cover
Contact Name
Made Gautama Jayadiningrat
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalipaindonesia@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia
ISSN : 2615742X     EISSN : 26157438     DOI : -
Core Subject : Education,
As an international, multi-disciplinary, peer-refereed journal, the scope of this journal is in learning and instruction area which provides a platform for the publication of the most advanced scientific researches in the areas of learning, development, instruction and teaching at Science Education. The journal welcomes original empirical investigation. The papers may represent a variety of theoretical perspectives and different methodological approaches. They may refer to any age level, from infants to adults and to a diversity of learning and instructional settings, from laboratory experiments to field studies. The major criteria in review and the selection process concerns the significance of the contribution to the area of learning and instruction. Instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational, technology, and educational development at Science Education.
Articles 400 Documents
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DIPADUKAN DENGAN KECERDASAN GANDA TERHADAP AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA SMP BERATHA, DEWA GDE
Jurnal Pendidikan IPA Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis tiga hal pokok, yaitu (1) perbedaan aktivitas dan motivasi belajar siswa secara simultan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek yang dipadukan dengan kecerdasan ganda (MPBPKG) dan model pembelajaran konvensional, (2) perbedaan aktivitas belajar siswa antara siswa yang belajar dengan MPBPKG dan model pembelajaran konvensional, dan (3) perbedaan motivasi belajar siswa antara siswa yang belajar dengan MPBPKG dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan nonequivalent posttest-only control group design. Teknik simple random sampling digunakan untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen pada 3 kelas setara di kelas VIII SMP Negeri 1 Gianyar. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar dan motivasi belajar siswa. Aktivitas belajar diukur dengan observasi menggunakan pedoman observasi yang menggunakan rentang nilai skala 4. Motivasi belajar diukur dengan teknik kuisioner dengan menggunakan kuisioner motivasi yang terdiri dari 30 pernyataan dalam bentuk skala likert dengan 5 pilihan jawaban dengan reliabilitas 0,898 yang berkategori sangat tinggi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan analisis varian multivariat (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan aktivitas dan motivasi belajar siswa antara siswa yang belajar dengan MPBPKG dan model pembelajaran konvensional (F=13,952; p<0,05), (2) terdapat perbedaan yang signifikan aktivitas belajar siswa antara siswa yang belajar dengan MPBPKG dan model pembelajaran konvensional (F=22,476; p<0,05) di mana aktivitas belajar pada MPBPKG (M=47,61; SD=3,72) lebih baik dibandingkan dengan MPK (M=43,71; SD=3,44), (3) terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar siswa antara siswa yang belajar dengan MPBPKG dan model pembelajaran konvensional (F=7,895; p<0,05) di mana motivasi belajar pada MPBPKG (M=116,55; SD=8,17) lebih baik dibandingkan dengan MPK (M=110,58; SD=10,25).   Kata kunci: Pembelajaran berbasis proyek, kecerdasan ganda, aktivitas belajar dan motivasi belajar.           ABSTRACT   This research aimed of analyzing three main points, i.e.: (1) the differences of students’ activity and motivation in learning simultaneous between students that learning with Multiple Intelligences supported Project-Based Learning (MIPBL) and conventional learning model, (2) the differences of students’ activity in learning between students that learning with MIPBL and conventional learning model, (3) ) the differences of students’ motivation in learning between students that learning with MIPBL and conventional learning model. This research utilizes nonequivalent posttest-only control group design.  Simple random sampling method utilized to determine control class and experiment class on 3 equal classes at eight degree in SMP Negeri 1 Gianyar. Variable that is measured in this research is students’ activity and students’ motivation in learning. Students’ activity in learning is measured by observation utilizes activity observation guidance that utilize scale value range 4. Meanwhile, the students’ motivation in learning is measured by questionnaire tech by use of questionnaire motivates that consisting of 30 statements in likerts scales with 5 answer option with reliability 0,898 that are being in very high categories. Descriptive and MANOVA analyzes were used to analyzed data. The results find that (1) there was a significant differences in students’ activity and motivation among students that learned by MIPBL and conventional learning model simultaneously (F =13,952; P<0,05), (2) there was a significant differences in students’ activity among students that learned by MIPBL and conventional learning model (F=22,476; p<0,05) whereabouts students’ activity on MPBPKG (M=47,61; SD=3,72) was better than  MPK (M=43,71; SD=3,44), (3) there was a significant differences in students’ motivation among students that learned by MIPBL and conventional learning model (F=7,895; p<0,05) whereabouts students motivation on MPBPKG (M=116,55; SD=8,17) was better than MPK (M=110,58; SD=10,25). Key words: Project-based learning, multiple intelligences, activity and motivation in learning.
Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) terhadap prestasi belajar fisika dan keterampilan berpikir kritis ditinjau dari bakat numerik Mardana, I Gede
Jurnal Pendidikan IPA Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) perbedaan  prestasi belajar fisika danketerampilan berpikir kritis antara kelompok MPBM dan MPK, (2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan bakat numerik terhadap prestasi belajar fisikadan keterampilan berpikir kritis, (3)  perbedaan prestasi belajar fisika dan keterampilan berpikir kritis pada siswa yang memiliki bakat numerik  tinggi antara kelompok MPBM dan MPK, (4) perbedaan prestasi  belajar  fisika dan keterampilan berpikir kritis pada siswa yang memiliki bakat numerik rendah antara kelompok MPBM dan MPK. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2010/2011.Penelitian ini menggunakan the post-test only non-equivalent control group design.Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa. Data prestasi belajar  dikumpulkan dengan tes prestasi belajar dan data keterampilan berpikir kritis  dikumpulkan dengan tes keterampilan berpikir kritis. Tes prestasi belajar berbentuk pilihan ganda diperluas terdiri dari 20 butir dengan indeks validitas butir berkisar dari r = 0,296 s.d r = 0,832 dan indek reliabelitas alpha Cronbach = 0,836. Tes keterampilan berpikir kritis berbentuk pilihan ganda terdiri dari 25 butir dengan indek validitas butir berkisar dari r = 0,239 s.d r = 0,674 dan indek reliabelitas K-R.20  = 0,625. Data dianalisis secara dekriptif dan menggunakan MANOVA faktorial 2×2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. (1) terdapat perbedaan prestasi belajar dan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelompok model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok model pembelajaran konvensional (F = 15,13; p<0,05),(2) model pembelajaran dan bakat numerik berinteraksi secara signifikan dalam pencapaian prestasi belajar dan keterampilan berpikir kritis (F = 8,67; p<0,05), (3) terdapat perbedaan prestasi belajar dan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelompok model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok model pembelajaran konvensional padabakat numerik tinggi(F = 19,91; p<0,05), (4) tidak terdapat perbedaan prestasi belajar dan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelompok model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok model pembelajaran konvensional padabakat numerik rendah (F = 0,83; p>0,05).   Kata kunci : model pembelajaran, bakat numerik, prestasi belajar, dan keterampilan berpikir kritis.   The effect of problem-based learning model toward ​​academic achievement in physics and critical thinking skills based on numerical aptitude   ABSTRACT This research aimed to analyze (1) the differences in physics academic achievement and critical thinking skills among MPBM and MPK groups, (2) the interaction effect between learning models and numerical aptitude to physics academic achievement and critical thinking skills, (3) the differences in physics academic achievement and critical thinking skills between MPBM and MPK groups for students who have a high numerical aptitude, (4) the differences in physics academic achievement and critical thinking skills between MPBM and MPK groups for students who have low numerical aptitude. This research was a quasi-experimental research in class X SMA Negeri 2 Singaraja academic year 2010/2011. This research used post-test only non-equivalent control group design. Data collected in this study were student’s physics academic achievement and critical thinking skills. Physics academic achievement data was collected by academic achievement test and critical thinking skills was collected by critical thinking skills test. Academic achievement test was extended multiple choices consisting of 20 items with item validity ranged from r = 0.296 to r = 0.832 and Cronbachs alpha index of reliability = 0.836. Critical thinking skills test was multiple choices consisting of 25 items with item validity from r = 0.239 sd = 0.674 and KR.20 index of reliability = 0.625. Data were analyzed using descriptive statistic and MANOVA 2 × 2 factorial. The results found that, (1) there was statistically significant differences in physics academic achievement and critical thinking skills among groups of problem-based learning model and the conventional learning model (F = 15.13, p <0.05), (2) learning models and numerical aptitude interact significantly in determining physics academic achievement and critical thinking skills (F = 8.67, p <0.05), (3) there was statistically significant differences in physics academic achievement and critical thinking skills among groups of problem-based learning model and the conventional learning model for students who have a high numerical aptitude (F = 19.91, p <0.05), (4) there was no statistically significant differences in physics academic achievement and critical thinking skills among groups of problem-based learning model and the conventional learning model for students who have a low numerical aptitude (F = 0.83, p> 0.05).   Key words: problem based learning, numerical aptitude, achievement, and critical thinking skills.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KERJA SISWA SMA (Studi Eksperimen di SMA Negeri 1 Tampaksiring) NUAJA, I KETUT
Jurnal Pendidikan IPA Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan prestasi belajar biologi antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung, (2) pengaruh interaksi antara model  pembelajaran dengan motivasi  siswa  terhadap prestasi belajar   biologi, (3) perbedaan prestasi belajar biologi antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mengikuti pemabelajaran menggunakan model pembelajaran langsung pada siswa yang mempunyai motivasi belajar dan kerja tinggi, dan (4) perbedaan prestasi belajar biologi antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung  pada siswa yang  mempunyai  motivasi belajar dan kerja  rendah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu,  dengan  pos - test only non eqivalen  control group   design. Populasi penelitian  terdiri dari seluruh siswa kelas  X  SMA Negeri 1 Tampaksiring. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling yaitu  empat kelas sampel, dua kelas ekperimen dan dua kelas kontrol. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians dua jalur dengan uji-F, dilanjutkan dengan uji Tukey untuk menentukan kelompok mana yang lebih unggul. Hasilnya menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan prestasi  belajar biologi antara siswa yang mengikuti  model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung (FA = 8,424 dengan p <0,05). Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD lebih besar dari pada pembelajaran langsung ( = 84,750 > = 82,000), (2) Terdapat pengaruh interaksi antara model  pembelajaran dan motivasi  terhadap prestasi  belajar (FAB = 78,129 dengan p<0,05), (3) Ada perbedaan prestasi belajar biologi antara siswa yang mengikuti Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mengikuti pembelajaran  langsung pada siswa yang memiliki motivasi belajar dan kerja tinggi,  (Q-hitung = 11,741 > Q-tabel = 3,900 , = 90,250 > = 79,125), (4) ada perbedaan prestasi  belajar  Biologi antara siswa yang mengikuti Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mengikuti pembelajaran  langsung pada siswa yang memiliki motivasi belajar dan kerja  rendah. (Q-hitung = 5,937 > Q-tabel = 3,900,  = 84,875 > = 79,250. Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD, Pembelajaran Langsung, Pretasi Belajar Biologi, Motivasi Belajar dan Kerja. THE EFFECT OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE STAD TOWARD BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT OBSERVED FROM  LEARN AND WORK  MOTIVATION STUDENT SMA (An Experimental Study at SMA Negeri 1 Tampaksiring)   ABSTRACT This observation intended  to know (1) The differences of the students biology learning  achievement between the students who take part  the learning uses cooporative learning model type STAD to the students who take part the learning uses direct instruction model, (2) The effects of  interaction between learning model with the students learn and work motivation towards biology students achievement of SMA Negeri 1 Tampaksiring. (3). The differences of biology  achievement between  the students who take part the learning uses cooperative  model type STAD to the students who take part the learning uses direct instruction  model on the students who has high learning and working motivation, and (4) the differences biology learning achievement between the students who take part the learning uses cooperative learning model type STAD to the students who take part the learning uses direct instruction model on the students who has low learning and working motivation. This observation  uses the apparent experiment observation, with post-test non eqivale only control group design. The observation population  are the whole students of the X year of SMA Negeri 1 Tampaksiring. The sample was done by random tehnique sampling such  taking  four sample classes, two experiment classes and two control classes. The  data was analysed by two varian analysis such as by F-test continued by Tukey-test to ascertain which group was better. The result shows that (1) There are  different biologi learning  achievement  between  the students using  biology learning   cooperative learning model type STAD and the  students  using direct instruction model (FA = 8,424 with p < 0,05). The average result of the students cooperative learning model type STAD is bigger than the direct instruction  model ( A1 = 84,750 > A2 = 82,00),  (2) The  influence  interaction towards learning achievement (FAB = 78,129 with P = 0,05), (3) There are  different achievement  between the  students using biology learning  achievement cooperative learning model type STAD and  the students using   direrct instruction model has higher learn and work motivations (Q-hitung = 11,741 >Q _tabel = 3,900, A11 = 90,250 > A21 = 79,125), (4) There are  different achievement  between  the students using   biology learning achievement  cooperative learning model type STAD and the student who use the  direct instruction  model and  has low learn and work motivations (Q-hitung = 5,937 > Q-tabel = 3,900, A22 = 84,875 > A12 = 79,250).   Key words: The Cooperative Learning Model type STAD, Direct Instruction, Biology Learning Achievement, Learn and Work Motivation.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR HIPOTESIS - DEDUKTIF DENGAN SETING 5 E (ENGAGEMENT-EKSPLORASI-EKSLPANASI-ELABORASI-EVALUASI) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA (STUDI EKSPERIMEN DI SMA NEGERI 7 DENP Adi Gunasih, Ni Luh Made
Jurnal Pendidikan IPA Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar fisika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran siklus belajar hipotesis-deduktif dengan seting 5E dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Denpasar pada siswa kelas X semester II tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah populasi sebanyak 509 orang siswa. Pengambilan sampel  dilakukan secara bertahap dengan menggunakan teknik random sampling bertahap (multystage random sampling). Jumlah sampel sebanyak 184 orang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experimental), dengan rancangan eksperimen Post-test Only Control Group Design. Data keterampilan berpikir kritis dikumpulkan dengan menggunakan tes keterampilan berpikir kritis, dan data hasil belajar fisika dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar fisika. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan analisis varians multivariat (MANOVA). Hasil penelitian ini adalah : (1) Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar antara siswa yang belajar mengikutui model pembelajaran siklus belajar hipotesis-deduktif dengan seting 5E dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung (diuji dengan MANOVA) dengan nilai F = 40,077 untuk taraf signifikan 0,05 ( a = 5% ), (2) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelompok siswa  yang mengikuti model pembelajaran siklus belajar hipotesis–deduktif dengan seting 5 E dan kelompok siswa yang belajar mengikuti model pembelajaran langsung  (3) terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok siswa  yang mengikuti model pembelajaran siklus belajar hipotesis–deduktif dengan seting 5 E dan kelompok siswa yang belajar mengikuti model pembelajaran langsung . Kata kunci: model pembelajaran siklus belajar, berpikir kritis, dan hasil belajar.               THE EFFECT APLCATION OF LEARNING CYCLE HIPOTESIS-DEDUKTIF BY SETTING 5E (ENGAGEMENT-EKSPLORATION-EKSPLANATION-ELABORATION-EVALUATION) MODEL TOWARD THE CRITICAL THINKING SKILL AND LEARNING ACHIEVEMENT IN PHYSIC (EXPERIMENT STUDY OF SMA NEGERI 7 DENPASAR)   ABSTRACT The research aimed at describing differentiation of critical thinking skill and achievement in physic, were taught by using the learning cycle instruction hyphothesys-deductive by 5E setting model and those who using direct instruction learning model. This research was conducted  at SMA Negeri 7 Denpasar to the class X students in Semester II in school year 2010/2011 the population with the total number of 509 students. The sampling was carried out by stratified random sampling technique (multystage random sampling). The sample size was 184 students. This research belonged to quasi-experimental research design with Post-test Only Control Group Design. The data of critical thinking skill  were collected by using critical thinking skill test, and the data on learning achievement were collected by using physiccs achievement test. The data were collected were analyzed by Multyvariate Analysis Variance (MANOVA) analysis. The result of the research showed (1) : There was difference  critical thinking skill and study achievement between the students who participate the learning cycle instruction hyphothesys-deductive by 5E setting model and those who using direct instruction learning model  (tested by MANOVA) with vielded F = 40,077 for significant at 0,05 (α = 5%), (2) there was a significant difference critical thinking skill between the group of the students who participate the learning cycle hypothesys-deductive by 5E setting instruction model and those who participate direct instruction learning model   (3) there was a significant difference  of learning result between the group of the students who participate the learning cycle hypothesys-deductive by setting 5E model instruction and those who participate direct instruction learning mode. Keywords : learning cycle model, critical thinking , and learning Achievement.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA (STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 KUTA) AGUNG ASEANY, LUH KADEK
Jurnal Pendidikan IPA Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantuan teknologi informasi dan komunikasi terhadap hasil belajar biologi siswa ditinjau dari motivasi belajar siswa..  Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kuta dengan menggunakan metode eksperimen semu dengan desain posttest only control group design. Instrumen berupa inventory motivasi belajar digunakan untuk mengukur tingkatan motivasi belajar siswa, dan tes hasil belajar biologi digunakan untuk mengukur hasil  belajar biologi siswa. Pengambilan sampel dengan teknik random sampling memperoleh sampel 89 orang kelompok  eksperimen dan 92 orang kelompok control. Setelah diberi inventory motivasi belajar pada kedua kelompok, sebanyak 27% sebagai kelompok atas yaitu siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sebanyak 27% sebagai kelompok bawah yaitu siswa memiliki motivasi belajar rendah. Analisis data menggunakan analisis varians (Anava) dua jalur dan Uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) secara umum hasil belajar biologi siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi lebih tinggi dengan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung dengan FA(hitung) =12,199 yang signifikan pada taraf signifikansi 5%; (2) terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara  model pembelajaran dan motivasi belajar  terhadap hasil  belajar biologi siswa dengan FAB(Hitung) = 95,358 yang signifikan pada taraf signifikansi 5%; (3) untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, hasil belajar biologi siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantuan teknologi informasi dan komunikasi lebih tinggi dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran langsung  dengan Q(Hitung) 12,103 yang signifikan pada taraf signifikansi 5%; (4) untuk siswa yang memiliki motivasi belajar  rendah  hasil belajar biologi  siswa yang mengikuti pembelajaran langsung  lebih tinggi dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantuan teknologi informasi dan komunikasi  dengan Q(Hitung) 5,726  yang signifikan pada taraf signifikansi 5%. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa  model pembelajaran dan motivasi belajar  siswa mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar biologi terutama untuk siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kuta. Kata Kunci: pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantuan teknologi informasi dan komunikasi , motivasi belajar dan hasil belajar biologi. THE EFFECT OF COOPERATIVE JIGSAW MODEL TEACHING ASSISTED BY INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY  TOWARD THE STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT IN BIOLOGY BASED ON LEARNING MOTIVATION OF HIGH SCHOOL STUDENTS ( An Experimental Study of Class XI IPA Students of SMA Negeri 1 Kuta )   This study aimed at finding out the effect of peer coopeartif Jigsaw model teaching assisted by information and communication technology  toward the student learning achievement in biology based on learning motivation student. This study was conducted at SMA Negeri 1 Kuta by using quasi-experimental method and posttest only control group design. The instrument was in the form of an inventory of learning motivation and a test of learning achievement in biologys was used to measure the student’s learning achievement in biologys. The sample was drawn by random sampling technique and through this technique a sample that consisted of 89 students of experimental group and other 92 students of control group. Was gotten  an inventory of learning motivation and to the two groups, 27% them belonged to the upper group or the students with a high  learning  motivation and other 27% belonged to the lower group or the students with a low learning  motivation. The data were analyzed by two-way ANOVA and Tukey Test. The results showed that (1) in general the learning achievement in biologys of the students who learned through cooperative Jigsaw model  teaching assisted by information and communication  technology  was higer than that of those who learned direct instruction teaching, FA(observed) = 12,199, significant at 5% level of significance; (2) there was a significant interaction effect of instructional model  and learning motivation upon students’ learning achievement in biologys, FAB (observed) = 95,358, significant at 5% level of significance;  (3) for the students with a high learning motivation, the learning achievement of those who learned cooperatif Jigsaw model teaching assisted by information and communication technology  was higer than that of those who learned direct instruction teaching, Q(observed)= 12,103, significant at 5% level of significance (4) ;  for the students with a low learning motivation, the learning achievement of those who learned direct instruction  teaching was higer than that of those who learned cooperative Jigsaw model teaching  assisted by information and communication technology  teaching, Q(observed) = 5,726 , significant at 5% level of significance. Hence it can be concluded that instructional model and student’s learning motivation have a reasonably high effect on biology learning achievement, particularly for the students of Class XI IPA of SMA Negeri 1 Kuta. Key words : cooperatif Jigsaw model teaching assisted by information and  communication technology, learning motivation and learning achievement in biology.
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 7E TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMLAPURA 2010/2011 SUTIARI, NI NENGAH
Jurnal Pendidikan IPA Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model siklus belajar 7E terhadap keterampilan berpikir kritis ditinjau dari gaya kognitif siswa SMA Negeri 1 Amlapura melalui metoda eksperimen dengan rancangan post-test only non equivalent control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari model pembelajaran siklus belajar 7E dan gaya kognitif. Sedangkan variabel terikat adalah keterampilan berpikir kritis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis varian ANAVA factorial 2X2. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan hasil-hasil penelitian sebagai berikut.  Pertama, terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis antara kelompok model siklus belajar 7E dan kelompok model pembelajaran ekspositori (F = 4,377; p<0,05). Nilai rata-rata keterampilan berpikir kritis kelompok model siklus belajar 7E lebih tinggi dibandingkan  dengan  kelompok  model  pembelajaran  ekspositori ( = 1,484; SD = 0,709; p<0,05). Kedua, terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis antara kelompok gaya kognitif field independent dan kelompok gaya kognitif field dependent (F = 14,517; p<0,05). Nilai rata-rata keterampilan berpikir kritis kelompok field independent lebih tinggi dari kelompok  field dependent ( = ,703; SD = 0,709; p<0,05). Ketiga, terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif terhadap keterampilan berpikir kritis. Jadi dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran dan Gaya Kognitif Berpengaruh Terhadap Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa.   Kata kunci : model pembelajaran, gaya kognitif, dan keterampilan berpikir kritis. Effect of Learning Cycle Model 7E Against Critical Thinking Skills Seen From Cognitive Style Student Class X SMA Negeri 1 Amlapura 2010/2011. Thesis Science Studies Program, Graduate Program, University of Education Ganesha. ABSTRACT This study aims to determine the effect on the 7E learning cycle model of critical thinking skills in terms of cognitive style high school students of  Senior High School 1 Amlapura method of design of experiments with post-test only non-equivalent control group design. Variabel freely in the study of learning models initerdiri 7E learning cycle and cognitive style. While the dependent variable is the critical thinking skills. Data were analyzed descriptively and using ANAVA factorial  2×2. Based on the results of data analysis, found the following results. First, there were significant differences of critical thinking skills between groups model  learning cycle 7E and model group learning expository (F = 4,377; p<0,05). The average value of critical thinking skills group model learning cycle 7E was higher than group model learning expository ( = 1,484; SD = 0,709; p<0,05). Second, There were significant differences of critical thinking skills between groups cognitive style field independent and groups cognitive style field dependent (F = 14,517; p<0,05). The average value of critical thinking skills group field independent was higher than group field dependent ( = ,703; SD = 0,709; p<0,05). Third, there is the influence of interactions between models of learning and cognitive styles to critical thinking skills. So it can be concluded that the Model of Learning and Cognitive Style Influential Against Students Critical Thinking Skills. Keys word: learning model, cognitive style and critical thinking skills.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 DENPASAR SIARTA, I MADE
