cover
Contact Name
Aditya Pandu Wicaksono, S.ST
Contact Email
adityapandu23@ub.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpt@ub.ac.id
Editorial Address
Department of Agronomy, Faculty of Agriculture Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang, Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Plantropica: Journal of Agricultural Science
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 25416677     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jpt
Core Subject : Agriculture,
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science aims to provide a forum for international researchers on applied agricultural science to publish the original articles. The scope of PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science are crop science, agronomy, horticulture, plant breeding, agricultural environmental resources, agricultural climatology and plant physiology.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2017)" : 10 Documents clear
UJI DAYA HASIL BUNCIS POLONG UNGU (Phaseolus vulgaris L.) GENERASI F6 PADA DATARAN RENDAH Cholifah, Ayu; Kendarini, Niken; Soegianto, Andy
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.08 KB)

Abstract

Persilangan varietas introduksi Purple Queen dan varietas lokal Surakarta (Mantili, Gilik ijo, dan Gogo kuning) dilakukan untuk pembentukan populasi dasar buncis polong Ungu. Buncis polong ungu merupakan salah satu hasil dari perbaikan sifat daya hasil tinggi dan memiliki kandungan anthosianin. Anthosianin adalah salah satu pigmen yang terekspresi sebagai karakter warna merah, biru, ungu pada bagian tanaman. Anthosianin pada tanaman berfungsi sebagai antioksidan. Seleksi generasi F5 menghasilkan tiga galur buncis terpilih yang telah menunjukkan penampilan yang seragam dan memiliki daya hasil tinggi sehingga pengujian daya hasil dapat dilakukan pada generasi selanjutnya. Tiga galur tersebut antara lain GIxPQ-35-11-23, GIxPQ-12-2-18 dan PQxGK-1-12-29. Pada generasi selanjutnya diperlukan pengujian daya adaptasi pada beberapa dataran antara lain adalah dataran rendah, tinggi, dan medium. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui daya hasil galur buncis polong ungu generasi F6 yang ditanam pada dataran rendah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang dengan ketinggian ±330 m dpl pada bulan Januari hingga Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan menggunakan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil menunjukkan bahwa galur GIxPQ-35-11-23 dan GIxPQ-12-2-18 memiliki potensi hasil sama dengan varietas pembanding Lebat 3. Karakter kualitatif ketiga galur F6 menunjukkan hasil yang seragam pada semua parameter yang diamati.
PENGARUH PENGGUNAAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DENGAN BERBAGAI BENTUK DAN TINGGI BEDENGAN PADA PERTUMBUHAN TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleracea var. Botrytis L.) Muslim, Muhammad; Soelistyono, Roedy
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.037 KB)

Abstract

Kubis bunga merupakan salah satu tanaman sayuran yang membutuhkan penyinaran penuh. Pada musim hujan sinar matahari yang diterima tanaman berkurang akibat tertutup oleh awan. Penelitian dilakukan di Turen Kabupaten malang dengan curah hujan 1.419 mm per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mulsa plastik hitam perak dengan berbagai bentuk dan tinggi bedengan pada pertumbuhan tanaman kubis bunga. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok sederhana dengan faktor penggunaan mulsa plastik hitam perak bentuk datar dan cembung dengan ketinggian 30 cm dan 40 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa plastik hitam perak dengan bentuk datar tinggi 40 cm mengahasilkan tinggi tanaman lebih tinggi dari tanaman kubis bunga pada perlakuan yang lainnya.
STUDI KARAKTER MORFOLOGI DAUN DAN IDENTIFIKASI PLOIDI TANAMAN F1 JERUK HASIL FUSI PROTOPLAS JERUK SIAM MADU DENGAN MANDARIN SATSUMA Lailil Fitra Annisa; Chaireni Martasari; Lita Soetopo; Sri Lestari Purnamaningsih
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.031 KB)

Abstract

Jeruk merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Salah satu jenis jeruk lokal yang potensial untuk dikembangkan ialah Siam Madu. Siam Madu memiliki kulit yang tipis sekitar 2 mm, permukaannya halus dan licin, serta memiliki rasa yang manis, bentuk daun memanjang. Jumlah biji pada jeruk Siam Madu cukup tinggi antara 10-15 biji per buah (Sukarmin, 2008). Untuk memperoleh jumlah biji yang sedikit pada jeruk Siam Madu, dibutuhkan teknologi pemindahan sifat tanpa biji (seedless) dari Mandarin Satsuma yang memilikisifat male streril. Salah satunya dengan fusi protoplas. Fusi protoplas ialah penggabungan dua atau lebih protoplas yang bersentuhan dan melekat satu sama lain. (Mollers  et  al.,  1992). Dari fusi protoplas tersebut, dapat diketahui tipe ploidi dan karakter-karakter daun tanaman hasil fusi. Sel dari jaringan daun muda digunakan untuk fusi protoplas. Tanaman hasil fusi protoplas menimbulkan manipulasi ploidi yaitu allopoliploid. Allopoliploid ialah keadaan dimana yang terlibat ialah set-set kromosom non-homolog (Elord et al., 2002). Pengamatan ploidi dilakukan menggunakan alat flowcitometry. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan September 2013. Tempat di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropik (BALITJESTRO). Karakterisasi pada jeruk dilakukan pada tanaman jeruk yang telah berumur tiga tahun. Pada hasil pengamatan, terdapat kelompok yang memiliki karakter daun kombinasi kedua tetuanya dan dapat diketahui bahwa FS14 dan FS69 memiliki ploidi tetraploid. Sedangkan pada FS31 termasuk diploid.
PENGARUH TINGGI BEDENGAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) Fauzia Hidayati; Roedy Soelistyono
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.389 KB)

Abstract

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) ialah tanaman hortikultura yang dimanfaatkan polongnya. Selain itu, buncis ialah salah satu sayuran sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Upaya peningkatan produksi tanaman buncis dapat dilakukan dengan cara aplikasi tinggi bedengan dan dosis pupuk kandang sapi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh tinggi bedengan dan aplikasi dosis pupuk kandang sapi pada pertumbuhan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.). Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Batu pada bulan Maret-Mei 2016. Data yang diperoleh menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan tinggi bedengan dan dosis pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tinggi bedengan 45 cm + dosis pupuk kandang sapi 20 ton ha-1 meningkatkan panjang tanaman, jumlah daun, panjang polong dan berat polong.
RESPON TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) DENGAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA PIPA VERTIKAL Hardi Yanto Wibowo; Sitawati Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.763 KB)

Abstract

Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun dan termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Semakin sempitnya lahan produktif di daerah perkotaan tentu menuntut adanya suatu cara untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan terbatas tersebut agar tetap produktif, salah satunya budidaya tanaman dengan sistem vertikultur metode roof garden. Namun sejauh belum diketahui perbandingan jumlah pemberian air yang tepat untuk digunakan pada sistem budidaya vertikultur metode roof garden agar tanaman dapat tumbuh dan memiliki hasil yang optimal. Air ialah komponen penting dalam pertumbuhan tanaman terlebih pada metode roof garden karena keterbatasan air di atap bangunan. Berdasarkan hal ini maka perlu adanya penelitian mengenai jumlah pemberian air yang tepat agar budidaya tanaman kangkung dengan sistem vertikultur metode roof garden dapat menghasilkan hasil yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan di atap Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya pada bulan Juli sampai Agustus 2016. Terdapat pengaruh efisiensi air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat. Perlakuan penyiraman 1 hari 2x akan meningkatkan produksi optimal tanaman kangkung darat, dengan rerata bobot segar total 21,67 (g/tan), sedangkan tanaman dengan penyiraman 3 hari 1x mengakibatkan penurunan bobot segar total sebesar 64,3% dari penyiraman 1 hari 2x.
EFIKASI TIGA JENIS HERBISIDA PADA PENGENDALIAN GULMA DI TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muel. Arg.) BELUM MENGHASILKAN Achmad Aji Prasetio; Karuniawan Puji Wicaksono
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.779 KB)

Abstract

Produktivitas dan mutu hasil yang rendah merupakan masalah umum yang sering terjadi pada perkebunan karet di Indonesia. Kendala utama kehilangan hasil akibat adanya persaingan gulma. Kehadiran gulma dapat menyebabkan kompetisi antara tanaman karet dengan gulma. Untuk itu diperlukan pengendalian gulma yang tepat salah satunya menggunakan herbisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan dosis yang efektif pada tiga jenis herbisida serta fitotoksisitas pada tanaman karet belum menghasilkan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2016 di PTPN XII, Kebun Pancursari, Afdeling Pagergunung, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 25 spesies gulma pada lahan tanaman karet belum menghasilkan. Perlakuan herbisida campuran glifosat + triklopir dan glifosat + 2,4-D pada taraf dosis yang berbeda berpengaruh nyata dalam penurunan bobot kering gulma dibandingkan dengan tanpa pengendalian gulma. Dosis herbisida yang efektif dalam mengendalikan gulma adalah herbisida campuran glifosat + 2,4-D dosis 2,6 l.ha-1 mampu menekan bobot kering gulma hingga 12 Minggu Setelah Aplikasi dan pemberian ketiga jenis herbisida tidak menunjukkan gejala fitotoksisitas pada tanaman karet belum menghasilkan.
KERAGAAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt) TERHADAP DUA KETINGGIAN TEMPAT Riris Dialista; Arifin Noor Sugiharto
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.197 KB)

Abstract

Keragaan merupakan tahapan penting dalam pemuliaan tanaman jagung sebelum kegiatan pelepasan varietas. Keragaan dilakukan untuk mengetahui karakter genotip tanaman, sehingga dapat dijadikan identitas tanaman. Apabila identitas tanaman telah diketahui maka kegiatan seleksi mudah dilakukan, karena dapat memilih tanaman sesuai dengan karakter yang diinginkan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kuantitatif dan kualitatif, menduga nilai heritabilitas, KKG, dan KKF dan mendapatkan galur yang berpotensi sebagai calon varietas hibrida. Penelitian dilaksankan pada Desember 2015-Maret 2016 di dua tempat Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu dengan ketinggian 630 m dpl dan Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ketinggian tempat 1040 m dpl, Bahan yang digunakan adalah 10 galur jagung manis. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Berdasarkan nilai KKG karakter kuantitatif, semua karakter pada masing-masing galur mempunyai kriteria keragaman sempit hingga sedang, sehingga keseragaman tergolong tinggi. Berdasarkan nilai skoring keseragaman karakter kualitatif, galur yang mempunyai nilai keseragaman yang tinggi pada dua ketinggian tempat adalah IE3+69XSBY,IE3+147XTLY,IE3+162XTLY, IE3+162XSBX dan IE3+162XSBY. Galur-galur yang berpotensi sebagai calon varietas hibrida berdasar kan nilai heritabilitas, keseragaman dan potensi hasil adalah galur IE3+162XTLY, IE3+69XSBY, dan IE3+162XSBY.
PEMANFAATAN PUPUK HIJAU PAITAN (Tithonia diversifolia) DAN KRINYU (Chromolaena odarata) DALAM PENINGKATAN HASIL TANAMAN BROKOLI (Brassica oleracea) Tantra Septa Rahardian; Titin Sumarni; Agus Suryanto
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.796 KB)

Abstract

Negara Indonesia ialah negara yang berkembang pada sektor agraris. Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan pada sasaran utama yaitu peningkatan produksi pangan rakyat yang terus meningkat sejalan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk. Satu diantara cara untuk meningkatkan produksi ialah dengan meningkatkan kesuburan tanah. Tanah yang subur semakin berkurang di Indonesia, lahan yang tersedia sudah berkurang kesuburannya karena sudah dimanfaatkan dalam waktu yang cukup lama dengan pengguanaan pupuk anorganik yang berlebihan. Satu diantara cara untuk memperbaiki kesuburahan lahan ialah dengan menggunakan sistem pertanian organik. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruhi pemberian dosis pupuk hijau paitan (Tithonia diversifolia) dan krinyu (Chromolaena odarata) guna meningkatkan hasil tanaman brokoli. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cangar Fakultas Pertanian. Penelitian  menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yakni dosis pupuk hijau paitan dan faktor kedua yakni dosis pupuk hijau krinyu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk hijau paitan dosis 6 ton ha-1 dapat meningkatkan penambahan jumlah daun, luas daun, index luas daun, bobot segar, bobot kering. Pada parameter panenl dosis pupuk hijau paitan juga meningkatkan diameter bunga dan bobot segar bunga tanaman brokoli yakni 10, 44 cm per tanaman dan 213 g per tanaman.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK DAN MEDIA TANAM TERHADAP TANAMAN PAK CHOY (Brassica rapa L. var chinensis) Rangga Fariyana Putra; Setyono Yudo Tyasmoro
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.689 KB)

Abstract

Pemberian pupuk anorganik dan media tanam di perlukan untuk pertumbuhan tanaman pak choy. Tujuan dari penelitian ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk dan media tanam pada pertumbuhan tanaman pak choy. Hipotesis penelitian ini ialah dosis pupuk yang diberikan dan media tanam pertumbuhan tanaman pak choy.Penelitian dilaksanakan pada bulan juni - agustus 2016 di lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilakukan menggunakan RAK faktorial. Rancangan perlakuan terdiri dari faktor pemupukan dan media tanam. Analisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan menggunakan analisis ragam pada taraf  5%. Untuk mengetahui beda nyata perlakuan akan dilakukan uji BNT  pada taraf 5%. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemberian dosis pupuk dan media tanam pada tinggi tanaman, bobot segar, bobot kering dan luas daun, tetapi pada jumlah daun terdapat interaksi antara pemberian dosis pupuk dan media tanam yang berbeda nyata. Hasil pengamatan mingguan didapat perlaukuan dosis pupuk tidak ada interaksi dengan media tanam pada parameter jumlah daun yang tidak berbeda nyata pada 7 – 28 hst. Pada pengamatan bobot segar, bobot kering, dan luas daun, diperoleh hasil yang tertinggi yaitu kombinasi perlakuan perbandingan dosis pupuk NPK 100 kg/ha :Urea 125 kg/ha:ZA 100 kg/a (P3) dan media tanam tanah, kompos, sekam dengan perbandingan 1:1:1 (M3).
HUBUNGAN KEKERABATAN DURIAN MERAH BANYUWANGI DENGAN DUGAAN TETUA BERDASARKAN ANALISIS MORFOLOGI DAN ISOENZIM Puput Pelita Putri; Niken Kendarini; Sumeru Ashari
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.046 KB)

Abstract

Indonesia adalah negara mega biodiversitas karena memiliki kawasan hutan tropika basah dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satunya adalah durian. Durian merah Banyuwangi merupakan plasma nutfah lokal yang memiliki ciri khas pada warna daging buahnya. Durian merah Banyuwangi diduga silangan amalami antara Durio graveolens dan Durio zibethinus, untuk itu dilakukan pendugaan hubungan kekerabatan diantara durian merah Banyuwangi dengan dugaan tetua. Salah satu pendekatan untuk mengembangkan marka genetik koleksi ialah dengan penanda protein (isoenzim) dan didukung dengan penanda morfologi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengetahui hubungan kekerabatan durian merah dengan dugaan tetua. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati pada bulan April sampai Juni 2016. Sampel yang digunakan adalah Dubang, Wayut, Musang Merah, Tretes Benel, Red King, Balqis, D. zibethinus putih dan kuning, D. graveolens dan D. kutejensis. Penelitian menggunakan metode analisis isoenzim yang telah dimodifikasi oleh Ariestin (2014) sedangkan analisis morfologi menggunakan buku panduan IPGRI. Hasil penelitian menujukan Dubang, Musang Merah, Wayut dan Tretes Benel diduga memiliki kemiripan dengan D. graveolens sebesar 83%. Semakin besar nilai koefisien kemiripan, menunjukkan bahwa memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.

Page 1 of 1 | Total Record : 10