitas Tronojoyo Bangkalan, Madura. Percobaan dilakukan secara non faktorial dengan Rancangan AcakLengkap (RAL). Faktor tersebut yaitu: A1 :  Asal tanaman Kepulauan Kangean, A2 : Asal tanaman Kabupaten Bangkalan, A3 : Asal tanaman Kabupaten Lumajang yang akan diujikan dengan alkaloid dan steroid. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh asal bibit tanaman kolesom terhadap kandungan alkaloid dan steroid pada daun dan umbi. Kata kunci: Tanaman Kolesom, Alkaloid, Steroid.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Kedelai terhadap Pupuk Hayati di Lahan Sawah Di Kabupaten Pandeglang, Banten Yati Astuti; Resmayeti Purba
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2759

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah desa Mekarsari Kec. Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten dari bulan Agutus 2016 hinggaOktober 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak kelompok factor tunggaldengan lima perlakuan dan enam ulangan. Perlakuannya adalah  (A). Tanpa pemupukan (kontrol); (B). Pupuk rekomendasi: 25 kgha-1Urea+ 100 kgha-1 SP-36 + 100 kgha-1NPK Phonska, (C) pupuk hayati Agrimeth 200 gramha-1 + pupuk rekomendasi (D). pupuk hayati Agrimeth 200 gramha-1 + Gliocompost 20 kgha-1 + pupuk rekomendasi (E) pupuk hayati Gliocompost 20 kgha-1 + pupuk rekomendasi. Parameter yang diamatia dalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, jumlah bintil akar, jumlahbunga, jumlah polong isi, hasil biji kedelai.Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Analysis of  Varians (ANOVA). Data yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan  uji Duncan Multiple Range Test  (DMRT) pada taraf nyata (α) 0.5%. Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa  pupuk hayati Agrimeth 200 gha-1 + pupuk hayati Gliocompost 20 kgha-1 + pupuk rekomendasi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman, yaitu tinggi tanaman,jumlah daun, jumlah bintil akar, jumlah bunga, jumlah polong isi dan hasil kedelai. Pupuk hayati Agrimeth 200 gha-1 + pupuk Gliocompost 20 kg ha-1 + pupuk rekomendasi meningkatkan hasil kedelai dari  0,89 tha-1 menjadi 2,01 tha-1. Kata Kunci:  Agrimeth, Gliocompost, kedelai.
Pertumbuhan Sawi yang Berasosiasi dengan Bakteri Synechococcus sp. pada Berbagai Kondisi Media Salinitas - Asmuni; Sholeh Avivi; Sugeng Winarso
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.915 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2844

Abstract

Sawi hijau merupakan salah satu jenis sayur yang di konsumsi oleh masyarakat Indonesia yang memiliki banyak manfaat diantaranya untuk mencegah kanker, hipertensi, penyakit jantung, membantu kesehatan sistem pencernaan, mencegah dan mengobati penyakit pellagra, serta menghindarkan ibu hamil dari anemia. Tanaman sawi pada umumnya dapat hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi, akan tetapi lebih baik penanamannya dilakukan di dataran tinggi. Penelitian tentang resistensi sawi di media salin belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon tanaman sawi hijau yang telah berasosiasi dengan bakteri Synechococcus spterhadap berbagai kondisi salinitas. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2016 sampai Januari 2017 di Desa Bendoarum Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Adapun bahan tanam yang digunakan adalah sawi, biakan bakteri fotosintetik (Synechococus sp), air, tanah, pasir, garam NaCl, pupuk (urea, SP-36 dan KCl). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan. Perlakuan salinitas diberikan berdasarkan penambahan konsentrasi garam (NaCl) yaitu kontrol (0 ppm), 2500 ppm, 5000 ppm, 7500 ppm, dan 10.000 ppm. Respon ta tanaman terhadap perlakuan didasarkan pada variabel jumlah daun, jumlah klorofil, panjang akar, volume akar, berat basah, dan berat kering. Data tersebut dianalisis menggunakan uji Anova dan Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan signifikansi pada taraf 5%. Respon tanaman sawi terhadap penambahan garam menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada semua parameter pertumbuhan yang meliputi jumlah daun, jumlah klorofil, panjang akar, volume akar, berat basah, dan berat kering. Respon tanaman yang tercekam garam baik yang diberikan bakteri Synechococcus sp atau yang tidak diberikan menunjukkan hasil menurun dan berbeda nyata pada parameter panjang akar, berat basah, dan berat kering. Pemberian bakteri Synechococcus sp pada tanaman yang ditanam dilahan salin tidak berpengaruh nyata pada parameter pertumbuhan tanaman, tapi cenderung meningkatkan berat basah tanaman, berat kering tanaman, dan panjang akar tanaman.Kata kunci : Salinitas, Sawi Hijau, Synechococcus sp, pertumbuhan tanaman
Uji Ketertarikan Ngengat Spodoptera exigua Hubn. terhadap Perangkap Lampu Warna pada Pertanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) yeny sari
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.649 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2366