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan prestasi belajar biologi yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung, (2) ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran inkuiri dan motivasi belajar untuk meningkatkan prestasi belajar biologi, (3) perbedaan prestasi belajar biologi antara, siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, dan (4) perbedaan prestasi belajar biologi antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung untuk siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel dalam penelitian berjumlah 185 orang yang dipilih dengan menggunakan simple random Sampling dengan teknik undian untuk memilih kelas. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) satu jalur dan analisis varians (ANAVA) dua jalur melalui uji-F. Hasil penelitian ini menunjukkan. (1) Secara keseluruhan prestasi belajar biologi siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri lebih tinggi dari pada siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung dengan rata-rata prestasi belajar biologi kelas eksperimen mencapai XA1 = 0,5505 sedangkan kelas kontrol hanya mencapai 0,4624 (hasil uji Fhitung = 48,205 > Ftabel a = 0,05. (2) Ada interaksi antara, model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar biologi yang ditunjukkan oleh hasil (Fhitung = 92,051 > Ftabel = 3,89 dengan p < 0,05), (3) Untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, prestasi belajar biologi yang mengikuti model pemebelajaran inkuiri lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi model pembelajaran langsung, yang ditunjukkan  oleh hasil (XA1 = 0,6243 > XA2 = 0,4155) dan F = 139,534, (4) Untuk siswa yang memiliki motivasi rendah, prestasi belajar biologi yang mengikuti model pembelajaran langsung lebih tinggi dari pada siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri yang memiliki motivasi belajar rendah yang ditunjukkan oleh hasil (XA2 = 0,4767 < XA2 =  0,5102) dan F = 4,180 (p < 0,05). Kata Kunci:   Model Pembelajaran Inkuiri, Model Pembelajaran Langsung, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar. THE EFFECT OF INQUIRY LEARNING MODEL TOWARD BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT VIEWED FROM STUDENTS LEARNING MOTIVATION AT GRADE X SMA NEGERI 7 DENPASAR ABSTRACT This research is aimed to know: (1) the difference between students learning achievement in Biology, which learned through inquiry learning model, and that which learned through direct instruction, (2) whether there is interaction between inquiry learning model and learning motivation to improve the students learning achievement in Biology, (3) the difference between students learning achievement in Biology, which learned through inquiry learning model, and that which learned through direct instruction for students with high learning motivation, and (4) the difference between students learning achievement in Biology, which learned through inquiry learning model, and that which learned through direct instruction for students with low learning motivation. This research uses the experimental Pretest-Posttest Control Group Design. The subject of this research was 185 students, which were chosen by using simple random sampling technique, while classes were chosen by using lottery. The data gained were analyzed by using one-way variants analysis (ANAVA) and two-way variant analysis (ANAVA) through F-test. The results of this research are shown as follows. (1) In general, the learning achievement in Biology subject for the students who learn through inquiry learning model is higher than the students who learn through direct instruction. It can be seen from the average score reached by the experimental group showed that XA1 0,5505, while the control group only can reach 0,4624 (the result of Fcount = 48,205 > Ftable a=0.05). (2) There is interaction between the learning model and the students learning achievement in Biology subject, which shown from the result of Fcount AB = 92,051 > Ftable = 3,89 with p< 0.05. (3) For the students with high learning motivation, the learning achievement that was gained through inquiry learning model is higher than that was gained through direct instruction. It can be seen in the following result; (XAI = 0,6243 > XA2 = 0,4155) and F = 139,534 (< 0.05) (4) For the students with low learning motivation, the learning achievement that was : aimed through direct instruction is higher than that was gained through inquiry learning model. It is shown in the following result; (XA1 = 0,4767 < XA2 = 0,5102) and F = 4,180 (p < 0,05).   Key words:      Inquiry Learning Model, Direct instruction, Learning Motivation, Learning Achievement.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 AMLAPURA Miyasa, I Nengah
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran Problem Based Instruction dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensonal. Rancangan penelitian yang digunakan adalah The Posttest Only Control Group Design, Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas X SMA Negeri 2 Amlapura tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 217 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan statistik deskriptif dan analisis multivariat (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis  dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran Problem Based Instruction dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional.   Kata kunci:  problem based instruction, pembelajaran konvensional, keterampilan proses sains, kemampuan berpikir kritis.   Abstract This research has purpose to analyze the difference of science process skill and critical thinking skill between the student group who learn through problem based instruction model with conventional model. This is an experimental study with research design “ The Posttest Only Control Group Design”.The population of this study is grade X student of SMA Negeri 2 Amlapura on academic year 2010/2011, it consists of 217 students. This sample is obtained through simple random sampling. The data were analyzed by descriptive analyzis and multivariat analyzis (MANOVA). This study finded there is a significant difference of science process skill and critical thinking skill  between the student group who learn through problem based instruction model with conventional model.   Key word: problem based instruction, conventional model, science process skill, critical thinking skill.  
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 AMLAPURA TAHUN PELAJARAN 2010/20 Sarya, I Wayan
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui  perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung ; (2) untuk mengetahui  interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi; (3) untuk mengetahui  perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung pada siswa yang memiliki motivasi  berprestasi tinggi; dan (4) untuk mengetahui  perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung pada siswa yang memiliki motivasi  berprestasi rendah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Desain penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The non-equivalent pretest posttest control group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 5 Amlapura tahun pelajaran 2010/2011 yang tersebar dalam 7 kelas dengan jumlah anggota populasi  sebanyak 242 orang. Dengan cara random diperoleh kelas VIIIB, VIIIC, dan VIIIG sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIIID, VIIIE, dan VIIIF sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis varian.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung (F hit 44,031 > F tabel 3,92 , P<0,05)  ; (2) terdapat pengaruh  interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA (F hit 5,098 > F tabel 3,92, P<0,05);   (3) ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung pada siswa   yang memiliki motivasi berprestasi tinggi     (F hit 40,889 > F tabel 4,02, P<0,05); dan (4) Ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah     (F hit 9,754 > F tabel 4,02, P<0,05). Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Langsung, Motivasi Berprestasi, Hasil Belajar.     THE EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING AND DIRECT INSTRUCTION MODELS TOWARDS SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT VIEWED FROM ACHIEVING MOTIVATION                     OF THE STUDENTS CLASS VIII SMP NEGERI 5 AMLAPURA                     IN THE ACADEMIC YEAR OF 2010/2011 ABSTRACT The study aimed at finding out (1) different science learning achievement of the students joining problem based learning and direct instruction models; (2) interaction between instructional model and achieving motivation; (3) different science learning achievement of the students having higher achieving motivation joining problem based learning and those joining direct instruction; and (4) different science learning achievement of the students having lower achieving motivation joining problem based learning and those joining direct instruction. This study is a quasi-exsperimental research. Research design in this study is The non-equivalen pretest posttest control group design. The population involved in this study were all the students class VIII SMP Negeri 5 Amlapura in the academic year of 2010/2011 spread out into seven classes, such as classes VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF, and VIIIG. The samples were about 242 students determined based on random sampling involving classes VIIIB, VIIIC, and VIIIG were assigned as experimental groups, while classes VIIID, VIIIE, and VIIIF were assigned as control groups. The data were analyzed by using descriptive and variant analysis techniques. The findings showed that: (1) there was a different science learning achievement of the students joining problem based learning and direct instruction (F hit 40,031> F tab 3,92, P<0,05); (2) there was an effect of interaction between instructional model and achieving motivation towards learning achievement(F hit 5,098> F tab 3,92, P<0,05); (3) there was a different science learning achievement of the students having higher achieving motivation joining problem based learning and those joining direct instruction(F hit 40,889> F tab 4,02, P<0,05); and (4) there was a different science learning achievemlearningent of the students having lower achieving motivation joining problem based learning and those joining direct instruction (F hit 9,754> F tab 4,02, P<0,05).   Keywords: problem based instruction, direct instruction, achieving motivation, learning achievement.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR HIPOTETIK-DEDUKTIF DENGAN SETTING 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pembelajaran Konsep Fluida Statis dan Dinamis di- SMANegeri 2 Amlapura) Sumadra, Made
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) keunggulan komparatif antara pembelajaran dengan model siklus belajar hipotetik-deduktif menggunakan setting 5E dengan  pembelajaran model ekspositori dalam pencapaian pemahaman konsep fisika. (2) Pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap pemahaman konsep siswa. (3) Perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang mengikuti model siklus belajar hipotetik-deduktif dengan model pembelajaran ekspositori pada kelompok siswa dengan motivasi berprestasi tinggi. (4) Perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang mengikuti model siklus belajar hipotetik-deduktif dengan model pembelajaran ekspositori pada kelompok siswa dengan motivasi berprestasi rendah. Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Amlapura tahun pelajaran 2010/2011 dengan populasi siswa kelas XI IPA yang berjumlah 126 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1, dan XI IPA3 sebagai kelompok eksperimen, serta kelas XI IPA2 dan kelas XI IPA4 sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini dirancang dalam bentuk kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan The non-equivalent pretest posttest control group design.. Instrumen   pengambilan   data   berupa   tes   pemahaman konsep fisika dan angket motivasi berprestasi. Teknik analisis data adalah analisis varians (ANAVA) faktorial 2×2 yang kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran siklus belajar hipotetik-deduktif dengan model pembelajaran ekspositori (Fh = 68,54,  Ftabel = 4,00; a=5%). Pemahaman konsep fisika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model siklus belajar hipotetik-deduktif lebih baik bila dibandingkan dengan pemahaman konsep fisika siswa yang mengikuti pembelajaran ekspositori (Q =11,716; Qtabel = 2,830; a=5%). (2) Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap pemahaman konsep fisika (Fh = 8,87,  Ftabel = 4,00; a=5%). (3) Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran siklus belajar hipotetik-deduktif dan model pembelajaran ekspositori pada kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi (Qhitung = 11,256; Qtabel = 3,740; dk=4/64 pada taraf signifikansi 5%). (4) Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran siklus belajar hipotetik-deduktif dan model pembelajaran ekspositori pada kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah Qhitung = 5,301; Qtabel = 3,740; dk=4/64 pada taraf signifikan 5%). Kata kunci : Siklus Belajar Hipotetik-Deduktif, Seting 5E, Motivasi Berprestasi, pemahaman konsep fisika siswa. ABSTRACT The Effect of Learning Cycle Model Hypothetical-Deductive with Setting 5E On Understanding Concepts of Physics from the Achievement Motivation (Quasi Experimental Study in Concept of Fluid Static and Dynamic in SMA Negeri 2 Amlapura). This study aims to analyze: (1) the comparative advantages of learning with the learning cycle model hypothetical-deductive with setting 5E and learning model of expository in achieving an understanding of Physics concepts, (2) the influence of interactions between models of learning and achievement motivation on students understanding of concepts. (3) The differences in the understanding of physics concepts between students who follow the model of the hypothetical-deductive learning cycle with expository teaching model in a group of students with high achievement motivation. (4) The differences in the understanding of physics concepts between students who follow the model of the hypothetical-deductive learning cycle with expository teaching model in a group of students with low achievement motivation. The experiment was conducted in SMA N 2 Amlapura in academic school year 2010/2011, with  126 students population of grade XI IPA. This study sample is taken from XI IPA1, and XI IPA3 as the experimental group,  and  XI IPA2 and XI IPA4 as a control group. The study was designed in the form of quasi-experimental design using the non-equivalent pretest posttest control group design. Data collection instrument in the form of a test of understanding physics concepts and achievement motivation questionnaire. The techniques of data analysis is the analysis of variance (ANAVA) 2 × 2 factorial which is then followed by Tukey test at 5 % significant level.        The results showed as follows: (1) There are differences between students understanding of physics concepts that follow the learning model of the learning cycle with the hypothetical-deductive learning model of  expository (Fh = 68.54, Ftabel = 4.00; a=5%). The Understanding of concepts of physics students who followed the learning by using models of hypothetical-deductive learning cycle is better than  students understanding of physics concepts that follow the  expository learning (Q = 11.716; Qtabel = 2.830; a=5%).  (2) There is interaction effect between learning model with achievement motivation due to the understanding of physics concepts (Fh = 8.87; Ftabel = 4.00; a=5%).  (3) There are differences between students understanding of physics concepts that follow the learning model of the hypothetical-deductive learning cycle and expository learning model in a group of students who have high achievement motivation (Qhitung = 11.256; Qtabel = 3.740; df=4/64 at 5% significance level ). (4) There are differences between the understanding of physics concepts of the students that follow the learning model of the hypothetical-deductive learning cycle and expository learning model in a group of students who have low achievement motivation (Qhitung = 5.301; Qtabel = 3.740; df =4/64) at the level of significant 5%.   Key words: Hypothetical-Deductive Learning Cycle, Setting 5E, Achievement Motivation, and understanding of Physics concepts.

Page 1 of 40 | Total Record : 400