cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 18, No 2 (2013)" : 7 Documents clear
MENGENAL PERILAKU TANTRUM DAN BAGAIMANA MENGATASINYA Syamsudin, Syamsudin
Sosio Informa Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara konsep, tantrum merupakan hal yang baru bagi kebanyakan orangtua, padahal padakenyataannya perilaku ini adalah hal yang lumrah dialami oleh orangtua dalam pengasuhan anak.Perilaku tantrum adalah perilaku yang normal pada anak yang berusia 15 bulan sampai 6 tahun. Karenaitu, orangtua tidak perlu risau jika anak mengalami hal ini. Sekalipun dalam bentuk perilaku yang agresif,perilaku ini bukanlah perilaku permanen yang abnormal. Ini terjadi karena ketidaknyaman yang dirasakanoleh anak dengan beberapa sebab seperti lapar, ngantuk, sakit, keinginannya terhalangi, orang tua salahmerespon kebutuhan anak, diserang atau dikritik, dirampas permainannya atau bertemu dengan orangasing dan beberapa sebab lainnya. Pola pengasuhan yang tidak konsisten juga berkontribusi besarterhadap perilaku ini termasuk jika orang tua terlalu memanjakan dan menuruti keinginan anak. Karenaini adalah perilaku normal, maka orang tua perlu meresponnya secara tepat dan proporsional, sebab jikasalah dalam memberikan perlakuan akan berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Tulisan inibertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai apa yang dimaksud dengan perilaku tantrum, teorinya,penyebabnya, serta bagaimana cara menghadapi anak yang mengalami tantrum.Kata Kunci: pengasuhan, tantrum, agrsivitas anak.
KEBIJAKAN PENANGANAN KEMISKINAN MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) Roebyantho, Haryati
Sosio Informa Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komitmen Dunia untuk memerangi kemiskinan dikenal dengan “Global call the action againstPoverty Implementasi MDGs” di Indonesia sesuai dengan Undang Undang Dasar Republic Indonesiatahun 1945 Pasal 34 dan Pancasila. Turunan peraturan yang digunakan untuk penanganan kemiskinan diindonesia meliputi Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1981 Pasal 3 dan 4 , Undang-Undang nomor11 tahun 2009 Bab II Pasal 3 ayat 91) , Pasal 3 dan Pasal 4. Berbagai program telah dilaksanakanoleh pemerintah dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan. Kementerian Sosial RepublikIndonesia, sejak tahun 1983 telah meluncurkan program P2FM-KUBE (KUBE). Era Kabinet Pembangunansalah satu prio-ritas keberhasilan adalah menurunkan angka kemiskinan dari 14% pada tahun 2009menjadi 8 % atau 10 % pada tahun 2014 sesuai target BAPPENAS. Pencapaian implementasi kebijakanpenanganan kemiskinan dilakukan dengan menganalisis implementasi panduan pelaksanaan KUBEBLPS tahun 2010 mengevaluasi dampaknya (outcome dan impact).Lokasi di 4 provinsi. Hasil Evaluasimenunjukkan bahwa kriteria sasaran program belum mengacu pada Kriteria dari BPS (14 kriteriaPenduduk miskin) dan kriteria Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD). Pada Tataran prosespelaksanaan, belum seluruh tahapan dilaksanakan secara runtut. Setiap lokasi menggunakan Panduanberbeda. Pemilihan pendamping dan mekanisme pembagian tugas dan wewenang antara pusat dan daerahbelum mengacu pada Undang-Undang nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. KesimpulannyaKUBE masih merupakan program alternative dengan catatan dilakukan beberapa pembenahan dalamtahapan pelaksanaan dan melibatkan masyarakat dalam perencanaan. Rekomendasi dalam pencapaiantujuan antara lain: melibatkan masyarakat dalam pemetaan masyarakat miskin pada tahap persiapan (PRA), menyusun aturan turunan ( Juklak dan Juknis).Kata kunci: kemiskinan, pemberdayaan, KUBE.
PERANAN TOKOH MASYARAKAT LOKAL DALAM PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Suhendi, Ahmad
Sosio Informa Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada para pemerintahdaerah sebagai pengguna model, pemangku kepentingan, unit terkait di lingkungan Kementerian Sosial,dan pengambil kebijakan di instansi yang terkait langsung dengan permasalahan kesejahteraan sosial.Pada umumnya pembangunan kesejahteraan sosial mendatangkan manfaat bagi peningkatan pengetahuanpara perwakilan pranata sosial dalam menggali potensi dan sumber, dan menangani masalah kesejahteraansosial lokal. Hal itu dapat terjadi karena kontribusi dan peranan tokoh masyarakat lokal yang proaktif didalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial diwilayahnya.Kata kunci: model, tokoh masyarakat lokal, peranan, pembangunan kesejahteraan sosial.
