cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial" : 10 Documents clear
PEKERJAAN SOSIAL SEBAGAI SUATU PROFESI Rachmanto Rachmanto; Setyo Sumarno
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.907

Abstract

Dinegara-negara yang sudah maju, profesi Pekerjaan Sosial telah diakui keberadaannyadan sangat dirasakan manfaatnya dalam pemecahan masalah-masalah sosial. Bahkan dalamprakteknya tidak hanya terbatas pada lingkup tertentu tetapi sudah membuka praktek ditempat-tempat umum ataupun di rumah-rumah layaknya praktek seorang dokter.Di Indonesia meskipun pekerjaan sosial telah mempunyai atribut yang lengkap sebagaisuatu profesi, namun kewenangannya belum diakui oleh masyarakat, bahkan tidak sedikitmasyarakat yang beranggapan bahwa semua orang dapat menjadi Pekerja Sosial. Hal ini sebagai akibat dari Pekerjaan Sosial belum dapat menunjukkan identitasnya sebagai suatu profesi, selain belum dapat menampakkan perbedaan hasil yang nyata ditengah-tengah masyarakat, mana masalah yang ditangani secara profesional oleh Pekerja Sosial dan manayang tidak ditangani secara profesional. Dengan kondisi yang demikian maka tidak sedikit orang yang meragukan Pekerjaan Sosial sebagai suatu profesi.Untuk menjawab keraguan tersebut, maka ada 4 hal yang harus dipenuhi oleh suatu profesi:• Suatu profesi harus bebas dari kesulitan-kesulitan yang dapat membatasi kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan melayani kliennya dengan baik.• Suatu profesional memerlukan kerangka pengetahuan umum maupun kerangka pengetahuan khusus yang dapat dipergunakan untuk melayani kliennya.• Suatu profesional merupakan sebagian dari pada monopoli.• Profesional juga didasarkan kepada pembayaran.
PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA GENERASI MUDA DAN UPAYA REHABILITASINYA Andayani Listyawati
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.909

Abstract

Permasalahan peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya(Narkoba) menunjukkan peningkatan menyolok, dengan diketemukannya peningkatan jumlah kasus dari tahun ke tahun. Sebagai hal memprihatinkan yang terlibat pada umumnya adalah generasi muda, dimana mereka diharapkan sebagai penerus bangsa yang berkualitas. Tidak semua yang terlibat narkoba dari keluarga broken, namun dalam perkembangannya keluarga harmonispun melahirkan anak·anak yang dapat terjerumus narkoba. Berbagai upaya rehabilitasi dilakukan, baik secara fisik, psikis, dan sosial dengan mengguna kan pendekatan pekerjaan sosial.
STRATEGI KETAHANAN HIDUP ISTRI NELAYAN MISKIN - Studi Kasus Di Desa Segara Jaya dan Samudera Jaya Kabupaten Bekasi Masngudin Masngudin
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.912

Abstract

Dalam penelitian untuk mengetahui strategi ketahanan hidup istri nelayan miskin, peneliti mengambil dua kasus yang berbeda. Pertama istri nelayan miskin yang hanya mengambil "yang terbaik" dari dunia domestik (bekerja dalam rumah tangga tanpa upah). Sedangkan yang ke dua istri nelayan miskin yang tidak hanya bekerja dalam keluarga tanpa upah, tetapi juga mereka mengambil dunia publik (bekerja di luar rumah untuk mendapatkan upah), dalam strategi ketahanan hidupnya agar dapat survival. Pilihan istri nelayan miskin sebagai ibu rumah tangga berperan dalam kontek-kontek yang berada dalam ruang lingkup pekerjaan rumah tangga. Pilihan ini sebenarnya tidak ideal, karena mereka tidak dapat menyumbangkan nafkah bagi keluarga yang tidak dapat dipenuhi oleh suaminya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya mereka hanya mampu memanfaatkan stratgi sosial dengan memanfaatkan solidaritas sosial dari tetangga dan pranata sosial yang ada di lingkungannya. Walaupun demikan tetap kita hargai sebagai pilihannya, mereka ini adalah istri nelayan miskin di desa segara Jaya. Sedangkan istri nelayan miskin di desa Samudera Jaya yang juga mengambil bekerja di luar rumah disamping juga bekerja di dalam rumah, mereka dapat memanfaatkan strategi sosial ekonomi. Pilihan mereka ternyata dapat mengatasi kebutuhan keluarganya dalam menutupi kekurangan nafkah yang diberikan oleh suaminya. Mereka terlihat lebih mampu mengatasi kebutuhan keluarganya, bahkan dapat keluar dari kemiskinan yang di sandangnya.
KRITISI TERHADAP KEGAGALAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA Istiana Hermawati
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.905

