cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
ISSN : 19780419     EISSN : 26558394     DOI : -
Jurnal Teknik kimia fokus pada proses perpindahan panas dan massa, material maju, teknik reaksi kimia, pengolahan dan pengelolaan limbah, biomassa dan energi, termodinamika, biokimia, elektrokimia, perancangan dan pengendalian proses, proses pencampuran dan pemisahan. Rung lingkup (Scope) Jurnal Teknik Kimia meliputi semua aspek yang berhubungan dengan bidang teknik kimia, ilmu kimia. dan semua proses reaksi kimia.
Arjuna Subject : -
Articles 255 Documents
KAJIAN MAGNESIUM SILIKAT UNTUK ANODA BATERAI LITHIUM BAHAN BAKU AMPAS TEBU
Jurnal Teknik Kimia Vol 16, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v16i2.3044

Abstract

Banyaknya konsumsi gula menimbulkan limbah ampas tebu yang tinggi. Ampas tebu memiliki kandungan silika yang tinggi berbentuk amorft. Tujuan dari penelitian ini mengkaji performa baterai lithium dengan material anoda magnesium silikat yang terbuat dari limbah garam dan ampas tebu serta mengetahui morfologi dari magnesium silikat. Prosedur dari penelitian ini adalah ampas tebu difurnace 600oC kemudian diekstraksi mengunakan NaOH selanjutnya dilakukan proses pencampuran sumber karbon yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan slurry, pembuatan lembaran (coating) dan proses pembuatan coin cell. Peubah yang dijalankan sumber carbonnya yaitu berasal dari gambut dan dextrose. Hasil penelitian menunjukan bahwa magnesium silika dapat bereaksi dengan lithium untuk mengetahui performa elektrokimia dilakukan pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), Cyclic Voltammetry (CV), dan Galvanostatic Charge–Discharge. Hasil elektrokimia yang terbaik adalah dextrose dibanding gambut dengan hasil CV 1,1709 V; 2,1359 V; dan 2,7502 V, hasil EIS yang didapat 850,6 Ω dan hasil Charge–Dischargenya 29 mAh/g volt.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v16i2.3044
PERBANDINGAN MOL CaCl2 DENGAN ETILEN GLIKOL TERHADAP SINTESIS PRECIPITATED CALCUM CARBONATE
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3483

Abstract

Limbah yang ditimbulkan pada produksi pupuk ZA yang merupakan tepung kristal kalsit mengandung CaO dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan precipitated calcium carbonat (PCC), saat ini sedang dikembangkan sebagai material maju berukuran kurang dari 100nm disebut nano-PCC. Metode yang digunakan adalah kopresipitasi bottom-up yaitu dengan mencampurkan larutan filtrat CaCl2 (dari reaksi CO dan HCl), larutan polimer etilen glikol, larutan NaOH (untuk netralisasi) dan Na2CO3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan rasio mol CaCl2 dengan etilen glikol pada berbagai suhu. Sintesis PCC ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu persiapan bahan, pencampuran, pengaturan pH, pengendapan, dan pengeringan. Variable yang digunakan adalah perbandingan rasio mol CaCl2 : etilen glikol (1:8); (1:9); (1:10); (1:11); (1:12) dan peubah suhu (30; 40; 50; 60; 70ºC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan rasio mol CaCl2 : etilen glikol dan suhu sangat berpengaruh terhadap hasil ukuran partikel CaCO3, dimana semakin kecil perbandingan rasio mol CaCl2 : etilen glikol, maka ukuran partikel PCC yang terbentuk semakin berukuran  nano seiring peningkatan suhu. Hasil terbaik didapatkan pada perbandingan mol CaCl2 : etilen glikol (1:8) pada temperatur 70ºC didapatkan ukuran partikel nano-PCC sebesar 5,044 nm dengan yield sebesar 75,9%, serta didapatkan kristal aragonit-kalsit dengan bentuk batang dan prismatic serta kandungan CaCO3 sebesar 81,69%.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3483
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP ANODA TUMBAL DALAM MENGENDALIKAN LAJU KOROSI BAJA AISI 1045
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3484

Abstract

Proteksi katodik adalah suatu cara perlindungan logam dari serangan korosi dengan menggunakan arus listrik searah dan membanjiri logam tersebut dengan elektron. Metode proteksi katodik dengan menggunakan anoda tumbal merupakan salah satu upaya terbaru dalam pengendalian laju korosi yang tidak semua industri melakukan dengan metode tersebut.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur dalam kinerja anoda tumbal dalam mengendalikan laju korosi baja AISI 1045 dan mengetahui anoda tumbal terbaik dalam mengendalikan laju korosi baja AISI 1045 dalam lingkungan NaCl 3,5%. Penelitian ini dilakukan dengan potensiostat dengan program Potensiodinamik dengan variabel variasi temperatur yaitu 30oC-70oC dan menggunakan anoda tumbal alumunium dan zinc. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa peningkatan temperatur akan diikuti dengan penurunan kinerja dari anoda tumbal alumunium dan zinc. Laju korosi tertinggi terdapat pada baja yang tidak diproteksi anoda, hal tersebut membuktikan bahwa anoda tumbal dapat mengendalikan laju korosi. Anoda tumbal terbaik dalam mengendalikan laju korosi baja AISI 1045 dalam lingkungan NaCl 3,5% yaitu anoda alumunium dengan didapatkan nilai rata-rata efisiensi penurunan pada anoda tumbal alumunium sebesar 99,9676% sedangkan pada anoda tumbal  zinc sebesar 99,5305%. DOI :https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3484
KARAKTERISTIK TAWAS BERBAHAN DASAR KALENG MINUMAN ALUMINIUM BEKAS
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3485

Abstract

Penggunaan kaleng minuman aluminium bekas sebagai bahan dasar pembuatan tawas ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat timbunan sampah yang tidak bisa terurai. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini merupakan tawas alum kalium, KAl(SO4)2.12H2O. Tawas ini dapat membantu proses penjernihan air karena perannya sebagai koagulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari tawas yang dihasilkan dari bahan dasar kaleng minuman aluminium bekas. Proses pembuatan tawas dari kaleng ini diawali dengan pemotongan kaleng dengan ukuran yang seragam. Kemudian potongan kaleng dilarutkan dengan KOH 30% dengan variasi volume selama 30 menit lalu dilakukan filtrasi. Filtrat diendapkan kembali dengan penambahan H2SO4 sebanyak 30ml dengan variasi konsentrasi. Endapan kemudian dicuci dan dikeringkan dalam oven. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tawas berbahan dasar kaleng minuman aluminium bekas yang terbaik pada volume KOH 50ml dengan konsentrasi H2SO4 8M dengan karakteristik berupa padatan berwarna putih dengan pH sebesar 3,5 dan kadar KAl(SO4)2.12H2O sebesar 91,9%. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3485
PENURUNAN KADAR TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR LAUNDRY DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3487

Abstract

Air buangan sisa detergen dapat menimbulkan permasalahan serius karena produk detergen dan bahan-bahan kimianya dapat berakibat toxic bagi kehidupan dalam air. Komposisi kimia dalam detergen yaitu zat aktif permukaan (surfaktan), bahan penguat (builder) dan bahan-bahan lainnya (pemutih, pewangi dan bahan penimbul busa). Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar TSS dan BOD pada limbah cair laundry dan untuk mencari jarak tiap elektroda dan kecepatan pengadukan yang terbaik dalam proses elektrokoagulasi pada kadar TSS dan BOD pada limbah cair laundry. Metode dalam penelitian ini adalah elektrokoagulasi dengan mixed reaktor secara batch dan menggunakan elektroda alumunium dengan variabel kecepatan pengadukan 120, 240, 360, 480, 600rpm dan jarak elektroda 1, 2, 3, 4, 5cm selama 60 menit. Hasil yang diperoleh yaitu kadar TSS dan BOD mengalami penurunan terbaik berturut-turut yaitu sebesar 20 mg/L dan 42 mg/L pada jarak elektroda sebesar 1cm dengan kecepatan pengadukan sebesar 600rpm dan sudah memenuhi standar baku mutu (60 mg/L untuk TSS dan 75 mg/L untuk BOD). DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3487
PELAPISAN KAIN DRYFIT DENGAN TETRAETILORTOSILIKAT (TEOS) DAN NONACOSANEDIOLS
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3488