Abstract

Hama Spodoptera exigua merupakan hama penting dalam pembudidayaan bawang merah dan sering menimbulkan permasalahan yang sangat merugikan petani bawang merah. Warna hijau merupakan warna yang menarik bagi ngengat spodoptera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perangkap lampu warna terhadap keberadaan hama S. exigua. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan Kontrol (lampu warna putih), (A) = perangkap warna chartreuse, (B) = perangkap warna lime green, (C) = perangkap warna medium sea green, (D) = perangkap warna sea green, (E) = perangkap warna forest green. Analisis data menggunakan analisis ragam yang dilanjutkan dengan Dancan Multiple Range Test (DMRT) 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tangkapan ngengat S. exigua terbanyak adalah pada Kontrol dengn jumlah tangkapan 155 ekor ngengat/periode tanam. Jumlah koloni telur terbanyak ditunjukkan pada perlakuan E yaitu dengan jumlah 16 koloni telur,. Jumlah larva terbanyak ditunjukkan pada perlakuan E dengan jumah larva 653 ekor larva. Tingkat kerusakan akibat seranggan S. exigua tertinggi ditunjukkan perlakuan E dengan tingkat kerusakan 15,69% kerusakan dan kerusakan tertinggi akibat L. chinensis ditunjukkan pada kontrol dengan kerusakan 27,38% kerusakan. Berat basah dan berat kering tertinggi ditunjukkan pada perlakuan C dengan jumlah berat basah 21.00 ton/ha dan berat kering 15.83 ton/ha. Kata Kunci: Bawang Merah, S. exigua, perangkap lampu warna.
Amino Acids Content in Mangosteen Fruit as Affected by Tree Ages Eko Setiawan
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.741 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2788

Abstract

Kita meneliti perbedaan kandungan dan komposisi asam amino pada buah manggis yang dipanen dari pohon yang berbeda umur dari kebun Manggis di Bogor pada tahun 2012. Pohon manggis dengan umur yang berbeda (muda, sekitar 20 tahun; sedang, sekitar umur 35 tahun; dan tua, sekitar 50 tahun)dipilih untuk diambil buahnya. Buah dari tiap pohon dipanen pada kondisi masak hijau spot kuning-merah. Pada buah dari semua umur pohon, asam amino yang dominan adalah γ-aminobutyric acid dan alanine. Total kandungan asam amino tertinggi terdapat pada buah yang dipetik dari pohon umur muda dari pada  buah yang dipetik dari pohon umur sedang dan tuaKata kunci: asam amino, GABA, kandungan, manggis
Pengaruh Sistem Tanam Benih Langsung (TABELA), SRI (System of Rice Intensification) dan Konvensional terhadap Gulma dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) dessy sarfika
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.991 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2388

Abstract

Produksi padi pada tahun  2014 menurun dari tahun sebelumnya, tahun 2013 produksi padi mencapai 71.279.709 ton, sedangkan pada tahun 2014 produksi padi hanya mencapai 70.846.465 ton. Penurunan produksi padi dapat disebabkan oleh sistem tanam tanaman padi yang digunakan petani. Di Indonesia telah dikenal beberapa sistem tanam padi yaitu padi dengan sistem tanam benih langsung (tabela), SRI (System of Rice Intentification) dan sistem konvensional. SRI termasuk dalam sistem tanam pindah (tapin) bibit yang menggunakan sistem pengairan berselang namun berbeda dengan sistem tapin konvensional yang menggunakan sistem pengairan penggenangan pada lahan atau media tanam. Sistem tanam benih langsung dilakukan dengan cara menyemai benih ke lahan dengan kondisi air pada lahan macak-macak. Kondisi pengairan pada masing-masing sistem tanam yang berbeda menyebabkan adanya OPT. Salah satu OPT yang keberadaannya dipengaruhi  oleh sistem tanam yaitu gulma. Penelitian ini dilaksanakan pada media pot menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali. Dari hasil penelitian semua perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini, perlakuan sistem tanam konvensional dengan umur bibit 16 hari merupakan perlakuan yang terbaik dikarenakan populasi gulma yang rendah serta jumlah anakan, jumlah, malai, panjang malai, jumlah bulir per malai dan berat gabah tanaman padi memiliki rerata yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Kata Kunci : Sistem tanam, gulma, hasil padi
Uji Daya Hasil 10 Hibrida Harapan Jagung Madura Berdaya Hasil Tinggi dan Berumur Genjah Achmad Amzeri
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.912 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2865

Abstract

Perakitan varietas jagung hibrida unggul Madura yang mempunyai potensi produksi tinggi dan berumur genjah dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan kondisi lahan pertanian Madura yang mempunyai ketersediaan air dan curah hujan rendah.  Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengevaluasi daya hasil 10 jagung hibrida harapan Madura koleksi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.  Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan November 2015.  Genotip yang digunakan adalah MH-3, MH-4, MH-5, MH-6, MH-8, MH-9, MH-11, MH-14, MH-15, MH-15 dan 3 varietas jagung hibrida pembanding yaitu Bima Provit A-1, Bima 13Q dan BISI-2. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan. Data dianalisis dengan uji-F, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan’s (α = 5%).  Analisis gabungan digunakan untuk mengetahui interaksi antara genotip dengan musim dan menduga nilai heritabilitas dalam arti luas.  Seleksi indeks digunakan untuk memilih jagung hibrida harapan yang terbaik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepuluh jagung hibrida harapan yang diuji memiliki perbedaan penampilan, umur panen, potensi produksi yang berbeda dengan tiga varietas pembanding.  Hasil pengujian gabungan pada dua musim menunjukkan bahwa ada interaksi antara perlakuan genotip dengan musim pada karakter panjang tongkol, bobot 100 biji, dan produksi per hektar.  Nilai heritabilitas dalam arti luas genotip jagung untuk karakter yang dievaluasi berkisar antara 22 – 61%.  Hasil  nilai seleksi indeks menunjukkan  bahwa  jagung hibrida  harapan  Madura yang  memiliki  seleksi indeks tertinggi adalah MH-3 dan MH-4 dan dapat dikembangkan menjadi varietas hibrida Madura komersial.Kata kunci : heritabilitas dalam arti luas, jagung hibrida harapan Madura, seleksi indeks, uji daya hasil.
Kadar Air Kapasitas Lapang dan Bobot Jenis Tanah yang Optimal untuk Pertumbuhan dan Produksi Umbi Uwi (Dioscorea alata L) Eko Sulistyono; Romadhona Abdillah
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.404 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2789

Abstract

Diversifikasi pangan merupakan salah satu jalan untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Salah satu alternatif bahan pangan yang potensial untuk dikembangkan adalah uwi (Dioscorea alata). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai kadar air kapasitas lapang dan bobot jenis optimum dari ruang tumbuh ubi Dioscorea alata. Penelitian disusun dalam Rancangan Kelompok  Lengkap Teracak dengan lima ulangan. Perlakuan daripenelitian ini adalah tanpa lubang tanam, dengan lubang tanam, penambahan sekam sebanyak 50% volume lubang tanam, penambahan sekam dan pupuk kandang sebanyak masing-masing 50 % dan 25 % lubang tanam, penambahan pupuk kandang sebanyak 25 % lubang tanam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap sifat fisik tanah dan pertumbuhan vegetatif tanaman kecuali tinggi tanaman, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap produksi umbi.  Untuk sifat fisik tanah, penambahan lubang tanam, sekam dan pupuk kandang menghasilkan kadar air kapasitas lapang tertinggi dan bobot jenis tanah terendah. Untuk fase pertumbuhan vegetatif, penanaman dalam lubang tanam dan penambahan sekam dan pupuk kandang memberikan jumlah daun dan jumlah cabang terbanyak.   Kadar air kapasitas lapang dan bobot jenis yang optimum dari ruang tumbuh umbi masing-masing adalah 39.68 % berat kering dan 0,69 g.cm-3. 
Inokulasi Cendawan Fusarium sp. dari Berbagai Tanaman Inang dan Diameter Batang terhadap Pembentukan Kemedangan Gaharu Jenis Gyrinophs versteegii Faishal Irfandi
Agrovigor Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.391 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i1.2460

Abstract

Infektivitas dan efektivitas cendawan Fusarium sp. dalam pembentukan kemedangan gaharu dapat dipengaruhi oleh jenis isolat dan umur tanaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat efektivitas cendawan Fusarium sp. dari berbagai tanaman inang terhadap pembentukan kemedangan pada berbagai diameter batang tanaman Gyrinophs versteegii. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan yang diulang 3 kali sehingga terdapat 27 perlakuan tanaman. Perlakuan yang diberikan adalah tanaman inang pisang + diameter 3 cm (ID1), tanaman inang pisang + diameter 3-4 cm (ID2), tanaman inang pisang + diameter 4 cm (ID3), tanaman inang terong + diameter 3 cm (ID4), tanaman inang terong + diameter 3-4 cm (ID5), tanaman inang terong + diameter 4 cm (ID6), tanaman inang tomat + diameter 3 cm (ID7), tanaman inang tomat + diameter 3-4 cm (ID8), dan tanaman inang tomat + diameter 4 cm (ID9). Teknik inokulasi pada batang tanaman gaharu menggunakan teknik inokulasi injeksi (suntik). Variabel penelitian yang digunakan adalah luas jaringan terinfeksi (cm2), warna jaringan terinfeksi (dalam skoring), tingkat aroma kemedangan (dalam skoring) dan analisis kadar minyak atsiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh cendawan Fusarium sp. dari berbagai tanaman inang terhadap pembentukan kemedangan gaharu pada berbagai diameter batang tanaman memberikan pengaruh nyata terhadap variabel luas jaringan terinfeksi dan warna jaringan terinfeksi. ID3 adalah perlakuan yang menunjukkan terbaik dari semua perlakuan yang diaplikasikan disebabkan diameter batang lebih dari 4 cm. Kata kunci: Fusarium sp., Gaharu, Gyrinophs verstegii

Page 1 of 2 | Total Record : 12