cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
IJEE (Indonesian Journal of English Education)
ISSN : 23561777     EISSN : 24430390     DOI : -
Core Subject : Education,
IJEE (Indonesian Journal of English Education) is a peer-reviewed journal of English Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The journal aims at improving the quality of research on the area of English education which is issued twice in a year.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018" : 8 Documents clear
Reflecting Critical Incident as a Form of English Teachers’ Professional Development: an Indonesian Narrative Inquiry Research Alberik Ryan Tendy Wijaya; Paulus Kuswandono
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v5i2.10923

Abstract

ABSTRACTAmidst the rapid development of English teaching, teacher’s professional development (TPD) is crucial for English teachers. It has been discussed in the TESOL Summit 2018 in Jakarta that the teachers demanded a TPD approach which facilitates them in sharing professional experiences with other teachers. This qualitative research would like to investigate the effectiveness of reflection with critical incident theory (CIT) framework as a form of TPD which many studies have found effective to fulfil that demand and yet, rarely discussed in the context of Indonesia. Based on the reviewed literature, this research applied guided reflection and interview to gather the data. The gathered data were then analysed using open-, axial-, and selective coding. From the triangulated data, five themes related to TPD were extracted. One theme is dedicated to discussing two unique cases. Overall, by reflecting their critical incidents, all of the participants could understand their experience deeper and thus, making it meaningful. Therefore, this research suggests that the utilization of reflection using CIT framework must be investigated further in a bigger scope with bigger participants and more frequencies of reflection. ABSTRAKDi tengah pesatnya perkembangan pengajaran bahasa Inggris, pengembangan profesionalisme guru (TPD) penting bagi guru Bahasa Inggris. Telah didiskusikan dalam TESOL Summit 2018 di Jakarta bahwa para guru menginginkan sebuah pendekatan TPD yang memfasilitasi mereka untuk berbagi pengalaman profesional dengan guru lainnya. Penelitian kualitatif ini ingin menginvestigasi keefektifan refleksi dengan kerangka teori peristiwa kritis (CIT) sebagai bentuk TPD yang mana banyak studi telah menemukan keefektifan untuk memenuhi permintaan tersebut, akan tetapi jarang didiskusikan di dalam konteks Indonesia. Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian ini mengaplikasikan refleksi terpandu dan wawancara untuk mengumpulkan data. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan open-, axial-, dan selective coding. Dari data yang telah ditriangulasi, terekstrak lima tema terkait TPD. Satu tema didedikasikan untuk mendiskusikan dua kasus unik. Secara keseluruhan, dengan merefleksikan peristiwa kritis, semua partisipan mampu memahami pengalaman mereka secara lebih mendalam dan oleh karenanya, membuat pengalaman tersebut bermakna. Maka dari itu, penelitian ini menganjurkan agar penggunaan refleksi dengan kerangka CIT diinvestigasi lebih lanjut dalam skala yang lebih besar dengan lebih banyak partisipan dan frekuensi refleksi yang dilakukan.     How to Cite: Wijaya, Alberik R. T., Kuswandono, P. (2018). Reflecting Critical Incident as a Form of English Teachers’ Professional Development: an Indonesian Narrative Inquiry Research. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(2), 1-15. doi:10.15408/ijee.v5i2.10923
Enhancing Descriptive Writing Achievement of Tenth Graders by Using Internet Meme Picture Rita Inderawati; Dea Ariani; Muslih Hambali
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v5i2.7666

