cover
Contact Name
M Oky Fardian Gafari
Contact Email
oky@unimed.ac.id
Phone
+6285225812829
Journal Mail Official
edukasikultura@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/about/editorialTeam
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Edukasi Kultura
ISSN : 24078409     EISSN : 25499726     DOI : 10.24114
Edukasi Kultura merupakan jurnal elektronik dan cetak nasional yang merupakan wadah penerbitan artikel penelitian original yang terkait dengan penelitian pendidikan bahasa, sastra, dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun dibulan April dan Oktober.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2022): jurnal EDUKASI KULTURA" : 5 Documents clear
PERANAN FILSAFAT DALAM PERKEMBANGAN LINGUISTIK Adinda Febry
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 9, No 2 (2022): jurnal EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v9i2.43698

Abstract

Philosophy is a science that relates scientific thinking or can be defined as the science of thinking. The term linguistics is often expressed with various terms or names. Some are stated with linguistics, linguistic introduction, general linguistics, or general linguistic knowledge. However, with different terms, the substance of the study is the same, namely language. Linguistics is the science of language, the science that examines, analyzes or studies language in general, which includes regional languages, Indonesian languages, or foreign languages. Language as the object of linguistic study is an arbitrary system of sound symbols used by members of social groups to cooperate, communicate, and identify themselves. This article describes the role of philosophy and language. This happened before language was born. Linguistics was studied by philosophers. Philosophy, which has the highest position in the linguistic layer, is the basis and direction for the development of linguistics. The data in this article were obtained through scientific journals, research articles, and relevant books on the elements of Linguistic development in the Philosophy of Science. The results of the search and review of the literature show that the role of Philosophy in the development of Linguistics is very meaningful.
Tantangan dan Strategi Pengajaran Sastra dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Nanda Gultom
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 9, No 2 (2022): jurnal EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v9i2.46667

Abstract

This study aims to describe the challenges and strategies in learning literature for BIPA students. The dynamics of BIPA learning always encourage teachers to be adaptive in dealing with problems and problems in learning. This study uses a qualitative descriptive method which aims to identify challenges and strategies for teaching Indonesian literature for BIPA students. The research data came from literature studies and the results of observations and interviews with BIPA teachers at the UPI and UNY language centers. Interviews were conducted with an interview instrument that had been adapted to the focus of the researcher's study. The results of this study are presented descriptively. Based on the results of this study, challenges in teaching literature for BIPA students are students' enthusiasm or interest in literature, selecting literary material according to students' needs, introduction to the culture contained in literary works, explaining the meaning of sentences using figures of speech or idioms, using literary language that is different from communicative language, understanding connotative meaning in literature. Based on these challenges, there are several strategies that can be applied to deal with them, namely, using appropriate methods such as discussion methods, direct methods, grammar translation methods, repetitive methods, discovery learning methods, scientific learning approaches, Problem Based Learning and sociodrama. Besides that, it is also necessary to use media to help students understand such as videos, pictures and puzzles. The use of comparative literature, transformation of literary works, analysis of student needs are also strategies that can be used as an alternative in studying literature for BIPA students.
KELELUASAAN FILSAFAT PENDIDIKAN DALAM BAHASA: PERSPEKTIF ONTOLOGI BUDAYA DAN BAHASA Fitria Ratnawati; Fitria Ratnawati
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 9, No 2 (2022): jurnal EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v9i2.43591

Abstract

Tulisan .ini. bertujuan. mengungkap .hakikat ilmu pengetahuan. yang. sumber. dari filsafat pendidikan melalui perspektif. ontologi. budaya dan. bahasa. .Sejatinya bahwa bahasa itu sendiri bagian dari budaya, budaya dan bahasa sebagai dua sistem yang berdiri sendiri dalam memperoleh kebenaran-kebenaran ilmiah. .Fakta saat ini menggambarkan bahwa rasa ingin tahu dalam perspektif filsafat pendidikan mendorong manusia .untuk kagum akan segala sesuatu yang ada di alam, dan bahkan dirinya sendiri menggiring. pada alam filsafat itu sendiri. Filsafat itu tumbuh, jika manusia mulai bertanya-tanya disertai rasa kagum. dan. rasa heran, sehingga berfilsafat mulai .dengan keinginan bertanya. Bahasa dalam keleluasaan. filsafat pendidikan dapat memposisikan budaya dan bahasa melalui perspektif ontologi sebagai bagian vital yang dihadapi manusia sepanjang hidupnya. Manusia selalu melakukan aksi dan reaksi sehingga manusia .itu dinamis serta membentuk keberadaannya. Bahasa dalam keluasaan filsafat pendidikan .dapat dieksplorasi .melalui perspektif ontologi, yakni (1) ranah filsafat bahasa, (2) .ranah filsafat .pendidikan, dan. (3) budaya dan bahasa dalam kajian ontologi.
MENGKAJI HAKIKAT DAN FILOSOFI BAHASA Maulida Maulida
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 9, No 2 (2022): jurnal EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v9i2.43603

Abstract

Bahasa merupakan sistem teratur berupa lambang-lambang bunyi yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran yang di pergunakan oleh para anggota suatu masyarkat untuk berkerja sama , berinteraksi, dan untuk berkomunikasi dengan manusia lain baik melalui gerakan yaitu gerak isyarat, ucapan yaitu ucapan sehari-hari. Filsafat bahasa adalah bahasa sebagai objek material filsafat, sehingga filsafat bahasa membahas hakikat bahasa itu sendiri. Tujuan artikel ini dibuat adalah untuk menjelaskan tentang hakikat bahasa dan filosofi bahasa yang di ambil dari beberapa pendapat para ahli untuk lebih menjelaskan tentang materi tersebut.
ANALISIS EVALUASI SUMATIF PADA KETERAMPILAN MENYIMAK JENJANG BIPA 4 DI BALAI BAHASA UPI (UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA) Salis Hilda Yoviyani; Nanda Gultom
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 9, No 2 (2022): jurnal EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v9i2.43395

Abstract

Penelitian ini membahas bentuk soal sumatif keterampilan menyimak BIPA 4 di Balai Bahasa UPI dan kesesuaian soal dengan indikator kelulusan pada SKL BIPA 4 menurut Permendikbud No 27 Tahun 2017. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk soal berupa UAP (Ujian Akhir Program) dengan jenis  soal objektif berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 soal yang terbagi menjadi sesi A dan sesi B. Keduanya telah sesuai dengan indikator lulusan pada SKL BIPA 4 menurut Permendikbud No 27 Tahun 2017 yakni pada elemen kompetensi 2.1. (Mampu memahami diskusi/pidato/ceramah dengan alur argumen yang kompleks dengan topik yang sudah dikenal) dan 2.2. (Mampu menyimpulkan informasi dari berita yang berasal dari media elektronik). Sedangkan untuk elemen kompetensi 2.3. (Mampu memahami film Indonesia berdurasi pendek yang beralur sederhana) tidak muncul baik di sesi A maupun sesi B, karena topik yang diangkat adalah seputar musik favorit dan lowongan pekerjaan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5