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS KOMUNITAS: KAMPUNG SIAGA BENCANA DAN DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA Habibullah, Habibullah
Sosio Informa Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana alam sering terjadi di Indonesia, Kementerian Sosial membuat kebijakan programkampung siaga bencana dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana membuat kebijakan programdesa/kelurahan tangguh bencana. Keduanya, merupakan kebijakan pemerintah dalam penanggulanganbencana berbasis komunitas. Sehingga terkesan terjadi tumpang tindih program. Oleh karena itu penelitianini membandingkan kebijakan program kampung siaga bencana dan desa tangguh bencana dilihat darilembaga pembuat kebijakan, tujuan, konsep desa/kelurahan dan kampung, organisasi pelaksana, pelaksana,mitra organisasi, konteks ekologikal, protokol intervensi, populasi target.Hasil penelitian menunjukkan berbeda dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana,Kementerian Sosial RI tidak hanya sebagai pembuat kebijakan akan tetapi juga melaksanakan fasilitasilangsung pembentukan kelembagaan kampung siaga bencana. Konsep kampung pada kampung siagabencana cenderung pada merek program bukan kampung sebagai wilayah sedangkan pada desa/kelurahan merupakan konsep kewilayahan desa/kelurahan itu sendiri. Tujuan dari kampung siaga bencanacenderung lebih kompleks yaitu memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat, membentuk jejaringdan memperkuat interaksi sosial, mengorganisasikan, menjamin kesinambungan, mengoptimalkan potensidan sumber daya sedangkan pada desa/kelurahan tangguh bencana lebih cenderung sebagai upayapeningkatan penanggulangan berbasis komunitasKata kunci: bencana, penanggulangan bencana berbasis komunitas, kebijakan, model tindakan.
PERUBAHAN SOSIAL DAN KETAHANAN KELUARGA: MERETAS KEBIJAKAN BERBASIS KEKUATAN LOKAL Suradi, Suradi
Sosio Informa Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama proses sosialisasi setiap individu sebagaisumber daya manusia yang berkualitas bagi pembangunan. Oleh karena itu, setiap keluarga diharapkanmemiliki kemampuan untuk melaksanakan fungsi dan peranannya dalam aspek ekonomi, sosial, psikis danbudaya. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, membawa pengaruh yang tidak menguntungkanbagi keluarga, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Sebagian keluarga tidak mampu bertahan, danmengalami perubahan bentuk, struktur, fungsi dan perannya atau keluarga dalam situasi disorganisasisosial. Tulisan ini membahas permasalahan yang dihadapi keluarga seiring dengan terjadinya perubahandan transformasi sosial di masyarakat. Berdasarkan kajian kepustakaan, dewasa ini telah terjadi perubahanperanan dan fungsi keluarga, yang mengakibatkan ancaman dan gangguan terhadap ketahanan keluarga.Kasus yang cukup mencemaskan akhir-akhir ini, adalah tindak kekerasan dan pembunuhan anak dilakukanoleh orang tua dari rumah tangga miskin yang diakibatkan stress dan deprasi. Merespon posisi strategiskeluarga dalam pengembangan sumber daya manusia, maka diperlukan strategi penguatan ketahanankeluarga. Strategi dimaksud berbasis organisasi lokal yang ada di masyarakat , sebagaimana yang sudahdiinisiasi oleh pemerintah. Pada strategi tersebut dikembangkan jejaring kerja antara organisasi lokal,sehingga sumber daya pada mereka dapat disinergikan untuk tujuan bersama mewujudkan ketahanankeluarga.Kata Kunci: perubahan sosial, kebijakan sosial, ketahanan keluarga, kekuatan lokal.
KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN PENURUNAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Syawie, Mochamad
Sosio Informa Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artkel ini akan membahas perihal ketimpangan pendapatan dan relevansinya dengankecendrungan menurunnya kesejahteraan masyarakat. Meski kinerja ekonomi paska krisiscenderung membaik, indikator ketimpangan dan kemiskinan menunjukkan bukti adanya ekslusisosial-ekonomi bagi kebanyakan manusia Indonesia. Memburuknya ketimpangan sejalan denganstatistik yang menunjukkan kecenderungan semakin parahnya kemiskinan. Berbagai pihakmengkaitkan ketimpangan dengan pola pembangunan yang tak berpihak kepada kelompok miskin.Persoalan yang perlu dipertimbangkan yang terkait dengan perbaikan kesejahteraan masyarakatdapat dikemukakan di sini, yaitu relevansi pendidikan yang membuat anggota masyarakat lebihkapabel dan sesuai dengan kebutuhan lokal, arah investasi kepada penguatan ekonomi rakyat.Kata Kunci: ketimpangan pendapatan dan penurunan kesejahteraan masyarakat.
KONFLIK DAN TANTANGAN BUDAYA BARU Ridho, Kholis
Sosio Informa Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jika di era orde lama, kon ik horisontal lebih dominan akibat pertentangan ideologis, sementaraera Orde Baru lebih pada perebutan sumber ekonomi, maka di era reformasi sumber kon ik semakinvariatif dan kompleks. Kini sumber kon ik tidak saja karena keduanya, tetapi dampak integrasi budayaasing dengan kebudayaan sendiri telah menjadi sumber kon ik yang melengkapi dinamika kehidupanbermasyarakat di Indonesia. Tidak semua anggota masyarakat mampu melakukan adopsi dan adaptasidengan gencarnya kebudayaan baru yang masuk ke Indonesia. Pergesekan antara mereka yang menerimadan menolak kebudayaan baru di era reformasi menjadi sumber kon ik horisontal baru yang pentingdidiskusikan secara lebih luas.Kata Kunci: konô ik antar budaya, budaya populer, pembangunan sosial

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19, No 3 (2014) Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 2 (2012) Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue