cover
Contact Name
Made Gautama Jayadiningrat
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalipaindonesia@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia
ISSN : 2615742X     EISSN : 26157438     DOI : -
Core Subject : Education,
As an international, multi-disciplinary, peer-refereed journal, the scope of this journal is in learning and instruction area which provides a platform for the publication of the most advanced scientific researches in the areas of learning, development, instruction and teaching at Science Education. The journal welcomes original empirical investigation. The papers may represent a variety of theoretical perspectives and different methodological approaches. They may refer to any age level, from infants to adults and to a diversity of learning and instructional settings, from laboratory experiments to field studies. The major criteria in review and the selection process concerns the significance of the contribution to the area of learning and instruction. Instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational, technology, and educational development at Science Education.
Articles 23 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 1 (2012)" : 23 Documents clear
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 DENPASAR SIARTA, I MADE
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan prestasi belajar biologi yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung, (2) ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran inkuiri dan motivasi belajar untuk meningkatkan prestasi belajar biologi, (3) perbedaan prestasi belajar biologi antara, siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, dan (4) perbedaan prestasi belajar biologi antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung untuk siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel dalam penelitian berjumlah 185 orang yang dipilih dengan menggunakan simple random Sampling dengan teknik undian untuk memilih kelas. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) satu jalur dan analisis varians (ANAVA) dua jalur melalui uji-F. Hasil penelitian ini menunjukkan. (1) Secara keseluruhan prestasi belajar biologi siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri lebih tinggi dari pada siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung dengan rata-rata prestasi belajar biologi kelas eksperimen mencapai XA1 = 0,5505 sedangkan kelas kontrol hanya mencapai 0,4624 (hasil uji Fhitung = 48,205 > Ftabel a = 0,05. (2) Ada interaksi antara, model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar biologi yang ditunjukkan oleh hasil (Fhitung = 92,051 > Ftabel = 3,89 dengan p < 0,05), (3) Untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, prestasi belajar biologi yang mengikuti model pemebelajaran inkuiri lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi model pembelajaran langsung, yang ditunjukkan  oleh hasil (XA1 = 0,6243 > XA2 = 0,4155) dan F = 139,534, (4) Untuk siswa yang memiliki motivasi rendah, prestasi belajar biologi yang mengikuti model pembelajaran langsung lebih tinggi dari pada siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri yang memiliki motivasi belajar rendah yang ditunjukkan oleh hasil (XA2 = 0,4767 < XA2 =  0,5102) dan F = 4,180 (p < 0,05). Kata Kunci:   Model Pembelajaran Inkuiri, Model Pembelajaran Langsung, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar. THE EFFECT OF INQUIRY LEARNING MODEL TOWARD BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT VIEWED FROM STUDENTS LEARNING MOTIVATION AT GRADE X SMA NEGERI 7 DENPASAR ABSTRACT This research is aimed to know: (1) the difference between students learning achievement in Biology, which learned through inquiry learning model, and that which learned through direct instruction, (2) whether there is interaction between inquiry learning model and learning motivation to improve the students learning achievement in Biology, (3) the difference between students learning achievement in Biology, which learned through inquiry learning model, and that which learned through direct instruction for students with high learning motivation, and (4) the difference between students learning achievement in Biology, which learned through inquiry learning model, and that which learned through direct instruction for students with low learning motivation. This research uses the experimental Pretest-Posttest Control Group Design. The subject of this research was 185 students, which were chosen by using simple random sampling technique, while classes were chosen by using lottery. The data gained were analyzed by using one-way variants analysis (ANAVA) and two-way variant analysis (ANAVA) through F-test. The results of this research are shown as follows. (1) In general, the learning achievement in Biology subject for the students who learn through inquiry learning model is higher than the students who learn through direct instruction. It can be seen from the average score reached by the experimental group showed that XA1 0,5505, while the control group only can reach 0,4624 (the result of Fcount = 48,205 > Ftable a=0.05). (2) There is interaction between the learning model and the students learning achievement in Biology subject, which shown from the result of Fcount AB = 92,051 > Ftable = 3,89 with p< 0.05. (3) For the students with high learning motivation, the learning achievement that was gained through inquiry learning model is higher than that was gained through direct instruction. It can be seen in the following result; (XAI = 0,6243 > XA2 = 0,4155) and F = 139,534 (< 0.05) (4) For the students with low learning motivation, the learning achievement that was : aimed through direct instruction is higher than that was gained through inquiry learning model. It is shown in the following result; (XA1 = 0,4767 < XA2 = 0,5102) and F = 4,180 (p < 0,05).   Key words:      Inquiry Learning Model, Direct instruction, Learning Motivation, Learning Achievement.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 AMLAPURA Miyasa, I Nengah
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran Problem Based Instruction dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensonal. Rancangan penelitian yang digunakan adalah The Posttest Only Control Group Design, Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas X SMA Negeri 2 Amlapura tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 217 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan statistik deskriptif dan analisis multivariat (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis  dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran Problem Based Instruction dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional.   Kata kunci:  problem based instruction, pembelajaran konvensional, keterampilan proses sains, kemampuan berpikir kritis.   Abstract This research has purpose to analyze the difference of science process skill and critical thinking skill between the student group who learn through problem based instruction model with conventional model. This is an experimental study with research design “ The Posttest Only Control Group Design”.The population of this study is grade X student of SMA Negeri 2 Amlapura on academic year 2010/2011, it consists of 217 students. This sample is obtained through simple random sampling. The data were analyzed by descriptive analyzis and multivariat analyzis (MANOVA). This study finded there is a significant difference of science process skill and critical thinking skill  between the student group who learn through problem based instruction model with conventional model.   Key word: problem based instruction, conventional model, science process skill, critical thinking skill.  
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 AMLAPURA TAHUN PELAJARAN 2010/20 Sarya, I Wayan
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui  perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung ; (2) untuk mengetahui  interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi; (3) untuk mengetahui  perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung pada siswa yang memiliki motivasi  berprestasi tinggi; dan (4) untuk mengetahui  perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung pada siswa yang memiliki motivasi  berprestasi rendah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Desain penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The non-equivalent pretest posttest control group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 5 Amlapura tahun pelajaran 2010/2011 yang tersebar dalam 7 kelas dengan jumlah anggota populasi  sebanyak 242 orang. Dengan cara random diperoleh kelas VIIIB, VIIIC, dan VIIIG sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIIID, VIIIE, dan VIIIF sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis varian.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung (F hit 44,031 > F tabel 3,92 , P<0,05)  ; (2) terdapat pengaruh  interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA (F hit 5,098 > F tabel 3,92, P<0,05);   (3) ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung pada siswa   yang memiliki motivasi berprestasi tinggi     (F hit 40,889 > F tabel 4,02, P<0,05); dan (4) Ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran langsung pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah     (F hit 9,754 > F tabel 4,02, P<0,05). Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Langsung, Motivasi Berprestasi, Hasil Belajar.     THE EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING AND DIRECT INSTRUCTION MODELS TOWARDS SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT VIEWED FROM ACHIEVING MOTIVATION                     OF THE STUDENTS CLASS VIII SMP NEGERI 5 AMLAPURA                     IN THE ACADEMIC YEAR OF 2010/2011 ABSTRACT The study aimed at finding out (1) different science learning achievement of the students joining problem based learning and direct instruction models; (2) interaction between instructional model and achieving motivation; (3) different science learning achievement of the students having higher achieving motivation joining problem based learning and those joining direct instruction; and (4) different science learning achievement of the students having lower achieving motivation joining problem based learning and those joining direct instruction. This study is a quasi-exsperimental research. Research design in this study is The non-equivalen pretest posttest control group design. The population involved in this study were all the students class VIII SMP Negeri 5 Amlapura in the academic year of 2010/2011 spread out into seven classes, such as classes VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF, and VIIIG. The samples were about 242 students determined based on random sampling involving classes VIIIB, VIIIC, and VIIIG were assigned as experimental groups, while classes VIIID, VIIIE, and VIIIF were assigned as control groups. The data were analyzed by using descriptive and variant analysis techniques. The findings showed that: (1) there was a different science learning achievement of the students joining problem based learning and direct instruction (F hit 40,031> F tab 3,92, P<0,05); (2) there was an effect of interaction between instructional model and achieving motivation towards learning achievement(F hit 5,098> F tab 3,92, P<0,05); (3) there was a different science learning achievement of the students having higher achieving motivation joining problem based learning and those joining direct instruction(F hit 40,889> F tab 4,02, P<0,05); and (4) there was a different science learning achievemlearningent of the students having lower achieving motivation joining problem based learning and those joining direct instruction (F hit 9,754> F tab 4,02, P<0,05).   Keywords: problem based instruction, direct instruction, achieving motivation, learning achievement.
KOMPARASI PENERAPAN SIKLUS BELAJAR ANUMANA-PRATYAKSA-SABDA PRAMANA DAN PRATYAKSA-ANUMANA-SABDA PRAMANA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KIMIA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SISWA SMA NEGERI 2 AMLAPURA PURWANTININGSIH, MARCIA SRI
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan data tentang perbandingan hasil belajar, yaitu: (1) pemahaman konsep dan keterampilan proses sains kimia, (2) pemahaman konsep kimia, (3) keterampilan proses sains kimia yang diperoleh siswa pada penerapan siklus belajar  APS dan siklus belajar PAS. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Amlapura dengan tehnik random sampling diambil sampel 126 orang  siswa kelas X (4 kelas) semester genap tahun pelajaran 2010/2011 dari 220 orang siswa (7 kelas). Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan rancangan  “The Post test Only Control Group Design”. Data yang diperoleh dianalisis dalam dua tahap, yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis varians multivariate dengan MANOVA. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) hasil belajar secara simultan pemahaman konsep kimia dan keterampilan proses sains kimia siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model siklus belajar APS lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model siklus belajar PAS dengan nilai Fhitung=19,247 (p< 0,05). (2) hasil belajar pemahaman konsep kimia siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model siklus belajar APS(μ=28,40) lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model siklus belajar PAS(μ=26,62) dengan nilai Fhitung=4,301 (p< 0,05). (3) hasil belajar keterampilan proses sains kimia siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model siklus belajar APS(μ=29,97) lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model siklus belajar PAS(μ=26,29) dengan nilai Fhitung=38,362(p< 0,05). Kata kunci: siklus belajar APS (Anumana-Pratyaksa-Sabda Pramana), PAS (Pratyaksa-Anumana-Sabda) , pemahaman konsep dan keterampilan proses sains     A COMPARISON BETWEEN APPLICATION OF ANUMANA-PRATYAKSA-SABDA PRAMANA LEARNING CYCLES  AND PRAKTYAKSA-ANUMANA -SABDA PRAMANA LEARNING CYCLES TO THE COMPREHENSION OF CHEMISTRY CONCEPT AND SCIENCE PROCESS SKILL ON THE STUDENTS OF SMAN 2 AMLAPURA ABSTRACT The purpose of this research was to analyze and describe the data of the learning result comparation of (1) Concept comprehension and chemistry science process skill, ( 2) Comprehension of chemistry concept, (3) chemistry science process skill which gained by the students in APS and PAS learning process. The research was done at SMAN 2 Amlapura with 126 sample students of X grade students ( 4 classes) second semester 2010/2011 taken from the whole numbers of the X grade students that were 220 students (7 classes). This research was a false experimental research using “The Post test only Control group design “. Data was analyzed in two stages namely: Descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis. Multivariate of variation analysis with MANOVA was used to test the hypothesis. The results of the research were as followed. (1) simultaneous comprehension of chemistry concepts  and chemistry science  process skill on the students who followed learning process  cycles  using APS learning cycles was higher than the students who followed learning process using PAS learning cycles with the value  F= 19.247(p< 0.05) (2) learning results of chemistry concepts comprehension of the students who followed learning process using APS(μ=28.40) was  higher than the students who  followed learning process using PAS(μ=26.62) with counting value of F=4.301(p < 0.05). (3) learning result of chemistry science  process skill of the students who followed learning process using APS(μ=29.97) was higher than the students who followed the learning process using PAS(μ=26.29) learning cycles with counting value of F=38.362(p< 0.05). Key words: APS (Anumana-Pratyaksa-Sabda Pramana), PAS (Pratyaksa-Anumana-Sabda) learning cycles models, concept comprehension, science procces.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KETAHANMALANGAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA (Studi Eksperimen Pada Siswa SMA Negeri 1 Tabanan) Wardana, Nyoman
