Lita Soetopo
Department Of Agronomy, Faculty Of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 58 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HERITABILITY, GENOTYPIC AND PHENOTYPIC CORRELATION BETWEEN QUANTITATIVE TRAIT OF LOCAL RICE ON DIFFERENT FERTILIZER Utami, Desti Margi; Purnamaningsih, Sri Lestari; Soetopo, Lita
Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Pertanian Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Six local rice genotypes was tested in two different application of fertilizer (organic and an-organic fertilizer). The objective of this research is to study heritability and genotypic phenotypic correlation between quantitative traits of local rice in organic and an-organic fertilizer environment. This research was conducted from November 2008 until May 2009 (rainy season) in irrigation rice field Sumbersari, Malang City. Field design in each environment of fertilizer used randomized block design with three replication and seven trials. The results showed that high heritability in organic and an-organic environment were obtained for all characters which observed except for number of empty grain per panicle had medium heritability. In organic and an-organic environment all characters evaluated had narrow genetic variability. 50% days of flowering in organic and an-organic had genotypic and phenotypic correlation significantly positive with days to harvest, plant high, panicle length, number of filled grain per panicle, number of empty grain per panicle, number of filled grain per clump and yield.Key words : Heritability, Genotypic Phenotypic Correlation, local rice, organic and an­organic fertilizer
OBSERVASI DAN KARAKTERISASI PISANG (Musa spp) DI KECAMATAN GUCIALIT KABUPATEN LUMAJANG Arifin, Syaiful; Damanhuri, Damanhuri; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/225

Abstract

Pisang merupakan komoditas unggulan dan memberikan kontribusi paling besar terhadap produksi buah-buahan nasional. Kabupaten Lumajang merupakan salah satu wilayah yang mempunyai keragaman plasma nutfah pisang di Jawa Timur. Sentra budidaya pisang di Kabupaten Lumajang meliputi Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit. Tujuan penelitian untuk mengetahui keragaman ekotype dan morfologi pisang di Kecamatan Gucialit. Penelitian dilaksanakan  di 9 desa yaitu Wonokerto, Pakel, Kenongo, Dadapan, Kertowono, Tunjung, Jeruk, Sombo, dan Gucialit. Penelitian dilaksanakan bulan agustus sampai november 2013. Penelitian dilaksanakan dengan metode observasi lapang dan wawancara dengan petani pisang. Hasil observasi dan karakterisasi ditemukan 30 jenis tanaman pisang yaitu Pisang Agung Semeru, Ambon, Ambon Hijau, Ambon kuning, Australia, Barlin, Embuk, Janjang, Kayu, Kepok, Kidang, Kongkong Hitam, Kongkong Kuning, Kopyok, Mas Kirana, Mas Kripik, Mas Talun, Moro Seneng, Raja, Raja Nangka, Santen, Sewulan, Songgo Langit, Songgro, Susu dan Weringinan. Keragaman terbanyak terdapat di desa Sombo 22 jenis dan keragaman paling sedikit di desa Kenongo 4 jenis. Pisang Agung Semeru dan Raja Nangka tersebar merata di seluruh desa di Kecamatan Gucialit. Berdasarkan dendogram, Pisang Agung Semeru dengan pisang Byar mempunyai kesamaan 95,65 %. Pisang Mas Kirana, Mas Kripik dan Mas Talun mempunyai kesamaan 94,11 %. Pisang yang mempunyai kesamaan terjauh yaitu pisang Agung Semeru dengan pisang Brentel 53,11 %. Kata kunci: Pisang, Observasi, Karakterisasi, Gucialit, Lumajang.
Evaluasi Keseragaman pada Sembilan Galur Jagung Manis (Zea mays L. saccharata Sturt) Generasi S5 Zahro, Jamilatuz; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1100

Abstract

Jenis jagung manis atau yang sering disebut sweetcorn banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa. Upaya meningkatkan produktivitas jagung manis adalah dengan menggunakan benih hibrida. Hibrida yang berpotensi hasil tinggi dihasilkan dari pasangan galur inbred dari populasi yang memiliki kelompok heterotik yang berbeda. Galur inbred dihasilkan setelah melalui proses silang dalam (selfing) dan seleksi untuk karakter yang diinginkan selama lima sampai tujuh generasi. Selfing yang dilakukan pada tiap generasi, akan menunjukkan nilai keseragaman yang berbeda pada setiap tingkat generasi. Keseragaman generasi berikutnya lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Evaluasi kesera-gaman sebagi bentuk pengembangan inbred tahap pertama, bertujuan untuk menilai nilai keseragaman tanaman. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui keseragaman karakter galur-galur jagung manis dan menentukan galur yang dapat digunakan sebagai calon tetua hibrida. Penelitian dilaksanakan Mei-September 2018 di Desa Areng-areng Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu. Berdasarkan hasil penelitian, semua galur menunjukkan nilai yang berbeda nyata pada analisis ragam pada semua variabel kecuali tinggi tongkol, umur panen, panjang biji dan lebar biji. Nilai KKG dan KKF pada variabel yang diamati menunjukkan nilai yang rendah pada hampir seluruh variabel kecuali husk cover dan un-tip filling yang memiliki kriteria sedang. Galur yang berpotensi dalam pembentukan varietas hibrida adalah 3-4-5+69L. Galur tersebut memiliki nilai keseragaman karakter kualitatif yang terbaik dan karakter kuantitatif yang unggul dibandingkan galur lainnya.
Poliploidisasi Anggrek Vanda lombokensis J. J. Sm. Menggunakan Kolkisin Secara In Vivo Masruroh, Mei; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 5 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1125

Abstract

Vanda lombokensis J. J. Sm. merupakan salah satu spesies anggrek asli Indonesia dengan motif bunga yang menarik dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Mengingat Vanda merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengem-bangkan potensi anggrek Vanda salah satunya dengan menggunakan mutagen kimia yaitu kolkisin. Induksi kolkisin pada anggrek dengan konsentrasi tertentu dapat menghasilkan individu poliploid yang memilki ukuran bunga yang lebih besar, bentuk bunga yang lebih bulat, dan warna bunga yang lebih pekat. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi yang efektif untuk menghasilkan anggrek Vanda lombokensis J. J. Sm. poliploid secara in vivo. Penelitian dilaksa-nakan di CV Soerjanto Orchid, laboratorium Bioteknologi, laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada Bulan Januari-Juli 2018. Penelitian ini menggunakan perlakuan konsentrasi kolkisin sebanyak lima perlakuan, yaitu 0 ppm (kontrol), 1500 ppm, 3000 ppm, 4500 ppm, dan 6000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan, induksi kolkisin pada konsentrasi 4500 dapat menghasilkan individu poliploid berdasarkan pengamatan kromosom serta didukung hasil pengamatan stomata dan morfologi.
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Daun pada Media Anggrek Dendrobium dan Cattleya secara In Vitro Hardianti, Oktarina; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 5 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1128

Abstract

Anggrek Dendrobium dan Cattleya tergolong dalam jenis anggrek yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Rendahnya produksi anggrek disebabkan karena kurang tersedianya bibit yang bermutu dan sistem budidaya yang kurang efisien. Upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan pembiakan in vitro. Keberhasilan kultur in vitro salah satunya dipengaruhi oleh media kultur. Oleh karena itu, perlu dilakukan penambahan pupuk daun dalam media kulturin vitrodengan tujuan untuk mendapatkan konsentrasi pupuk daun yang sesuaipada media Vacindan Went (VW) serta interaksinya terhadap pertumbuhan vegetatif anggrek Dendrobium Woon Leng dan Cattleya Soerya Jelita secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Soerjanto Orchid, Batupada bulan Januari hingga Juni 2018, dan disusun menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama berupa konsentrasi pupuk daun Gandasil D yang terdiri dari 7 level. Sedangkan faktor kedua berupa jenis tanaman anggrek. Masing-masing kombinasi perlakuan  dilakukan 4 kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat interaksi antara konsentrasi pupuk daun dengan jenis anggrek terhadap variabel jumlah akar, panjang planlet, dan berat basah. Konsentrasi pupuk daun untuk keduajenisanggrek menunjukkan hasil yang kurang optimum karena pertumbuhan vegetatif planlet yang dihasilkan tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol.
Karakterisasi Jagung Ketan (Zea mays L. var ceratina) pada Generasi S5 Paweningsih, Risma Dwi; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1329

Abstract

Jagung ketan dapat digunakan sebagai pengganti tepung tapioka dan juga dapat dijadikan sebagai campuran bahan baku kertas, tekstil dan industri perekat. Studi keragaman genetik tentang jagung ketan masih rendah. Penelitian tentang karakterisasi karakter kualitatif dan kuantitatif jagung ketan dapat dijadikan sebagai informasi dasar dalam kegiatan awal pemuliaan tanaman jagung ketan.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter kualitatif, karakter kuantitatif dan keragaman 13 galur jagung ketan generasi S5.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Batu pada bulan Agustus sampai Desember 2018 tanpa menggunakan rancangan yang terdiri dari satu faktor yaitu galur G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9, G10, G11, G12, G13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter kualitatif pada masing-masing galur menunjukkan keseragaman pada masing-masing galur yang diuji. Berdasarkan karakter kualitatif pada masing-masing galur menunjukkan keseragaman pada masing-masing galur yang diuji. Karakter kuantitatif pada masing-masing galur memiliki keragaman yang rendah kecuali pada karakter jumlah cabang samping pada galur G2 (KKG 57,77%), panjang poros utama di atas cabang samping teratas pada galur G2, G4 dan G8 (KKG 86,96% - 91,41%). Galur G2 memiliki kadar amilopektin tertinggi sebesar 53,84%, sedangkan kadar amilopektin terendah yaitu galur G1 dengan kadar sebesar 43,19%. Semakin tinggi kadar amilopektin, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepulenan pada jagung. Galur G2 memiliki kadar amilopektin tertinggi sebesar 53,84%, sedangkan kadar amilopektin terendah yaitu galur G1 dengan kadar sebesar 43,19%. Semakin tinggi kadar amilopektin, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepulenan pada jagung.
KARAKTERISASI JAGUNG KETAN (ZEA MAYS L. VAR CERATINA) PADA GENERASI S5 Paweningsih, Risma Dwi; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21176/protan.v8i2.1357

Abstract

Jagung ketan dapat digunakan sebagai pengganti tepung tapioka dan juga dapat dijadikan sebagai campuran bahan baku kertas, tekstil dan industri perekat. Studi keragaman genetik tentang jagung ketan masih rendah. Penelitian tentang karakterisasi karakter kualitatif dan kuantitatif jagung ketan dapat dijadikan sebagai informasi dasar dalam kegiatan awal pemuliaan tanaman jagung ketan.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter kualitatif, karakter kuantitatif dan keragaman 13 galur jagung ketan generasi S5.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Batu pada bulan Agustus sampai Desember 2018 tanpa menggunakan rancangan yang terdiri dari satu faktor yaitu galur G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9, G10, G11, G12, G13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter kualitatif pada masing-masing galur menunjukkan keseragaman pada masing-masing galur yang diuji. Berdasarkan karakter kualitatif pada masing-masing galur menunjukkan keseragaman pada masing-masing galur yang diuji. Karakter kuantitatif pada masing-masing galur memiliki keragaman yang rendah kecuali pada karakter jumlah cabang samping pada galur G2 (KKG 57,77%), panjang poros utama di atas cabang samping teratas pada galur G2, G4 dan G8 (KKG 86,96% - 91,41%). Galur G2 memiliki kadar amilopektin tertinggi sebesar 53,84%, sedangkan kadar amilopektin terendah yaitu galur G1 dengan kadar sebesar 43,19%. Semakin tinggi kadar amilopektin, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepulenan pada jagung. Galur G2 memiliki kadar amilopektin tertinggi sebesar 53,84%, sedangkan kadar amilopektin terendah yaitu galur G1 dengan kadar sebesar 43,19%. Semakin tinggi kadar amilopektin, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepulenan pada jagung.
PENGARUH GENERASI BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN KRISAN (Chrysanthemum) VARIETAS RHINO Istianingrum, Putri; Damanhuri, Damanhuri; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.216 KB) | DOI: 10.21776/25

Abstract

Krisan (Chrysanthemum) merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain seruni atau bunga emas (Golden Flower). Pada budidaya krisan untuk bunga potong, kualitas benih sangat mempengaruhi hasil pembungaannya. Banyak kasus menunjukkan bahwa kualitas tanaman induk yang buruk berkaitan dengan rendahnya kualitas stek yang dihasilkan. Dalam produksi bunga, biasanya benih yang dipakai adalah benih sebar (generasi keempat). Akan tetapi dikalangan petani tidak mengetahui generasi ke berapa benih yang digunakan untuk ditanam dan diproduksi menjadi bunga potong, sehingga jika benih yang digunakan yaitu benih generasi tua maka kualitas bunga potong menjadi menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh generasi benih terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman krisan (Chrysanthemum). Bahan yang digunakan adalah benih krisan G1, G2, G3, G4, G5 dan G6 yang telah berakar serta varietas krisan yang digunakan yaitu varietas dengan tipe spray (tipe dengan satu tangkai terdiri dari beberapa bunga) yaitu Rhino. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan beberapa generasi benih krisan memberikan pengaruh tidak nyata pada seluruh komponen pertumbuhan tanaman dan  produksi bunga. Benih G1, G2, G3, G4, G5 dan G6 merupakan bahan tanam yang dapat digunakan untuk produksi bunga potong karena memiliki hasil pertumbuhan yang seragam.
APLIKASI KOLKHISIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH SAWI (Brassica rapa) Saputra, Edy Hendra; Soetopo, Lita; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.494 KB) | DOI: 10.21776/65

Abstract

Kolkhisin merupakan suatu senyawa yang dapat mempengaruhi penggandaan kromosom pada proses pembelahan sel. Pemberian kolkhisin pada tanaman sawi diharapkan dapat merubah morfologi tanaman sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan maupun produksi benih yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi kolkhisin dan lama perendaman terhadap pertumbuhan dan produksi benih sawi.Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai Januari 2013 di Desa Karangploso, Kabupaten Malang, Universitas Brawijaya, menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 8 perlakuan kombinasi dan 5 kali ulangan.Faktor  1 ialah konsentrasi kolkhisin: 0,01% (S1) dan 0,02% (S2). Faktor 2 ialah lama perendaman: 2 jam (W1), 4 jam (W2), 6 jam (W3), dan 8 jam (W4). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kolkhisin konsentrasi 0,01% dan 0,02% dengan lama perendaman 2,4,6 dan 8 jam memberikan pengaruh yang berbeda terhadap jumlah daun, luas daun, bobot basah, bobot kering, dan umur berbunga pada tanaman sawi.Kata kunci: kolkhisin, konsentrasi, lama perendaman, sawi
PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) VARIETAS COMEXIO Darmawan, Adhytya Cahya; Respatijarti, Respatijarti; Soetopo, Lita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.212 KB) | DOI: 10.21776/115

Abstract

Kualitas benih merupakan salah satu factor penting dalam budidaya tanaman. Salah satu benih cabai rawit yang memiliki produktivitas tinggi adalah varietas Comexio, namun dalam 2 tahun terakhir varietas ini mengalami kemunduran fisiologis, yakni daya tumbuh yang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur masak fisiologis yang tepat untuk mendapatkan benih yang memiliki vigor dan viabilitas tinggi dan pengaruh kemasakan benih terhadap produksi segar buah cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Desember 2013, di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah benih cabai rawit varietas Comexio. Penelitian ini menggunkan 2 rancangan, untuk musim 1 berdasarkan perlakuan, yakni 35, 40, 45, 50, 55, dan 60 hari buah yang dipanen  setelah bunga mekar,  yang bertujuan untuk menghasilkan benih  dengan RAL, karena dilaksanakan di Laboratorium, dan musim 2 untuk menghasilkan buah segar menggunakan RAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemasakan benih berpengaruh nyata terhadap kadar air, daya berkecambah benih, bobot 1000 butir, vigor, dan laju perkecambahan benih, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter musim tanam 2, yakni umur berbunga, tinggi tanaman, panjang dan diameter buah, bobot perbuah, rata-rata jumlah buah setiap panen, dan rata-rata bobot buah setiap panen. Kata kunci: cabai rawit, kemasakan benih, vigor, viabilitas
Co-Authors Abdillah Syahroni Adhytya Cahya Darmawan Adin Novitasari Adiredjo, Afifuddin Latif Afandi, Sutanto Wahyu Afifah, Nur Anis Rohmatin Arifin Noor Sugiharto Arifin, Syaiful Arkadyah Dina Figianti Budiyanti, Husnul Khotimah Leksono Candra Ayu Febriana Chaireni Martasari Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Darmawan Saptadi Darmawan, Adhytya Cahya Dasa Novi Kartikasari Desti Margi Utami, Desti Margi Dewansyah, Bahtiar Ahmad Dewi, Martina Sari Edy Hendra Saputra Fadli Heriyansyah Fajrina. M, Amalia farah afifah sitepu Farida Yulianti Febriana, Candra Ayu Festhya Rytha Purnamasari Hardianti, Oktarina Heriyansyah, Fadli Hidayati, Noer Zein Husnul Khotimah Leksono Budiyanti Ika Rahayu Irsyad F., Mochamad Istianingrum, Putri Izmi Yulianah Kartikasari, Dasa Novi Kinasih, Nimas Ayu Lailil Fitra Annisa Marjani Marjani Martina Sari Dewi Masruroh, Mei Mochamad Irsyad F. Niken Kendarini Nimas Ayu Kinasih Nina Dwi Yulia Noer Rahmi Ardiarini Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Noer Zein Hidayati Novtara, Aditya Aji Nugraha Dwi Saputra Nur Afifah Pandji Dimas Febriandito Parnidi Parnidi Parnidi, Parnidi Paweningsih, Risma Dwi Paweningsih, Risma Dwi Prasetyo, Riza Agus Purnamasari, Festhya Rytha Putri Istianingrum Rachmadhani, Sylvia Respatijari Respatijarti Respatijarti Respatijarti Rico Hutama Sulistiyo Rohmatin, Anis Saptadi, Darmawan Saputra, Edy Hendra Sri Lestari Purnamaningsih Sulistiyo, Rico Hutama Sumeru Ashari Sutanto Wahyu Afandi Syahroni, Abdillah Syaiful Arifin Sylvia Rachmadhani Ulfa, Diana Maria Widyasari, Wiwit Budi Wiwit Budi Widyasari Yulia, Nina Dwi Yustiana Yustiana Yustiana, Yustiana Zahro, Jamilatuz