cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Sosial Budaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Sosial Budaya (Online ISSN 2407-1684 | Print ISSN 1979-2603), merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sultan Syarif Kasim Riau sejak tahun 2007. Jurnal Sosial Budaya ini merupakan media yang memuat kajian-kajian ilmiah dalam bentuk hasil riset dalam bidang ilmu sosial/humaniora, seperti pernaskahan, pranata-sosial dan sejarah untuk membangun dan membangkitkan kembali kejayaan Tamaddun Melayu dalam kawasan regional Asia Tenggara. Jurnal Sosial Budaya diterbitkan dua kali dalam setahun pada bulan Juli dan Desember yang berusaha menempatkan hasil penelitian para peneliti, akademisi, pemerhati dalam keilmuan terkait. Jurnal Sosial Budaya juga memberi perhatian bagi publikasi hasil penelitian interdisipliner berbagai pihak yang memiliki perhatian serius untuk merancang, dan merajut tatanan dunia baru Tamadun Melayu.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014" : 8 Documents clear
HUBUNGAN BERBAHASA, BERPIKIR, DAN BERBUDAYA Nandang Sarip Hidayat
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.834

Abstract

The Net is the process of delivering information in communication. According to Abdul Chaer: Speaking is delivering thoughts or feelings of the people who spoke about the problems faced in its cultural life. Language is what we would call mind and there's no other way to think about reality except through language. Thus the activities of cultural events are also speaking. Speak not just stylish but express themselves in life. There are several theories about the relationship of language, thought and culture. Von Humbolt Di antarannya Wihelm theory is the view of a society is determined by the language, the Sapir-Whorf theory that language as a tool of thought, theory of Piaget, Bruner theory, theory Lenneberg, Chomsky and Vygosky. So speaking activities, thinking and culture are three inter-related activities in human activity
ANALISIS KONTRASTIF PENULISAN ARAB MELAYU RIAU DAN PENULISAN BAHASA ARAB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN BAHASA ARAB (Analisis Kontrastif Penulisan Kosa Kata Bahasa Indonesia yang Diadobsi dari Bahasa Arab) Efendi, Aprijon
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kaedah penulisan Arab Melayu klasik, semua kosa-kata yang berasal dari bahasa Arab mesti ditulis sesuai dengan tulisan bahasa asalnya yaitu bahasa Arab itu sendiri. Namun, pada kaedah penulisan Arab Melayu Riau saat ini, semua kosa-kata ditulis sesuai dengan konsonannya tanpa membedakan antara kosa-kata yang berasal dari bahasa Arab atau bukan bahasa Arab. Implikasi dari pergeseran kaedah penulisan ini, banyak kosa kata yang diadobsi dari bahasa Arab berbeda penulisannya dari bentuk asalnya. Perbedaan penulisan yang kontras ini menyebabkan banyak peserta didik, baik di tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi salah dalam menulis nama sendiri, nama pahlawan, nama jalan, nama instansi, yayasan, dan kosa kata lainnya yang berasal dari bahasa Arab. Akibat dari kesalahan tersebut tidak hanya sekedar salah dilihat dari segi kaedah, bahkan juga dapat merubah makna kata dari makna asalnya dalam bahasa Arab. Jika hal ini tidak dikaji ulang, maka misi penulisan Arab Melayu tidak lagi untuk mendekatkan penggunanya agar mudah mempelajari bahasa Arab, akan tetapi keberadaannya akan mengganggu kesuksesan pengajaran bahasa Arab di bumi Lancang Kuning
BUDAYA MALU CERMINAN BAGI PEREMPUAN MELAYU Emilia Susanti
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.836

Abstract

Melayu dalam pengertian mutakhir merujuk kepada penutur bahasa Melayu dan mereka yang mengamalkan adat Melayu. Melayu identik dengan Islam. Hal ini menjadi sebuah ketentuan karena budaya Melayu sangat bernafaskan Islam, atau budaya Melayu bersumber dari ajaran Islam. Sesuai dengan pribahasa melayu untuk yang mengatakan “adat bersanding sara’, dan sara’ bersandingkan kitabullah”. Maksudnya, adat mempunyai aturan yang berdasarkan Islam, sedangkan aturan Islam itu berdasarkan kitab suci al-Qur’an. Masyarakat Melayu adalah masyarakat yang beradab dan mempunyai kepribadian yang baik, moralitas yang tinggi, dan selalu ingin berhasil dalam segalah hal. Vallentijn (1712) menyebutkan bahwa orang Melayu sangat cerdik, sangat pintar, dan manusia yang sangat sopan di seluruh Asia. Orang Melayu identik dengan orang yang pemalu, apalagi seorang perempuan akan mencerminkan budaya timur yang pemalu dan sopan dalam bersikap dan bertingkah laku
MENGUAK NILAI-NILAI MAGIS PADA TRADISI PACU JALUR DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Silawati, Aslati
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.837

Abstract

Keberadaan Magis seolah-olah menjadi kebutuhan bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Pada tinjauan sejarahnya, magis sudah ada sebelum Islam masuk ke Indonesia yang oleh masyarakat seringkali digunakan untuk banyak ritual seperti, penyembuhan penyakit, mencari jodoh, memperoleh kekayaan, dan sebagainya. Hal ini berlanjut sampai ke tataran dunia modern saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mampu menghapus fenomena tersebut secara keseluruhan karena banyak sekali suatu tradisi yang hidup di masyarakat sudah menjadi darah daging yang sulit dihilangkan. Namun, pada akhirnya praktik magis yang terjadi di masyarakat cenderung mengesampingkan nilai dan norma dalam Islam. Fenomena Magis juga terdapat pada Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka prosesi Pacu Jalur dimulai dari perencanaan pembuatan jalur sampai jalur dilombakan setiap tahunnya di sungai atau Batang Kuantan
INTEGRASI KEWARISAN ADAT MELAYU-RIAU DENGAN ISLAM Zikri Darussamin
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.832

