cover
Contact Name
-
Contact Email
aljamiah@uin-suka.ac.id
Phone
+62274-558186
Journal Mail Official
aljamiah@uin-suka.ac.id
Editorial Address
Gedung Wahab Hasbullah UIN Sunan Kalijaga Jln. Marsda Adisucipto No 1
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies
ISSN : 0126012X     EISSN : 2338557X     DOI : 10.14421
Al-Jamiah invites scholars, researchers, and students to contribute the result of their studies and researches in the areas related to Islam, Muslim society, and other religions which covers textual and fieldwork investigation with various perspectives of law, philosophy, mysticism, history, art, theology, sociology, anthropology, political science and others.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "No 48 (1992)" : 8 Documents clear
Unsur-Unsur Struktural Al-Novel Indonesia dan Arab Aly Abubakar Basalamah
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 48 (1992)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1992.048.71-81

Abstract

Pembahasan tentang prosa Indonesia dan Arab adalah suatu topik yang menarik, karena dalam perjalanan sejarah perkembangan prosa di kedua wilayah tersebut mempunyai fenomena yang sama. Fenomena tersebut adalah sama-sama adanya pengaruh dari konsep dan bentuk sastra Barat. Sedangkan yang membedakan kadar keterpengaruhan pada masing-masing wilayah tesebut dari keterpengaruhan sastra barat dalam perkembangan selanjutnya hanyalah seting budayanya, konteks sosial-politiknya, dan pola pikir serta sikap pendukung budayanya. Pada kadar-kadar tertentu tetap mencerminkan unsur fenomena yang sama. Dalam paper ini, karena jenis-jenis prosa baik Indonesia maupun Arab bermacam-macam dan masing-masing mempunyai ciri khas bentuk dan unsur serta struktur sendiri yang satu dengan yang lainnya berbeda, maka hanya akan dibicarakan unsur struktur satu jenis yang ada, yaitu jenis novel (qishah). Adapun jenis  karya sastra prosa lain yang hidup dalam hasanah sastra Indonesia adalah roman, novellete, cerber, drama, dan sandiwara. Sedangkan jenis karya sastra prosa lain yang hidup dalam hasanah sastra Arab adalah ar Riwāyah, al-uqshlūlah, al-Qishah aI-qashīrah, al-Masrihiyāh, dan al - Maqālah.
Ibnu Tufail A Aburisman
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 48 (1992)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1992.048.26-40

Abstract

Nama lengkapnya ialah Abu Bakar Muhammad ibn'Abd al-Malik ibn Muhammad ibn Tufail al-Andalusi al-Qurtuby. Karena ia keturunan bangsa Arab suku Qais, maka di belakang namanya juga diberi sebutan al-Qaisi'' Di dunia Barat, terutama dalam kalangan kaum Skolastik Kristen, ia terkenal dengan nama Abubacer, bentuk perubahan dari awal namanya, Abubakar. Ia lahir pada tahun 1110 di Qadis, 40 mil timur laut ibukota propinsi Granada, Andalusia, pada masa pemerintahan dinasti al-Muwahhidun. Ia wafat pada tahun 1185 di Marrakusy.  Kehidupan masa mudanya tidak banyak diketahui orang. Diduga ia dibesarkan Dalam masyarakat Orang kebanyakan. Tetapi berkat kemampuan dan semangat studinya yang tinggi, maka ia menjadi seorang yang berpengetahuan luas dan dalam. Sebagaimana para filosuf Muslim yang sebaya maupun yang telah mendahuluinya, sebelum mendalami filsafat, Ibnu Tufail juga berkecimpung dalam berbaga bidang ilmu. Ia ahli dalam ilmu-ilmu matematika, astronomi, ketabiban, fisika, sastera, geografi dan tatanegara.
Reformasi, Birokrasi, dan Reorientasi Fakultas dan IAIN Suka Sebagai Organisasi Umiah dan Diniyah Jahdan Ibnu Humam Saleh
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 48 (1992)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1992.048.82-93

Abstract

Sejarah peradaban manusia mengenal berbagai gerakan reformasi tidak hanya dalam lapangan politik sematia, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan agama. Pada umumnya orientiasi gerakan-gerakan itu bermaksud membangun struktur nilai dan norma baru, sebagai bentuk penyesuaian dengan struktur yang telah ada, atau membongkar konservatisme dalam berbagai bentuknya dan menggantikannya dengan yang baru sama sekali. Reformasi yang bermaksud merubah, menggantikan, memperbaiki secara radikal, guna memperoleh hasil yang jauh lebih baik di berbagai bidang kehidupan (sosial, sosial-ekonomi, politik, budaya, militer dan agama), pada akhirnya sulit untuk tidak mengesankan, bahwa hal itu merupakan gerakan msabaqoh. Essai Weber (18-1920) yang Sangat ma'ruf itupun terasa sulit untuk melepaskan kesan seperti disebut di atas, paling tidak hal itu merupakan hasil dari satu gerakan musabaqoh dalam bidang agama. Begitu pula dengan politik Al Mahdi (775-785), yang rupa-rupanya tepat untuk menggambarkan kelengkapan dari satu gerakan sebagaimana diterangkan itu. Sifat radikal di dalam bentuk reformasi mungkin sangat bijaksana jika tidak terburu-buru diartikan dengan tekanan makna yang negatif, sebagaimana ketergesa-gesaan di dalam setiap memberi arti konflik, baik itu konflik kepentingan, peranan maupun batin. Sungguh arif dan bijaksana seandainya muncul gagasan untuk mengartikannya sebagai upaya perbaikan untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik secara mendasar setelah mencermati ketimpangan, kesimpangsiuran, kesalahfahaman, misinterpretasi, dan persepsi-persepsi sejenis lainnya.
Memahami Hikayat Sultan Ibrahim Ibn Adham Taufiq Ahmad Dardiri
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 48 (1992)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1992.048.41-49

Abstract

Aspek pokok dan terkait dalam menghadapi karya sasra adalah aspek penikmatan, pemahaman, dan Aspek kritis yang juga merupakan aspek implikatif. Bagi Pembaca karya sasta, niat yang paling pokok adalah ingin menikmati karya tersebut. Akan tetapi, penikmatan Itu sendiri tidak Akan pernah berhasil Dengan baik tanpa didukung oleh aspek pemahaman. Pemahaman tidak akan sempurna tanpa Didukung oleh Aspek kritis. Pola Asumtif tersebut tampaknya Telah membawa Pada suatu analog Konseptis bahwa Karya sastra Merupakan suatu Yang komplek (Djoko Pradopo, 1983:7) Yang perlu dianalisis Dalam proses pemahamannya. Sementara itu, dalam menganalisis karya sastra kita akan dihadapkan pada berbagai altematif konsekuensif pada efek pemahaman, yaitu pemakaian metode pendekatan. Tulisan ini ingin menelaah satu karya yang berjudul Hikayat Sultan Ibrahim lbn Adham selanjutnya disingkat HSIIA sebagai suatu karya yang otonom. Dengan demikian, aspek kritisnya lebih mengutamakan pada analisis struktur intinsiknya, analisis kompleksitasnya dan analisis bentuk formalnya. Untuk itu, metode yang akan digunakan adalah metode struktural sebagai sarana untuk menganalisis karya terlepas dari kelebihan dan kekurangan atau kelemahan yang ada pada metode tersebut. Disamping itu, HSIIA sebagai Suatu karya Sastra yang arkaistik, agaknya didapati kesulitan untuk melakukan pendekatan lain selain pendekatan obyektif, misalnya pendekatan mimetik, pragmatik atau ekspresif; atau pun pemakaian metode yang lain selain metode struktural. Karena karya Tersebut sebagai Karya yang arkaistis Sulit sekali Untuk diperoleh Data dan informasinya Secara lengkap.
Arti Kehadiran Mu’tazilah Bagi Dunia Islam Kusmin Busyairi
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 48 (1992)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1992.048.94-103

Abstract

Mu'tazilah adalah aliran yang tertua di antara aliran-aliran mutakallimin lainnya. Dari kenyataan ketertuaannya itu, tidak mustahil kalau di dalamnya terkandung arti tersendiri bagi dunia Islam pada umumnya yang tidak terdapat pada aliran-aliran yang lain. Penampilannya sebagai yang pertama di antara sederetan aliran-aliran yang lain, paling sedikit mempunyai arti sikap responsive mereka terhadap gejala yang terjadi di lingkungannya. Dengan judul yang secara khusus ingin mengangkat arti kehadiran Mu'tazilah sebagai aliran yang tertua itu, maka di sekitar pokok-pokok ajarannya (konsepsi teologisnya) tidak ditempatkan pada inti pembicaraan, walaupun pada tempat dan permasalahan tertentu hal tersebut perlu diungkapkan, apalagi diketahui bahwa di dalam konsepsi teologis itulah sebenarnya terletak jatidiri dan karakteristik suatu aliran. Sebagaimana diketahui, pada umumnya aliran mutakallimin mempunyai metode berpikir dan konsepsi teologis tersendiri yang berbeda dengan aliran mutakallimin lainnya. Hal itu terjadi, karena sebab yang melatarbelakangi dan mendorong lahirnya setiap aliran serta problema keakidahan yang timbul dan dihadapi oleh setiap aliran itupun, berbeda-beda. Dengan demikian juga berarti, bahwa metode berpikir yang dipergunakan dan konsepsi teologis yang diformulasikan oleh suatu aliran, dipandang yang paling tepat
Elit Nu: Kyai, Ulama’, dan Cendikiawan Muslim Muhammad Rofangi
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 48 (1992)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1992.048.50-60

Abstract

Dalam kehidupan keagamaan di masyarakat, berkenaan dengan keterkaitannya antara yang satu dengan yang lain, kalau distratifikasi/klasifikasi secara garis besar ada Dua kelompok jenjang, yaitu: ulama sebagai kelompok elitis dan awam – bukan elitis. Yang sudah barang tentu, kelompok awam itulah kelompok yang terbanyak. Dalam keterkaitan kedua kelompok tersebut, tugas ulama' adalah melindungi, mengarahkan, membina dan bahkan juga memberikan pelayanan kebutuhan keagamaan pada kelompok awam. Imam Maraghiy ketika menafsirkan Surat 4 (An Nisa') Ayat 58 yang berkenaan Dengan amanat Yang harus dipikul oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang lain (amanat al abdi maa al naas), memasukkan tentang adilnya pemerintah terhadap rakyat dan adilnya ulama' terhadap orang awam. Tentang adilnya ulama terhadap orang awam ini beliau menyatakan:     …. بان يرشدوهم الى اعتقادات واعمال تنفعهم فى دنيا هم واخرا هم من امور التربية الحسنة وكسب الحلال, ومن المواعظ والا حكام التى تقوى ايمانهم وتنقذ هم من الشروروالا ثاو وترغبهم فى الخير والاحسان"Ulama selalu memberikan petunjuk kepada orang awam berupa pegangan-pegangan Batin (iktikad) dan Amal perbuatan yang bermanfaat bagi orang awam itu baik di dunia maupun di akhirat. Petunjuk ulama itu dapat berupa Pendidikan yang baik, usaha yang halal, pengajaran dan fatwa-fatwa yang menguatkan iman serta menyelamatkan dari kejahatan dan dosa-dosa serta mendorong mereka untuk mencintai kebaikan dan perbuatan yang baik".
Ad-Dawwani dan Pemikiran Teologinya (Sebuah Kajian Terhadap Karyanya “ Syarh ‘Ala al-‘Aqa’id al-‘Adudiyah” K Kamsi
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 48 (1992)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1992.048.61-70

Abstract

Barangkali suatu hal yang dapat dibenarkan pernyataan Dr. Amin Abdullah, bahwa nama-nama filsuf seperti Nasir ad-Dīn Tusi, Jalāl ad-Dīn ad-Dawwani, As-Suhrawardi Dan Mulla Sadra nyaris belum terdengar buah karya dan pemikirannya di kalangan kita. Berangkat dari pernyataan tersebut di atas, terasa terpanggil untuk mencoba menampilkan salah satu tokoh atau nama-nama filsuf yang nyaris belum terdengar buah karya dan pemikirannya di kalangan kita sungguhpun masih jauh dari sempurna atau sebagaimana yang diharapkan para pembaca. Oleh karena Itu sangat diharapkan berbagai Bentuk kritik dari para pembaca demi kesempurnaannya. Salah seorang tokoh filsuf yang penyaji maksudkan sebagaimana dalam judul, menampilkan tokoh Ad-Dawwani dan pemikirannya dalam bidang teologi yang terpusatkan pada sebuah karya ad-Dawwani yang berjudul Syarh  ‘Ala al –‘Aqa'id al-‘Adudiyah. Karya ad-Dawwani yang satu ini penyaji dapatkan dalam sebuah kitab Sulaiman Dunya (ed.), As-Syaikh Muhammad ‘Abduh baina al-Falasifah wa al-Kalamiyin. Untuk  memudahkan dalam penyajian ini, penyaji sajikan dengan mengikuti kerangka pembahasan Prof. Dr. Harun Nasution dalam bukunya, Teologi IsIam : Aliran-AIiran, Sejarah, Analisa Perbandingan.
Organisasi Konperensi Islam A. Munir Umar
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies No 48 (1992)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.1992.048.1-25

Abstract

Dalam kesempatan ini saya ingin memperkenalkan suatu organisasi internasional yang sudah cukup terkenal yang bernama Organisasi Konperensi Islam (The Organization of the Islamic Conference) Yang disingkat Dengan OKI. Untuk ini saya mempergunakan karya 'Abdullah al-Ahsan yang berjudul OIC The Organization of the Islamic Conference yang diterbikan pada tahun 1988 oleh The International Institute of Islamic Thought, Hemdon, Va.USA. Dr. Abdullah al Ahsan, dilahirkan di Pakistan pada tanggal 15 Januari 1950, dan sebagai ahli masalah-masalah Timur Tengah, dan karya-karyanya mengenai Islam mendapat pujian secara luas di kalangan para ahli. Usianya relatif masih muda, namun dia telah banyak menulis karya-karya ilmiah. Pendidikan yang dijalaninya ialah: 1. Pada tahun 1976, menyelesaikan studinya di Quaid-i-Azarn University di Islamabad Pakistan, dengan memperoleh gelar M.Sc. dalam bidang sejarah. 2. Pada tahun 1981, menyelesaikan studinya di McGill University, Montreal Canada dengan memperoleh gelar M.A. dalam bidang Islamis Studies. 3. Pada tahun 1985 menyelesaikan program doktornya di University of Michigan. Karya-karyanya banyak yang sudah ditebitkan, termasuk tulisan-tulisan mengenai Dunia Islam dewasa ini dan mengenai masalah-masalah Timur Tengah, yang antara lain dimuat dalam majalah ilmiah The American Journal Of Islamic Social Sciences (AJISS) Dan di dalam Journal Of the Institute of MusIim Minority Affairs. Adapun penerbit karyanya yang kita perkenalkan sekarang ini ialah The lnternational Instinrte of Islamic Thought yang berkedudukan di Washingon, DC.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

1992 1992


Filter By Issues
All Issue Vol 61, No 1 (2023) Vol 60, No 2 (2022) Vol 60, No 1 (2022) Vol 59, No 2 (2021) Vol 59, No 1 (2021) Vol 58, No 2 (2020) Vol 58, No 1 (2020) Vol 57, No 2 (2019) Vol 57, No 1 (2019) Vol 56, No 2 (2018) Vol 56, No 1 (2018) Vol 56, No 1 (2018) Vol 55, No 2 (2017) Vol 55, No 2 (2017) Vol 55, No 1 (2017) Vol 55, No 1 (2017) Vol 54, No 2 (2016) Vol 54, No 2 (2016) Vol 54, No 1 (2016) Vol 54, No 1 (2016) Vol 53, No 2 (2015) Vol 53, No 2 (2015) Vol 53, No 1 (2015) Vol 53, No 1 (2015) Vol 52, No 2 (2014) Vol 52, No 2 (2014) Vol 52, No 1 (2014) Vol 52, No 1 (2014) Vol 51, No 2 (2013) Vol 51, No 2 (2013) Vol 51, No 1 (2013) Vol 51, No 1 (2013) Vol 50, No 2 (2012) Vol 50, No 2 (2012) Vol 50, No 1 (2012) Vol 50, No 1 (2012) Vol 49, No 2 (2011) Vol 49, No 2 (2011) Vol 49, No 1 (2011) Vol 49, No 1 (2011) Vol 48, No 2 (2010) Vol 48, No 2 (2010) Vol 48, No 1 (2010) Vol 48, No 1 (2010) Vol 47, No 2 (2009) Vol 47, No 2 (2009) Vol 47, No 1 (2009) Vol 47, No 1 (2009) Vol 46, No 2 (2008) Vol 46, No 2 (2008) Vol 46, No 1 (2008) Vol 46, No 1 (2008) Vol 45, No 2 (2007) Vol 45, No 2 (2007) Vol 45, No 1 (2007) Vol 45, No 1 (2007) Vol 44, No 2 (2006) Vol 44, No 2 (2006) Vol 44, No 1 (2006) Vol 44, No 1 (2006) Vol 43, No 2 (2005) Vol 43, No 2 (2005) Vol 43, No 1 (2005) Vol 43, No 1 (2005) Vol 42, No 2 (2004) Vol 42, No 2 (2004) Vol 42, No 1 (2004) Vol 42, No 1 (2004) Vol 41, No 2 (2003) Vol 41, No 1 (2003) Vol 41, No 1 (2003) Vol 40, No 2 (2002) Vol 40, No 1 (2002) Vol 39, No 2 (2001) Vol 39, No 1 (2001) Vol 38, No 2 (2000) Vol 38, No 1 (2000) No 64 (1999) No 63 (1999) No 62 (1998) No 61 (1998) No 60 (1997) No 59 (1996) No 58 (1995) No 57 (1994) No 56 (1994) No 55 (1994) No 54 (1994) No 53 (1993) No 52 (1993) No 51 (1993) No 50 (1992) No 49 (1992) No 48 (1992) No 47 (1991) No 46 (1991) No 45 (1991) No 44 (1991) No 43 (1990) No 42 (1990) No 41 (1990) No 40 (1990) No 39 (1989) No 37 (1989) More Issue