cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Forum Penelitian Agro Ekonomi
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : 02164361     EISSN : 25802674     DOI : -
Forum penelitian Agro Ekonomi (FAE) adalah media ilmiah komunikasi penelitian yang berisi review, gagasan, dan konsepsi orisinal bidang sosial ekonomi pertanian, mencakup sumber daya, agribisnis, ketahanan pangan, sosiologi, kelembagaan, perdagangan, dan ekonomi makro.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 34, No 2 (2016): Forum Penelitian Agro Ekonomi" : 5 Documents clear
Penerapan Konsep Manajemen Rantai Pasok Pada Produk Unggas nFN Saptana; Rangga Ditya Yofa
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v34n2.2016.143-161

Abstract

EnglishMarketing and logistics experts pay great attention to the concept of supply chain management and try to operationalize in agricultural development especially for high-value products, such as poultry products. The supply chain management concept is interpreted from various perspectives including marketing and logistics perspectives. This paper aims to analyze (1) a conceptual review of supply chain management; (2) the dynamics of production and consumption of poultry products; (3) performance of supply chain management on poultry products; and (4) integrated supply chain management strategy formulation for poultry products. This study applies analysis of review from various sources of literature, primary journals, research results, and text books. A review of the conceptual aspects of supply chain management has identified the different concepts of marketing with supply chain management. Supply chain management analysis on poultry products can improve poultry product distribution efficiency through product process integration among the actors. Production and consumption performance of poultry products showed a high increase, but its trade position is still deficit. In order to realize an efficient distribution system of poultry products, it is necessary to implement integrated supply chain management. In this context, the government needs to facilitate growth and development of poultry agribusiness partnership through integrated supply chain management approach.IndonesianPakar pemasaran dan logistik memberikan perhatian besar terhadap konsep manajemen rantai pasok dan mencoba mengoperasionalkan dalam pembangunan pertanian, terutama pada produk bernilai ekonomi tinggi, seperti produk-produk perunggasan.  Konsep manajemen rantai pasok dimaknai dari berbagai perspektif, antara lain perspektif pemasaran dan logistik. Tulisan ini bertujuan untuk (a) meng-analisis konsep manajemen rantai pasok; (b) mengkaji dinamika perkembangan produksi dan konsumsi produk unggas; (c) mengkaji kinerja manajemen rantai pasok produk unggas; dan (d) merumuskan strategi manajemen rantai pasok produk unggas secara terpadu. Metode yang digunakan adalah analisis review dari berbagai sumber pustaka, baik jurnal primer, hasil penelitian, dan buku-buku terkait topik tulisan. Tinjauan dari aspek konseptual manajemen rantai pasok telah berhasil mengidentifikasi perbedaan konsep pemasaran dengan manajemen rantai pasok. Penggunaan analisis manajemen rantai pasok pada produk perunggasan dapat meningkatkan efisiensi distribusi produk perunggasan melalui keterpaduan proses produk dan antarpelaku dalam rantai pasok. Kinerja produksi dan konsumsi produk perunggasan menunjukkan peningkatan  yang tinggi, namun posisi perdagangannya hingga kini masih defisit. Dalam rangka mewujudkan sistem distribusi produk perunggasan yang efisien diperlukan  penerapan manajemen rantai pasok secara terpadu. Dalam hal ini, pemerintah perlu memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya kemitraan usaha agribinis perunggasan melalui pendekatan manajemen rantai pasok secara terpadu.
Kinerja Pemanfaatan Mekanisasi Pertanian dan Implikasinya dalam Upaya Percepatan Produksi Pangan di Indonesia Rizma Aldillah
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v34n2.2016.163-171

Abstract

EnglishBased on typical agro-ecology and socio-economy conditions, Indonesian agriculture needs agricultural tools and machinery support with certain characteristics. The government has provided agricultural tools and machinery, especially in the last three years, although its success is limited. This paper is a scientific review discussing needs of agricultural tools and machinery for agricultural development, its implementation, and efforts to achieve effectiveness. Materials are compiled from various sources, both documentation of development planning, program reports, as well as the results of critical evaluation and analysis of various research results. The results show that development of agricultural tools and machinery in Indonesia requires a good mapping with respect to the needs and availability, as well as institutional efforts to increase its effectiveness. Use of agricultural tools and machinery can reduce farming costs and provide benefits for farmers and it contributes to food self-sufficiency. Agriculture mechanization has a good prospect if it is preceded by a mapping of needs and availability as well as an adequate institutional environment. Consequently, farm costs become lower and farming efficiency will improve. IndonesianDengan kondisi agroekologis dan sosial ekonomi yang khas, pertanian Indonesia membutuhkan dukungan penggunaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dengan karakter tertentu. Pemerintah telah lama mengembangkan Alsintan, terutama tiga tahun terakhir, meskipun keberhasilannya masih terbatas. Tulisan ini merupakan review ilmiah (scientific review) yang membahas kebutuhan Alsintan untuk pembangunan pertanian, pelaksanaannya, serta upaya mencapai efektivitas penggunaannya secara optimal. Bahan disusun dari berbagai sumber baik dokumentasi perencanaan pembangunan, laporan program, maupun hasil evaluasi dan analisis kritis dari berbagai hasil penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan Alsintan di Indonesia membutuhkan pemetaan yang baik berkenaan dengan kebutuhan dan ketersediaannya, serta upaya kelembagaan untuk peningkatan efektivitasnya. Penggunaan Alsintan mampu menekan biaya usaha tani dan memberikan keuntungan bagi petani, sehingga mampu berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan. Mekanisasi Pertanian mempunyai prospek yang baik kalau didahului dengan pemetaan kebutuhan dan ketersediaan serta langkah langkah kelembagaan (enabling institutional environment) yang memadai. Sebagai konsekuensinya biaya usaha tani dapat ditekan dan efisiensi usaha tani dapat diperbaiki.
Kebijakan Insentif Untuk Petani Muda: Pembelajaran dari Berbagai Negara dan Implikasinya bagi Kebijakan di Indonesia Sri Hery Susilowati
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v34n2.2016.103-123

Abstract

EnglishIndonesia and many countries deal with decreased number of young farmers. Some measures are taken to attract youth to work as farmers through some incentive. This paper aims to review various incentive policies for young farmers in many countries and their effectiveness and their implications for Indonesia. This paper applies both descriptive analysis and cross tabulation methods. Success of financial aid programs to young farmers in developed countries is still pros and cons. In addition to the financial aid incentive policies, various supports are also provided in the developing countries for the same purpose. The implications for Indonesia to attract young generation to work in agricultural sector should be in accordance with characteristics of small farmers in this country. Learning from the experience of the government's financial aid policy to young farmers in developed countries and credit program policy for Indonesian farmers, interest rate subsidy is not the only policy instrument to attract young farmers to work in agriculture. Policies to facilitate young farmers' access to capital and land tenure are more essential besides improving business diversification in rural areas. The government should well manage industrial development in rural areas through agricultural programs integrated with other supporting services.IndonesianDewasa ini Indonesia dan negara-negara di dunia menghadapi permasalahan menurunnya jumlah tenaga kerja muda pertanian. Fenomena aging farmers dan semakin berkurangnya tenaga kerja muda pertanian terjadi dalam tataran global. Upaya untuk menarik dan mempertahankan generasi muda petani menjadi usaha yang terus-menerus dilakukan di berbagai negara. Berbagai kebijakan insentif untuk petani muda telah dikembangkan di negara-negara maju untuk membantu mereka berkarir di sektor pertanian, khususnya pertanian on farm. Tujuan makalah adalah untuk melakukan review terhadap berbagai kebijakan insentif untuk petani muda di berbagai negara dan efektivitas kebijakan tersebut, serta implikasinya bagi Indonesia. Metode analisis dilakukan secara deskriptif dan tabulasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberhasilan program-program bantuan finansial kepada petani muda di negara-negara maju masih bersifat  pro dan kontra. Selain kebijakan insentif yang bersifat bantuan finansial, juga diberikan bantuan dalam bentuk dukungan lain. Implikasi bagi Indonesia, untuk menarik tenaga kerja ke sektor pertanian perlu disesuaikan dengan karakteristik petani kecil. Belajar dari pengalaman kebijakan insentif negara-negara maju dan kebijakan di Indonesia, insentif subsidi bunga pinjaman bukan satu-satunya instrumen untuk menarik tenaga kerja muda ke pertanian. Kebijakan untuk mempermudah akses modal dan penguasaan lahan lebih diperlukan selain diversifikasi usaha di perdesaan. Untuk itu, pengembangan industri di perdesaan harus berjalan dengan baik dan didukung oleh program pertanian yang terintegrasi dengan layanan pendukung.
Relevansi Konsep dan Gerakan Pertanian Keluarga (Family Farming) serta Karakteristiknya di Indonesia nFN Syahyuti
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v34n2.2016.87-101

Abstract

EnglishThe United Nations established 2014 as the international year of family farming aimed to encourage public awareness and understanding on family farming issues and how to find effective ways to support them. Family farming is run by the majority of farmers in the world and it contributes greatly to food provision, environmental health, poverty alleviation, and farmers’ welfare. Indonesia also needs to support family farming because of its unique characteristics. This paper reviews various topics related with family farming. Indonesia needs to increase knowledge to all stakeholders related to with family farming in terms of cooperation, movement and program to sustain and develop it in the future. Therefore, we need a family farming index in accordance with all stakeholders’ views. Indonesian family farming index consists of input, process, and output aspects. IndonesianPBB telah menetapkan tahun 2014 sebagai tahun internasional pertanian keluarga dengan tujuan  menarik perhatian masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang permasalahan pertanian keluarga dan menemukan cara yang efektif  untuk mendukungnya.  Pertanian keluarga dijalankan oleh sebagian besar petani di dunia dan terbukti memberikan sumbangan yang besar bagi penyediaan pangan, kesehatan lingkungan, pengentasan kemiskinan, dan kesejahteraan petani.  Indonesia juga membutuhkan kesadaran dan perlunya dukungan terhadap pertanian keluarga karena memiliki karakter masalah pertanian keluarga yang khas. Tulisan ini merupakan tinjauan review dari berbagai bahan. Indonesia membutuhkan peningkatan pengetahuan bagi seluruh pihak terkait dengan pertanian keluarga agar dapat membangun kerja sama, gerakan, dan program untuk menjaga dan mengembangkannya ke depan. Untuk itu dibutuhkan sebuah indeks pertanian keluarga yang bisa menjadi pegangan dan kesepakatan semua pihak. Indeks pertanian keluarga untuk Indonesia merupakan sebuah variabel komposit yang mencakup aspek input, proses, dan sekaligus output dari pertanian keluarga.
Transformasi Pertanian dan Krisis Air di Bali dalam Perspektif Ekologi Politik Herlina Tarigan
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v34n2.2016.125-141

Abstract

EnglishMass tourism development directing all policies to support tourism in Bali causes water crisis and major agricultural base change. This paper aims to analyze of agricultural transformation process and water crisis taking place in Bali as well as its impacts on the socio-economic cultural life of the society and the future of tourism itself. Using the perspective of political ecology with review techniques, the obtained results are (1) tourism-oriented development policy brings a broad impact on the environment and the agricultural sector especially land conversion, labor, economy, and water resource utilization; (2) water crisis creates natural resource conflict among various stakeholders and tends to marginalize agriculture; (3) local subak institutional decay and it is potential to suppress natural resources and indigenous culture of Balinese society. In the long term, there is a potential that Bali loses its distinctive cultural appeal as the world tourism destination. Using political ecology perspective, it is suggested that Bali has to develop eco-tourism, agro-tourism, and culture-tourism as soon as possible.IndonesianPembangunan pariwisata massal yang mengarahkan semua kebijakan untuk mendukung pariwisata di Bali telah menyebabkan terjadinya  krisis air dan perubahan basis utama pertanian. Tulisan ini bertujuan menganalisis proses transformasi pertanian dan krisis air yang terjadi di Bali serta dampaknya bagi kehidupan sosial-ekonomi-budaya masyarakat dan masa depan pariwisata itu sendiri.  Menggunakan perspektif ekologi politik dengan teknik review diperoleh hasil bahwa (1) politik pembangunan berorientasi pariwisata membawa dampak yang luas terhadap lingkungan dan sektor pertanian khususnya alih fungsi lahan, ketenagakerjaan,  perekonomian, hingga pemanfaatan sumber daya air; (2) terjadi krisis air yang menimbulkan konflik sumber daya alam antarberbagai stakeholder dan cenderung memarginalisasi pertanian; (3) terjadi peluruhan kelembagaan lokal subak dan potensial menekan sumber daya alam maupun kultur asli masyarakat Bali. Dalam jangka panjang, Bali potensial kehilangan daya tarik kultural yang khas sebagai destinasi pariwisata dunia.  Menggunakan perspektif ekologi politik, disarankan pariwisata Bali lebih mengarah kepada pengembangan ekowisata, agrowisata, dan kulturwisata.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2021): Forum penelitian Agro Ekonomi : In Press Vol 39, No 1 (2021): Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 38, No 2 (2020): Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 38, No 1 (2020): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 37, No 2 (2019): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 37, No 1 (2019): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 36, No 2 (2018): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 36, No 1 (2018): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 35, No 2 (2017): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 35, No 1 (2017): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 34, No 1 (2016): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 33, No 2 (2015): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 33, No 1 (2015): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 32, No 2 (2014): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 32, No 1 (2014): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 31, No 2 (2013): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 31, No 1 (2013): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 30, No 2 (2012): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 30, No 1 (2012): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 29, No 2 (2011): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 29, No 1 (2011): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 28, No 1 (2010): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 27, No 2 (2009): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 27, No 1 (2009): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 26, No 2 (2008): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 26, No 1 (2008): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 25, No 2 (2007): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 25, No 1 (2007): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 24, No 2 (2006): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 24, No 1 (2006): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 23, No 2 (2005): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 23, No 1 (2005): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 22, No 2 (2004): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 22, No 1 (2004): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 21, No 2 (2003): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 21, No 1 (2003): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 20, No 2 (2002): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 20, No 1 (2002): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 19, No 2 (2001): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 19, No 1 (2001): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 18, No 1-2 (2000): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 17, No 2 (1999): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 17, No 1 (1999): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 16, No 2 (1998): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 16, No 1 (1998): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 15, No 1-2 (1997): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 14, No 2 (1996): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 14, No 1 (1996): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 13, No 2 (1995): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 13, No 1 (1995): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 12, No 2 (1994): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 12, No 1 (1994): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 10, No 2-1 (1993): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 11, No 2 (1993): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 9, No 2-1 (1992): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 9, No 1 (1991): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 8, No 1-2 (1990): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 7, No 2 (1989): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 7, No 1 (1989): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 6, No 2 (1988): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 6, No 1 (1988): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 5, No 1-2 (1987): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 4, No 2 (1986): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 4, No 1 (1985): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 3, No 2 (1984): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 3, No 1 (1984): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 2, No 2 (1983): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 2, No 1 (1983): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 1, No 2 (1983): Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol 1, No 1 (1982): Forum Penelitian Agro Ekonomi More Issue