Abstract

Integrasi adalah penggabungan dua unsur kebudayaan yang terkristalisasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesatuan yang sempurna. Integrasi kewarisan adat lokal dengan kewarisan Islam memiliki pola yang beragam sesuai dengan sistem kekerabatan yang dianut. Di daerah Melayu-Riau, integrasi kedua sistem hukum tersebut terjadi melalui proses yang sangat panjang dan bukannya tanpa konflik meskipun intensitas perbenturan itu lebih lunak dibanding dengan daerah lain, seperti Minangkabau. Hal ini disebabkan karena sistem suku di Minangkabau yang berakibat lahirnya institusi-institusi adat yang relatif sukar disesuaikan dengan kewarisan Islam. Kondisi sosial di daerah Melayu-Riau pada umumnya lebih menguntungkan sehingga konflik kewarisan adat dengan kewarisan Islam tidak melahirkan konflik terbuka
TRADISI ZIARAH KUBUR DALAM MASYARAKAT MELAYU KUANTAN Jamaluddin Jamaluddin
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.838

Abstract

Ziarah kubur adalah kunjungan ke tempat pemakaman umum/ pribadi yang dilakukan secara individu atau kelompok, dengan tujuan mendoakan saudara atau keluarga yang telah meninggal dunia supaya diberikan kedudukan atau posisi yang layak di sisi Allah SWT. Pada permulaan Islam, Nabi SAW melarang keras umatnya untuk ziarah kubur dikarenakan masih lemahnya iman. Beliau takut jika umatnya menjadikan kuburan sebagai suatu benda keramat, seperti meminta sesuatu kepada kuburan, sehingga akan menjatuhkan diri kepada perbuatan syirik, atau hal lain yang ditakutkan beliau seperti berziarah ke makam sambil meratap di atasnya. Namun seiring semakin mantapnya akidah Islam, akhirnya ziarah ke makam diperbolehkan oleh Nabi SAW., yaitu dengan tujuan semata-mata mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita di makam yang ada di lokasi tersebut. Dari kegiatan ziarah kibur ini, bila dilihat dari perspektif Islam, ternyata terkandung nilai-nilai yang positif seperti nilai akidah, akhlak, dan ibadah. Selain itu, juga bisa membuat pelakunya semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT., semakin yakin dan kuat keimanannya untuk mencari amal sebanyak mungkin menghadapi kematian. Kegiatan ini juga dapat mempererat tali silaturrahim di antara sesama muslim
DIALEKTIKA ISLAM DALAM BUDAYA LOKAL: POTRET BUDAYA MELAYU RIAU Hasbullah Hasbullah
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.833

Abstract

Kehadiran Islam di dunia Melayu merupakan babakan baru bagi kehidupan orang Melayu, karena sebelum datangnya Islam, orang Melayu hidup dalam dunia yang penuh mitos dan mistis. Islam hadir dengan membawa konsep-konsep dan nilai-nilai baru yang menggeser nilai-nilai yang berbau mistis ke arah pemikiran yang rasional. Islam juga mampu memecahkan persoalanpersoalan yang tak terpecahkan dalam keyakinan orang Melayu sebelumnya. Begitu dalamnya pengaruh Islam dalam kebudayaan Melayu sehingga banyak kalangan mengatakan bahwa Melayu identik dengan Islam. Hal ini disebabkan karena adanya pepatah adat yang menyebutkan “syarak mengata adat memakai”, yang mengandung arti bahwa adat merupakan operasional dari nilainilai Islam. Di samping itu adat dalam kebudayaan Melayu bersumber dari Islam dan tidak boleh ada pertentangan adat dengan Islam, jika terdapat pertentangan maka adatlah yang harus mengalah. Hal ini diungkapkan dalam pepatah adat “adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah”
ANALISIS KONTRASTIF PENULISAN ARAB MELAYU RIAU DAN PENULISAN BAHASA ARAB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN BAHASA ARAB Aprijon Efendi, Alwizar
Sosial Budaya Vol 11, No 2 (2014): Juli - Desember 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i2.917

Abstract

Pada kaedah penulisan Arab Melayu klasik, semua kosa-kata yang berasal dari bahasa Arab mesti ditulis sesuai dengan tulisan bahasa asalnya yaitu bahasa Arab itu sendiri. Namun, pada kaedah penulisan Arab Melayu Riau saat ini, semua kosa-kata ditulis sesuai dengan konsonannya tanpa membedakan antara kosa-kata yang berasal dari bahasa Arab atau bukan bahasa Arab. Implikasi dari pergeseran kaedah penulisan ini, banyak kosa kata yang diadobsi dari bahasa Arab berbeda penulisannya dari bentuk asalnya. Perbedaan penulisan yang kontras ini menyebabkan banyak peserta didik, baik di tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi salah dalam menulis nama sendiri, nama pahlawan, nama jalan, nama instansi, yayasan, dan kosa kata lainnya yang berasal dari bahasa Arab. Akibat dari kesalahan tersebut tidak hanya sekedar salah dilihat dari segi kaedah, bahkan juga dapat merubah makna kata dari makna asalnya dalam bahasa Arab. Jika hal ini tidak dikaji ulang, maka misi penulisan Arab Melayu tidak lagi untuk mendekatkan penggunanya agar mudah mempelajari bahasa Arab, akan tetapi keberadaannya akan mengganggu kesuksesan pengajaran bahasa Arab di bumi Lancang Kuning

Page 1 of 1 | Total Record : 8