Abstract

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak 1997 dan berkembang menjadi krisis multidimensi yang berlangsung hingga saat ini, mengindikasikan rapuhnya struktur sosial,politik. ekonomi, budaya dan hankam yang semula menjadi tiang penyangga keutuhan danketahanan bangsa dan negara. Setelah dikaji secara mendalam, ternyata hal ini dilatar belakangi oleh penerapan model pembangunan yang lebih bersifat ekadimensi (hanya memprioritaskan sektor ekonomi dalam berbagai manifestasi dan konsekuensi logisnya), sehinggamenimbulkan distorsi pada sektor·sektor lain yang terabaikan. Demikian halnya denganpendekatan pembangunan yang bersifat top down, cenderung sentralistik dan otoriter telah menyebabkan masyarakat mengalami deempowerment sehingga kapasitasnya tidak bisa berkembang, kreativitas komunitas lokal menjadi tumpul dan mereka kehilangan sikap kritis dan kemampuan reflektifnya, yang semenstinya menjadi sarana kontrol untuk men goreksi pelaksanaan pembangunan yang sarat dengan penyimpangan·penyimpangan dan melahirkan ketimpangan - ketimpangan serta ketidakadilan sosial yang begitu kompleks.Sebagai koreksi terhadap kegagalan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan ORBA,maka direkomendasikan untuk diterapkan model pembangunan sosial, yang pad ahakikatnya merupakan pengintegrasian antara pembangunan sosial dan ekonomi, dan mencakupseluruh aspek/domain yang ada (politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum), sehingga semuaaspek yang terkait dalam pembangunan dapat dikembangkan secara optimal dan distorsi diberbagai aspek pembangunan dapat ditiadakan dan atau diminimalisir. Model ini bertumpupada upaya - upaya untuk meningkatkan kapabilitas masyarakat melalui program·programpemberdayaan (empowerment), penguatan institusi lokal, dan bersifat proaktifdan partisi patif, sehingga pendekatan yang diambil lebih bersifat bottom upi. Dengan model ini diharpakan masalah kemiskinan dapat teratasi, distribusi keadilan dapat terpenuhi dan part isipasi masyarakat dalam program pemabngunan dapat ditingkatkan karena digali dari permasalahan real yang mereka hadapi dan atau kebutuhan yang mereka rasakan. Dengankata lain, pembangunan sosial menempatkan aspek manusia/masyarakat sebagai sentral/subyek dari pembangunan yang dilaksanakan dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial mereka.
Halaman Belakang Volume 7, No.2 Juni 2002 Ejournal Ejournal
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.913

Abstract

PERANAN SOCIAL CAPITAL SEBAGAI PIRANTI SOSIAL KOMUNITAS DILIHAT DARI DIMENSI TEORITIS DAN EMPIRIS Mu'man Nuryana
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.906

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan peran dan pentingnya social capital sebagai piranti sosial pada level komunitas, dan sekaligus menjawab pertanyaan apakah social capitalmasih eksis di Indonesia. Secara kritis, social capital dipandang sebagai suatu landasan bagi asumsi pembangunan sosial pada level komunitas. Analisis terhadap peranan social capital sangat mendesak mengingat policymakers membutuhkan masukan untuk mendukung kebijakan pembangunan sosial yang bertumpu pada kemampuan masyarakat. Diharapkan, social capital sebagai piranti sosial yang berakar pada komunitas, dapat berfungsi secara maksimal tetapi dinamik dalam mengatasi masalah sosial. Bahasan ini diharapkan dapat menambah keyakinan kita bahwa social capital dapat direkayasa ulang, asal dilakukan oleh dan untuk anggota komunitas. Dengan demikian, tugas scholars, policymakers, practitioners adalah memfasilitasi komunitas agar mereka menyadari bahwa ada piranti sosial yang dapat didayagunakan untuk berbagai tantangan yang dihadapi pada hampir semua aspek kehidupan, tentunya pada level komunitas.
INTENSI PROSOSIAL PADA REMAJA DI PERMUKIMAN PADAT - Analisis Berdasarkan Konsep Kepadatan Dan Kesesakan Bambang Pudjianto
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.910

Abstract

Jumlah penduduk yang besar memaksa lokasi-lokasi perumahan menjadi berdesak-desakan dan daerah permukiman pun dirasakan semakin sempit. Rumah, yang merupakan lingkungan yang dibuat manusia hanya dapat dipandang sebagai struktur fisik saja (house) tidak dirasakan sebagai suatu fenomena yang bersifat psikologis (home). Keadaan di dalam rumah diwarnai dengan suasana yang sesak dan padat sehingga merupakan faktor penunjang yang kuat untuk munculnya bermacam aktivitas sosial yang negatif.Perkembangan kemampuan sosial seseorang terjadi pada masa remaja dan perilaku prososial sangat penting artinya bagi kesiapan remaja dalam mengarungi kehidupan sosialnya, karena dengan kemampuan prososial ini seseorang akan lebih diterima dalam pergaulan dan akan dirasakan berarti kehadirannya bagi orang lain.Remaja akan selalu menerima nilai·nilai dan norma-norma dari lingkungannya yang dinternalisasi menjadi nilai-nilai dan norma-norma dalam dirinya, semuanya itu akan menentukan dirinya menjadi orang prososial atau tidak.
Halaman Depan Volume 7, No.2 Juni 2002 Ejournal Ejournal
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.904

Abstract

UPAYA WANITA KEPALA RUMAH TANGGA DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI KABUPATEN DAN KOTAMADYA MALANG Sucipto Sucipto
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.1205

Abstract

Bahwa permasalahan wanita sebagai kepala rumah tangga yaitu masalah ekonomi, dengan berubahnya status/fungsi dari ibu rumah tangga menjad.i kepala rumah tangga sebagai akibat perceraian ( baik cerai hidup maupun cerai mati) maupun ditinggal suami mencari nafkah di luar kota. Dengan perubahan fungsi tersebut maka berubah perannya yaitu sebagai ayah bagi anak-anaknya di rumah, juga sebagai ibu bagi anak·anaknya. Wanita kepala rumah tangga harus mempertahankan kelangsungan hidup keluarga, mereka harus menjadi pencari nafkah untuk keluarga ( anak·anaknya ). Sasaran dari penelitian ini yaitu wanita kepala rumah tangga yang ditinggal suami sebagai akibat perceraian ( cerai mati/hidup ) maupun yang ditinggal suami mencari nafkah diluar kota. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi dengan sasaran wilayah terdapat wanita kepala rumah tangga, yaitu Kabu paten/Kota Malang. Harapan dan tujuan dari penelitian Study kasus ini yakni teridenfikasinya kondisi sosial ekonomi dan faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor kemudahan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Hasil di lapangan menunjukan, bahwa wanita kepala rumah tangga baik dari desa maupun kota (93,33%) mempunyai usaha send.iri (berdagang, petani dan buruh), lainnya mendapat bantuan dari anak·anaknya. Kebutuhan yang mendesak yang belum terpenuhi oleh wanita yang berasal dari kota adalah kebutuhan perbaikan rumah dan pendidikan anak. sedangkan yang berasal dari desa, yakni kebutuhan pokok yang sangat mendesak adalah pendidikan, penerangan (listrik) dan kebutuhan air bersih.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS REMAJA PUTUS SEKOLAH DI MASA KRISIS MELALUI PANTI SOSIAL BINA REMAJA C. Elly KUMARI TJAHYA PUTRI
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.1204

Abstract

Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia dewasa ini berdampak meningkatnya angka kemiskinan yang mencapai hampir 73 juta dari 207 juta jiwa penduduk Indonesia. Situasi demikian lebih lanjut akan memacu lajunya angka pertumbuhan remaja putus sekolah. Padahal kondisi perekonomian makin tidak menentu akibat krisis multidimensional berkepanjangan sehingga berdampak luas pada rendahnya pertumbuhan ekonomi. Antisipasi terhadap permasalahan tersebut merupakan prioritas. Dalam rangka mengantisipasi masalah tersebut perlu upaya meningkatkan produktivitas remaja putus sekolah diantaranya melalui Panti Sosial Bina Remaja ( PSBR) sebagai wahana untuk meningkatkan potensi remaja putus sekolah, perlu mengembangkan model sistem manajemen bimbingan pelatihan ketrampilan, mental dan sosial secara integratif dengan instansi terkait dan pengusaha, sehingga para kelayan Panti Sosial Bina Remaja akan memperoleh bekal ketrampilan yang sesuai dengan pasaran kerja. Hal penting lainnya yakni perlu kiranya dilakukan penghitungan efisiensi, baik internal maupun eksternal, terhadap biaya pelaksanaan program bimbingan ketrampilan mental sosial kepada remaja putus sekolah dengan metode penghitungan cost efficiency analysis untuk menghitung efisiensi internal selanjutnya untuk menghitung efisiensi eksternal dipergunakan metode penghitungan cost benefit analyis untuk mengetahui private rate of return serta social rate return.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2002 2002


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 3 (2014) Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 2 (2012) Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue