cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Pembangunan Pedesaan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 1 (2001)" : 8 Documents clear
UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL PADI GOGO PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN TANAMAN UBIKAYU DI KABUPATEN PURBALINGGA(ADAPTABILITY OF HIGH YIELDING UPLAND RICE VARIETY ON THE INTERCROPPING WITH CASSAVA IN PARBALINGGA REGENCY) , Suwarto
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 1 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilakukanp ada musim penghujan tahun 2000 di Dcsa Pesunggingan, Pengadegan Purbalingga. Tujuan penelitian ini adalah untuk rnengevaluasi varietas padi gogo yang cocok untuk tumpangsari dengan tanaman ubi kayu. Empat varates tanaman padi gogo yang sempat diuji adalah danau tempe, poso, jatiluhur, IR 64. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tumpangsari padi gogo Dengan tanaman ubikayu dapat dikembangkan di Purbalingga. Padi gogo varietas danau Tempe memberikan hasil dan keuntungan terbesar.
IDENTIFIKASI JAMUR TULAR-BENIH PADI GOGO : METODE PENCUCIAN BENIH IDENTIFICATION OF SEED.BORNE FUNGI OF UPLAND RICE : SEED WASHING METTIOD) Soesanto, Loekas; Wachjadi, Muljo
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 1 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian di bidang patologi benih ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginfentarisasi berapa jarnur tular -benih pada padi gogo, serta rnengetahui kepadatan kondisi beberapa jamur tular -benih,lengankap dengan pencucian benih. Penelitian rnenggunakan rnetode deskriptf terhadap sepuluh variates padi gogo yaitu: Cikapundung Cisanggarung C -22, lR -36, IR-64, melati . genjah pare meninjau. Dodokan dan batur. Identifikasi dilakukan berdasarkan pengamat bentuk, ukuran, warna dan jumlah sekat denmgan beberapa pustaka sebagai pembanding, serta penghitungan kepadatan konidium beberapa jamur tular benih utama. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua variates yang diuji mengandung jamur tular benih dengan jenis dan kepadatan yang beragam, dan terbanyak dijumpai pada benih hampa, 14 spesies jamur yaitu: fusarium moniliforme, curvularia lunaia, C. trifolii, C. geniculata, C. unicunata, gibberella fujikuro, drechslera oryzae, A. (Tricoconis) padwicki, tilletia barclayana, pestalotia s, Cercospora sp dan nigrospora sp
AKSES KONSUMEN KB DI PEDESAAN TERHADAP HAK-HAKNYA (ACCSESS of FAMILY PLANNING CLIENTS IN RURAL AREA ON THEIR RIGHTS) wuryaningsih, Tri; W, Tri Rini; W, sotyania; R, Hendri
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 1 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyataan menunjukkan bahwa program Keluarga untuk Berencana (K B) sangaet efektif untuk mencapai tujuan demografis yaitu menurunkan pelaksanaannya Total Fertility Rate. Namun sangat mengesampingkan hak individu konsurnen menekankan pada pencapaian KB dan lebih target.cara pemaksaan masih sering dijurnpai memperoleh konsumen KB dan dalarn intervensi pemerintah tersebut sangat kuat. Pada kondisi ini akses konsumen KB terhadap haknya menjadi sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hak konsumen KB terhadap haknya dan faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakannya adalah metode survai yang bersifat deskriptif denga teknik analisis distribusi frekuensi. Sampel lokasi di tentukan secara purposive dan jumlah responden ditentukan dengan teknik simple random sampling. Data yang digunakan merupakan data primer dan skunder yang diperoleh melalui kuisioner, wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitina menunjukan bahwa secara umum akses konsumen KB terhadap haknya selaku konsumen ( hak untuk mendapat, hak atas keamanan, dan keselamatan, hak didengar dan hak atas ganti rugi) masih sangat rendah. Faktor yang mempengaruhi tingkat akses bersumber dari konsumen KB yaitu rendahnya tingkat pendidikan dan yang bersumber dari profider (pemberi layanan program KB yang ditunjukan oleh rendahnya kualitas pelayanan.
EKSPLORASI NEMATODA PARASIT HAMA CROCIDOLOMIA PAVONANA F. DI WILAYAH PEDESAAN SENTRA PRODUKSI KUBIS KABUPATEN BANJARNEGARA(EXPLORATION OF PARASITIC NEMATODE ON THE PEST CROCIDOLOMIA PAVONANA F. IN RURAL AREAS OF CABBAGE PRODUCTION CENTRE WITHIN BANJARNEGARA REGENCY) , Herminanto; Suyanto, Agus; Husain Alatas, John Robin
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 1 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah dilakukan di sentra produksi kubis wilayah pedesaan Kabupaten Banjarnegara dan di Laboratoriurn Nernatologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Unsoed, Purwokerto. Pelaksanaan mulai bulan Agustus 1998 sarnpai Januari 1999. Penelitian dilakukan dalarn dua tahap. Tahap pertama berupa survey di sentra produksi kubis Kabupaten Banjarnegara utuk mengetahui jenis dan populasi nematoda entomopatogenik (NEP). Metode yang digunakan adalah stratified randorn sampling untuk rnengarnbil sarnpel tanah. Tahap kedua berupa eksperirnen untuk mengevaluasi patogenisitas nematoda entomopatogenik yang diternukan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terpisah dengan RAK sebagai rancangan dasar. Perlakuan utama adalah jenis tanah asal NEP yaitu Tl : andosol tembakau T2 : regosol tembakau, T3 : andosol kubis, T4: regosol kubis, T5 : andosol kentang, T6 : regosol ulat krop kubis, Tl : andosol teh, dan T3 : regosol teh. Sub perlakuan adalah konsentrasi nematoda entorTropatogenik yaitu K6 : kontrol ,K1 : 400 nematoda/ml dan K2 : 800 nematoda/ml. Tiap perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diarnati meliputi : mortalitas larva C. pavonana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel tanah dari rnampu rnenginfeksi ulat krop kubis Crocidolonia cukup beragarn pada jenis tanah dan konsentras NEP
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI PEDESAAN DENGAN PENGGUNAAN PADI GOGO HEMAT PUPUK INCREASING OF UPLAND PRODUCTIVITY IN RURAL AREA BY USING FERTILIZER EFFICIENT UPLAND RICE) Farid, Noor
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 1 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendala lahan kering di pedesaan diantaranya adalah kesuburan tanah rendah. Pemberian pupuk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tanaman dan pemeliharaan Kesuburan Peningkatan produktivitas lahan yaang kurang subur dapat dengan penggunaan Padi gogo efisien hara dan hasil tinggi. Penelitian bertujuan : (1) mendapatkan padi gogo Yang efisien unsur hara atau hemat pupuk (2) mernpelajari padi gogo yang efisiensi Unsur hara (3) memperoleh karakter seleksi yang efisien. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 padi gogo yang diuji berdasarkan karakter bobot kering tajuk ternyata genotype grogol, Seratus Malam, Ketombol, IR 64 dan Gajah Mungkur tergolong efisien unsure hara atau hemat pupuk. Genotipe yang efisien hara ditunjukkan dengan kemampuan untuk membentuk akar yang lebih panjang dan mampu menyerap unsur hara yang lebih besar pada kondisi unsur hara minirnurn (tidak subur). Skor unsur hara dapat untuk menveleksi genotip dalarn jumlah besar dengan cepat dan efisien
PERILAKU BIROKRASI DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (BUREAUCRACY BEHAVIOURS ON POVERTY ALLEVIATION) Setyoho, Paulus Israwan
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 1 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hambatan utama pelaksanaan program penanggulangan kerniskinan di Indcnesia Adalah perilaku birokrasi. D i sini birokrasi sering memposisikan dirinya sebagi pemilik orogram program. Pelaksanaan kegiatan program lebih diwarnai oleh kepentingan birokrasi Dari pada kepentingan kelompok masyarakat miskin. Meskipun peraturan dan mekanisme program telah dilakukan perubahanya itu lebih mengutamakan kepentingan kelornpok masyarakat miskin, namun perilaku birokrasi dalam pelaksanaan program t idak pernah berubah Dalam pelaksanaan program Inpres Desa Tertinggal (lDT), birokrasi cenderung tetap mendominasi aktivitas dan kegiatan prograrn. Keadaan ini selanjutnya berakibat pada rendahnya kesesuaian hasil program dengan kebutuhan riil kelornpok masyarakat miskin, yang pada akhirnya berakibat pada rendahnya tingkat keberhasilan penlaksanaan program IDT.
