cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam
ISSN : 14124777     EISSN : 25805096     DOI : -
Core Subject : Religion,
Islamadina adalah jurnal yang diterbitkan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tahun 2002 yang mempublikasikan karya-karya akademik dengan memfokuskan kajian pemikiran Islam (sosial, budaya, politik dan ekonomi) yang progresif dan mencerahkan.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "ISLAMADINA, Volume XIV, Nomor 1, Maret 2015" : 6 Documents clear
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PREDIKSI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BERBAGAI BANK UMUM SYARIAH DEVISA DI INDONESIA (DENGAN PENDEKATAN PBI NO.9/1/PBI/2007) Putri Dwi Cahyani; Encep Saepudin
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XIV, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.589 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1667

Abstract

Jumlah bank umum syariah (BUS) dalam industri perbankan syariah bertambah pesat dalam dua dekade terakhir. Penambahan ini akan membuat persaingan makin ketat dan akan berpengaruh pada kinerjanya.  Hasil penelitian kinerja BMI, BSM, Bank BNI  Syariah, dan Bank Mega Syariah berdasarkan  rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) ditemukan bahwa  rata-rata modal  BMI,  BSM, Bank BNI Syariah, dan Bank Mega Syariahberada lebih tinggi dari ketentuan sehingga nasabah merasa aman untuk menitipkan dananya di keempat bank tersebut.  Berdasarkan rasio KAP,  Bank BNI Syariah dan BMI memiliki peringkat 3  yang berarti kualitas aset cukup baik, tapi harus terus ditingkatkan agar tidak mengalami penurunan.  BSM dan Bank Mega Syariah dalam peringkat 4 yang mencerminkan bank memiliki kualitas aset kurang baik dan diperkirakan akan mengancam kelangsungan hidup bank bila tidak dilakukan perbaikan secara mendasar.  Berdasarkan rasio  NOM, maka  Bank Mega Syariah, BNISyariah, BSM dan BMI naik dari tahun ke tahun dengan peringkat 1. Kemampuan Bank BNI syariah, BSM, BMI dan Bank Mega Syariah berdasarkan rasio MR mengindikasikan  ke empat bank syariah tersebut mencerminkan risiko sangat rendah, dan penerapan manajemen risiko pasar efektif dan konsisten.Dari rasio keuangan selama tiga periode pengamatan ini mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank BNI Syariah, BSM, BMI, dan Bank Mega Syariah tergolong baik dan sehat dalam mendukung perkembangan usaha dan mampu mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 DALAM PARADIGMA PEMBELAJARAN KONTEMPORER A. Sulaeman
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XIV, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.786 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1669

Abstract

Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi semacam barometer untuk mengukur tingkat berhasilan proses pembelajaran, sehingga salah satu entitas yang dikatakan sangat urgen dalam pendidikan adalah anatomi kurikulum itu sendiri. Kurikulum 2013  merupakan suatu konstruksi kurikulum yang mengintegrasikan dua kerangka besar yaitu kompetensi dan karakter dalam diri peserta didik. Pembelajaran  kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik mampu mendorong civitas akademika untuk mencari “tahu” pengetahuan baru melalu observasi ataupun eksperimen, dengan demikian memiliki relevansi yang sangat erat dengan teori pendidikan yang menjadi dasar pendekatannya; atau bahkan ia juga memiliki tingkat relevansi dengan proses dan hasil dari pendidikan itu. Pendidikan Islam yang dibingkai dengan kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter, maka arah rekonstruksi pengembangan pendidikan perlu diarahkan pada dua varian besar tersebut dengan arah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. implikasi logis pada konstruksi kurikulum pendidikan ini mengarah pada pembentukan manusia yang integral, yaitu untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia (peserta didik) secara seluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran (intelektual), diri manusia yang rasional, perasaan dan indra.
MODEL EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN Darodjat D; Wahyudhiana W
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XIV, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.096 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1665

Abstract

Pembelajaran sebagai suatu sistem tersusun dari unsur-unsur manusiawi,  material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur. Menurut Marzano, Pickering, & Tighe (1993: 1-5) ada lima dimensi dalam pembelajaran agar menghasilkan  outcomes  yang efektif, yaitu: (a)  positive attitude & perceptions about learning, (b) acquiring & integrating knowledge, (c)extending&refining knowledge, (d) using knowledge  meaningfully, dan (e) productive habits of mind.  Pada tahap kelima ini, jika peserta didik yang sudah merasakan bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, mengembangkan apa yang penting bagi kehidupannya, selalu mencari dalil  dan bukti terhadap sesuatu, selalu mengevaluasi agar aktivitas menjadi semakin efektif, dan tidak pernah menyerah terhadap problem yang belum  dapat diatasinya, maka dia telah menjadi pembelajar yang berhasil.Untuk menentukan tingkat ketercapaian pembelajaran yang telah dicapai oleh peserta didik, maka guru harus melakukan evaluasi pembelajaran. Secara teknikal, ada tiga istilah yang terkait dengan evaluasi pembelajaran, yaitu: pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan evaluasi  (evaluation).  Kegiatan evaluasi didahului oleh  penilaian, kegiatan penilaian didahului oleh pengukuran (measurement). Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, sedangkan penilaian (assessment)  merupakan kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran, dan evaluasi merupakan penetapan nilai atau implikasi perilaku. Pemahaman terhadap model evaluasi, sangat membantu bagi guru dan evaluator pendidikan, sehingga proses evaluasi dapat dilakukan secara komprehensif, baik menyangkut input, proses, output dan outcomes.
HAK PATEN (IMMATAREIAL) SEBAGAI HARTA WARIS Supangat S
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XIV, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.673 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1670

Abstract

Harta atau benda yang bersifat immaterial (tidak berwujud) sangat memiliki manfaat atau kegunaan. Bahkan jumhur ulama selain Hanafiyah menyebutkan  harta yang memiliki  manfaat termasuk harta yang dimiliki. Masalah kepemilikan hak paten  dalam perspektif hukum Islam,  sah secara hukum syara’ dan hukum negara (undang-undang).  Sementara    mengenai miras dan tirkah yang sama-sama memasukkan hak sebagai sesuatu yang dapat diwariskan, dalam bentuk hak paten bisa diwariskan dengan cara pembagiannya    sama dengan pembagian waris pada benda yang  berwujud (materiil)  dengan  teknik    pembagiannya    sesuai  aturan pembagian  yang terdapat dalam hukum Islam. 
Pengembangan Kurikulum LPTK (Penyiapan Calon Guru PAI) Berbasis KKNI Ibnu Hasan
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XIV, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.051 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1666

Abstract

Setelah program sertifikasi guru dan dosen dilakukan oleh pemerintah dan ternyata kurang signifikan terhadap peningkatan  kualitas, kini harapan memiliki guru harapan masa depan sangat dinanti dari kinerja Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) tak terkecuali Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan Islam (LPTKI). Sebagai sebuah institusi yang bertugas menyiapkan lulusan calon tenaga pendidik, LPTKI mempunyai peran sentral dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Satu sisi LPTKI harus mampu mencetak calon guru agama yang profesional, sisi lain guru agama sebagai tenaga pendidik lulusan LPTKI dituntut mampu nendidik secara profesional pula untuk menghasilkan lulusan yang memiliki karakter tinggi berbasis kekuatan iman dan taqwa.Seiring dengan perubahan zaman yang cepat, serta persaingan pasar tenaga kerja yang sangat ketat, maka LPTKI dituntut melakukan pembaharuan di segala aspek pendidikan khususnya pembaharuan kurikulum. Beberapa kebijakan pemerintah telah diberlakukan untuk meningkatkan mutu guru Indonesia antara lain: Pertama, Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) yang bertujuan untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Dalam UUGD dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional. Kedua, terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang memuat standarisasi  penyelenggaraan sistem pendidikan tak terkecuali LPTK/LPTKI. Ketiga, Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang mencoba mengintegrasikan lembaga pendidikan dengan bidang pelatihan kerja dan dunia kerja untuk mendapatkan kompetensi yang tinggi guna memenuhi kebutuhan dunia kerja.Dengan diberlakukannya KKNI, maka kurikulum pendidikan LPTKI memerrlukan upaya-upaya pembaharuan yang tepat agar pembelajaran yang ditempuh merupakan model yang efektif dalam memenuhi tuntutan mutu pendidikan guru.
MEWUJUDKAN ISLAM BERWAWASAN RAHMATAN LIL’ALAMIN Wage w
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XIV, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.064 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1672

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah karena sudah lama terdengar ungkapan bahwa semua agama baik. Atau bahwa semua agama memiliki tujuan yang sama, yaitu membentuk moral yang baik bagi para pemeluknya. Namun demikian dalam kenyataannya di dunia ini tidak pernah sepi dari perbuatan amoral yang dilakukan oleh para pemeluk agama.Demikianpun dengan agama Islam. Agama ini –melalui kitab sucinya (Al-Quran) dan Hadits Nabi SAW-  menyatakan bahwa kehadirannya adalah untuk mewujudkan akhlak yang mulia. Namun dalam prakteknya, dalam masyarakat Islam sering kali diwarnai  oleh tindakan-tindakan yang berlawanan dengan klaimnya, yaitu sebagai agama moral. Padahal semua ajaran Islam sebenarnya sudah diarahkan untuk mewujudkan moral yang agung. Jadi baik lewat ajaran aqidah, akhlak, ibadah maupun mu’amalah, semuanya memiliki satu tujuan, yaitu terbentuknya akhlak. Oleh karena itu para tokoh agama memiliki kewajiban untuk terus mengingatkan umatnya akan pentingnya mengaitkan setiap aktivitas keagamaan dengan moralitas ini. Jangan sampai ada kegiatan atas nama Islam tetapi dalam ekspresinya malah menodai keagungan moral Islam.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah tersusunnya konsep Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin. Dengan dirumuskannya konsep ini maka diharapkan umat  Islam yang membacanya akan terinspirasi untuk mengamalkan isinya sehingga apa yang diharapkan yaitu terbentuknyakepribadian muslim yang ramah, bersahabat dan berakhlakul karimah diharapkan dapat terwujud. Metode penelitian yang digunakan adalah Library Ressearch, atau riset terhadap tulisan-tulisan yang berkaitan dengan topic ini. Hasil dari riset kepustakaan ini kemudian dianalisis dengan metode deduktif.

Page 1 of 1 | Total Record : 6