Abstract

Nanosilika dan Nonacosanediols adalah material yang digunakan untuk menghasilkan permukaan hidrofobik. Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik kain dryfit setelah pelapisan nanosilika dan nonacosanediols dari ekstrak daun teratai menggunakan katalis asam, mengetahui  komposisi TEOS dan ekstrak daun teratai terbaik dalam pelapisan kain serta menghitung pertambahan sudut kontak air. Dilakukan 3 proses yakni proses pembuatan larutan TEOS, pembuatan larutan ekstrak, dan dipcoating kain dalam larutan. Pembuatan larutan TEOS dilakukan dengan menambahkan etanol 10ml  dengan  variasi TEOS 1ml; 3ml; 5ml; 7ml; 10ml kemudian distirer selama 10 menit. Proses pembuatan larutan ekstrak daun teratai dengan memaserasikan daun yang telah dipotong kecil dengan n-heksana selama 24 jam. Larutan TEOS dan ekstrak dengan variabel 0,5ml; 1ml; 1,5ml; 2ml; 2,5ml; dicampurkan lalu ditambah aquadest 10ml dan HCL hingga  pH 2 untuk membentuk larutan pelapis. Larutan pelapis yang terbentuk digunakan untuk dipcoating kain lalu dikeringkan. Analisa sifat hidrofobik kain dengan metode MC/MR dan sudut kontak air menunjukkan kondisi terbaik pada sampel ke-5 (dengan TEOS 10ml + ekstrak daun teratai 2,5ml) menghasilkan material dengan MC/MR terendah sebesar 6,14%; 5,78% dan sudut kontak 150º. Karakterisasi SEM menunjukkan penambahan larutan TEOS dan ekstrak daun teratai dapat meningkatkan kekasaran permukaan dan komposisi kimia yang semakin nonpolar  sehingga meningkatkan sifat hidrofobik kain. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3488
PERAN GUGUS FUNGSI PADA ADSORPSI ZAT WARNA MENGGUNAKAN PASIR SUNGAI
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3489

Abstract

Konsumsi zat warna sintetik sangat besar karena biasa digunakan di berbagai jenis industri seperti  industri tekstil, kosmetik, makanan, kertas, karpet dan plastik. Keberadaan zat warna tersebut di lingkungan yang berasal dari limbah cair dapat membahayakan kesehatan manusia. Penelitian ini menguji kemampuan pasir sungai dalam mengadsorpsi zat warna. Digunakan pasir sungai dengan pertimbangan ketersediaan yang melimpah dengan harga yang sangat murah. Lima jenis zat warna diuji pada penelitian ini yang terdiri dari 2 macam  zat warna cationic yaitu methylene blue dan basic blue, dan 3 macam zat warna anionic yaitu methyl orange, acid blue, acid violet. Adsorpsi dilakukan secara batch pada suhu dan tekanan ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi dan persen removal pada adsorpsi zat warna cationic lebih tinggi disbanding zat warna anionic.  Adanya gugus hidroksil, dan alkil pada pasir sungai yang dapat terdisosiasi menjadi bermuatan negatif menimbulkan terbentuknya ikatan etlektrostatik yang kuat antara pasir sungai dan zat warna cationic. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3489
EDIBLE FILM DARI PEKTIN KULIT PEPAYA DAN KITOSAN DARI KULIT UDANG SEBAGAI PELAPIS MAKANAN
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3480

Abstract

Masalah kesehatan dan lingkungan dapat disebabkan dari limbah plastik yang berlebihan, untuk itu permintaan kemasan ramah lingkungan yang dapat menjamin keamanan produk pangan seperti edible film mulai meningkat. Edible film dapat diproduksi dari bahan alami seperti pektin yang terdapat pada tumbuhan pepaya dan kitosan pada udang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan komposisi terbaik dalam pembuatan edible film dengan menggunakan pektin dari limbah kulit pepaya dan kitosan dari limbah kulit udang dengan penambahan gliserol. Kemudian dilakukan metode RSM (Response Surface Methodology) yaitu metode gabungan antara teknik matematika dan teknik statistika untuk mendapatkan hasil optimum. Pektin dan kitosan diaduk bersama gliserol untuk menjadi edible film. Berdasarkan penelitian ini didapatkan karakteristik edible film meliputi nilai kuat tarik tertinggi terdapat pada rasio kitosan-pektin 7:3 dengan konsentrasi gliserol 1% yaitu sebesar 1,947 MPa dan nilai persen elongasi tertinggi terlihat pada rasio kitosan-pektin 3:7 dengan konsentrasi gliserol 3% yaitu sebesar 19,30%. Nilai persen biodegradable semua edible film yang diperoleh sudah sesuai dengan standar yaitu di atas 50%. Berdasarkan RSM didapatkan hasil optimum yaitu berada pada rasio komposisi kitosan-pektin 5:5 dengan konsentrasi gliserol 2,5% dengan nilai kuat tarik sebesar 0,392 MPa, nilai elongasi sebesar 9,466% dan biodegradable sebesar 84,12%. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3480
KINETIKA REAKSI FERMENTASI GLUKOSA DARI BUAH SUKUN MENJADI BIOETANOL MENGGUNAKAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3482

Abstract

Bioetanol dapat dibuat dari buah sukun yang memiliki kandungan karbohidrat sebesar 35,5%.. Fermentasi glukosa dari buah sukun menjadi bioetanol menggunakan Saccharomyces cerevisiae dimulai dengan persiapan bahan baku yaitu buah sukun. Kemudian dilanjutkan dengan proses hidrolisis secara enzimatis yang terdiri dari proses likuifikasi dengan penambahan enzim α-amilase dan proses sakarifikasi dengan penambahan enzim glukoamilase. Glukosa hasil hidrolisis dengan konsentrasi sebesar 10% kemudian difermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae pada suhu 25, 30, dan 35°C serta pada waktu 4, 5, 6, 7, dan 8 hari. Hasil fermentasi kemudian diuji kadarnya menggunakan refraktometer alkohol dan refraktometer gula. Setelah itu dapat diperoleh kinetika reaksinya yang dinyatakan dengan persamaan reaksi Monod. Konsentrasi alkohol paling besar hasil fermentasi yaitu sebesar 11% dengan waktu fermentasi selama 4 hari dan pada suhu 25°C. Serta didapatkan nilai konstanta kecepatan reaksi (k) yang didapatkan pada interval waktu 4-8 hari adalah  0,08867-0,26851 dan nilai konstanta Monod adalah 0,2286-0,5098. Persamaan kecepatan fermentasi glukosa dari buah sukun menjadi bioetanol dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae pada reaktor batch optimum mengikuti persamaan rc=-rA=0,26851 Cc CA / (CA + 0,5098) mol/L.hari. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3482
PENINGKATAN KUALITAS GARAM DARI LIMBAH REVERSE OSMOSIS AIR LAUT MENJADI GARAM KONSUMSI
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3486

Abstract

Total dissolved solid (TDS) air laut memiliki kisaran nilai cukup tinggi yaitu 11.000 – 35.000 mg/L. PT PLTU Paiton dengan teknologi sea water reverse osmosis (SWRO) merupakan unit yang mengolah air laut dimana hanya 30% produk menjadi air tawar sedangkan 70% sebagai limbah yang dikembalikan ke laut.  Berdasarkan kenyataan yang ada, penelitian ini mempelajari metode peningkatan kualitas garam dengan penambahan bahan kimia NaOH dan Na2CO3 yang diharapkan dapat dikembangkan menjadi metode yang sesuai untuk pemanfaatan limbah cair air laut dari sistem SWRO, ditinjau dari kandungan NaCl dan jenis pengotor yang terdapat dalam limbah SWRO. Pada proses peningkatan kualitas garam, limbah SWRO ditambahkan dengan reagen NaOH dan Na2CO3 dengan variabel konsentrasi teoritis; excess 5%; excess 10%; excess 15% dan excess 20% dan dengan waktu pengadukan 15; 30; 45 dan 60 menit. Hasil analisis metode atomic absorption spectrophotometric  (AAS) diperoleh kadar Mg dan Ca terbaik sebesar 8,63 x 10-3 ppm dan 2,65 x10-3 ppm. Dengan kadar NaCl terbaik dengan konsentrasi sebesar 94,85% pada penambahan reagen konsentrasi excess 15% dengan waktu pengadukan 60 menit.  Hal ini menunjukkan bahwa besarnya konsentrasi reagen mempengaruhi banyaknya zat pengotor atau ion Ca dan Mg yang bereaksi dengan reagen sehingga membentuk endapan yang lebih banyak dan konsentrasi garam NaCl semakin besar karena ion Na dan ion Cl bereaksi membentuk NaCl. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3486