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan ketahanmalangan siswa terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep fisika. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah ”quasi experiment” dengan disain faktorial 2 x 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran  berbasis masalah yang diberikan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung yang diberikan pada kelas kontrol. Ketahanmalangan siswa berperan sebagai variabel moderator yaitu: ketahanmalangan siswa tinggi dan ketahanmalangan  siswa rendah. Sebagai variabel terikat digunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep fisika siswa. Instrumen berupa tes ketahanmalangan digunakan untuk mengukur ketahanmalangan siswa, tes kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk mengukur kemampuan berpikir siswa, dan tes pemahaman konsep fisika untuk mengukur prestasi belajar siswa. Sampel penelitian melibatkan 3 (tiga) kelas yang diambil secara acak (random sampling). Analisis data menggunakan Multivariate Analysis of Variance dan uji Tukey untuk pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh beberapa hal sebagai berikut. Pertama, terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran  berbasis masalah dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung (F = 4,37 ; p < 0,05). Kedua, terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran dan ketahanmalangan terhadap kemampuan berpikir tingkat tnggi dan pemahaman konsep fisika (F = 28,74 ;  p < 0,05). Ketiga, terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep fisika bagi siswa yang ketahanmalangan tinggi antara siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran langsung (Qhitung = 9,04 > Qtabel (0,05;24) = 2,92). Keempat, terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep fisika bagi siswa yang memiliki ketahanmalangan rendah antara siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masala dan pembelajaran langsung (Qhitung = 8,16 > Qtabel (0,05;24) = 2,92). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dan ketahanmalangan siswa dapat mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Tabanan.   Kata kunci : Model Pembelajaran, Ketahanmalangan, Kemampuan Berpikir Tingkat  Tinggi, Pemahaman Konsep Fisika.     THE EFFECT OF PROBLEM-BASED INSTRUCTIONAL MODEL AND ADVERSITY QUOTIENT UPON HIGH LEVEL THINKING ABILITY AND UNDERSTANDING OF PHYSIC CONCEPTS ( An Experimental Study of the Student of SMA Negeri 1 Tabanan ) ABSTRACT     This study aimed at finding out the effect of implementation of problem-based instructional model and student adversity quotient upon high level thinking ability and understanding of physics concepts. This study used a 2x2 factorial quasi-experimental design. There was an independent variabel in this study, i.e., problem-based instructional model which was assigned to the experimental group and direct instructional which was assigned to control group. Student adversity quotient serverd as a moderator variable, which was differentiated into high student adversity quotient and low student adversity quotient. The study used high level thinking ability and understanding of physics concepts as dependent variabels. This study used a adversity quotient test to measure the students’ adversity quotient and a high level thinking ability test to measure the students’ thinking ability and a test on understanding of physics concepts to measure the students’ learning achievement. This study used 3 classes as the sampel which was selected by random sampling. The data were analyzed by multivariate analysis of variance and Tukey test to test the hypothesis. On the basis of the data analysis the following could be obtained. First, there was a difference in high thinking ability and understanding of physics concepts between the students who were taught by problem-based instructional model and the students who were taught by direct instructional model ((F = 4.37; p < 0.05). Second, there was an effect of interaction between instructional model and adversity quotient upon high level thinking ability and understanding of physics concepts (F =28.74 ; p < 0.05). Third, there was a difference in high level thinking ability and understanding of physics concepts for the students with a high adversity quotient level between the students who were taught by problem-based instruction and those who were taught by direct instruction (Qcalculate = 9.04 > Qtable(0.05;24) = 2.92). Fourth, there was a difference in high level thinking ability and understanding of physics concepts for students with a low adversity quotient level between the students who were taught by problem-based instruction and those who were taught by direct instruction (Qcaculate = 8.16 > Qtable(0.05;24) = 2.92). Hence it can be concluded that instructional model and students adversity quotient can influence high level thinking ability and understanding of physics concepts among the students of class X at SMA Negeri 1 Tabanan.   Key words: Instructional model, adversity quotient, high level thinking ability, understanding of physics concepts.
PENGARUH PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR 7E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Indrayanthi, A.A. Sri Dwi
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan: (1) untuk menganalisis perbedaan pemahaman konsepdan keterampilan berpikir kritis siswa, antara kelompok siswa yang mengikuti modelpembelajaran siklus belajar 7E dengan kelompok siswa yang belajar mengikuti modelkonvensional, (2) untuk menganalisis perbedaan pemahaman konsep siswa, antarakelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran siklus belajar 7E dengankelompok siswa yang belajar mengikuti model konvensional, dan (3) untukmenganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa, antara kelompok siswa yangmengikuti model pembelajaran siklus belajar 7E dengan kelompok siswa yang belajarmengikuti model konvensional.Penelitian ini menggunakan rancangan non-equivalent pre-test post-test controlgroup design. Populasi adalah semua kelas X SMAN 1 Gianyar, dengan teknikpengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara simple random samplingdengan jumlah sampel 136 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah modelpembelajaran siklus belajar 7E yang dikenakan pada kelompok eksperimen. Sedangkanpemahaman konsep fisika dan keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini berperansebagai variabel terikat. Data yang telah dikumpulkan dianalisa menggunakan analisisdan Uji MANOVA.Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan pemahamankonsep dan keterampilan berpikir kritis siswa, antara kelompok siswa yang mengikutimodel pembelajaran siklus belajar 7E dengan kelompok siswa yang belajar mengikutimodel konvensional, (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa, antara kelompoksiswa yang mengikuti model pembelajaran siklus belajar 7E dengan kelompok siswayang belajar mengikuti model konvensional, dan (3) terdapat perbedaan keterampilanberpikir kritis siswa, antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran siklusbelajar 7E dengan kelompok siswa yang belajar mengikuti model konvensional.Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa modelpembelajaran siklus belajar 7E mempengaruhi peningkatan pemahaman konsep fisikadan keterampilan berpikir kritis siswa.Kata-kata kunci: model siklus belajar 7E, pemahaman konsep fisika, dan keterampilanberpikir kritis
Implementasi Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review terhadap Kemampuan Berbahasa Inggris dan Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Kemampuan Dasar Berbahasa Inggris Siswa SMA Inten Paraniti, Anak Agung
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKata Kunci: model pembelajaran bilngual preview-review, kemampuan berbahasa inggris,hasil belajar biologi, kemampuan dasar berbahasa inggris.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) perbedaan KBIdan HB antara siswa yang mengikuti model pembelajaran bilingual (MP) preview-reviewdan concurrent, (2) pengaruh interaktif antara MP dan KDBI terhadap KBI dan HB, (3)perbedaan KBI dan HB antara siswa yang mengikuti MP preview-review dan concurrentpada siswa yang memiliki KDBI tinggi, (4) perbedaan KBI dan HB antara siswa yangmengikuti MP preview-review dan concurrent pada siswa yang memiliki KDBI rendah, (5)perbedaan KBI antara siswa yang mengikuti MP preview-review dan concurrent, dan (6)perbedaan HB antara siswa yang mengikuti MP preview-review dan concurrent. Penelitianini dilaksanakan di SMA N 4 Denpasar pada siswa kelas X semester II tahun ajaran2011/2012.Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperiment), dengan rancanganthe nonequivalent postest only control group design. Pengambilan sampel (n=175) padapopulasi (N=314) dilakukan dengan metode group random sampling. Data post test KBIdan HB dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan uji MANOVA.Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagai berikut: (1) terdapat perbedaanMP terhadap variabel-variabel KBI dan HB secara bersama-sama (F=6,941; p<0,05); (2)tidak terdapat interaksi MP dan KDBI terhadap KBI dan HB (F = 0,336; p>0,05); (3)terdapat perbedaan variabel MP terhadap KBI dan HB untuk siswa yang memiliki KDBItinggi (F=5,828; p<0,05); (4) tidak terdapat perbedaan variabel MP terhadap KBI dan HBuntuk siswa yang memiliki KDBI rendah (F = 1,962; p>0,05); (5) terdapat perbedaan MPterhadap variabel KBI (F=9,568; p<0,05); (6) terdapat perbedaan MP terhadap variabel HB(F=8,703 p<0,05). Berdasarkan temuan penelitian di atas dapat disarankan agarpelaksanaan proses pembelajaran disekolah bertaraf internasional menggunakan modelpembelajaran bilingual preview-review dengan memperhatikan kemampuan dasarberbahasa Inggris siswa.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KIMIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMAN 3 DENPASAR Sri, Anak Agung
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan: (1) mengetahui perbedaan pemahaman konsep kimia dankemampuan berpikir kreatif siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan modelpembelajaran kooperatif GI dan kelompok siswa yang belajar dengan modelpembelajaran kooperatif STAD, (2) mengetahui perbedaan pemahaman konsep kimiasiswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif GIdan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran STAD, dan (3)mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelompok siswa yangbelajar dengan model pembelajaran kooperatif GI dan kelompok siswa yang belajardengan model kooperatif STAD.Penelitian ini menggunakan rancangan Post-Test Only Control Group Design.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara group randomsampling dengan jumlah sampel 4 kelas.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe GI,yang dikenakan pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran kooperatif tipeSTAD yang dikenakan pada kelompok kontrol. Sedangkan pemahaman konsep kimiadan kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini berperan sebagai variabel terikat.Data yang telah dikumpulkan dianalisa menggunakan teknik analisis deskriptif danstatistik MANOVA dilanjutkan dengan uji LSD.Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan pemahamankonsep dan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang belajar denganmodel pembelajaran kooperatif GI dan kelompok siswa yang belajar dengan modelpembelajaran kooperatif STAD (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep antarakelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif GI dan kelompoksiswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD ( X A1Y1 = 74,592 >X A2Y1 = 61,776), dan (3) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antarakelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif GI dan kelompoksiswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD ( X A1Y2 = 74,758 >X A2Y2 = 67,650).Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa modelpembelajaran mempengaruhi peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan berpikirkreatif siswa dalam mata pelajaran Kimia pada siswa SMAN 3 Denpasar.Kata-kata kunci: model pembelajaran kooperatfif GI, pehaman konsep kimia, dankemampuan berpikir kreatif siswa.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP TERKAIT SAINS SISWA SMP. (Studi Esperimen di SMP Negeri 4 Singaraja) Kurniawan, Annas
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan: (1) keterampilanberpikir kritis dan sikap terkait sains antara siswa yang dibelajarkan dengan modelpembelajaran berbasis proyek dengan siswa yang dibelajarkan dengan modelpembelajaran langsung, (2) keterampilan berpikir kritis antara siswa yangdibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan siswa yangdibelajarkan dengan model pembelajaran langsung, (3) sikap terkait sains antarasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengansiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung,Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan The Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian berjumlah 232siswa dan sampel penelitian yang digunakan adalah 116 siswa. Variabel yangdiukur dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir kritis dan sikap terkaitsains siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisisstatistik dengan analisis MANOVA satu jalur.Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagai berikut. Pertama,terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis dan sikapterkait sains antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasisproyek dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung(F=52,811;p<0,05). Kedua, ada pengaruh yang signifikan terhadap keterampilanberpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaranberbasis proyek dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaranlangsung (F=69,184; p<0,05). Ketiga, terdapat perbedaan yang signifikanterhadap sikap terkait sains antara siswa yang dibelajarkan dengan modelpembelajaran berbasis proyek dengan siswa yang dibelajarkan dengan modelpembelajaran langsung (F=26,437; p<0,05).Berdasarkan hasil penelitian ini dapatdirekomendasikan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat digunakansebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikirkritis dan sikap terkait sains.Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Keterampilan Bepikir Kritis, Sikapterkait Sains
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kuta Tahun Pelajaran 2011/2012 Juliawan, Didik
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis perbedaan pemahamankonsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti modelpembelajaran berbasis masalah dengan konvensional, (2) menganalisis perbedaanpemahaman konsep antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasismasalah dengan konvensional, dan (3) menganalisis perbedaan keterampilanproses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalahdengan konvensional. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen denganrancangan desain penelitian posttest only control group design. Subjek penelitianini adalah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kuta tahun pelajaran2011/2012 yang berjumlah 86 orang siswa. Pengambilan kelas penelitianberdasarkan teknik random sampling. Data yang diperoleh dianalisis denganstatistik deskriptif dan MANOVA.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikanmodel pembelajaran terhadap variabel-variabel pemahaman konsep danketerampilan proses sains (F=8,843; p<0,05). Artinya, pemahaman konsep danketerampilan proses sains secara bersama-sama menunjukkan perbedaansignifikan antar model pembelajaran, (2) terdapat perbedaan pemahaman konsepyang signifikan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasismasalah dan konvensional (F=5,455; p<0,05). Rata-rata pemahaman konsepsiswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih besardaripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional (XPBL  26,39danXKonvensional  22,86 ), dan (3) terdapat perbedaan keterampilan proses sainsyang signifikan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasismasalah dan konvensional (F=13,241; p<0,05). Rata-rata keterampilan prosessains siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih besardaripada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional (XPBL =32,05 danXKonvensional =30,57). Implikasi penelitian ini, yakni perlunya penyiapanpermasalahan yang ill-structured, peranan guru sebagai fasilitator, penyiapanbahan penilaian yang autentik, dan pemenuhan sarana prasarana pendidikan yangmenunjang plaksanaan model pembelajaran berbasis masalah.Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, pemahaman konsep, danketerampilan proses sains.

Page 1 of 3 | Total Record : 23