cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Mahsiswa Fakultas Ilmu Budaya.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 7 (2014)" : 10 Documents clear
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE STUDENTS’ INTEREST IN LEARNING ENGLISH AND THEIR ACADEMIC ACHIEVEMENT IN SMP BRAWIJAYA SMART SCHOOL LUNGIT, DHAMASTUTI DIAN
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.838 KB)

Abstract

Keywords : Interest, Individual Interest, Academic Achievement.The students’ interest is an important thing in educational system, because interest helps students to grab their goal. Students who have good interest inEnglish will do their best to get their goal. This present study explored two problems: (1) How is the SMP Brawijaya Smart School students’ interest in learning English ? (2) How is the relationship between student interest in learning English with their academic achievement.This study use SIQ questionnaire as the instrument to find out thestudents’ interest in learning English which contained of 18 questions. For analysing thedata, this study uses SPSS program (ANOVA and Pearson correlation). This study uses quantitative research since the writer tried to calculate the questionnaire. Thedata of this study were the SIQ questionnaire which is filled by eight grade students at SMP Brawijaya Smart School.By analysing 88 questionnaires which are filled by eight grade students of SMP BSS , the writer revealed the following finding: (1) there are many studentsthat have good enough interest in learning English, (2) there is relationshipbetween students’ interest in learning English with their academic achievement, (3) environment gives great influence to students’ interest in learning.Finally, the writer suggests the next researchers to investigate the factors which influence students’ interest in learning English. The future researchers can also use other objects for their studies.
PENGGUNAAN KALIMAT MINOR (DOKURISUGOBUN) DALAM VARIETY SHOW "VS ARASHI GOLDEN SPECIAL" TANGGAL 22 SEPTEMBER 2009 APRILIANI, ANNISA EKTI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.812 KB)

Abstract

Kata Kunci : Dokuritsugobun, Kalimat, Kandoushi, MeishiTerdapat banyak jenis kalimat yang digunakan, yang dapat digunakan dalam komunikasi sehari-hari, salah satunya adalah bentuk kalimat minor. Kalimat minor sendiri adalah jenis tersingkat dari jenis-jenis kalimat yang lain. Kalimat minor dalam bahasa Jepang disebut dokuritsugobun. Dokuritsugobun ini amat unik karena hanya dengan menggunakan satu kata dengan intonasi final, lawan tutur akan mengerti tujuan penutur.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  kelas kata dan fungsi dari dokuritsugobun yang terdapat dalam variety show VS ARASHI Golden Special pada tanggal 22 September 2009. Untuk menjawab tujuan tersebut, teori yang digunakan adalah teori dan Yoshio Nitta untuk menjawab tujuan mengenai kelas kata, sedangkan untuk menjawab tujuan mengenai fungsi, digunakan teori dari Walter A. Cook. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif untuk menganalisis kelas kata dan fungsi dari dokuritsugobun.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam variety show ini terdapat 106 dokuritsugobun. Dari 106 dokuritsugobun yang ditemukan, 56 diantaranya menggunakan kandoushi dan 50 sisanya menggunakan meishi. Dan, dari 106 dokuritsugobun yang ditemukan, yang berfungsi sebagai kalimat tambahan sejumlah 6 data, sebagai kalimat tanggapan 33 data, sebagai kalimat seruan 54 data, kalimat judul 5 data dan kalimat salam 8 data.Kesimpulan dari penelitian ini mayoritas dokuritsugobun yang digunakan diakhiri dengan tanda seru, dokuritsugobun juga tidak dapat menunjukkan waktu lampau. Satu-satunya kelas kata yang tidak ditemukan yaitu, keishiki meishi menunjukkan bahwa dokuritsugobun tidak dapat menggunakan kelas kata yang tidak memiliki arti secara jelas. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat meneliti dokuritsugobun secara lebih spesifik, seperti dokuritsugobun yang menggunakan meishi saja.
HISOKUONBIN VERBA YODAN ~RA DALAM KYŌGENKI SEIHEN WIJAYANTI, ANNETTA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.187 KB)