PERANAN HUTAN KEMASYARAKATAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI SEKITAR BAGIAN KAWASAN PEMANGKUAN HUTAN (BKPH) RAWALO(ROLE OF SOCIAL FORESTRY ON INCOME OF FARMERS AROUND PART OF RAWALO FORREST SERVICES AREA) N, Dyah Ethika
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 1 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan hutan kemasyarakatan terhadap tingkat pendapatan petani sekitar bagian kawasan pemangkuan hutan Rawalo. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa problern lokal di daerah penelitian dibuktikan dengan adanya kerusakan hutan karena kepadatan penduduk, defisit lahan, kebutuhan kayu bakar, kayu pertukangan dan defisit hijauan makanan ternak. Pelaksanaan program kehutanan sosial dilakukan dengan sistem turnpangsari antara jenis tanaman pokok kehutanan(pinus dan jati), tanaman kayu bakar, buah-buahan dan tanaman pangan dengan jarak yang bervariasi namun sudah ditentukao nleh Perurn Perhutani. Penyediaan bibit tanaman kehutanan dan pupuk Urea, TSP, KCL (merupakan pinjaman) disediakan oleh Perurn Perhutani. Semua hasil tanaman pertanian semusim(palawija) dan hasil sampingan menjadi milik Kelompok Tani Hutan (KTH), kecuali untuk jenis-jenis yang sudah diatur terlebih dahulu pemanfaatanya hasilnya. Pendapatan pesanggem pada tahun pertama belum memberikan keuntungan hal ini disebabkaan danya penggunaa tenaga kerja cukup banyak terutama pada pengolahan tanah. Pada analisis finansial dilakukan proses discounting dengan tingkat bunga riil yang dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 19%. Besarnya tingkat bunga riil merupakan selisih rata-rata suku bunga deposito Berjangka selama10 tahun terakhir yaitu sebesar 19% dengan laju inflsi rata-rata 10 Tahun terakhir. Dari hasil analisis data, menunjukkan bahwa usahatani yang dilakukan Desanggem cukup menguntungkan. Dari hasil analisis finansial untuk 5 tahun,( karena Lebih dari itu tanaman sudah ternaungi) masih memberikan harapan keuntungan financial Bagi pesanggem yang ditunjukkan oleh besar NPV sebesar 945.577,70 (positif), BCR > I (1,746) dan nilai IRR sebesar 42,89%. Penggunaan tingkat suku bunga KUT yang Berlaku sebesar 4% memberikan harapan keuntungan bagi pesanggem ditunjukkan oleh Besarnya nilai. NPV sebesar 1.031.303,69 (positifl) BCR> I yaitu sebesar 1,753 dan IRR Sebesar 38,35%.
SOSIALISASI DAN PELEMBAGAAN GERAKAN SAYANG IBU Suatu Studi Sosiologis Tentang Kepedulian dan Respons Masyarakat Pedesaan Terhadap Perawatan lbu Hamil di Banyumas)(SAVE MOTHERHOOD SOCIALIZATION AND INSTITUTIONALIZATION (ASocialogical study about care and Response of Rural community on Motherhood Save in Banyumas) Priyono, Rawuh Edy; , Soebiantoro; Rosyadi, Slamet; Effendi, Yazid
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 1 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian ibu harnil di Indonesia masih cukup tinggi. Penyebab utamanya Adalah perdarahan, tekanan darah tinggi, infeksi, keterlambatan dalam mengambil Keputusan, keterlambatan menuju pelayanan kesehatan dan mendapatkan pertolongan. Penelitian ini ingin mengetahui kepedulian masyarakat dalam merespons persoalan di Seputar kehamilan. Penelitian dengan teknik surve ini dilakukan di Kabupaten banyumas Dengan sasaran pasangan usia subur yang memiliki anak balita. Pengambilan sampel Dilakukan dengan teknik gugus bertahan pd responden yang terpilih sebagai sampel Berjumlah l0% dari populasi. Analisis data dilakukan baik dengan metode kuantitatif Maupun kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antar berbagai Kelornpok masyarakat dalam merespons persoalan di seputar kehamilan dan kelahiran. Dalarn hal pandangaan antara kaum wanita dan lelaki, terdapat perbedaan terutama dalam Merespons kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Pabila dikaitkan dengan program Gerakan Sayang lbu, maka belum sepenuhnya program ini melembaga.

Page 1 of 1 | Total Record : 8