Abstract

ABSTRACTThe objectives of this study were to find out whether or not: (1) there was a significant difference in Descriptive Writing achievement after the tenth grade students of SMA Negeri 1 Indralaya Utara were taught by using internet meme picture and (2) there was a significant difference in Descriptive Writing achievement between the students who were taught by using internet meme pictures and those who were not. The samples of this study were X MIPA 1 and X MIPA 2 with the total number of 64 students. To collect the data, each group was given pre-test and post-test of writing. The data were analyzed by using Paired Sample t-test and Independent Sample t-test in SPSS version 22. The results from Paired Sample t-test showed that there was a significant difference in Descriptive Writing achievement before and after the tenth-grade students of SMA Negeri 1 Indralaya Utara were taught by using Internet Meme Picture. The result from Independent Sample t-test of the post-test in both experimental and control groups showed that there was a significant difference in Descriptive Writing achievement between the students who were taught by using Internet Meme Picture and those who were not as the r-value both of Paired Sample t-test and Independent Sample t-test results were lower than 0.05 (0.000 < .05).  ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: (1) ada perbedaan yang signifikan dalam menulis deskriptif setelah siswa kelas sepuluh SMA Negeri 1 Indralaya Utara diajarkan dengan menggunakan Internet Meme Picture dan (2) ada perbedaan yang signifikan dalam penulisan deskriptif antara siswa yang diajar dengan menggunakan Internet Meme Picture dengan mereka yang tidak. Sampel penelitian ini adalah kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 dengan jumlah total 64 siswa. Untuk mengumpulkan data, setiap kelompok diberikan pre-test dan post-test penulisan. Data dianalisis dengan menggunakan Paired Sample t-test dan Independent Sample t-test dengan SPSS versi 22. Hasil dari Paired Sample t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam penulisan deskriptif sebelum dan sesudah siswa kelas X SMA Negeri 1 Indralaya Utara diajarkan dengan menggunakan Internet Meme Picture. Hasil Independent Sample t-test dari post-test di kedua kelompok yaitu eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam prestasi penulisan deskriptif antara siswa yang diajar dengan menggunakan Internet Meme Picture dan dengan mereka yang tidak. Nilai kedua t-test yaitu hasil Paired Sample t-test dan hasil Independent t-test lebih rendah dari 0,05 (0,000 <0,05).How to Cite: Inderawati, R., Ariani, D. N., Hambali, M. (2018). Enhancing Descriptive Writing Achievement of Tenth Graders by Using Internet Meme Picture. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(2), 176-190. doi:10.15408/ijee.v5i2.7666. Inserted: -
A Multimodal Discourse Analysis of the Interpersonal Meaning of a Television Advertisement in Indonesia Didin Nuruddin Hidayat; Abrizal A; Alek A
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v5i2.11188

Abstract

ABSTRACTThis article attempts to investigate and explore the interpersonal meaning of YOU C1000 on Indonesian television advertisements. This study was conducted qualitatively using case study to check how different semiotic and modes such as music, sound, speech, color, action, and image work together to build the interpersonal meaning. This study discusses the interpersonal meaning in speech and music, interpersonal meaning in movement and interpersonal meaning in image and color. The study aimed to give some contributions to social semiotics studies, television, or video advertisement. YOU C1000 advertisement is successful to attract audiences’ attention. The election of Miss Universe advertisement star, Bali as the shooting location, English as the language function and wedding ceremony as the activity are the significant factors to introduce the product to the market. In addition, its tagline is a successor factor as well. If people hear Healthy Inside and Fresh Outside, they will remember YOU C1000.                                       ABSTRAKArtikel ini bertujuan untuk menginvestigasi and menyelidiki makna interpersonal dari produk ‘YOU C1000’ pada iklan televisi Indonesia. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengetahui bagaimana semiotik dan moda yang berbeda seperti musik, suara, ucapan, warna, tindakan, dan gambar, dapat berjalan bersama-sama dalam membentuk makna interpersonal. Penelitian ini mengulas makna interpersonal dalam ucapan dan musik, makna interpersonal dalam gerakan, dan makna interpersonal dalam gambar dan warna. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada studi semiotika sosial, televisi, atau iklan video. Iklan YOU C1000 berhasil menarik perhatian penonton. Pemilihan bintang iklan Miss Universe, Bali sebagai lokasi syuting, bahasa Inggris sebagai fungsi bahasa dan upacara pernikahan sebagai aktivitasnya adalah faktor-faktor yang signifikan untuk memperkenalkan produk tersebut ke pasar. Selain itu, ‘tagline’-nya juga merupakan faktor penting lainnya. Jika orang-orang mendengar ‘Healthy Inside and Fresh Outside’, mereka akan mengingat YOU C1000.     How to Cite: Hidayat, D. N.., Abrizal., Alek. (2018). A Multimodal Discourse Analysis of the Interpersonal Meaning of a Television Advertisement in Indonesia. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(2), 119-126. doi:10.15408/ijee.v5i2.11188
Assessing Students’ Understanding Towards Critical Reading and Its Impacts Towards Their Lives rentauli mariah silalahi
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v5i2.9532

Abstract

ABSTRACTCritical reading was not a new term for university students but the levels to how students understand it and how it could help them develop in many aspects had seldom been studied. Therefore, this study tried to explore the levels of students’ understanding towards the meaning of critical reading, what possible problems could be present in the implementation, what activities could be carried out for practicing critical reading, and what benefits critical reading could bring to students’ lives. This study; conducted by survey questionnaire, was focused on IT students who had just finished a Reading course and were indicated not in favor of reading. From data analysis, it was found that the IT students did not know well that critical reading required interpreting and criticizing, did not realize potential problems in implementing critical reading and was not aware that critical reading practices could help improve their academic achievements.  ABSTRAKMembaca kritis bukanlah sebuah istilah baru untuk mahasiswa tetapi masih jarang dilakukan penelitian terhadap tingkat pemahaman mahasiswa terhadap makna dari membaca kritis dan bagaimana dengan membaca kritis dapat membantu mahasiswa dalam banyak hal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkat pemahaman mahasiswa terhadap makna membaca kritis, terhadap masalah yang mungkin muncul ketika melakukan kegiatan membaca kritis, terhadap contoh kegiatan yang dapat mengembangkan kegiatan membaca kritis, dan terhadap manfaat dari membaca kritis terhadap kehidupan mahasiswa. Kajian ini, yang dilakukan dengan metode survei kuesioner, difokuskan kepada mahasiswa IT yang baru saja menyelesaikan mata kuliah ‘Membaca’ dan yang diidentifikasi kurang berminat dalam membaca. Dari kajian yang dilakukan ditemukan bahwa mahasiswa IT tersebut tidak mengetahui dengan baik bahwa membaca kritis membutuhkan kemampuan untuk menafsirkan dan mengkritik, tidak menyadari berbagai macam tantangan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan membaca kritis, dan tidak menyadari bahwa dengan membaca kritis mahasiswa dapat meningkatkan prestasi akademik mereka.     How to Cite: Silalahi , R. M. (2018). Assessing Students’ Understanding Towards Critical Reading and Its Impacts Towards Their Lives. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(2), 191-203. doi:10.15408/ijee.v5i2.9532. 
Do Doctors Need Communication in their Job Places? (A Case in Indonesia) Dwi Poedjiastutie; Ratih Puspitasari
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v5i2.10134

Abstract

ABSTRACTThe current study revealed the communication needs of medical students at Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Three approaches of Need Analysis (NA) were combined in this study; Target Situation Analysis (TSA), Presentation Situation Analysis (PSA), and Pedagogical Need Analysis (PNA). The questionnaires were circulated to medical students. The findings discovered that communication skill was considered important in EMP course. The medical students realized the importance of doctors’ communication in order to enhance better performance in their professional settings. ESP teachers are supposed to give a model of communication; Students also expected that the materials should be authentic. The materials design should have clear and coherent objectives to help the students achieving the communication goals. Moreover, students want ESP teaching put them as close as possible to the workplace situation.  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan materi pembelajaran Bahasa Inggris  komunikasi pada mahasiswa kedokteran di Universitas Muhammadiyah Malang.  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara Target Situation Analysis (TSA), Presentation Situation Analysis (PSA), dan Pedagogical Need Analysis (PNA). Dari data yang diperoleh dalam penelitian ini ditemukan bahwa mahasiwa kedokteran merasa mata kuliah EMP (English for Medical Purposes) itu penting untuk menunjang karir dan profesi mereka. Maka dari itu para pengajar mata kuliah ESP (English for Specific Purposes) diharapkan bisa memberikan model-model materi pengajaran Bahasa Inggris untuk komunikasi yang otentik; yaitu materi yang tepat untuk mengasah ketrampilan mereka dalam komunikasi. Bahkan, para mahasiswa kedokteran menginginkan adanya model-model pengajaran ESP yang bisa membawa mereka ke situasi  semirip mungkin dengan dunia kerja mereka di kemudian hari.     How to Cite: Poedjiastutie, D., Puspitasari, R. (2018). Do Doctors Need Communication in Their Job Places? (A Case in Indonesia). IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(2), 127-142. doi:10.15408/ijee.v5i2.10134
Examining the Role of Video-Recorded Speaking Task in Enhancing Students’ Oral Productive Skill Siti Nurul Azkiya; Rahmi Rahayu
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v5i2.11193

Abstract

ABSTRACTThe teaching of speaking in Indonesian schools faces some problems such as limited amount of practice and feedback and students’ anxiety. Addressing this issue, therefore, this study was aimed at examining the role of video-recorded speaking task in improving students’ oral productive skill measured through a speaking test and understand students’ response on the use of the task through a questionnaire. It was a quasi-experimental study, the sample of which was 87 tenth grade students of one senior high selected through a purposive sampling technique and randomly assigned into experimental and controlled classes. The test served as a pretest administered at the beginning and as a posttest distributed at the end of the treatment, which data were analyzed using t-test. The effectiveness of the treatment was analyzed from the posttest and gained scores, which findings revealed higher achievements of the experimental group. In addition, students were happy to do this task. These findings mean that video-recorded speaking task play roles in enhancing students’ oral productive skill and support previous studies on the effectiveness of video-recorded speaking tasks.  ABSTRAKPengajaran berbicara di banyak sekolah di Indonesia menghadapi berbagai masalah, diantaranya terbatasnya waktu untuk praktik keterampilan berbicara dan feedback oleh guru serta keengganan siswa untuk berlatih. Untuk menjawab tantangan, studi ini ditujukan untuk menguji peran tugas berbicara yang divideokan dan pendapat siswa terhadap diberlakukannya tugas ini. Studi ini menggunakan desain kuasi-experiment dengan purposive sampling yang kemudian secara acak dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes dilakukan 2 kali sebagai pretest dan posttest, di mana data posttest dan gain score dianalisis menggunaan uji t-test. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai keterampilan berbicara kelas eksperimen secara signifikan lebih tinggi. Selain itu, siswa juga senang mengerjakan tugas ini. Temuan ini menunjukkan bahwa pemberian tugas berbicara dengan divideokan bisa meningkatkan kemampuan produktif secara oral dan mendukung temuan terdahulu terkait efektifitas tugas berbicara yang divideokan.     How to Cite: Azkiyah, S. N., Rahayu, R. (2018). Examining the Role of Video-Recorded Speaking Task in Enhancing Students’ Oral Productive Skill. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(2), 204-218. doi:10.15408/ijee.v5i2.11193.
Rhetorical Structure Analysis on Introduction Chapters of English Master Theses by Indonesian Postgraduate Students Indah Pujiyanti; Safnil Arsyad; Arsyad, Arono A
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v5i2.8423

Abstract

ABSTRACTThis study is aimed at investigating the rhetorical structure of Introduction chapters of English master theses written by Indonesian postgraduate students and identifying the frequency of communicative moves and their constituent steps as well as finding how the students justify their research projects reported in their Introduction chapters. The research design was mixed method research combining quantitative and qualitative method. Twenty Introduction chapters of English master theses were taken from two different fields; English language education and applied linguistics, and they were analyzed using checklists. The results: (1) three moves and fifteen steps are found in the introduction chapters of master theses and three newly identified steps other than those specified in Bunton’s are also found in the corpus of this study and (2) three moves are considered obligatory moves, seven steps are classified as obligatory, four Steps are conventional and seven Steps are optional. Further, the majority of Indonesian postgraduate students tend to rhetorically justify their research project based on the knowledge gap found in the literature. This study concludes that the move and step model suggested by Bunton (2002) and modified from Swales’ CARS is effective enough to capture the possible rhetorical structure of introduction chapter of master thesis written by Indonesian postgraduate students. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menemukan pola retorika bab pendahuluan dalam thesis bahasa Inggris diantaranya mengidentifikasi bagian pendahuluan yang memiliki moves (tahapan), steps (langkah), dan menjustifikasi pentingnya penelitian dilakukan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed method) yang menggabungkan kuantitatif dan kualitatif, dan instrumen utama yang digunakan dalam menganalisis data adalah instrumen ceklist. Data penelitian ini diambil dari dua bidang thesis yang berbeda; pengajaran bahasa Inggris dan fitur linguistik. Hasil dari penelitian ini: (1) tiga Moves (tahapan) dan limabelas Steps (langkah) ditemukan dalam bab Pendahuluan thesis pada penelitian ini. Selain itu, ditemukan juga tiga Steps (langkah) baru yang tidak ditemukan dalam pola Bunton (2002); (2) tiga Moves (tahapan) dikategorikan harus/wajib ada, tujuh Steps (langkah) diiklasifikasikan harus ada, empat Steps (langkah) boleh ada, dan tujuh Steps (langkah) boleh tidak ada. Selanjutnya, mayoritas mahasiswa pascasarjana Indonesia cenderung secara retoris menjustifikasi proyek penelitian mereka berdasarkan pada celah (gap) yang terdapat dalam penelitian-penelitian terkait terdahulu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola tahapan (Move) dan langkah (Step) yang dikemukakan oleh Bunton (2002) dan dimodifikasi dari pola retorika Swales yakni Creating a Research Space (CARS) cukup efektif digunakan dalam menggambarkan struktur retorika bab pendahuluan pada thesis  yang ditulis oleh mahasiswa pascasarjana Indonesia.How to Cite: Pujiyanti, I. A., Arsyad, S., Arono. (2018). Rhetorical Structure Analysis on Introduction Chapters of English Master Theses by Indonesian Postgraduate Students. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(2), 143-162. doi:10.15408/ijee.v5i2.8423
What Happened to Novice EFL Teachers Professional Learning in Pesantren Based Billingual Program? Evidence from an Islamic Boarding School in East Lombok Indonesia Marham Jupri Hadi; Mohammad Rudiyanto; Siti Wahyu Puji Anggraini; Lume L
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH EDUCATION)| VOL. 5 | NO.2 | 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v5i2.10922

Abstract

ABSTRACTThis study investigated the practice of professional learning as experienced by novice English Foreign Language (EFL) Teachers especially those teaching at Islamic Boarding Schools or Pesantren which ran English and Arabic language program. Case study was employed by involving English Teachers and a School headmaster. This study revealed EFL teachers found it challenging to manage classroom. This is partly caused by the class size and their limited experiences and authority to manage class. They also suffered from intimidating lesson plans design. Moreover, they found it daunting to encourage students to learning English, resulting in teachers' stress. Further, barriers of novice EFL teachers' professional learning were associasted with their attitude toward continous learning needs and limited programs to improve teachers' competency.  It also revealed that this pesantren and the school where this study was carried out have yet to set TPD programs for its teachers. In fact, novice EFL teachers were unlikely to get necessary supports from school and senior teachers despite the presence of informal supervision from senior teachers.  ABSTRAKPenelitian ini mengkaji praktik pembelajaran profesional guru Bahasa Inggris pemula, khususnya yang mengajar di Pesantren yang menerapkan program bahasa Inggris dan Arab. Penelitian dengan desain studi kasus ini melibatkan Guru Bahasa Inggris dan kepala sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru-guru bahasa Inggris tersebut menghadapi tantangan untuk mengelola kelas. Hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah siswa di dalam satu kelas serta minimnya pengalaman dan wewenang mereka mengelola kelas. Mereka juga merasa terbebani oleh penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Mereka juga merasa kesulitan untuk memotivasi siswa belajar bahasa Inggris. Semua hal tersebut membuat guru-guru bahasa Inggris tersebut merasa tertekan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor yang menghambat pembelajaran guru bahasa Inggris pemula tersebut adalah sikap guru terhadap kebutuhan belajar secara berkesinambungan dan terbatasnya program peningkatan kompetensi guru. Pesantren dan sekolah tempat penelitian ini dilakukan ternyata menetapkan program pengembangan profesi untuk guru-gurunya. Selain itu, para guru bahasa Inggris pemula tersebut tidak juga mendapatkan dukungan yang diperlukan dari sekolah dan guru senior meskipun telah ada supervisi informal dari guru senior.     How to Cite: Hadi, M. J., Rudiyanto, M., Anggraini, S. W. P., Lume. (2018). What Happened to Novice EFL Teachers Professional Learning in Pesantren Based Billingual Program? Evidence from an Islamic Boarding School in East Lombok Indonesia. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(2), 165-175. doi:10.15408/ijee.v5i2.10922

Page 1 of 1 | Total Record : 8