Abstract

Kata kunci : onbinkei, sokuonbinkei, hisokuonbinkei, verba yodan ~ra Bahasa itu tidak tetap atau dinamis, tidak terkecuali bahasa Jepang. Pada linguistik historis bahasa Jepang, diketahui ada berbagai macam perubahan, salah satunya fenomena bentuk hionbin atau hionbinkei berubah menjadi bentuk onbin atau onbinkei, kecuali pada verba ~sa. Diketahui bahwa pada zaman Muromachi, cukup banyak onbinkei yang sudah melekat pada bahasa Jepang waktu itu. Di antara ke-empat jenis onbinkei yang ada, yang menjadi objek penelitian kali ini adalah sokuonbinkei dan hisokuonbinkei. Yang dinamakan dengan sokuonbinkei adalah bentuk verba ~ha, ~ta, dan ~ra ketika mengambil bentuk renyō, sedangkan hisokuonbinkei adalah bukan (non) sokuonbinkei. Sumber data yang akan digunakan adalah Kyōgenki Seihen yang menurut Satō (1995:31) adalah salah satu sumber data zaman Muromachi yang diakui bahasanya sebagai bahasa lisan zaman Chūsei atau pertengahan daerah Kyōto dan Ōsaka.Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan teori yang ada mengenai onbin dan hionbin, khususnya sokuonbin verba ~ra. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Berapa perbandingan verba ~ra yang mengambil bentuk sokuonbin dan hisokuonbin dalam Kyōgenki Seihen? (2) Apa saja verba ~ra yang mengambil bentuk hisokuonbin dan berapa kali muncul dalam Kyōgenki Seihen? (3) Apakah ada suatu kecenderungan jumlah hisokuonbin verba ~ra jika dipisahkan berdasarkan judul naskah Kyōgenki Seihen?Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisa data yang didukung dengan data numerik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi atau pengamatan, juga teknik catat atau taking note method. Penulis menganalisa data yang didapat dengan pertama-tama, menemukan verba ~ra yang telah menjadi bentuk renyō, melakukan tabelisasi, dan memeriksakan hasil temuan kepada dosen yang membimbing. Untuk mendapatkan persentase rumusan masalah pertama, penulis menggunakan rumus P=f/N x 100%, dengan P: persentase, f: frekuensi data, dan N: jumlah sampel yang diolah, sedangkan untuk rumusan masalah kedua dan ketiga, penulis menghitung langsung dari tabel yang telah dibuat.Berdasarkan hasil temuan, dalam Kyōgenki Seihen terdapat total renyō verba ~ra sebanyak 476 data 109 kata. Yang mengambil bentuk sokuonbin ada sebanyak 431 data 87 kata, dan sisanya, 45 data 22 kata, mengambil bentuk hisokuonbin. Verba ~ra yang paling banyak muncul dalam hisokuonbin adalah mairu (参る) dengan total 15 kali. Lalu, jika dipisahkan berdasarkan naskah, tidak ditemukan kecenderungan jumlah hisokuonbin, tetapi jika dilihat berdasarkan jilid, maka bisa dilihat ada kecenderungan jumlah hisokuonbin pada jilid pertama.
LANGUAGE LEARNING STYLES OF XI GRADE STUDENTS IN ACCELERATED CLASS AT SMA NEGERI 3 MALANG RAKHMAH, BELLA STITA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.248 KB)

Abstract

Keywords: Language Learning Styles, Accelerated Class, Barsch Learning Styles Reference FormEvery individual has different ways in learning something. It also happens in learning language, such as English. The way they learn something is called as learning styles. The writer conducted a research about language learning styles in accelerated class at SMA Negeri 3 Malang. In this study, there are two problems to be solved: (1) What types of learning styles could be used by XI grade students in accelerated class at SMA Negeri 3 Malang and (2) What is the most dominant type of learning styles used by XI grade students in accelerated class at SMA Negeri 3 Malang. The theory used in this study is from Gardner (1985) about types of learning styles. The purpose of this study is to increase the ability of the students in learning as they know their preferred learning styles.The approach used is qualitative study. The participants of this study were twenty two students. The writer collected the data by translating the questionnaire named Barsch Learning Styles Reference Form, distributing the questionnaire to the participants, conducting an interview by using the interview sheet. The data analysis was conducted by identifying each type of learning styles used by the participants, classifying the types of learning styles, explaining the data taken from the questionnaire and interview sheet, and drawing conclusion based on the problems of study and the result of data analysis.The finding of this study shows that each student preferred only one of the three types of learning styles to be their way in learning English. Furthermore, visual learning style becomes the most dominant type of learning styles used by the participants since it got the highest number of students who preferred to use it. From the result of interview sheet, most of the participants preferred visual learning style because they considered it as an easy way to do since their class are facilitated by many visual media to support their study and give some advantages for their learning process and their English score.In conclusion, all types of learning styles based on Gardner’s theory are used by the participants. Most of the participants are visual learners and have more passion and eager in learning English by using visual media. The writer suggests for the teacher at SMA Negeri 3 Malang to give some tests about the types of learning styles for all of the students. For future researchers, the writer suggests to conduct a research not only in Senior High School but might also be in Junior High School. The last suggestion is for Study Program of English at Universitas Brawijaya to add the references about the types of learning styles in learning English.
GAYA BAHASA KIASAN DALAM ALBUM CLICKED SINGLES BEST 13 KARYA L’ARC~EN~CIEL NISA, JAHRATUN
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.062 KB)

Abstract

Kata Kunci: Gaya Bahasa Kiasan, L’arc~en~Ciel, MaknaBahasa kiasan bertujuan untuk memberikan makna tambahan dan memberikan kesenangan yang imajinatif pada kata, frase, atau kalimat. Tapi terkadang makna tersebut sulit ditangkap karena adanya pengiasan-pengiasan pada kata, frase atau kalimat tersebut. Hal ini banyak ditemukan pada karya sastra dan salah satunya adalah album Clicked Singles Best 13 karya L’arc~en~Ciel.Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah apa saja jenis bahasa kiasan yang digunakan pada album Clicked Singles Best 13 karya L’arc~en~Ciel dan apa makna dari gaya bahasa tersebut berdasarkan referensi dari Tarou (1987), Tomoko (1999), Lestari (2001) dan Mitsuho (2010). Penelitian ini merupakan penelitian deskripitif. Data yang yang di analisis adalah lirik-lirik yang mengandung bahasa kiasan. Analisis yang dilakukan adalah dengan mengklasifikasikan data temuan, kemudian menganalisis makna yang terkandung di dalam lirik tersebut.Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 4 jenis gaya bahasa kiasan yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa sindiran, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa pertentangan. Sedangkan makna dari gaya tersebut terbagi menjadi dua, yaitu makna denotatif dan makna konotatif.
FUNGSI SHUUJOSHI NA, NE, DAN YO DALAM MANGA AZUKI-CHAN JILID 1 KARYA YASUSHI AKIMOTO DAN CHIKA KIMURA PRASIWI, LUCIA DESI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.168 KB)

Abstract

Kata kunci : Shuujoshi, Komik, “Azuki-chan” Struktur kalimat bahasa Jepang memiliki banyak keunikan apabila dibandingkan dengan bahasa lain. Khususnya dengan adanya shuujoshi, yaitu partikel yang biasanya berada pada akhir kalimat bahasa jepang informal. Kegunaan shuujoshi adalah untuk mewakili berbagai emosi dari sang pembicara. Sayangnya, materi mengenai shuujoshi belum diajarkan secara khusus di jurusan Sastra Jepang Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi yang terkandung dalam shuujoshi na, ne, dan yo dalam komik Azuki-Chan jilid 1 dan untuk mengetahui apakah ketiga shuujoshi tersebut dapat saling bersubstitusi atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Obyek dalam penelitian ini adalah 340 kalimat yang mengandung shuujoshi na, ne, dan yo pada manga “Azuki-Chan” jilid 1.  Penggunaan shuujoshi na dalam manga ini sebanyak 83 kalimat, shuujoshi ne sebanyak 109 kalimat, shuujoshi yo sebanyak 148 kalimat. Shuujoshi na berfungsi untuk menunjukkan larangan, perintah, emosi atau perasaan, menyatakan penegasan, kalimat tanya, atau keinginan pembicara. Shuujoshi ne berfungsi untuk menyatakan ajakan, pertanyaan, perasaan kagum, pujian, kecewa, atau terkejut, menunjukkan ketegasan pikiran, menunjukkan persetujuan, menunjukkan permintaan dan perintah. Shuujoshi yo berfungsi untuk menyatakan ajakan, permohonan, perintah, larangan, menegaskan atau menjelaskan sesuatu, menunjukkan omelan, amarah atau menghina. Ketiganya dapat saling bersubstitusi satu sama lain apabila memiliki fungsi  menunjukkan perintah, menunjukkan ketegasan pikiran, dan menekankan pendapat pribadi. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya meneliti fungsi dari ragam shuujoshi yang lainnya Hal tersebut dikarenakan masih banyak ragam shuujoshi lain yang sangat menarik untuk diteliti. Selain itu, dapat juga menggunakan objek kajian penelitian yang lebih bervariasi seperti film atau novel.
MAKNA VERBA 「なる 」 NARU DALAM SURAT KABAR ASAHI SHIMBUN EDISI 04 APRIL 2014 ISNAINI, YULIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.687 KB)

Abstract

Kata Kunci : Semantik, verba, verba naru, dan maknaBahasa sebagai sarana alat komunikasi yang merupakan suatu sistem lambang bunyi bersifat arbiter. Penggunaan kata ungkapan, kosa kata, dan sebagainya perlu dipelajari, terutama verba yang selalu digunakan dalam kalimat. Di dalam peneletian ini makna verba naru yang digunakan sebagai objek penelitian. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Apa makna verba naru yang terdapat dalam surat kabar Asahi Shimbun edisi 04 April 2014? (2) Padanan makna verba naru apakah yang dominan terdapat dalam surat kabar Asahi Shimbun edisi 04 April 2014?Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu metode yang mengungkap dan memahami sesuatu yang baru sedikit diketahui secara lebih rinci, dengan mengumpulkan data-data yang konkrit. Sumber data yang digunakan yaitu surat kabar Jepang Asahi Shimbun edisi 04 April 2014, yang berupa kalimat yang memuat verba naru.Di dalam surat kabar Asahi Shimbun edisi 04 April 2014 tersebut, ditemukan sebanyak 129 kalimat yang mengandung verba naru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ditemukan 15 klasifikasi makna verba naru yaitu 2 verba naru bermakna perubahan istilah pada manusia/makhluk hidup, 20 bermakna perubahan fenomena alam / situasi, 6 bermakna perubahan benda, 9 bermakna diputuskan, 7 bermakna muncul hubungan antar manusia atau organisasi, 7 bermakna muncul kegiatan baru yang menjadi kebiasaan baru, 2 bermakna mengidap penyakit, 12 bermakna mencapai suatu jumlah, 6 bermakna mencapai suatu jumlah uang, 8 bermakna mencapai suatu periode, 6 bermakna produksi atau pembuatan oleh seseorang, 9 bermakna memenuhi/menyelesaikan sesuatu, 11 bermakna menggantika/menjadi subtitusi yang lain, 18 bermakna menjadi sesuatu yang berguna, dan 6 bermakna menjadi seimbang atau setara (suatu hal sebagai hasil sama dengan hal lain). (2) Padanan makna verba naru yang dominan ditemukan yaitu 20 yang bermakna perubahan fenomena alam / situasi, 18 yang bermakna menjadi sesuatu yang berguna, dan 12 bermakna mencapai suatu jumlah.
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU INSANI, FIRA JEDI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.386 KB)

Abstract

Kata Kunci : Analisis kesalahan, pronomina dan demonstrativa.Latar belakang timbulnya penelitian ini berdasarkan pada penggunaan kata tunjuk yang penting untuk dipelajari bagi pembelajar bahasa Jepang. Namun kenyataannya pembelajar bahasa Jepang sering mengalami kesulitan dalam menggunakan kata tunjuk di dalam sebuah kalimat sehingga penelitian ini berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Pronomina Demonstrativa Siswa Kelas XII Bahasa Tahun Ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 1 Batu”. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Kesalahan jenis apakah yang dilakukan oleh para siswa kelas XII Bahasa di SMA Negeri 1 Batu dalam menggunakan pronomina demonstrativa ? (2) Faktor apa saja yang menyebabkan para siswa kelas XII Bahasa di SMA Negeri 1 Batu sering salah dalam menggunakan pronomina demonstrativa bahasa Jepang? Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif, yaitu mendeskripsikan penyebab kesalahan penggunaan pronomina demonstrativa pada siswa kelas XII Bahasa tahun ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 1 Batu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan angket. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat 4 kesalahan yang terjadi pada siswa kelas XII bahasa tahun ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 1 Batu dalam menggunakan pronomina demonstrativa. (2) Penyebab kesalahan adalah (a) Kata tunjuk bahasa Indonesia berbeda dengan kata tunjuk bahasa Jepang, (b)buku pegangan siswa kurang lengkap, (c)guru pengajar menjelaskan terlalu cepat/kurang mendetail, (d) materi yang diajarkan terlalu rumit dan (e) kurang adanya latihan.
FUNGSI SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA DALAM KUMPULAN CERPEN PAN YA SAI SHUUGEKI KARYA HARUKI MURAKAMI NILAMSARI, PUTRI A
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.24 KB)

Abstract

Kata Kunci : Setsuzokushi, Fungsi, SubstitusiSetsuzokushi adalah kelas kata yang digunakan menggabungkan atau merangkaikan bagian-bagian kalimat. Kelas kata dalam bahasa Jepang terbagi menjadi 10 jenis, salah satunya yaitu setsuzokushi. Penelitian ini meneliti tentang setsuzokushi sorede dan dakara.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena data yang didapat berupa kata-kata tertulis yang mengandung Isetsuzokushi sorede dan dakara dalam kumpulan cerpen Pan Ya Sai Shuugeki karya Haruki Murakami. Kemudian data tersebut dianalisis secara bersama-sama baik dari segi fungsi dan untuk mengetahui apakah kedua setsuzokushi tersebut dapat saling bersubstitusi atau tidak.Fungsi setsuzokushi sorede dan dakara dalam kumpulan cerpen Pan Ya Sai Shuugeki karya Haruki Murakami yang ditemukan sebanyak 32 data. Setsuzokushi sorede sebanyak 20 data. Setsuzokushi dakara sebanyak 12 data. Fungsi sorede sebagai penghubung anak kalimat dengan kalimat sebanyak 8 data. Fungsi sorede sebagai penghubung kalimat dengan kalimat sebanyak 10 data. Fungsi sorede sebagai penghubung paragraf dengan paragraf sebanyak 2 data. Fungsi dakara sebagai penghubung kalimat dengan kalimat sebanyak 11 data. Fungsi dakara sebagai penghubung paragraf dengan paragraf sebanyak 1 data.Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dilakukan penelitian tentang jenis setsuzokushi yang lain dalam bahasa Jepang, penelitian dengan kajian objek lain serta teori-teori yang lain.
ANALISIS KESALAHAN PERUBAHAN KATA KERJA DARI BENTUK KAMUS KE DALAM BENTUK -MASU PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 PROBOLINGGO FINDIANI, NOVI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.961 KB)

Abstract

Kata Kunci : analisis kesalahan, verba bentuk kamus, dan verba bentuk ~masu.Latar belakang timbulnya penelitian ini berdasarkan pada aturan perubahan verba bentuk kamus ke dalam verba bentuk ~masu yang merupakan dasar dari perubahan verba yang sangat penting untuk dipelajari bagi pembelajar bahasa Jepang. Namun kenyataannya pembelajar bahasa Jepang sering mengalami kesulitan dalam mengubah verba bentuk kamus ke dalam verba bentuk ~masu, sehingga penelitian ini mengambil judul “Analisis Kesalahan Perubahan Verba Bentuk ~Masu Dari Kata Kerja Bentuk Kamus Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Probolinggo”. Berdasarkan latar belakang timbulnya tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah bentuk kesalahan yang terjadi saat mengubah kata kerja dari bentuk kamus ke dalam bentuk ~masu pada siswa SMP Negeri 5 Probolinggo? (2) Apakah yang menyebabkan terjadinya kesalahan saat mengubah kata kerja dari bentuk kamus ke dalam bentuk ~masu pada siswa SMP Negeri 5 Probolinggo?Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif yaitu mendeskripsikan penyebab kesalahan perubahan verba bentuk ~masu dari verba bentuk kamus pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Probolinggo tahun ajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan angket. Dari penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak bisa membedakan kata kerja golongan I, II, dan III(2) kurang teliti (3) kurangya berlatih soal.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 1, No 1 (2017) Vol 2, No 10 (2015) Vol 1, No 10 (2015) Vol 3, No 6 (2015) Vol 3, No 5 (2015) Vol 3, No 4 (2015) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 9 (2015) Vol 2, No 8 (2015) Vol 2, No 7 (2015) Vol 2, No 6 (2015) Vol 2, No 5 (2015) Vol 2, No 4 (2015) Vol 2, No 3 (2015) Vol 2, No 2 (2015) Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 9 (2015) Vol 1, No 8 (2015) Vol 1, No 7 (2015) Vol 1, No 6 (2015) Vol 1, No 5 (2015) Vol 1, No 4 (2015) Vol 1, No 3 (2015) Vol 1, No 2 (2015) Vol 1, No 1 (2015) Vol 6, No 10 (2014) Vol 5, No 10 (2014) Vol 4, No 10 (2014) Vol 4, No 10 (2014) Vol 3, No 10 (2014) Vol 7, No 8 (2014) Vol 7, No 7 (2014) Vol 7, No 6 (2014) Vol 7, No 5 (2014) Vol 7, No 4 (2014) Vol 7, No 3 (2014) Vol 7, No 3 (2014) Vol 7, No 2 (2014) Vol 7, No 1 (2014) Vol 6, No 9 (2014) Vol 6, No 8 (2014) Vol 6, No 7 (2014) Vol 6, No 6 (2014) Vol 6, No 5 (2014) Vol 6, No 4 (2014) Vol 6, No 3 (2014) Vol 6, No 2 (2014) Vol 6, No 1 (2014) Vol 5, No 9 (2014) Vol 5, No 8 (2014) Vol 5, No 7 (2014) Vol 5, No 6 (2014) Vol 5, No 5 (2014) Vol 5, No 5 (2014) Vol 5, No 4 (2014) Vol 5, No 3 (2014) Vol 5, No 2 (2014) Vol 5, No 1 (2014) Vol 4, No 9 (2014) Vol 4, No 8 (2014) Vol 4, No 7 (2014) Vol 4, No 6 (2014) Vol 4, No 5 (2014) Vol 4, No 4 (2014) Vol 4, No 3 (2014) Vol 4, No 2 (2014) Vol 4, No 1 (2014) Vol 3, No 9 (2014) Vol 3, No 8 (2014) Vol 3, No 7 (2014) Vol 3, No 6 (2014) Vol 3, No 5 (2014) Vol 3, No 4 (2014) Vol 3, No 3 (2014) Vol 3, No 2 (2014) Vol 2, No 10 (2013) Vol 1, No 10 (2013) Vol 3, No 1 (2013) Vol 2, No 9 (2013) Vol 2, No 8 (2013) Vol 2, No 7 (2013) Vol 2, No 6 (2013) Vol 2, No 5 (2013) Vol 2, No 4 (2013) Vol 2, No 3 (2013) Vol 2, No 2 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 1, No 9 (2013) Vol 1, No 8 (2013) Vol 1, No 7 (2013) Vol 1, No 6 (2013) Vol 1, No 5 (2013) Vol 1, No 4 (2013) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue