cover
Contact Name
Fadhila Inas Pratiwi
Contact Email
fadhila.inas@fisip.unair.ac.id
Phone
+6285333282505
Journal Mail Official
jhi@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Jurnal Hubungan Internasional, Cakra Studi Global Strategis, Ruang A203 Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kampus B Universitas Airlangga, Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan, Surabaya 60286.
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Hubungan Internasional
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 14119382     EISSN : 27151565     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Hubungan Internasional is a scientific journal published twice a year, every June and December. JHI invite discussions, reviews, and analysis of contemporary against four main themes: international peace and security; international political economy; international businesses and organization; as well as globalization and strategy. JHI published by Cakra Studi Global Strategis (CSGS), center of studies that examine the issues of international relations and this center of studies was under control by Airlangga University International Relations Department.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL" : 8 Documents clear
Analisis Dampak Ekologis Proyek ODA Jepang di Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Dunia Berkelanjutan (2012-2018) Ni Made Citra Kusuma Dewi
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v13i1.17324

Abstract

Japan is the biggest donor for Indonesia. Under bilateral cooperation, Japan has actively sent foreign aids to Indonesia within the framework of Official Development Assistance (ODA) since 1960s. By receiving assistance worth 45% of the total foreign aid received by Indonesia, Japan is also considered important in various Indonesian national development programs. Along with the commitment to support Sustainable Development Goals, Japan also contributes in funding various projects which aim to increase the environmental quality and sustainability of Indonesia. Although not all Japanese assistance to Indonesia is specifically aimed at addressing environmental issues, it cannot be denied that every Japanese ODA project has its own ecological impact on Indonesia.Departing from the case, the author will analyze the extent to which Japanese foreign aid to Indonesia has an impact on environmental conditions in Indonesia. The author groups Japanese ODA projects in five categories, namely: (1) environmental strictly defined (ESD); (2) environmental broadly defined (ESD); (3) neutral (N); (4) dirty broadly defined (DBD); and (5) dirty strictly defined (DSD). Based on the data collected, the authors found that the Japanese ODA project had varied ecological impacts for Indonesia. Therefore, the authors argue that Japanese ODA projects in Indonesia not only have positive implications, but also negative implications for the environment. 
Konsumerisme terhadap Gawai dan Dampaknya bagi Lingkungan: Studi Kasus pada Apple Inc. Yanuar Albertus
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v13i1.17616

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai bagaimana dampak konsumerisme terhadap gawai bagi kelestarian lingkungan. Konsumsi terhadap gawai dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir meningkat tajam. Hal ini dibuktikan dengan massifnya penggunaan peranti teknologi tersebut oleh masyarakat dunia secara keseluruhan. Fenomena ini mengarah pada apa yang disebut dengan konsumerisme, yakni suatu kondisi masyarakat yang didalamnya konsumsi dilakukan tidak lagi untuk memenuhi kebutuhan, tetapi justru menjadi tujuan dan gaya hidup. Argumen penulis adalah bahwa konsumerisme terhadap peranti teknologi membawa ancaman yang serius bagi kelestarian lingkungan, khususnya terkait dua hal, yakni eksploitasi sumber daya yang semakin intensif serta dihasilkannya limbah elektronik yang dapat mencemari lingkungan. Analisis dilakukan dengan menggunakan studi literatur dan untuk memperkuat argumen penulis, tulisan ini juga mengangkat studi kasus fenomena konsumerisme terhadap produk Apple Inc. sebagai perusahaan teknologi terbesar di dunia, khususnya iPhone yang menjadi produk utama dari perusahaan tersebut.
Kepentingan Nasional Indonesia dan Diplomasi ala Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Rohingya Glen Matthew
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v13i1.17655

Abstract

ABSTRAKRohingya conflict in Myanmar has been a crucial issue in the midst of global society. Having been rolling since the British colonial era in Myanmar, concrete actions are needed in resolving conflicts, which involving Rohingya Muslims and Buddhist Rakhine. This conflict has spread to sectarian conflicts and therefore must be resolved immediately. This article is written to see national interest of Indonesia and Indonesian way of diplomacy as a country with largest Muslim population in the world, also as a fellow ASEAN countries, in ending the Rohingya conflict. Researcher will observe Indonesia’s national interest in this issue using the paradigm of realism, one of the theories in the study of International Relations. Realist thought is based on the search for power and domination. The research will use qualitative methods conducted by doing a literature study. The results of research from various source, show that in achieving national interests, Indonesia must use Indonesian style diplomacy summarized in a free and active foreign policy.Keywords: Conflict, Rohingya, Indonesia, Myanmar, National Interest, Diplomacy, RealismKonflik Rohingya di Myanmar, sudah sekian lama menjadi isu yang krusial di tengah-tengah masyarakat global. Telah bergulir sejak era penjajahan Inggris di Myanmar, diperlukan langkah-langkah konkrit dalam penyelesaian konflik yang melibatkan kaum Muslim Rohingya dan Rakhine yang beragama Buddha. Konflik ini telah merambah menuju konflik sektarian dan oleh karena itu harus segera diselesaikan. Artikel ini bertujuan untuk melihat kepentingan nasional Indonesia dan cara Indonesia berdiplomasi sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia dan juga sebagai sesama negara ASEAN, dalam penyelesaian konflik Rohingnya. Peneliti akan mengamati kepentingan nasional Indonesia dalam isu ini dengan menggunakan paradigma realisme, salah satu teori dalam studi Hubungan Internasional. Pemikiran kaum realis sendiri berlandaskan pada pencarian kekuasaan dan dominasi. Penelitian akan menggunakan metode kualitatif yang dilakukan dengan cara melakukan studi literatur. Hasil penelitian dari berbagai sumber, menunjukkan bahwa di dalam mencapai kepentingan nasional, Indonesia harus menggunakan diplomasi ala Indonesia yang terangkum dalam kebijakan politik luar negeri bebas aktif.
Globalisasi Hooliganisme terhadap Suporter Sepak Bola di Indonesia Firman Hendika; Nuraeni Nuraeni
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v13i1.18269

Abstract

Hooliganism is defined as an act of a group of supporters who embrace rogue and destructive actions by a group of football supporters (hooligans), such as fighting, vandalism, and carrying out acts of intimidation. In Indonesia itself, lately the act of hooliganism is rife found through the actions of supporters of football clubs in Indonesia that characterize the actions of British hooligans. Many football supporter groups in Indonesia are starting to follow the style of British hooligans. Supporters from Indonesia get influence and information about hooliganism through social and electronics media that are supported by the entry of globalization era. In this study focuses on how the globalization of hooliganism towards supporters of football clubs in Indonesia which then aims to provide an overview of the development of hooliganism culture in football supporters in Indonesia.In conducting this research, researchers used a qualitative approach with descriptive methods. The data analyzed are the results of literature studies and expert interviews that are relevant to the research that researchers do.The results show that globalization has accelerated the spread of Hooliganism culture towards football supporters in Indonesia. Many groups of supporters in Indonesia feel more powerful when identifying themselves as a hooligan. Naughty and criminal acts are considered as something that must be done to strengthen the existence of their group among other groups.Keywoord: Hooliganism, Globalization, Culture, Media Hooliganisme didefinisikan sebagai suatu tindakan kelompok suporter yang melukan tindakan nakal dan merusak oleh kelompok suporter sepakbola (hooligan), seperti berkelahi, vandalisme, dan melakukan tindakan intimidasi. Di Indonesia sendiri, belakangan tindakan Hooliganisme marak ditemukan melaui tindakan-tindakan para suporter klub sepak bola di Indoensia yang mencirikan tindakan para hooligan asal Inggris. Banyak kelompok suporter sepak bola di Indonesia yang mulai mengikuti gaya para hooligan asal Inggris. Para suporter asal Indonesia mendapatkan pengaruh dan informasi mengenai hooliganisme melalui media sosial dan elektronik yang didukung dengan masuknya era globalisasi. Dalam artikel ini berfokus pada bagaimana globalisasi hooliganisme terhadap kelompok suporter klub sepak bola di Indonesia yang kemudian tujuannya memberikan gambaran mengenai perkembangan budaya Hooliganisme dalam suporter sepak bola di Indonesia.Dalam mengerjakan artikel ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang dianalisis adalah hasil studi literatur serta wawancara para ahli yang relevan dengan artikel yang penulis lakukan.Hasil artikel menunjukkan bahwa dengan adanya globalisasi telah mempercepat penyebaran paham budaya hooliganisme terhadap kelompok suporter sepak bola di Indonesia. Banyak kelompok supoter di Indonesia yang merasa lebih keren ketika meidentifikasikan diri mereka sebagai seorang hooligan. Tindakan-tindakan nakal dan kriminal dianggap sebagai suatu hal yang harus dilakukan untuk memperkuat eksistensi kelompok mereka diantara kelompok lainnya.Kata-Kata Kunci: Hooliganisme, Globalisasi, Budaya, Media
Upaya Pembentukan Mekanisme Pertanggungjawaban Lingkungan Transnasional terhadap Polusi Kabut Asap di Asia Tenggara tahun 2015 Muhammad Iqbal Yunazwardi
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v13i1.17473

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai pentingnya menciptakan gagasan komunikatif dalam menyelesaikan permasalahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kabut asap lintas negara yang terjadi di Asia Tenggara, terutama pasca terjadinya peristiwa tersebut di tahun 2015. Dampak buruk atas kabut asap yang terjadi Asia Tenggara telah membuat banyak kerugian bagi aktor negara dan non negara. Oleh karena itu, gagasan komunikatif penting sebagai dasar pembangunan mekanisme ideal pertanggungjawaban lingkungan transnasional yang mampu mewadahi seluruh kepentingan aktor terdampak atas kabut asap yang terjadi. Gagasan komunikatif diciptakan dengan cara menentukan bagaimana pembentukan berbagai prinsip moral sebagai landasan analitik untuk melihat pentingnya dasar pembentukan mekanisme pertanggungjawaban lingkungan yang ideal. Prinsip moral tersebut antara lain; (1) pencegahan bahaya, (2) inklusifitas, dan (3) keadilan prosedural. Dengan mengidentifikasi prinsip tersebut, aktor negara dan non-negara diharapkan mampu merepresentasikan ruang moral yang menginformasikan gagasan komunikatif pertanggungjawaban lingkungan transnasional. Tujuan normatif yang dihasilkan dari pertanggungjawaban lingkungan transnasional adalah kewajiban berbasis hak, mengikat norma-norma lingkungan dengan hak konstitusional atau hukum HAM berbasis negara. Kata Kunci: pertanggungjawaban lingkungan transnasional, prinsip moral, kabut asap  This paper discusses the importance of creating "a communicative notion" in solving the problem of forest and land fires (karhutla) and cross-country haze that occurred in Southeast Asia, especially after the occurrence of events in 2015. The adverse impact of haze that occurred in Southeast Asia has brought many losses for state and non-state actors. Therefore, the communicative notion is important as the basis for building an ideal mechanism for transnational environmental responsibility that is able to accommodate all the interests of the affected actors for the haze that occurs. The communicative notion is created by determining how the formation of various moral principles as an analytical foundation to see the importance of the basis for the establishment of an ideal environmental accountability mechanism. These moral principles include; (1) harm prevention, (2) inclusiveness, and (3) impartialty. By identifying these principles, state and non-state actors are expected to be able to represent the moral space agreed upon by communicative transnational environmental responsibility. Normative objectives resulting from transnational environmental responsibility are rights based on rights, binding environmental norms with constitutional rights or human rights law based on the state. Keywords: Transnational environmental obligations, moral principles, haze pollution
G20: Sebuah Mediator untuk Kemajuan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Alvela Salsabilah Putri
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v13i1.16863

Abstract

This paper is intended to explain about the global forum that Indonesia associate with—the G20 which is a form of international collaboration in the field of economy and global monetary started since the 1999 as a form of answer towards the monetary crisis that happened in the 1998. G20 was formed to intensify the global economic together hand in hand. Global economic issues seems to have no end and to resolve that the economic world needs an official forum to reach an agreement and solutions to face the global economic challenges. Some national economic issues cannot be resolved alone by the country itself and so the need of teamwork is really crucial to achieve some specific things so the monetary in international level can be resolved. Some developed and developing countries use G20 as the media to review the issue and then review the solution so that they can achieve an ultimate solution that possible throughout the discussion.  Indonesia joined the G20 in 2008 after being deemed to meet the criteria of a strong-based economic country and was the only country in Southeast Asia to become a member of the G20. This journal article was formed using a conceptual method that will describe the systematic G20 forum and its function in helping the world economy and become a container for the improvement of Indonesia’s national economy.
Tata Kelola Perlindungan Warga Negara Indonesia dalam Melakukan Peran Digital Diplomasi nazar el mahfudzi
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v13i1.17996

Abstract

Globalisasi Teknologi  Informasi dan Komunikasi (TIK) membawa arus imigrasi Indonesia keseluruh dunia dengan ruang lingkup keberadaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan diaspora Indonesia yang berada di Luar Negeri. Tulisan menjelaskan bagaimana pola hubungan kebijakan perlindungan dan tata kelola dalam melakukan peran digital diplomasi. Pada tahapan ini, digitalisasi teknologi telah dilakukan oleh Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) dibawah naungan Kementrian Luar Negeri Indonesia. Maka argumentasi penulisan menggunakan teori Bjola kedalam beberapa analisis kebijakan dan sistem standar layanan dan perlindungan warga negara Indnesia (WNI) yaitu; digitalisasi dokumen dan data, pembangunan infrastruktur perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), peningkatan kapasitas sumberdaya dan agenda setting.
Analisis Kebijakan Luar Negeri Qatar untuk Mengakhiri Keanggotaan dalam OPEC pada Tahun 2019 Novita Putri Rudiany; Fauzan Ranggi Lubis
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v13i1.18136

Abstract

Pada 1 Januari 2019 lalu, Menteri Energi Qatar, Saad Sherida Al-Kaabi, menyatakan bahwa Qatar memilih untuk mengundurkan diri dari keanggotannya di dalam OPEC. Keputusan tersebut mengakhiri 58 tahun keanggotaan Qatar dalam organisasi internasional yang bergerak di bidang minyak bumi tersebut. Pernyataan ini dilanjutkan dengan rasionalisasi terkait strategi baru yang hendak diterapkan Qatar dalam pengembangan potensi LNG (Liquefied Natural Gas). Namun, muncul asumsi bahwa alasan tersebut bukan merupakan satu-satunya yang melatarbelakangi keluarnya Qatar dari OPEC. Oleh karenanya, tulisan ini menganalisis faktor-faktor eksternal yang berpotensi untuk mempengaruhi keputusan Qatar tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah analisis kebijakan luar negeri yang didasarkan pada kondisi di luar negara. Salah satu determinan dalam pengambilan kebijakan luar negeri tersebut adalah organisasi internasional. Oleh karenanya, faktor tersebut dititikberatkan pada OPEC sebagai organisasi internasional yang menanunginya. Argumen utama dalam tulisan ini adalah bahwa hubungan power dan sosial antar negara menjadi faktor pendorong yang melatarbelakangi sikap negara untuk memilih keluar dari organisasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 8