cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 56 Documents
Search results for , issue " Vol 3, No 1 (2012)" : 56 Documents clear
RESPON BIJI MUDA KEDELAI VAR SLAMET YANG DITUMBUHAN DALAM MEDIA MS YANG MENGANDUNG 2,4-D Budisantoso, Iman; , Kamsinah
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh 2,4-D terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan biji muda kedelai slamet kultur in vitro. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK), perlakuan yang diberikan adalah konsentrasi 2,4-D yang terdiri dari 4 macam konsentrasi yaitu 0 μM/L; 5 μM/L; 10 μM/L dan 15μM/L, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Parameter yang diamati perkembangan eksplant meliputi : prosentase pertumbuhan melalui pembentukan kalus maupun proses embriogenesis, waktu tumbuh kalus, berat basah kalu dan jenis kalus yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksplant tumbuh kalus. Perlakuan 2,4-D dengan konsentrasi 15 μM/L menunjukkan waktu tumbuh kalus yang paling cepat. Perlakuan 2,4-D tidak mempengaruhi secara nyata terhadap berat basah dan prosentase kalus yang tumbuh. Sebagaian besar kalus yag tumbuh bersifat kalus embrionik yang memungkinkan kalus dapat terferensiasi menjadi tanaman.
EFFECTS OF PLANT LITTER DIVERSITY AND QUALITY ON SOIL MICRO- AND MESO-FAUNA Maharning, Ardhini R; Irianto, Agus
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter padi gogo toleran kekeringan dengan daya hasil tinggi pada kondisi kadar air tanah rendah pada sistem tanam intercrops dengan rumput. Penelitian dilakukan di lahan tadah hujan Desa Banjaranyar dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi diulang tiga kali. Petak utama terdiri atas tanpa rumput, rumput gajah dan sereh serta anak petak terdiri atas vartietas Situ Patenggang, Kalimutu, Danau Gaung, Jatiluhur dan Cisokan. Pada kondisi kadar air tanah rendah (
PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp PADA MEDIA KOMBINASI KOTORAN PUYUH DAN AYAM DENGAN PADAT TEBAR AWAL BERBEDA S.R, Diana Retna Utarini; , Carmudi; , Kusbiyanto
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan populasi Daphnia sp yang dikultur pada media kombinasi kotoran ayam dan puyuh, dengan padat tebar awal berbeda serta mengetahui kombinasi pupuk (kotoran ayam-puyuh) dan padat tebar yang menghasilkan pertumbuhan populasi tertinggi. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2012 di Stasiun Percobaan Fakultas Biologi Unsoed. Perlakuan terdiri dari 2 faktor. Faktor-1 berupa kombinasi pupuk kotoran ayam dan puyuh (kotoran ayam 25% – puyuh 75%), (kotoran ayam 50% – puyuh 50%) dan (kotoran ayam 75% – puyuh 25%). Faktor-2 berupa padat tebar awal (100 dan 200 ind/l). Parameter yang diamati meliputi laju pertumbuhan, laju mortalitas, kelimpahan individu pada saat mencapai puncak dan waktu yang dibutuhkan mencapai puncak populasi serta kualitas air media kultur (pH, temperatur, DO, NH3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kombinasi pupuk dan padat tebar awal menyebabkan perbedaan kepadatan Daphnia pada puncak populasi, laju pertumbuhan, laju mortalitas dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak populasi. Kepadatan populasi Daphnia sp tertinggi dihasilkan dari perlakuan A1B2 (kombinasi pupuk kotoran puyuh 75% - ayam 25%, dengan padat tebar awal 200 ind/l), sebanyak 18.460 ind./l yang dicapai pada hari ke-10. Laju pertumbuhan populasi tertinggi dihasilkan oleh perlakuan A1B2 (kombinasi pupuk kotoran puyuh 75% - ayam 25%, dengan padat tebar awal 200 ind./l), sebesar 45,25% dan laju mortalitas oleh perlakuan A2B2 (kombinasi pupuk kotoran puyuh 50% - ayam 50% dengan padat tebar awal 200 ind/l), dengan nilai sebesar 58,97%. Sedangkan kualitas air media kultur selama penelitian masih dalam kisaran yang baik untuk kultur Daphnia.
OPIMALISASI PUPUK CAIR URINE SAPI BUNTING DAN SLURY BIOGAS METODE NANOMETER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RUMPUT GAJAH , Sufiriyanto; Hastuti, Hj. Sri; Prabowo, Dwi; Setyawati , S.J.A; Yuwono, Endro; Andriyani, Juni; , Pudjiarti
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Eksperimental Farm, membuat pupuk rair organik dari urine sapi betina bunting dan limbah biogas cair slury yang di rubah strukturnya menjadi nanometer. Untuk mengetahui uji kualitas dilakukan uji pada produktivitas rumput . Proses teknologi nano secara garis besar adalah urine atau cairan slury diproses urease fermentasi, di fraksinasi elektromagnetik dan hasil fraksinasi nano, dengan partikel berukuran nanometer maka pupuk yang diberikan langsung siap pakai di daun karena partikel nano(nanometer) menembus ke daun melalui stomata daun. Pupuk cair organik nanometer diuji keberhasilannya dengan rancangan percobaan Acak Lengkap dilanjutkan Uji beda nyata jujur produktivitas rumput gajah Penelitian dengan tiga perlakuan, aras dosis 0.5ml, 1,5ml dan 3ml per liter air, ulangan 3 kali per unit dan setiap unit berisi 21 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan pupuk cair urine sapi bunting menunjukkan produktivitas optimal pada dosis 0,5 ml/liter air sedangkan pupuk cair organik bahan dasar slury memberikan produktivitas optimal pada dosis 3ml/liter air
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA DIGITAL UNTUK PENDUGAAN KADAR AIR TANAH LAHAN KERING DENGAN PENANGKAP CITRA INFRARED WEBCAM Sulistyo, Susanto Budi; , Masrukhi; , Ardiansyah; Hardanto, Afik
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Moisture content is one of important soil characteristics in agricultural systems and is often needed to determine other soil characteristics. Gravimetric method is widely used to measure soil moisture content. Although the result is quite accurate, however it is very time consuming. In this research, soil moisture content of arid field has been analyzed by image processing method using webcam and infrared webcam as the image-captured devices. This research aimed to estimate soil moisture content from images captured by webcam and infrared webcam and to define the most appropriate visual properties as the soil moisture content prediction parameter. Soil samples used in this research was from arid field of Gunung Tugel Village Banyumas Regency. Thirty samples of arid field soils were collected using soil ring samplers in 5 cm of soil depth. All samples were wetted until they reached a saturated condition. After that, the samples were stored for 30 days under room temperature condition until the soils became dry. Everyday the weight of each soil was measured and the images were captured by using webcam and infrared webcam. The images were then extracted by using image processing to obtain visual parameters such as RGB index as well as HSI colour and texture feature. Each of the visual parameters was then determined its correlation with soil moisture content and the R2 of the correlations. The final step of the analysis was calculating the mean percentage error (MPE) of the moisture content estimation. A visual parameter which has the least MPE would be used as the prediction parameter. The results of this research showed that soil moisture content of arid field could be predicted by using visual parameters from images captured by webcam and infrared webcam. Intensity of the soil images captured by infrared webcam resulted prediction error lower than that by webcam.
APLIKASI SUSPENSI SEMEN UNTUK MENINGKATKAN BIOPROSPEKSI BAMBU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN LOKAL PEDESAAN , Nastain; Nugroho, Paulus Setyo; , Yanto
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelemahan bambu untuk bahan bangunan adalah bambu rentan terhadap gangguan jasad renik, serangga, perubahan temperatur, dan air hujan. Sedangkan usaha pengawetan yang banyak dilakukan dinilai kurang effektif, karena memerlukan waktu yang lama, menimbulkan bau, dan merusak warna bambu atau garis-garis dekorasi bambu. Penelitian ini dilakukan guna menghasilkan bambu yang kuat, absorbsi kecil, tidak berbau, dan tetap memiliki garis-garis dekorasi, tetapi dengan proses waktu pengawetan yang cepat. Metode penelitian dilakukan dengan cara modifikasi metode Baucherie, yaitu dengan cara mengalirkan suspensi semen dengan bantuan kompresor ke dalam bambu segar atau bambu baru tebang, dimana pori bambu masih terbuka sempurna. Proses suspensi akan membuat pori-pori bambu terisi oleh semen dan akan mengeras. Variasi campuran suspensi semen : air ditetapkan sebesar 1:8, 1:7, 1:6, 1:5, dan 1:4. Pengujian dilakukan guna mengetahui campuran suspensi optimal dan perubahan karakteristik fisik dan mekanika bambu setelah tersuspensi semen. Hasil pengujian yang dilakukan terhadap 3(tiga) jenis bambu yaitu Ampel, Wulung, dan Tali menunjukan bahwa, kadar campuran suspensi semen optimal adalah sebesar 1:7 dan akan meningkatkan nilai kerapatan, kuat tekan, dan kuat lentur bambu masing-masing sebesar 47,76% ; 25,84% dan 36,02%, dan menurunkan nilai absorbsi dan elastisitas bambu masing-masing sebesar 20,13% dan 20,84% terhadap nilai karakteristik bahan bambu awal sebelum disuspensi.
PENGUJIAN KEMAMPUAN MIKROBA ANTAGONIS UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN KENTANG DI LAPANG Soesanto, Loekas; Wachjadi, Muljo; Manan, Abdul
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan mikroba antagonis untuk mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman kentang di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan kentang Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2012. Mikroba antagonis yang digunakan diisolasi dari pertanaman kentang dan telah diuji di rumah kaca yaitu dengan Bacillus sp B2, B4, dan Pseudomonas P19, P21. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa Pseudomonas P19 mampu mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman kentang, dengan mampu menunda masa inkubasi 78,95%, menekan intensitas penyakit 51,57%, menurunkan populasi pathogen akhir 99,74%, serta mengimbas ketahanan tanaman dengan meningkatkan kandungan saponin, tannin, dan glikosida. Akan tetapi, belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kentang.
UPAYA KONSERVASI WADUK PANGLIMA BESAR SOEDIRMAN BANJARNEGARA DENGAN PEMANFAATAN ENCENG GONDOK UNTUK PAKAN IKAN Widyastuti, Endang; , Sukanto; Rukayah, Siti
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu upaya perlu dilakukan sehubungan dengan melimpahnya enceng gondok di Waduk PB Soedirman untuk menjaga kelestarian fungsi waduk. Enceng gondok memungkinkan efektif digunakan sebagai bahan pakan ikan herbivora dan omnivora melalui teknologi fermentasi dan introduksi probiotik..Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kualitas fisik, kimia perairan berkaitan melimpahnya enceng gondok dan percobaan budidaya ikan menggunakan pakan yang mengandung enceng gondok. Kualitas perairan dikaji dengan metode survei pada pada tujuh stasiun dengan pengamatan terhadap beberapa parameter fisika, kimianya. Percobaan budidaya ikan dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan menggunakan pakan fermentasi dengan berbagai konsentrasi tepung enceng gondok (0%, 5%, 10%,, 15%) dan penambahan probiotik, selama 70 hr pemeliharaan. Dilakukan pengukuran laju pertumbuhan dan biomassa ikan serta konversi pakan juga dilakukan pengamatan bakteri asam laktat untuk melihat potensi probiotik yang diberikan. Kualitas air dianalisis secara deskriptif, analisis pertumbuhan ikan dilakukan dengan analisis varians. Hasil menunjukkan nilai COD dan nitrogen total perairan waduk berpotensi memicu pertumbuhan enceng gondok lebih cepat. Hasil percobaan juga menunjukkan pakan fermentasi yang diberikan mampu meningkatkan pertumbuhan ikan. Perlakuan yang dicobakan menunjukkan konsentrasi 5% enceng gondok memberikan konversi pakan terbaik dengan nilai 1,750.
EKPLORASI JAMUR KUPING (Auricularia spp.) INDIGENOUS KABUPATEN BANYUMAS Mumpuni, Aris; , Purnomowati; Risyanto, Slamet
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah Kabupaten Banyumas mempunyai kisaran kondisi klimat beragam, mengikuti kisaran ketinggian tempat yang cukup luas serta tersedianya beragam jenis tumbuhan penghasil komponen lignoselulosa sebagai substrat berbagai jenis jamur lignoselulosik. Kondisi tersebut mendukung diperolehnya keragaman jenis jamur termasuk jamur kuping indigenous yang perlu dieksplorasi untuk berbagai kepentingan, termasuk untuk mendukung upaya pengembangan produksinya. Penelitian yang dilaksanakan dengan metode survei ini secara umum mendapatkan ada 2 (dua) macam isolat jamur kuping dengan ciri morfologi tubuh buah yaitu berwarna merah coklat tua dan merah coklat muda dengan tekstur yang relatip sama yaitu berlendir tetapi dengan kecepatan pertumbuhan koloni miselia dan kualitas pertumbuhan miselia yang berbeda. Jamur kuping dengan warna tubuh buah merah coklat tua pada umumnya pertumbuhan miselianya lebih baik daripada jamur kuping dengan warna tubuh muah merah coklat muda.
KARAKTERISTIK SALAK LOKAL BANYUMAS ( Salacca zalacca (Gaert) Voss) SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN SPESIES INDIGENOUS Herawati, Wiwik; Chasanah, Titi; , Kamsinah
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian taksonomi tentang karakteristik salak lokal Banyumas dengan tujuan untuk (1)Mendapatkan keragaman karakteristik morfologi salak lokal Banyumas. Dan (2) Mendapatkan hubungan kekerabatan antar kultivar salak lokal Banyumas berdasarkan karakteristik morfologi. Penelitian ini mengumakan metode survei dengan cara pengambilan sampel secara acak terpilih. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Purwokerto terdapat 3 kultivar salak yaitu Salak ’kedung paruk’. Salak ’kalisube’ dan salak ’candinegara’ setelah dianalisis hubungan kekerabatan dengan UPGMA menggunakan metode MEGA 4.1 hasilnya salak’kalisube’mempunyai hubungan kekerabatan paling dekat dengan salak ‘candinegara’.